Claim Missing Document
Check
Articles

Found 20 Documents
Search

KARAKTERISTIK IKLIM MIKRO PADA POSISI TOPOGRAFI BERBEDA DI TAMAN SEJATI KOTA SAMARINDA Karyati Karyati; Suci Rahmatika Cahyaningprastiwi; Sri Sarminah
Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 7, No 1 (2021): Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa
Publisher : Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/jped.2021.7.1.11-22

Abstract

Taman Sejati yang terletak di Jalan MT. Haryono Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur merupakan salah satu taman kota yang cukup unik karena terletak di dataran tinggi dengan topografi yang bervariasi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui karakteristik beberapa unsur cuaca (intensitas cahaya matahari, suhu udara, dan kelembaban udara) dan menganalisis indeks kenyamanan (Temperature Humidity Index) pada tiga posisi topografi berbeda di Taman Sejati. Pengukuran beberapa unsur cuaca dilakukan sebanyak tiga kali yaitu pagi hari (pukul 07.00-08.00 WITA), siang hari (pukul 12.00-13.00 WITA), dan sore hari (pukul 17.00-18.00 WITA) selama 30 hari dengan menggunakan Environment meter merk Krisbow KW06-291. Intensitas cahaya matahari rataan sebesar 277,3 lux pada posisi puncak, 371,7 lux pada posisi lereng, dan 552,6 lux pada posisi lembah. Suhu udara rataan sebesar 29,3°C, 29,7°C, dan 30,8°C masing-masing pada posisi puncak, lereng, dan lembah. Sedangkan kelembaban udara rataan pada posisi puncak, lereng, dan lembah berturut-turut sebesar 77,7%, 73,8%, dan 69,3%. Temperature Humidity Index di posisi puncak (27,95), lereng (28,14), dan lembah (28,95) tergolong nyaman.
KANDUNGAN POLUTAN DAUN PADA POHON-POHON DI ARBORETUM UPT LSHK UNIVERSITAS MULAWARMAN Helsa Yuliana; Karyati Karyati; Muhammad Syafrudin
Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 7, No 1 (2021): Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa
Publisher : Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/jped.2021.7.1.1-10

Abstract

Pencemaran udara ditandai dengan keberadaan zat-zat yang mestinya bukan merupakan bagian dari atmosfer. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis kandungan polutan daun pohon-pohon di Arboretum UPT LSHK Universitas Mulawarman dalam menyerap besi (Fe), mangan (Mn), tembaga (Cu), dan timbal (Pb). Manfaat penelitian ini adalah sebagai sumber informasi jenis-jenis pohon hutan kota yang dapat menyerap polutan daun dalam bentuk logam berat paling tinggi dan sebagai bagian dari penyediaan data pendukung serta rekomendasi kebijakan pengurangan polusi udara di Kota Samarinda. Metode yang digunakan adalah metode destruksi basah dengan metode analisis Spektrofotometer Serapan Atom (SSA) yang memiliki sensitivitas tinggi, mudah, murah, dan cepat. Sampel pada uji analisis logam berat menggunakan sampel daun pada sepuluh jenis dominan di Arboretum UPT LSHK Universitas Mulawarman dengan empat parameter logam berat yakni besi (Fe), mangan (Mn), tembaga (Cu), dan timbal (Pb). Penelitian ini dilaksanakan di Arboretum UPT LSHK Universitas Mulawarman beralamatkan di Jalan Ki Hajar Dewantara, Kelurahan Gunung Kelua, Kecamatan Samarinda Ulu, Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur dengan luas sekitar ± 10 Ha. Hasil penelitian ini menunjukkan daun yang paling tinggi dalam menyerap besi (Fe) adalah jenis Karet (Hevea brasiliensis) sebesar 207 mg/L dan daun yang paling tinggi dalam menyerap mangan (Mn) adalah jenis Meranti Sarang Punai (Shorea parvifolia) sebesar 1.150 mg/L. Daun yang paling tinggi menyerap tembaga (Cu) dan timbal (Pb) tidak dapat diketahui karena nilai serapan setiap sampel daun yang relatif sangat rendah dan keterbatasan alat dalam mendeteksi hasil analisis atau Method Detection Level (MDL).
KARAKTERISTIK IKLIM MIKRO PADA POSISI TOPOGRAFI BERBEDA DI TAMAN SEJATI KOTA SAMARINDA Karyati Karyati; Suci Rahmatika Cahyaningprastiwi; Sri Sarminah
Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 7, No 1 (2021): Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa
Publisher : Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/jped.2021.7.1.11-22

Abstract

Taman Sejati yang terletak di Jalan MT. Haryono Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur merupakan salah satu taman kota yang cukup unik karena terletak di dataran tinggi dengan topografi yang bervariasi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui karakteristik beberapa unsur cuaca (intensitas cahaya matahari, suhu udara, dan kelembaban udara) dan menganalisis indeks kenyamanan (Temperature Humidity Index) pada tiga posisi topografi berbeda di Taman Sejati. Pengukuran beberapa unsur cuaca dilakukan sebanyak tiga kali yaitu pagi hari (pukul 07.00-08.00 WITA), siang hari (pukul 12.00-13.00 WITA), dan sore hari (pukul 17.00-18.00 WITA) selama 30 hari dengan menggunakan Environment meter merk Krisbow KW06-291. Intensitas cahaya matahari rataan sebesar 277,3 lux pada posisi puncak, 371,7 lux pada posisi lereng, dan 552,6 lux pada posisi lembah. Suhu udara rataan sebesar 29,3°C, 29,7°C, dan 30,8°C masing-masing pada posisi puncak, lereng, dan lembah. Sedangkan kelembaban udara rataan pada posisi puncak, lereng, dan lembah berturut-turut sebesar 77,7%, 73,8%, dan 69,3%. Temperature Humidity Index di posisi puncak (27,95), lereng (28,14), dan lembah (28,95) tergolong nyaman.
The role of tropical abandoned land relative to ecological and economic aspects Karmini Karmini; Karyati Karyati; Kusno Yuli Widiati
Forest and Society Vol. 4 No. 1 (2020): APRIL
Publisher : Forestry Faculty, Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (704.796 KB) | DOI: 10.24259/fs.v4i1.8939

Abstract

The floristic structure and composition of abandoned lands in the tropic have been observed to be changing dynamically during the succession process. This is mostly because they are not utilized maximally, therefore, there is a need to assess the economic and ecological impacts of this land abandonment in tropical areas. This study was conducted to determine the ecological aspects of standstructure, floristic composition, and species diversity and analyze the economic aspects of standing trees in tropical abandoned land. The vegetation containing woody trees with a diameter at breast height (DBH) of > 5 cm were surveyed at six subplots sized 20 m × 20 m. The economic parameters were evaluated using data of log price, logging cost, profit margin, and stumpage value of standing trees in the study plot and a total of 126 trees including 26 species of 25 genera of 18 families were recorded. The most common species found were Macaranga tanarius with 50.60%, Bridelia glauca with 49.13%, and Pterospermum javanicum with 29.05% based on Importance Value Index (IVi). Moreover, the diversity, dominance, evenness, and richness indices were 1.23, 0.09, 0.87, and 5.17 respectively while the total log price at the abandoned land was 1,462.02 USD m-3 with an average value of 56.23USD m-3. The total and mean values of logging costs were 1,212.24USD ha-1 and 46.62USD ha-1, respectively while the total profit margin of log selling was USD337.39m-3 at maximum with an average of 12.98 USD m-3. Furthermore, the average stumpage value was 83.05 USD ha-1 while the total was calculated to be 2,159.36 USD ha-1.These findings showed the utilization of abandoned lands with respect to ecology and economic aspects has the ability to increase community welfare and support the implementation of developmental programs in the country.
KANDUNGAN POLUTAN PADA DAUN ANGSANA (Pterocarpus indicus Willd.) DI KOTA SAMARINDA Sopian Gunawan; Karyati Karyati; Muhammad Syafrudin
JURNAL RISET PEMBANGUNAN Vol 3, No 2 (2021)
Publisher : BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36087/jrp.v3i2.72

Abstract

Samarinda merupakan ibukota Provinsi Kalimantan Timur dengan kepadatan penduduk yang cukup tinggi dan berbagai aktivitas kehidupan yang dinamis. Peningkatan jumlah kendaraan bermotor yang tinggi sebesar 10% setiap tahunnya memiliki potensi menimbulkan pencemaran  udara. Tujuan penelitian adalah menganalisis kandungan beberapa polutan logam berat (timbal (Pb), besi (Fe), mangan (Mn), dan kadar debu) pada daun-daun pohon Angsana (Pterocarpus indicus Willd.) pada tiga kategori tempat tumbuh berbeda (areal bervegetasi, jalan raya, dan areal perumahan) di Kota Samarinda. Analisis logam berat dilakukan menggunakan alat Spektrofotometer Serapan Atom (SSA) dengan proses destruksi basah. Hasil penelitian menunjukkan kandungan logam berat timbal (Pb), besi (Fe), dan mangan (Mn) pada sembilan lokasi dengan tiga kategori berbeda bervariasi. Daun pohon Angsana yang mengandung logam berat Pb (39,62 mg/kg), Fe (317,29 mg/kg), dan Mn (106,97 mg/kg) paling tinggi berada pada kategori areal, serta kadar debu sebesar 7,81×10-6 grams /cm2. Informasi tentang kandungan polutan dan kadar debu pada daun pohon Angsana dapat menjadi dasar pertimbangan dalam pemilihan jenis pohon yang akan ditanam pada berbagai tipe tutupan lahan.
ANALISIS KEMAMPUAN KOPERASI DI KALIMANTAN, INDONESIA DALAM MENGHASILKAN PENDAPATAN Karmini Karmini; Saroyo Saroyo; Karyati Karyati
JURNAL RISET PEMBANGUNAN Vol 3, No 2 (2021)
Publisher : BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36087/jrp.v3i2.75

Abstract

Jumlah koperasi yang aktif dan sisa hasil usaha yang diperoleh koperasi di Kalimantan cenderung berfluktuatif dalam satu dekade terakhir. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membandingkan keberadaan koperasi aktif, membandingkan perolehan sisa hasil usaha, dan menganalisis kemampuan koperasi yang berkembang di Provinsi Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Utara dalam menghasilkan pendapatan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli hingga Desember 2020. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data deret waktu tahun 2010-2019. Analisis varians dan deskriptif dilakukan untuk mengolah data. Rata-rata koperasi aktif di 5 provinsi di Kalimantan, Indonesia berbeda sangat signifikan. Rata-rata sisa hasil usaha koperasi di Provinsi Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Utara berbeda sangat signifikan tetapi tidak berbeda signifikan pada koperasi di Provinsi Kalimantan Selatan dan Kalimantan Barat. Koperasi di Provinsi Kalimantan Selatan memiliki kemampuan tinggi dalam menghasilkan pendapatan dan sebaliknya terjadi pada koperasi di Provinsi Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, dan Kalimantan Tengah.
Pengetahuan Masyarakat Tentang Tanaman Hias Bonsai Kelapa di Kelurahan Bukit Biru Kabupaten Kutai Kartanegara Karyati Karyati; Muhammad Syafrudin; Kusno Yuli Widiati; Karmini Karmini; Nurlia Valentina Parapat; Riska Aulia Pertiwi Nuraisyiyah
Jurnal Pengabdian Masyarakat Madani Vol 3 No 1 (2023): Jurnal Pengabdian Masyarakat Madani (JPMM)
Publisher : Sekolah Tinggi Ekonomi Bisnis Syariah Bina Mandiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51805/jpmm.v3i1.104

Abstract

Bonsai kelapa merupakan salah satu upaya memanfaatkan hasil kebun kelapa sebagai tanaman hias. Pemanfaatan buah kelapa sebagai tanaman hias bonsai kelapa juga dapat menjadi sumber pendapatan baru bagi masyarakat desa. Tujuan penyuluhan adalah untuk memberikan informasi  dan keterampilan tentang teknik pembuatan  tanaman hias bonsai kelapa sebagai sumber pendapatan baru bagi masyarakat Kelurahan Bukit Biru, Kabupaten Kutai Kartanegara. Metode penyuluhan yang digunakan dalam pengabdian masyarakat ini meliputi tahap persiapan, tahap pelaksanaan penyuluhan kepada masyarakat, tahap evaluasi, dan pelaporan. Pengumpulan data dilakukan dengan metode wawancara dengan menggunakan daftar pertanyaan kepada 40 peserta penyuluhan yang dipilih sebagai responden. Data ditabulasi kemudian dianalisis secara deskriptif kuantitatif. Sebanyak 70% peserta penyuluhan telah mempunyai pengetahuan tentang tanaman bonsai dan bonsai kelapa dan pembuatan tanaman hias bonsai kelapa dan manfaatnya telah dipahami  oleh 100% peserta penyuluhan. Sebagian besar peserta penyuluhan (90%) sangat antusias dan merencanakan untuk membuat tanaman hias bonsai kelapa sebagai sumber pendapatan baru.
IKLIM MIKRO DI BAWAH TEGAKAN POHON KOMBINASI ANGSANA (PTEROCARPUS INDICUS) DAN GLODOKAN (POLYALTHIA LONGIFOLIA) DI MEDIAN JALAN MAYOR JENDERAL S. PARMAN DI KOTA SAMARINDA Karyati Karyati; Malissa Yusnicha Yusak; Muhammad Syafrudin
Agrifor : Jurnal Ilmu Pertanian dan Kehutanan Vol 22, No 1 (2023): Maret 2023
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31293/agrifor.v22i1.6331

Abstract

Peranan pohon-pohon yang ditanam di median jalan dapat memperbaiki iklim mikro di suatu kota. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui karakteristik beberapa unsur cuaca (intensitas cahaya matahari, suhu udara, dan kelembapan udara), menghitung tingkat kebisingan, dan menghitung indeks kenyamanan pada tiga titik berbeda di bawah tajuk dan luar tajuk pohon kombinasi angsana (Pterocarpus indicus) dan glodokan (Polyalthia longifolia) di median Jalan Mayor Jenderal S. Parman, Kota Samarinda. Pengukuran unsur-unsur cuaca dan tingkat kebisingan dilakukan pada tiga waktu pengukuran (pagi pukul 06.00-07.00 WITA; siang pukul 12.00-13.00 WITA; sore pukul 17.00-18.00 WITA) selama 30 hari menggunakan Environment meter dan Lux meter. Intensitas cahaya matahari dan suhu udara rataan di bawah tajuk relatif lebih rendah dibandingkan dengan di luar tajuk pohon di median jalan. Kelembapan udara rataan pada Titik 1 di bawah tajuk dan di luar median jalan tinggi dikarenakan adanya pohon besar yang memiliki kerapatan tajuk yang relatif tinggi. Tingkat kebisingan rataan di Titik 1 di bawah tajuk sebesar 75,6 dB dan di luar tajuk sebesar 76,6 dB, di Titik 2 di bawah tajuk sebesar 76,0 dB dan di luar tajuk sebesar 76,3 dB, dan di Titik 3 di bawah tajuk sebesar 76,0 dB dan di luar tajuk sebesar 75,9 dB. Temperature Humidity Index (THI) pada ketiga titik pengukuran masih tergolong nyaman. Informasi tentang iklim mikro di bawah tajuk pohon-pohon yang ditanam di median jalan dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam pemilihan jenis dan pengelolaan tanaman di median jalan.
PERAN LEMBAGA KESEHATAN, PENDIDIKAN, DAN KEUANGAN DALAM MENDUKUNG PENGEMBANGAN PERTANIAN DI KABUPATEN KUTAI BARAT Karmini Karmini; Karyati Karyati; Saroyo Saroyo
Agrifor : Jurnal Ilmu Pertanian dan Kehutanan Vol 22, No 1 (2023): Maret 2023
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31293/agrifor.v22i1.6323

Abstract

Laju pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto Kutai Barat (Kubar) tahun 2021 untuk lapangan usaha pertanian, kehutanan, dan perikanan adalah negatif dan lebih rendah dibandingkan lapangan usaha kesehatan dan kegiatan sosial, jasa pendidikan, dan jasa keuangan dan asuransi. Sektor pertanian perlu untuk dikembangkan agar kemampuan sektor pertanian dalam mensejahterakan masyarakat semakin meningkat. Tujuan penelitian adalah untuk menginventarisasi lembaga kesehatan, pendidikan, dan keuangan, mendata kegiatan pertanian (pertanian, peternakan, kehutanan, dan perikanan),  menelaah kinerja lembaga dan sektor pertanian, serta menganalisis peran lembaga dalam mendukung pengembangan pertanian di Kubar. Cakupan penelitian adalah Kabupaten Kutai Barat, Provinsi Kalimantan Timur, Indonesia. Penelitian dilaksanakan sejak September 2021 hingga Februari 2022. Penelitian ini mengumpulkan data sekunder dan data dianalisis secara deskriptif kuantitatif dan dilakukan penentuan  indeks Location Quotient (LQ). Telah berkembang berbagai lembaga kesehatan, pendidikan, dan keuangan di Kubar. Kegiatan bidang pertanian yang diusahakan adalah pertanian tanaman pangan, tanaman hortikultura, perkebunan, peternakan, jasa pertanian dan perburuan, kehutanan dan penebangan kayu, dan perikanan. Kinerja lapangan usaha pertanian, kehutanan, dan perikanan lebih tinggi dibandingkan lapangan usaha jasa kesehatan dan kegiatan sosial, jasa pendidikan, dan jasa keuangan dan asuransi. Rata-rata indeks LQ lapangan usaha pertanian, kehutanan, dan perikanan; jasa kesehatan dan kegiatan sosial; jasa pendidikan; dan jasa keuangan dan asuransi di Kubar berturut-turut sebesar 1,87 (sektor basis); 1,20 (sektor basis); 0,99 (sektor non basis); dan 0,08 (sektor non basis). Lembaga kesehatan sangat berperan, lembaga pendidikan berperan, dan lembaga keuangan kurang berperan dalam mendukung pengembangan pertanian di Kubar. Peran sektor kesehatan, pendidikan, dan keuangan perlu ditingkatkan dengan berbagai upaya.The Role of Health, Education, and Finance Institutions in Supporting Agricultural Development in West Kutai District.  The growth rate of Gross Regional Domestic Product of West Kutai in 2021 for industry of agriculture, forestry, and fishing was negative and lower than that of human health and social work activities, education, and financial and insurance activities industries. The agricultural sector needs to be developed so that the ability of agricultural sector to improve the community welfare will increase. The research objectives were to inventory of health, educational, and financial institutions, record agricultural activities (agriculture, livestock, forestry, and fishing), examine the performance of health institutions, educational institutions, financial institutions, and the agricultural sector, as well as analyze the role of health, educational, and finance institutions in supporting the agricultural development in West Kutai. The scope of research was West Kutai District, East Kalimantan Province, Indonesia. The research was conducted from September 2021 to February 2022. This study collected secondary data and the data were analyzed descriptively quantitatively and the Location Quotient (LQ) indexs were determined. Various health, educational, and financial institutions have developed in West Kutai. Activities in the agricultural sector that are cultivated the food crops, horticultural crops, plantation crops, livestock, agriculture services and hunting, forestry and logging, and fishing. The performance of agriculture, forestry, and fishing industry was higher than that of the human health and social work activities, education, and financial and insurance activities industries. The average LQ indexs of agriculture, forestry, and fishing; human health and social work activities; education; and financial and insurance activities industries were 1.87 (base sector); 1.20 (base sector); 0.99 (non-base sector); and 0.08 (non-base sector), respectively. Health institutions play a very important role, educational institutions play a role, and financial institutions play less role in supporting the agricultural development in West Kutai. The role of health, education, and financial institutions needs to be increased with various efforts.
MaGoGreen: Teknologi Bio-Konversi Sampah Organik Sebagai Pakan Ternak Alternatif Memanfaatkan Larva Black Soldier Fly Dewi Yuli Yana; Muslimin Muslimin; Karyati Karyati; Sri Sarminah; Emi Purwanti; karmini karmini; nanda khairil hakim
ABDIKU: Jurnal Pengabdian Masyarakat Universitas Mulawarman Vol. 1 No. 1 (2022): ABDIKU : Jurnal Pengabdian Masyarakat Universitas Mulawarman
Publisher : Fakultas Kehutanan dan Lingkungan Tropis, Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32522/abdiku.v1i1.11

Abstract

Waste utilization and management in a number of areas in Indonesia is still a complicated problem. One of the wise waste management efforts is by utilizing bioconversion technology with Black Soldier Fly maggot media that known as MaGoGreen (Maggot Go Green). The purpose of this community service is to provide counseling to the community about the use of organic waste through environmentally friendly waste management with bioconversion technology by utilizing Black Soldier Fly Larvae. This activity is expected to be an effort to educate breeders to get cheap, safe, and quality feed independently. This counseling was carried out in collaboration with the Trigona Kelulut Makmur Bee Cultivation Group (KBLTKM) in Bangun Rejo Village, Tenggarong Seberang District, Kutai Kartanegara Regency, East Kalimantan Province. The community service methods used include material presentation, practice of maggot cultivation from the preparation stage, egg hatching and maggot enlargement to breeding, distribution of brochures (leaflets), and ends with discussions and questions-answers. Extension participants received knowledge about bio-conversion technology of organic waste as an alternative animal feed ingredient by utilizing Black Soldier Fly Larvae. Most of the participants also felt compelled to carry out independent processing of organic waste into livestock food products.