Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : JIVA: Journal of Behaviour and Mental Health

EXPRESSIVE WRITING DAN KEMAMPUAN REGULASI EMOSI NARAPIDANA REMAJA DI LEMBAGA PEMBINAAN KHUSUS ANAK Amatul Firdausya Achmad Nur; Sitti Murdiana; Ahmad Ridfah
JIVA: Journal of Behaviour and Mental Health Vol 3, No 2 (2022)
Publisher : Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30984/jiva.v3i2.2214

Abstract

ABSTRACTJuvenile inmates who are in prison or coaching institutions do not have a place to express their emotions or feelings, cannot explore, channel their hobbies, and share their feelings while being inmates, so they tend to hide their emotions. Expressive writing is expected to be a place for juvenile prisoners to express their emotions. This study aims to determine the effect of expressive writing in improving emotional abilities in adolescents. This study used the one-group pretest-posttest design experimental research design. The participants in this study were 5 male juvenile inmates aged 19-21 years with maladaptive emotion regulation. The measuring instrument used in this study is the Difficulties of Emotion Regulation Scale 18 (DERS-18) which has been adapted into Indonesian, where the lower the DERS-18 score, the better emotion regulation. The data analysis technique used the Wilcoxon test. The results showed that expressive writing had an effect on improving the emotional regulation ability of adolescents in LPKA Class II Maros (ρ=0.0215) with a mean pretest value of 53.60 and a mean posttest of 38.40.? The implication of this research is that expressive writing can be used as a forum to improve the emotional regulation ability of juvenile prisoners.ABSTRAKNarapidana remaja yang berada di penjara ataupun lembaga pembinaan tidak memiliki wadah untuk meluapkan emosi atau perasaan yang dirasakan, tidak dapat mengeksplor, menyalurkan hobinya, dan menceritakan perasaannya selama menjadi narapidana, sehingga cenderung menyembunyikan emosi yang? dirasakan. Expressive writing diharapkan dapat menjadi wadah bagi narapidana remaja untuk meluapkan emosinya. Penelitian ini bertujuan untuk? mengetahui pengaruh expressive writing dalam meningkatkan kemampuan regulasi emosi pada narapidana remaja. Penelitian ini menggunakan desain penelitian eksperimen the one-group pretestt-posttest design. Partisipan dalam penelitian ini adalah 5 narapidana remaja laki-laki berusia 19-21 tahun dengan regulasi emosi yang maladaptif. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah Difficulties of Emotion Regulation Scale 18 (DERS-18) yang telah diadaptasi ke dalam Bahasa Indonesia, dimana semakin rendah skor DERS-18, maka regulasi emosi semakin baik. Teknik analisis data menggunakan uji Wilcoxon. Hasil penelitian menunjukkan bahwa expressive writing berpengaruh dalam meningkatkan kemampuan regulasi emosi narapidana remaja di LPKA Kelas II Maros (ρ=0,0215) dengan nilai mean pretest 53,60 dan mean posttest 38,40. Implikasi dari penelitian ini adalah expressive writing dapat digunakan sebagai salah satu wadah untuk meningkatkan kemampuan regulasi emosi narapidana remaja.
HUBUNGAN ANTARA PERFEKSIONISME DENGAN STRES AKADEMIK PADA MAHASISWA Warsito Leha; Ahmad Razak; Ahmad Ridfah
JIVA: Journal of Behaviour and Mental Health Vol 3, No 2 (2022)
Publisher : Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30984/jiva.v3i2.2213

Abstract

ABSTRACTStudents generally have a targeted achievement standard. Related to the setting of these standards, some students want high standards of achievement or perfectionism. This can lead to pressure and lead academic stress. This study aims to determine the relationship between perfectionism and academic stress in Makassar State University students. Participants in this study were 150 students at Makassar State University using an accidental sampling technique. The measuring instrument used in this research is the perfectionism scale and the academic stress scale. Analysis of the data used in this research is Spearman rho correlation which is processed using SPSS 24.0 for windows. The results of this study indicate that there is a significant relationship between perfectionism and academic stress in Makassar State University students with p = 0.001 (<0.01). This research implies that it can be an illustration of perfectionism with academic stress on students at Makassar State University.?ABSTRAKMahasiswa pada umumnya memiliki standar pencapaian yang ditargetkan. Terkait dengan penetapan standar tersebut, terdapat mahasiswa yang menginginkan standar pencapaian yang tinggi atau perfeksionisme. Hal inilah yang dapat memunculkan tekanan dan berujung pada stres akademik. Tujuan dari penelitian ini yaitu mengungkap hubungan antara perfeksionisme dan stres akademik mahasiswa Universitas Negeri Makassar. Sebanyak 150 orang yang ditentukan menggunakan teknik accidental sampling sebagai responden. Skala perfeksionisme dan skala stres akademik adalah alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah korelasi Spearman rho yang diolah menggunakan SPSS 24.0 for windows. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa terdapat hubungan yang sangat signifikan antara perfeksionisme dan stres akademik pada mahasiswa Universitas Negeri Makassar dengan nilai p=0,001 (<0,01). Implikasi dalam penelitian ini adalah dapat menjadi gambaran mengenai perfeksionisme dengan stres akademik pada mahasiswa di Universitas Negeri Makassar.