Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

Perbedaan Hasil Belajar Fisika Dengan Menggunakan Media Komputer Berbasis Visual Dan Tanpa Menggunakan Media Komputer Berbasis Visual Pada Peserta Didik Kelas X SMA Negeri 1 Sanana Kabupaten Kepulauan Sula endang fitria
KUANTUM: Jurnal Pembelajaran dan Sains Fisika Vol 1 No 1 (2020): KUANTUM: Jurnal Pembelajaran dan Sains Fisika
Publisher : Program Studi Pendidikan Fisika STKIP Kie Raha Ternate

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan hasil belajar fisika kelas X MA Negeri 1 Sanana Kabupaten Kepulauan Sula yang diajar dengan menggunakan media visual dan tanpa menggunakan media visual pada konsep Hukum Newton. Variabel dalam penelitian ini adalah (1) variabel bebas yaitu pembelajaran dengan menggunakan media visual yang dilambangkan dengan X1 (2) variabel terikat yaitu hasil belajar fisika peserta didik yang dilambangkan dengan X2. Hasil dalam penelitian ini dengan menggunakan media komputer berbasis visual dan tanpa menggunakan media komputer berbasis visual diperoleh diperoleh thit=2,75 dan ttab =2,00 atau 2,75 > 2,00 pada taraf signifikan (α =0,05) dan Dk 70, hasil perhitungan data menunjukan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar peserta didik antara menggunakan media pembelajaran barbasis visual dan tanpa menggunakan media pembelajaran berbasis visual yaitu sebesar 509 atau 14,68 %
Peningkatan Hasil Belajar IPA Dengan Menerapkan Metode Problem Solving Pada Peserta Didk Kelas VIIA SMP Negeri 13 Tidore Kepulawan Asyhari Usman; Endang Fitria
KUANTUM: Jurnal Pembelajaran dan Sains Fisika Vol 2 No 1 (2021): KUANTUM: Jurnal Pembelajaran dan Sains Fisika
Publisher : Program Studi Pendidikan Fisika STKIP Kie Raha Ternate

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.4862864

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar IPA pada konsep kalor dengan menggunakan metode problem solving di kelas VIIA SMP Negeri 13 Tidore Kepulawan. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Clasroom Action Research. Model penelitian tindakan kelas ini merujuk pada model Kemmis & MC Taggart yang menguraikan bahwa tindakan yang digambarkan sebagai suatu proses yang dinamis dari aspek perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus. Subjek penelitian ini adalah peserta didik kelas VIIA SMP Negeri 13 Tidore Kepulawan yang berjumlah 25 orang peserta didik laki-laki. Teknik pengumpulan data yang dilakukan peneliti adalah sebagai berikut: observasi, wawancara, dokumentasi, dan tes hasil belajar peserta didik. Analisis data dalam penelitian ini dengan analisis deskriptif. Hasil belajar yang diperoleh peserta didik pada siklus I menunjukkan adanya peningkatan dibandingkan sebelum diberikan pembelajaran dengan menggunakan metode problem solving. Sebelum diberi pembelajaran, hasil belajar peserta didik menunjukkan dari 25 orang peserta didik kelas VIIA, 18 orang peserta didik (72%) mendapatkan nilai dibawah 65, dan hanya 7 orang peserta didik (28%) yang mendapatkan nilai diatas 65.setelah pembelajaran dengan menggunakan metode problem solving dilaksanakan hasilnya meningkat menjadi 9 orang peserta didik (36%) yang mendapatkan nilai dibawah 65, dan 16 orang peserta didik (64%) mendapatkan nilai diatas 65. Secara keseluruhan rata-rata kelas mencapai 64,32 dan hasilnya kurang memuaskan. Pada siklus II hasil belajar peserta didik dengan menggunakan metode problem solving menunjukkan peningkatan. Setelah siklus II dilakukan hasilnya 25 orang peserta didik (100%) mendapatkan nilai diatas 65. Secara keseluruhan nilai rata-rata kelas yaitu 82,52
Identifikasi Miskonsepsi Siswa Sma Pada Materi Kinematika Gerak Lurus Siti Nahriya Hasan; Endang Fitria
KUANTUM: Jurnal Pembelajaran dan Sains Fisika Vol 2 No 2 (2021): KUANTUM: Jurnal Pembelajaran dan Sains Fisika (Edisis Juli - Desember 2021)
Publisher : Program Studi Pendidikan Fisika STKIP Kie Raha Ternate

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.5730948

Abstract

Miskonsepsi adalah konsep yang tidak sesuai dengan konsep ilmiah dan merupakan salah satu penyebab kesulitan siswa dalam belajar fisika. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui profil miskonsepsi siswa pada materi kinematika gerak lurus. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan subyek 36 siswa siswi kelas X. Instrumen yang digunakan berupa tes pilihan ganda yang mencantumkan indeks CRI (Certainty of Response Index) dan alasan responden. Hasil analisis data menunjukkan persentase jumlah siswa yang mengalami Paham Konsep adalah 20,34%%, Paham Konsep tetapi Kurang Yakin sebanyak 23,84%, Miskonsepsi sebanyak 27,8%, dan Tidak Tahu Konsep sebanyak 27,68%. Persentase miskonsepsi pada masing-masing subpokok bahasan yaitu gerak lurus beraturan (40%), kecepatan dan kelajuan (25%), posisi, jarak dan perpindahan (25,05%), percepatan dan perlambatan (32%), serta gerak lurus berubah beraturan (27,60%). Hal ini menunjukkan bahwa siswa MA Darul Ullum mengalami miskonsepsi yang tinggi pada materi kinematika gerak lurus.
Penerapan Model Pembelajaran Project Based Learning Untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Siswa SMA Islam Ternate Pada Materi Usaha Dan Energi Siti Nahriya Hasan; Endang Fitria
KUANTUM: Jurnal Pembelajaran dan Sains Fisika Vol 3 No 1 (2022): KUANTUM: Jurnal Pembelajaran dan Sains Fisika (Edisis Januari - Juni 2022)
Publisher : Program Studi Pendidikan Fisika STKIP Kie Raha Ternate

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk: 1) mengetahui ada tidaknya peningkatan keterampilan proses sains peserta didik kelas X SMA Islam Ternate dengan menggunakan model pembelajaran PjBL 2) mengetahui besar peningkatan keterampilan proses sains peserta didik kelas X SMA Islam Ternate 4) mengetahui langkah-langkah pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran PjBL sehingga dapat meningkatkan hasil belajar fisika dan keterampilan proses sains. Jenis penelitian ini merupakan penelitian dengan menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilaksanakan dalam 2 siklus masing-masing dalam 4 tahap, yaitu: tahap Perencanaan (Planning), Pelaksanaan Tindakan (Action), Pengamatan (Observation), dan Refleksi (Reflection). Hasil penelitian adalah 1) penerapan model pembelajaran PjBL pada materi pokok usaha dan energi dapat meningkatkan keterampilan proses sains siswa kelas X SMA Islam Ternate) siklus I nilai rata-rata keterampilan proses sains sebesar 81,49 dengan kategori baik dan siklus II nilai rata-rata keterampilan proses sains sebesar 88,7 dengan kategori sangat baik. Hal tersebut menunjukkan bahwa terdapat peningkatan keterampilan proses sains dari siklus I ke siklus II.
Remediasi Miskonsepsi Materi Tekanan Zat Cair Pada Siswa Sma Negeri 3 Halmahera Timur Dengan Model Pembelajaran Children Learning In Science (Clis) Berbantuan Simulasi PhET Endang Fitria
Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan Vol 8 No 22 (2022): Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan
Publisher : Peneliti.net

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (264.914 KB) | DOI: 10.5281/zenodo.7339131

Abstract

This research was conducted to determine the effectiveness of the Children Learning in Science (CLIS) model with PhET simulations in reducing students' misconceptions about liquid pressure at XI IPA-1 SMA Negeri 3 Halmahera Timur. This type of research is a quasi pre-experimental design with one group pre-test post-test design. The population in this study were students of XI IPA-1 SMA Negeri 3 Halmahera Timur. Intact Group Random Sampling technique involving XI IPA-1. The average reduction in student misconceptions is 38.03% with a significant concept. Changes with the Mc Nemar test (????2 = 7.69 > 2 = 3.84). There is a significant ???????????????????? ???????????????????? conceptual change after remediation by applying the CLIS model using PhET simulation to reduce students' misconceptions about hydrostatic pressure. The results showed that the level of effectiveness was 0.67 (moderate). This research is expected to be used as an alternative remediation activity to reduce misconceptions in the learning process and improve student learning outcomes.
Meningkatkan Keterampilan Proses Peserta Didik Kelas VIII SMP Negeri 12 Kota Ternate Materi Konsep Hukum Newton Melalui Peneraan Model Pembelajaran Berbasis Masalah Endang Fitria
Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan Vol 8 No 7 (2022): Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan
Publisher : Peneliti.net

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (323.575 KB) | DOI: 10.5281/zenodo.7623648

Abstract

The research conducted at SMP Negeri 12 Kota Ternate was a classroom action research using a problem-based learning model which was carried out in two cycles. The subjects of this study were 23 students of class IIC SMP N 3 KotaTernate. Students' process skills are measured based on the increase in the percentage of students' process skills classically. The instrument used is an observation sheet to measure science process skills. Final data analysis on improving science process skills in the observation class on medium criteria with a gain factor of 0.35 and in cycle 1 class on low criteria with a gain factor of 0.25. The results of this study indicate that the gain factor value for cycle 1 class is higher than the control class gain factor value in terms of increasing mastery of concepts and science process skills. Thus the application of the problem-based learning model is more effective for improving students' science process skills compared to the DI learning model on motion material.
Penerapan Model Pembelajaran Cooperative Script Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 12 Kota Ternate Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Endang Fitria
Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan Vol 8 No 10 (2022): Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan
Publisher : Peneliti.net

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (287.239 KB) | DOI: 10.5281/zenodo.7623673

Abstract

This research is a classroom action research that aims to find out whether the Cooperative Script learning model can improve science learning outcomes for class VII students of SMP Negeri 12 Kota Ternate. The research method used was qualitative and the subjects of this study were class VII students of SMP Negeri 12 Kota Ternate with a total of 29 students. Sources of data from teachers and students. Research data collection techniques were carried out using observation sheets carried out by learning models and test questions. The data obtained were analyzed by descriptive qualitative. The results showed that the average score of students in cycle I was 68. Meanwhile, in cycle II, the average score of students was 79.83. This shows an increase in science learning outcomes. From the results of this study it can be concluded that applying the cooperative script learning model to class VII students of SMP Negeri 12 Kota Ternate can increase.
Efektifitas Model Pembelajaran Discovery Learning Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa SMA Negeri 2 Ternate Pada Materi Suhu dan Kalor Endang Fitria
Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan Vol 9 No 11 (2023): Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan
Publisher : Peneliti.net

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.8185941

Abstract

A discovery learning model is used, in which this model focuses on independent information seeking and information processing for organizational purposes. The purpose of this study was to determine the effectiveness of the discovery learning model in improving students' cognitive learning outcomes in terms of motion and speed material. This study used a quantitative pretest design approach using the One Group-Pretest-Posttest method. The sampling technique used purposive sampling with a sample of 36 students. Data collection with testing techniques. The data analysis technique is the N-armature test. The results of this study indicate that students' cognitive learning outcomes increased during the period of applying the N-gain learning model in the middle class with 19 students and the percentage was 59.65 in the high class with 17 students. with a percentage of 40.35%. In addition, there are significant differences in students' cognitive learning outcomes before and after the application of the discovery learning model. Based on the results of data analysis, the discovery learning model is effective in improving students' cognitive learning outcomes.
Perbedaan Hasil Belajar Fisika Dengan Menggunakan Media Komputer Berbasis Visual Dan Tanpa Menggunakan Media Komputer Berbasis Visual Pada Peserta Didik Kelas X SMA Negeri 1 Sanana Kabupaten Kepulauan Sula endang fitria
KUANTUM: Jurnal Pembelajaran dan Sains Fisika Vol 1 No 1 (2020): KUANTUM: Jurnal Pembelajaran dan Sains Fisika
Publisher : Program Studi Pendidikan Fisika STKIP Kie Raha Ternate

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan hasil belajar fisika kelas X MA Negeri 1 Sanana Kabupaten Kepulauan Sula yang diajar dengan menggunakan media visual dan tanpa menggunakan media visual pada konsep Hukum Newton. Variabel dalam penelitian ini adalah (1) variabel bebas yaitu pembelajaran dengan menggunakan media visual yang dilambangkan dengan X1 (2) variabel terikat yaitu hasil belajar fisika peserta didik yang dilambangkan dengan X2. Hasil dalam penelitian ini dengan menggunakan media komputer berbasis visual dan tanpa menggunakan media komputer berbasis visual diperoleh diperoleh thit=2,75 dan ttab =2,00 atau 2,75 > 2,00 pada taraf signifikan (α =0,05) dan Dk 70, hasil perhitungan data menunjukan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar peserta didik antara menggunakan media pembelajaran barbasis visual dan tanpa menggunakan media pembelajaran berbasis visual yaitu sebesar 509 atau 14,68 %
Peningkatan Hasil Belajar IPA Dengan Menerapkan Metode Problem Solving Pada Peserta Didk Kelas VIIA SMP Negeri 13 Tidore Kepulawan Asyhari Usman; Endang Fitria
KUANTUM: Jurnal Pembelajaran dan Sains Fisika Vol 2 No 1 (2021): KUANTUM: Jurnal Pembelajaran dan Sains Fisika
Publisher : Program Studi Pendidikan Fisika STKIP Kie Raha Ternate

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.4862864

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar IPA pada konsep kalor dengan menggunakan metode problem solving di kelas VIIA SMP Negeri 13 Tidore Kepulawan. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Clasroom Action Research. Model penelitian tindakan kelas ini merujuk pada model Kemmis & MC Taggart yang menguraikan bahwa tindakan yang digambarkan sebagai suatu proses yang dinamis dari aspek perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus. Subjek penelitian ini adalah peserta didik kelas VIIA SMP Negeri 13 Tidore Kepulawan yang berjumlah 25 orang peserta didik laki-laki. Teknik pengumpulan data yang dilakukan peneliti adalah sebagai berikut: observasi, wawancara, dokumentasi, dan tes hasil belajar peserta didik. Analisis data dalam penelitian ini dengan analisis deskriptif. Hasil belajar yang diperoleh peserta didik pada siklus I menunjukkan adanya peningkatan dibandingkan sebelum diberikan pembelajaran dengan menggunakan metode problem solving. Sebelum diberi pembelajaran, hasil belajar peserta didik menunjukkan dari 25 orang peserta didik kelas VIIA, 18 orang peserta didik (72%) mendapatkan nilai dibawah 65, dan hanya 7 orang peserta didik (28%) yang mendapatkan nilai diatas 65.setelah pembelajaran dengan menggunakan metode problem solving dilaksanakan hasilnya meningkat menjadi 9 orang peserta didik (36%) yang mendapatkan nilai dibawah 65, dan 16 orang peserta didik (64%) mendapatkan nilai diatas 65. Secara keseluruhan rata-rata kelas mencapai 64,32 dan hasilnya kurang memuaskan. Pada siklus II hasil belajar peserta didik dengan menggunakan metode problem solving menunjukkan peningkatan. Setelah siklus II dilakukan hasilnya 25 orang peserta didik (100%) mendapatkan nilai diatas 65. Secara keseluruhan nilai rata-rata kelas yaitu 82,52