Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

Perbandingan Kualitas Demokrasi dalam Perspektif Kesetaraan Gender antara Indonesia dan Thailand Fithriana, Arin; Annissa, Jeanie
Sawala : Jurnal Administrasi Negara Vol 4, No 2 (2016)
Publisher : Universitas Serang Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (728.218 KB) | DOI: 10.30656/sawala.v4i2.237

Abstract

This study discusses the comparative quality of democracy in the perspective of gender equality between Indonesia and Thailand. Selection of study subjects based on data ranking global democracy that puts Indonesia and Thailand as a country in Southeast Asia with the quality of democracy is not far adrift. This study uses the theory of political culture for respective internal uniqueness, the quality of democracy, gender theory and comparative politics approach using Mill's Method  to analyze focus of research. This study used a qualitative approach with descriptive type of analysis through literature study.  The unit of analysis in this study focused on the quality of democracy in the perspective of gender equality. The unit of explanation is the comparison the quality of democracy in the perspective of gender equality Indonesia and Thailand are seen from the level of political participation of women in each country. Each by  the period between 2010 to 2014 based on internal changes that occur in both. In addition to historical comparative method is also used to acquire the common traits between the uniqueness of the community and assess long-term social change. Based on the data that has been collected relating to the history and political culture of each country, it can be said that the quality of the implementation of democracy is influenced by the historical background and internal changes. Internal change is increasingly open does not necessarily encourage democratization, it is because of the culture of political force. Eventually important role in the political system as a determinant of the quality of democracy and guarantor of democracy. 
Implementasi Kebijakan Pangan Halal Indonesia: Keunggulan Kompetitif Dalam Tren Pangan Halal Di Asia Tenggara Arin Fithriana; Rendy Putra Kusuma
GLOBAL INSIGHT JOURNAL Vol 3, No 2 (2018)
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (551.678 KB) | DOI: 10.52447/gij.v3i2.1149

Abstract

Pangan bersertifikasi halal saat ini telah menjadi tren konsumen. Kesadaran ini selain didasari oleh kebutuhan syariah bagi ummat muslim, juga adanya kesadaran bahwa proses pencapaian sertifikasi halal telah melewati beberapa tahapan berkaitan dengan kesehatan dan keamanan pangan. Pemerintah Indonesia telah memfasilitasi masyarakat melalui kebijakan produk halal dan membentuk badan yang mengawasi dan mengontrol produk halal. Indonesia mersupakan negara dengan mayoritas muslim di Asia Tenggara telah memfasilitasi kelompok muslim dengan membentuk institusi yang sertifikasi halal. Beberapa negara ASEAN dengan komunitas muslim juga mengembangkan hal yang sama. Kondisi ini mendorong adanya kompetisi antar negara untuk mengembangkan produk pangan halalnya. Implementasi MEA semakin memungkinkan interaksi lebih luas dan terbuka antar negara anggota. Menggunakan konsep kompetitif advantage dengan metode kualitatif, kebijakan pangan halal Indonesia yang terangkum dalam kebijakan halal menjadi bagian kompetensi produk Indonesia ditengah tren pangan halal di Asia Tenggara.  Berbagai perubahan kebijakan yang dilakukan juga merupakan bagian dari strategi halal Indonesia dalam bersaing tetapi juga merupakan  perlindungan terhadap warga negara.Kata-kata Kunci : Kebijakan, Pangan halal, competitive advantage, Asia Tenggara
PERBANDINGAN KUALITAS DEMOKRASI DALAM PERSPEKTIF KESETARAAN GENDER ANTARA INDONESIA DAN THAILAND Arin Fithriana; Jeanie Annissa
Jurnal Ilmiah Mimbar Demokrasi Vol 16 No 2 (2017): Jurnal Ilmiah Mimbar Demokrasi Volume 16 No. 2 April 2017
Publisher : Program Studi PPKn FIS UNJ & Asosiasi Profesi PPKn Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21009/jimd.v16i2.8753

Abstract

This study discusses the comparative quality of democracy in the perspective of gender equality between Indonesia and Thailand. Selection of study subjects based on data ranking global democracy that puts Indonesia and Thailand as a country in Southeast Asia with the quality of democracy is not far adrift. This study uses the theory of political culture for respective internal uniqueness, the quality of democracy, gender theory and comparative politics approach using Mill's Method to analyze focus of research. This study used a qualitative approach with descriptive type of analysis through literature study. The unit of analysis in this study focused on the quality of democracy in the perspective of gender equality. The unit of explanation is the comparison the quality of democracy in the perspective of gender equality Indonesia and Thailand are seen from the level of political participation of women in each country. Eachby the period between 2010 to 2014 based on internal changes that occur in both. In addition to historical comparative method is also used to acquire the common traits between the uniqueness of the community and assess long-term social change. Based on the data that has been collected relating to the history and political culture of each country, it can be said that the quality of the implementation of democracy is influenced by the historical background and internal changes. Internal change is increasingly open does not necessarily encourage democratization, it is because of the culture of political force. Eventually important role in the political system as a determinant of the quality of democracy and guarantor of democracy.
PENANAMAN NASIONALISME DALAM MENCEGAH AKSI RADIKALISME KEPADA ANAK: PERWUJUDAN KONKRET PENCAPAIAN SDGS 16 Anggun Puspitasari; Denik Iswardani Witarti; Arin Fithriana
Sebatik Vol 24 No 1 (2020): Juni 2020
Publisher : STMIK Widya Cipta Dharma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan Sustainable Development Goals (SDGs) ke-16 merupakan salah satu tujuan utama dalam pencapaian SDGs sampai dengan tahun 2030. Tujuan 16 berupaya menciptakan masyarakat yang inklusif dan damai (Peace), terwujudnya penegakan keadilan (justice) dengan menyediakan akses keadilan untuk semua, serta membangun institusi yang tangguh (strong institutions). Dalam tujuan 16 ini, komponen Peace merupakan tujuan utama, namun pencapaiannya terhambat dengan masalah-masalah keamanan yanng ada di Indonesia, salah satunya adalah aksi terorisme. Indonesia bukan hanya dikenal sebagai negara yang menjadi sasaran tindakan teroris, namun juga masuk negara pemasok teroris. Dengan adanya aksi terorisme yang melibatkan anak, maka anak berada pada posisi yang rentan dan mudah dimanipulasi bahkan dieksploitasi untuk bertindak radikal sebagaimana teroris. Dalam pencapaian SDGs 16, pemerintah membutuhkan bantuan dari segenap unsur-unsur yang ada di dalam negara. Kajian ini merupakan hasil dari kegiatan PKM (Pengabdian Kepada Masyarakat) yang menitikberatkan pada upaya-upaya yang bisa dilakukan oleh bagian dari masyarakat untuk mencapai target SDGs ke 16, yaitu upaya menanamkan rasa nasionalisme kepada anak usia dini dan dibatasi pada upaya yang dilakukan di wilayah hunian urban di daerah Jakarta Selatan, Apartemen Gateway. Penanaman nilai-nilai nasionalisme dengan metode yang menarik yaitu dengan perlombaan melukis tematik menciptakan antusiasme tersendiri bagi anak-anak usia dini tersebut akan negara bangsanya. Penanaman sikap nasionalisme ini diharapkan dapat menjadi modal bagi anak-anak untuk membentengi diri dari sikap radikalisme dan menumbuhkan sikap kepekaan dan kepedulian sesamanya.
PEMUDA PENGAWAL DEMOKRASI: PENGENALAN PEACE JOURNALISM DALAM RANGKA MEWUJUDKAN KAMPANYE SEHAT KEPADA PEMILIH PEMULA Denik Iswardani Witarti; Anggun Puspitasari; Arin Fithriana
Sebatik Vol 24 No 2 (2020): Desember 2020
Publisher : STMIK Widya Cipta Dharma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Mendekati Pemilihan Kepala Daerah serentak 2020 maupun Pemilihan Umum 2024 di Indonesia, penyebaran berita palsu atau hoaks makin marak terjadi. Sedangkan, agar dapat memilih secara tepat, pemilih memerlukan informasi yang benar serta relevan tentang rekam jejak para kandidat dan program mereka. Karena itu, pemerintah dan masyarakat perlu bahu-membahu memerangi penyebaran berita palsu tersebut. Cara paling sederhana yang bisa dilakukan masyarakat adalah dengan tidak menyebarkan informasi apa pun sebelum memastikan kebenaran serta kredibilitas sumbernya. Jika masyarakat ingin menyebarkan informasi terkait dengan keunggulan politis calon yang dijunjungnya, masyarakat, khususnya pemilih pemula harus mengerti mengenai ketentuan-ketentuan umum mengenai berita positif jurnalistik yang bersifat damai (peace journalism) sehingga dapat menyebarkan berita yang tidak mengandung hoaks. Pemilih pemula merupakan bagian penting di dalam sebuah demokrasi. Pemuda di Indonesia harus mampu memegang peran strategis dengan kekuatan kelembagaannya. Pemilih pemula dapat menjadi unit kontrol sosial terhadap suatu demokrasi karena dinilai paling aktif dalam menyebarkan berita melalui media digital mengenai penyelenggaraan Pilkada maupun pemilu. Dalam upaya untuk memberikan pengetahuan mengenai peace journalism kepada masyarakat, khususnya pemilih pemula, diperlukan sosialisasi mengenai peace journalism yang dikemas dalam diskusi interaktif. Salah satu metodenya adalah workshop fotografi. Dalam sosialisasi tersebut, pemilih pemula diperkenalkan dengan pentingnya menyebarkan berita dengan baik dan benar yang bertujuan untuk memberikan pengetahuan masyarakat mengenai pembuatan konten sosial media yang menarik.
PENDIDIKAN ANTI KORUPSI KEPADA ANAK USIA SEKOLAH SEBAGAI UPAYA PENCAPAIAN SUSTAINABLE DEVELOPMENT GOALS (SDGS) TUJUAN 16 TARGET 5 Denik Iswardani Witarti; Anggun Puspitasari; Arin Fithriana
Sebatik Vol 25 No 1 (2021): Juni 2021
Publisher : STMIK Widya Cipta Dharma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (330.226 KB) | DOI: 10.46984/sebatik.v25i1.1085

Abstract

Sustainable Development Goals (SDGs) tujuan 16 berusaha untuk mencapai kehidupan masyarakat yang damai dan inklusif untuk pembangunan berkelanjutan, menyediakan akses terhadap keadilan bagi semua dan membangun institusi yang efektif, akuntabel dan inklusif disemua tingkatan. Dalam upaya mencapai tujuan tersebut, telah disusun beberapa target. PKM ini dilakukan sebagai untuk mencapai sasaran ke 5 yaitu secara substansial mengurangi korupsi dan suap dalam segala bentuknya. Isu korupsi dan suap di Indonesia telah menjadi permasalahan yang serius. RPJMN secara eksplisit mengakui bahwa korupsi merupakan hambatan utama untuk mencapai pembangunan berkelanjutan. Tindakan korupsi dan suap bisa dicegah dengan memberikan pendidikan sejak dini. Kegiatan di Sekolah Madrasah Tsanawiyah (MTs) Al Musyarrofah dilakukan untuk mengenalkan pentingnya gerakan anti korupsi dan suap dalam segala bentuknya kepada masyarakat khususnya anak-anak usia sekolah. Kegiatan yang dilakukan melalui bentuk seminar dan diskusi kelompok ini diikuti oleh 43 siswa pengurus OSIS MTs Al Musyarrofah. Setelah mengikuti kegiatan ini, peserta menyampaikan bahwa sikap jujur, penguatan Komite Pemberantasan Korupsi (KPK) serta ketegasan penegakan hukum dapat mencegah dan meminimalisir tindak suap dan korupsi.
Perbandingan Kualitas Demokrasi dalam Perspektif Kesetaraan Gender antara Indonesia dan Thailand Arin Fithriana; Jeanie Annissa
Sawala : Jurnal Administrasi Negara Vol. 4 No. 2 (2016)
Publisher : Program Studi Administrasi Negara Universitas Serang Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (728.218 KB) | DOI: 10.30656/sawala.v4i2.237

Abstract

This study discusses the comparative quality of democracy in the perspective of gender equality between Indonesia and Thailand. Selection of study subjects based on data ranking global democracy that puts Indonesia and Thailand as a country in Southeast Asia with the quality of democracy is not far adrift. This study uses the theory of political culture for respective internal uniqueness, the quality of democracy, gender theory and comparative politics approach using Mill's Method  to analyze focus of research. This study used a qualitative approach with descriptive type of analysis through literature study.  The unit of analysis in this study focused on the quality of democracy in the perspective of gender equality. The unit of explanation is the comparison the quality of democracy in the perspective of gender equality Indonesia and Thailand are seen from the level of political participation of women in each country. Each by  the period between 2010 to 2014 based on internal changes that occur in both. In addition to historical comparative method is also used to acquire the common traits between the uniqueness of the community and assess long-term social change. Based on the data that has been collected relating to the history and political culture of each country, it can be said that the quality of the implementation of democracy is influenced by the historical background and internal changes. Internal change is increasingly open does not necessarily encourage democratization, it is because of the culture of political force. Eventually important role in the political system as a determinant of the quality of democracy and guarantor of democracy. 
Modest Fashion: Diplomatic Creativity in Supporting Halal Tourism Arin Fithriana; Woro Nopitasari
IJECA (International Journal of Education and Curriculum Application) 2018: Proceeding of The 1st International Conference on Halal Tourism, Products, and Services 2018
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (195.973 KB) | DOI: 10.31764/ijeca.v0i0.1974

Abstract

Halal has become a lifestyle that encompasses various aspects of life. The acceptance of halal standards is not only dominated by countries with Muslim populations, but also countries with a non-Muslim majority. This acceptance is based on an understanding of the sustainability and impact of halal products and services on whole life. Modest fashion Indonesia has spread worldwide and represents halal lifestyle. Modest fashion has become a tourist attraction and helped establish good relationship between Indonesia and world fashion. In this case, modest fashion serves as a tool of diplomacy. Unfortunately, modest fashion potency as supporter for tourism development has not been integrated well. This paper explores how modest fashion as a tool of diplomacy through creativity supports tourism. This is because the existence of tourism encourages multiplayer effects for other economic activities. Indonesia's cultural diversity and local wisdom should be an integral part of Indonesia's halal tourism. The contribution of fashion modest as a tool of diplomacy in creative industry to support halal tourism is analyzed using qualitative method through secondary data. The data show the development and acceptance of Indonesian modest fashion as well as its creativity utilizing culture and local wisdom has been widely accepted globally, but has not been fully exploited yet. Modest fashion has established good relationship between international actors. Integrating modest fashion with local wisdom and culture encourages the exploration of tourist destinations that are expected to encourage other halal standards in tourism. Ultimately it is expected to have a positive impact on sustainable development.
Internasionalisasi Bahasa Indonesia: Upaya BIPA Dan Fenomena Penurunan Minat Bahasa Indonesia di Australia Tahun 2020-2024 Fithriana, Arin; Putri Karamina, Fadiah
GLOBAL INSIGHT JOURNAL Vol 9, No 2 (2024)
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52447/gij.v9i2.7774

Abstract

 Internationalization of Bahasa Indonesia conducted to build a positive image of the country. One of the ways to achieve this is by implementing the Indonesian Language for Foreign Speakers (BIPA) program. Australia is one of the countries that has many BIPA teaching institutions. However, there is a fluctuating phenomenon that tends to decrease the interest in learning Indonesian in Australia. Therefore, this research aims to find out how Indonesia's efforts to internationalize Indonesian language in Australia in 2020-2024 through the BIPA program. To achieve this goal, this research uses a qualitative approach in its analysis and will explain the results obtained in the form of descriptions using the liberalism paradigm with the concept of Internationalization and Nation Branding. The results show that the use of diaspora, the implementation of cultural and language promotion programs, the use of digital media and technology have been carried out by Indonesia. Seeing the fluctuating phenomenon tends to decrease interest in learning Indonesian that occurs in Australia. So the Internationalization of Indonesian language is still a form of potential soft power, so that it is important for the state to continue to make communication efforts in nation branding which will then gradually be able to build the image of the country. Keywords: BIPA, Nation Branding, Indonesia, Australia, Cooperation 
PEMBELAJARAN INTERAKTIF DALAM PENANAMAN NILAI KEBANGSAAN DI TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR’AN NURUL HIDAYAH Fithriana, Arin; Naufal, Muhammad Iqbal; Kusuma, Rendy Putra
BERNAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 6 No. 2 (2025)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/jb.v6i2.12545

Abstract

Penanaman nilai kebangsaan menjadi kontribusi warga negara dalam membentuk Lembaga yang kuat bagi pencapain tujuan pembangunan berkelanjutan. Penanaman nilai kebangsaan perlu dikembangkan sejak usia dini. TPQ Nurul Hidayah merupakan komunitas homogen yang menerapkan pendidikan Islam. Pengenalan keberagaman dan kebangsaan melalui penerapan IPTEKS sederhana dalam pembelajaran interaktif menjadi solusi untuk mendukung peningkatan nilai kebangsaan. PKM ini memfokuskan pada bidang sosial humaniora dan komunikasi melalui sharing knowledge keberagaman, kebangsaan, penerapan model pembelajaran interaktif secara berkelanjutan Metode dilakukan melalui persiapan, pelaksanaan dan pelaporan. Fokus penyelesaian solusi ada pada tahap pelaksanaan yang meliputi 1) Edukasi tentang keberagaman pada penanaman nilai kebangsaan yang diharapkan akan meningkatkan pemahamanan kebangsaan dan nasionalisme, 2) Penerapan model pembelajaran interaktif sebagai bentuk IPTEKS sederhana untuk mendukung pencapaian tujuan Pendidikan Al-Quran dengan menyesuaikan perubahan dan perkembangan IPTEKS. 3) Penerapan IPTEKS sederhana dengan mengembangkan modul pembelajaran interaktif sebagai keberlanjutan program. Hasil kegiatan menunjukkan adanya peningkatan pemahaman peserta pada nilai kebangsaan dari 57% menjadi 93%. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan pemahaman siswa pada nilai keberagaman dan kebangsaan melalui model pembelajaran interaktif. Peningkatan yang diharapkan mendukung pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan