Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

DINAMIKA KONTESTASI LEMBAGA ZAKAT DI KOTA MAKASSAR (STUDI DI BAZNAS DAN LAZNAS WAHDAH) Usluddin Usluddin; Hasbi Hasbi
Jurnal Dakwah Tabligh Vol 21 No 1 (2020)
Publisher : Fakultas Dakwah dan Komunikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/jdt.v21i1.12254

Abstract

The presence of many zakat institutions in managing zakat, infaq and sadaqah  nowadays is a fascinating thing. The zakat institution officially owned by the government of Makassar City which has succeeded in becoming a channel for distributing zakat especially ASN. However the presence of the other zakat institutions seemed to be an arena of contestation to win muzakki, which one of that was LAZNAS Wahdah Makassar, in which relying on the strength of their cadre networking.  This research is qualitative field research with descriptive-analysis method.  The conclusion of the research about the contestation dynamics of zakat institutions in Makassar City (Studied at BAZNAS and LAZNAS Makassar City, is namely (1) the dynamics of the miscoordination contestation especially BAZNAS vs LAZNAS and (2) the dynamics of reconciliation contestation especially LAZNAS vs. LAZNAS. In this study also  revealed the factors that encourage muzakki in distributing zakat, namely: (1) Structural Factors and (2) Cadre Networking Factors. In addition, the efforts to avoid potential conflicts of contestation in zakat institution can be accomplished in 3 ways (1)zoning of the performance of zakat institution (2) develops the program Strategy Plan, and (3) Internal Improvement of zakat institutions
LITERASI MEDIA SOSIAL PADA PEMUDA DI DESA SORO KABUPATEN BIMA Mimin Napsiatul Mutmainnah; Rahmatia Rahmatia; Hasbi Hasbi
Jurnal Dakwah Tabligh Vol 21 No 2 (2020)
Publisher : Fakultas Dakwah dan Komunikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/jdt.v21i2.14894

Abstract

The research purpose is to outlines and analyzes social media literacy rates on youth in Bima District. The research was conduct in Soro village. This research classified as a quantitative study with a survey approach. Sampling determined by the probability sampling method. Data collection using questionnaires and document studies. The data analysis technique used is the scoring method with the Likert scale. The results showed that in general the level of social media literacy in youth in Lariti Beach tourism area precisely in the Soro Village classified as a medium level which is the ability of Technical skills already relatively high, the ability of critical understanding is medium, and the ability of communicative abilities classified as medium.
EKSPLOITASI PEKERJA ANAK: KAJIAN TERHADAP PEKERJA ANAK DI PERUMAHAN BTP KOTA MAKASSAR Dessy Septiani Lubis; Hasbi Hasbi
KRITIS : Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Hasanuddin Volume 4 Issue 1, June 2018
Publisher : FISIP UNHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) Mengetahui bentuk eksploitasi pada pekerja anak diiPerumahan BTP Kota Makassar, (2) Mengetahui peran keluarga yang menjadi aktor utama dalam tindakanekonomi sehingga anak harus bekerja di Perumahan BTP Kota Makassar. Penelitian ini dilaksanakan dikawasan jalan raya perumahan BTP (Bumi Tamalanrea Permai) Kota Makassar. Metode yang digunakandalam penelitian ini adalah kualitatif dengan menggunakan pendekatan studi kasus dan teknik purposivesampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 13 orang pekerja anak yang didata selama tiga bulandengan jenis pekerjaan yang berbeda-beda dan dengan kisaran usia 9-14 tahun. Jenis pekerjaannya yaitupemulung, penjual makanan ringan dan penjual tisu. Hasil menunjukkan bahwa anak bekerja 8 (delapan) jamper hari dari waktu sore hingga malam hari. Alasan utama yang membuat anak bekerja karena masalahkemiskinan keluarga, anak harus turut serta dalam membantu pendapatan keluarga sehingga rentan mengalamitindakan ekspoitasi.
Fungsi Lembaga Sosial dalam Perlindungan Sosial Anak yang Membutuhkan Perlindungan Khusus (Studi Kasus Rumah Perlindungan Sosial Anak “Turikale” Kota Makassar) Akmal Achmad Sulawanta; Tahir Kasnawi; Hasbi Hasbi
Hasanuddin Journal of Sociology VOLUME 1, ISSUE 1, 2019
Publisher : Department of Sociology Faculty of Social and Political Sciences

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31947/hjs.v1i1.6929

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) fungsi dan potensi RPSA “Turikale” Kota Makassar dalam melakukan pembinaan dan menjadi agen penanganan AMPK yang ada di kota Makassar, (2) Bentuk tahapan pelayanan, strategi, serta fungsi dari setiap tahapan pelayanan anak yang ada di RPSA dikaitkan dengan prosedur dan etika dalam dunia pekerjaan sosial, (3) hal-hal yang mendukung dan menghambat proses pelayanan yang dilakukan petugas/pekerja sosial yang ada di RPSA. Penelitian ini dilakukan Rumah Perlindungan Sosial Anak (RPSA) “Turikale” Kota Makassar. Metode yang digunakan adalah kualitatif melalui wawancara mendalam yang dilakukan bersamaan dengan observasi partisipasi serta mempelajari dokumentasi untuk melengkapi hasil wawancara dan observasi. Sumber data primer dalam penelitian ini adalah pengelola RPSA (pengurus//pekerja sosial) serta anak yang mendapatkan pelayanan di RPSA. Sedangkan sumber data sekunder adalah dokumen RPSA seperti panduan kerja, data kasus yang telah ditangani serta laporan sosial dari hasil pelayanan yang dilakukan. Analisis data dalam penelitian ini dengan menganalisa, menyajikan serta menyimpulkan data sebagai hasil temuan penelitian. Hasil penelitian menemukan bahwa (1) ada dua fungsi utama dalam pelayanan yang dilakukan di RPSA “Turikale” yaitu fungsi temporary shelter (penampungan sementara) dan fungsi protection home (rumah perlindungan) serta fungsi lain diluar fungsi utama sebagai motivator, fasilitator dan mediator yang berjalan seiring fungsi utama yang sudah ada (2), dalam proses pelayanan yang dilakukan terdapar prosedur dan tahapan-tahapan yang harus dilalui untuk mencapai tujuan yang dinginkan (3), adanya hal-hal yang mendukung seperti anggaran, pekerja sosial dan patisipasi aktif dari penerima layanan, selain itu juga terdapat hal-hal yang menghambat dalam proses pelayanan seperti keterbatasan sarana dan prasarana yang ada serta keterbatasan anggaran dalam proses pelayanan dan pembinaan yang dilakukan.
Pemeranan Keluarga Sedarah dalam Perlindungan dan Pengasuhan Anak Terlantar (Studi Model Alternatif Perlindungan dan Pengasuhan Anak Terlantar Non Institusi Formal pada Dua Kelompok Etnis di Sulawesi Selatan) Hasbi Hasbi
Hasanuddin Journal of Sociology VOLUME 1, ISSUE 2, 2019
Publisher : Department of Sociology Faculty of Social and Political Sciences

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31947/hjs.v1i2.8087

Abstract

Keluarga merupakan salah satu bagian dari penyelenggara perlindungan sosial anak terlantar. Anak terlantar terjadi karena orang tua sudah tiada,ketidak mampuan orang tua, atau orang tua yang sangat sibuk dengan pekerjaannya. Pemeranan keluarga sedarah, merupakan potensi untuk menemukan model perlindungan dan pengasuhan anak terlantar noninstitusi formal. Penelitian ini bertujuan mengungkap potensi pemeranan perlindungan dan pengasuhan anak terlantar oleh keluarga sedarah dan menemukan model pemeranan perlindungan dan pengasuhan anak terlantar oleh keluarga sedarah pada dua komunitas di Sulawesi Selatan. Metode penelitian adalah kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Informan penelitian adalah anak terlantar dan keluarga sedarah yang ditentukan dengan cara aksidental. Hasil penelitian menemukanpemeranan keluarga sedarah pada masyarakat Bugis maupun Toraja dapat dijadikan model alternatif perlindungan dan pengasuhan anak terlantar. Pada masyarakat Bugis dikenal istilah assiajingeng dan sompunglolo. Pada 0masyarakat Toraja Toraja memiliki kelembagaan kekeluargaan yang disebut dengan nilai kasiuluran (nilai kekeluargaan) dalam sistem Tongkonan. Model jaringan keluarga sedarah dapat mencegah terjadinya kerapuhan keluarga yang selama ini menjadi akar masalah terjadi anak terlantar. 
MAKNA KESEJAHTERAAN PENDUDUK LANJUT USIA (Tinjauan Sosiologi Kependudukan dan Kesejahteraan) Hasbi Hasbi; Musrayani Usman
Hasanuddin Journal of Sociology VOLUME, 2 ISSUE 1, 2020
Publisher : Department of Sociology Faculty of Social and Political Sciences

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31947/hjs.v2i1.10556

Abstract

Data Badan Pusat Statistik (BPS 2018) menunjukkan peningkatan populasi penduduk lanjut usia. Pada tahun 2000 penduduk lanjut usia berjumlah 14,45 juta jiwa (7,18 persen), meningkat pada tahun 2010 menjadi 18,04 juta jiwa (7,56 persen) dan pada tahun 2018 jumlah penduduk lanjut usia meningkat menjadi 24,49 juta jiwa (9,27 persen). Jika peningkatan populasi penduduk lanjut usia tidak diantisipasi akan menjadi beban bagi negara, masyarakat, dan keluarga. Tujuan kajian ini untuk mengetahui pemeranan interaksi sosial dan dukungan sosial penduduk lanjut usia. Metode kajian adalah kajian pustaka dengan jenis analisis data sekunder. Data diperoleh dari beberapa artikel dan buku-buku yang relevan. Hasil kajian menemukan aspek interaksi sosial lanjut usia dengan keluarga dan lingkungan, menentukan dukungan sosial keluarga dan lingkungan terhadap mereka. Kesimpulan, dengan pemeranan interasi sosial penduduk lanjut usia dan pemeranan dukungan sosial oleh keluarga dan lingkungan terhadap penduduk lanjut usia, diharapkan para penduduk lanjut usia akan mencapai kondisi successful aging atau kesejahteraan subyektif.
KUALITAS DAN KETAHANAN HIDUP PEREMPUAN LANSIA Musrayani Usman; Hasbi Hasbi; Sakaria Sakaria; Hariashari Rahim; Atma Ras
Hasanuddin Journal of Sociology VOLUME 3, ISSUE 1, 2021
Publisher : Department of Sociology Faculty of Social and Political Sciences

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31947/hjs.vi.14783

Abstract

Permasalahan umum yang dihadapi perempuan lansia adalah makin besar jumlah perempuan lansia di bawah garis kemiskinan, makin melemahnya kekerabatan dalam keluarga terkadang mereka kurang mendapatkan perhatian, dihargai dan dihormati, kurangnya pelayanan lansia dari tenaga professional, dan belum melembaga dan membudaya pembinaan kesejahteraan lansia khususnya perempuan lansia. maka rumusan masalah dari penelitian ini adalah mengidentifikasi faktor dominan yang mempengaruhi kualitas hidup perempuan lansia dan bagaimana ketahanan perempuan lansia. Penelitian ini menerapkan metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan penelitian dalam pandangan fenomelogis yang berusaha memahami arti dari peristiwa dan kaitannya terhadap orang dalam situasi tertentu. Berdasarkan hasil penelitian, perubahan yang terjadi pada perempuan lansia meliputi perubahan fisik, perubahan psikososial dan perubahan lingkungan. Dari hasil penelitian sebagian besar responden memiliki kualitas hidup yang sedang, Dari permasalahan yang dihadapi perempuan lansia antara lain karena pengaruh fisik, pengaruh psikososial dan lingkungannya, yang paling mendominasi bagi para perempuan lansia adalah permasalah ekonomi pada keluarga yang mengharuskan mereka ikut serta dalam pemenuhan kebutuhan keluarga.
INTERVENSI MIKRO PEKERJA SOSIAL TERHADAP KLIEN DI BALAI REHABILITASI SOSIAL PENYANDANG DISABILITAS FISIK (BRSPDF) WIRAJAYA KOTA MAKASSAR Andi Amirah Humairah Yakub; Muhammad Iqbal Latief; Hasbi Hasbi
Hasanuddin Journal of Sociology VOLUME 3, ISSUE 2, 2021
Publisher : Department of Sociology Faculty of Social and Political Sciences

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31947/hjs.v3i1.15028

Abstract

This study aims to find out the form of empowerment and social exchange effects of micro-interventions in Balai Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Fisik (BRSPDF) Wirajaya Makassar City. This research was conducted out for 3 months and was conducted from February 2021 to April 2021 in Balai Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Fisik (BRSPDF) Wirajaya Makassar City. This research uses descriptive qualitative research based on case study research with 6 subjects consisting of social workers and clients of BRSPDF Makassar City. Based on the research results, it was found that the in the micro intervention process, there are seven stages of intervention namely engagement, intake and contract, assessment, planning, intervention, evaluation and termination. The form of intervention empowerment carried out in accordance with the stages did not find any problems. Social workers at BRSPDF Wirajaya Makassar City carry out all stages of micro intervention on interventions that are applied to people with physical disabilities in community life readiness guidance programs, such as sewing skills, automotive, electronics, etc. The intervention process produces people with physical disabilities who have stronger mental and skills to be equipped to live independently in the community, such as opening a convection business, service center, printing house, etc. BRSPDF Wirajaya also cooperates with big companies to provide opportunities for people with disabilities such as alfamart or alfamidi, which every year the hall will send 10-20 clients. Keywords: Micro Intervention, Social Worker, Persons with Physical Disabilities
MOTIVATION TO SEA AMONG YOUTH (Case Study of Millennial Youth in the North Galesong Coastal Community, Takalar Regency) Kristian Hoegh Pride Lambe; Mansyur Radjab; Hasbi Hasbi; Muhammad Sabiq
Agrikan: Jurnal Agribisnis Perikanan Vol 14, No 2 (2021)
Publisher : Sangia Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29239/j.agrikan.14.2.365-369

Abstract

This study examines the motivation to go to sea among youth, North Galesong. The research method used is a qualitative case study type. Sources of data in this study are divided into two kinds of categories, namely primary and secondary sources. Data collection techniques used are interviews, observation and documentation. The results showed that the motivation of youth to become fishermen comes from intrinsic motivation and extrinsic motivation. Intrinsic motivation is obtained from within the individual with conscious considerations such as an understanding of the economic potential of their area, an understanding of technology and an understanding of fishing skills. While the external motivation is obtained from outside the youth, such as the pressure to fulfill economic needs, support and even coercion from the family
Coffee Shop as Symbol Lifestyle of the Urban Community (Case Study on Customers of Coffee Shop in Makassar City) Wahyu Hidayat; Hasbi
LEGAL BRIEF Vol. 11 No. 2 (2022): Law Science and Field
Publisher : IHSA Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (792.894 KB)

Abstract

This study discusses visiting and spending time in coffee shops as a symbol of the lifestyle of urban communities in Makassar City. This can be seen from the people who often visit coffee shops which consist of various groups based on their backgrounds and professions. This study aims to identify various activities of urban communities on coffee shop customers among marketing, students, and online motorcycle taxis so that they often spend their time in coffee shops. This research was conducted in three coffee shops in Makassar using a qualitative approach in the form of descriptive qualitative with a case study basis, by interviewing 9 informants who were referred to as customers based on the intensity of their visits and 3 coffee shop managers. Data were collected through observation, in-depth interviews, and recommendations. The results of this study indicate that various customer activities in taking their time to coffee shops in Makassar City which started as a place to rest and relieve drowsiness, now visiting coffee shops in Makassar City have become part of the lifestyle and fashion of various groups as a place of work and business. , as a literacy space, and as a means of entertainment.