Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

PEMBUATAN LUBANG RESAPAN BIOPORI (LRB) SEBAGAI UPAYA EDUKASI LINGKUNGAN Firlawanti Lestari Baguna; Fadila Tamnge; Mahdi Tamrin
Kumawula: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 4, No 1 (2021): Kumawula: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/kumawula.v4i1.32484

Abstract

Semakin banyak lahan terbangun maka tingkat alih fungsi lahan semakin tinggi dan ruang terbuka hijau (RTH) menjadi semakin berkurang sehingga ruang resapan menjadi rendah. Program ini bertujuan untuk mengedukasi serta meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap lubang resapan air tanah dan  pemanfaatan air resapan dan sampah organik bagi lingkungan. Permasalahan lingkungan yang dihadapi Kelurahan Sasa yaitu rendahnya ketersediaan air bersih dan pengetahuan pengelolaan sampah organik. Kegiatan yang dilakukan berupa sosialisasi dan pelatihan pembuatan LRB.  Hasil kegiatan yaitu terpasangnya 10 lubang resapan biopori sebagai contoh untuk dimanfaatkan dan dikembangkan oleh masyarakat, juga tersedianya pupuk organik padat dari sampah-sampah organik yang dapat digunakan sebagai input produksi pada lahan pertanian sehingga dapat mengurangi biaya produksi serta masyarakat dapat menjaga lingkungan dan ketersediaan air bersih
Eco-tourism Development Strategy Based on Local Potential in the Forest of Akebalanda Village, Moya Village, Ternate City Mahdi Tamrin; Abdul Kadir Kamaluddin
TECHNO: JURNAL PENELITIAN Vol 10, No 2 (2021): Techno Jurnal Penelitian
Publisher : Universitas Khairun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33387/tjp.v10i2.2569

Abstract

The concept of eco-tourism connects nature tourism trips that have a conservation mission that is carried out simultaneously with forestry development in forest areas that is applied to social forestry schemes. The scheme focuses more on empowerment in a participatory manner to increase the community's ability to manage the potential of forest resources in the vicinity. The purpose of this study; 1) Knowing the potential of Akebalanda Village Forest in Moya Village, 2) Develop a strategy for the development of Forest Eco-tourism in Ake Balanda Village, Moya Village. The method in this study is to observe and inventory the potential of vegetation. Field observations were carried out to determine the location of data collection and obtain actual data regarding the potential of village forests and the eco-tourism development strategies used, and continued with structured interviews with group administrators and related parties, then the data will be analyzed using SWOT analysis. The results showed that the flora potential in the eco-tourism area of Gamalama Forest, Akebalanda Village in Moya Village, was very diverse. This is indicated by the discovery of 31 types of plants developed in the area. In addition to the potential of flora, there is also another potential as an attraction for the development of Gamalama Eco-tourism, namely natural potential. Based on the calculation of scores on the EFAS and IFAS matrices, the Gamalama ecotourism development in the forest of Akebalanda village is in quadrant I (0,16 – 0,94). Quadrant I is a very favorable situation in doing business. This position has opportunities and strengths from two factors, namely internal factors and external factors that can be utilized by KUPS and LPHD. The strategy that must be applied in this condition is to support an aggressive growth policy (Growth Oriental Strategy).
Strategi Pengembangan Agroforestri Di Kecamatan Pulau Ternate, Kota Ternate Mahdi Tamrin; Abdul Kadir Kamaluddin
TECHNO: JURNAL PENELITIAN Vol 9, No 2 (2020): Techno Jurnal Penelitian
Publisher : Universitas Khairun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33387/tjp.v9i2.1933

Abstract

Agroforestri merupakan sistem penggunaan lahan terpadu, yang memiliki aspek sosial dan ekologi, dilaksanakan melalui perpaduan antara pepohonan dengan tanaman pertanian dan atau ternak (hewan), baik secara bersama–sama atau bergiliran, sehingga dari satu unit lahan dapat diperoleh hasil–hasil nabati dan hewani secara optimal dan berkesinambungan. Tujuan dari penelitina ini yaitu (1) Melihat bagaimana pola pengembangan agroforestri di Kecamatan Pulau Ternate (2) Strategi apa yang diterapkan masyarakat dalam mengembangkan agroforestri Kecamatan Pulau Ternate. Pengambilan data dilakukan dengan observasi lapangan secara lansung di lahan agroforestri yang dipilih secara sengaja atau purposive sampling. Analisis strategis pengembangan agroforestri  dilakukan menggunakan analisis SWOT (strengths, weakness, opportunity dan threats). Hasil penelitian menunjukkan perhitungan skor pada matrik EFAS dan IFAS pengembangan agroforestri di kacamatan Pulau Ternate berada pada posisi kuadran II (0.48 ;–0.27). Kuadran II merupakan situasi petani dalam menghadapi ancaman, namun petani masih memiliki kekuatan dari segi internal yaitu strategi yang harus diterapkan dengan menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang yang ada. Selanjutnya ditentukan strategi terpilih sebagai alternatif pengembangan yakni (1) sosialisasi kesadaran lingkungan dan pemahaman tentang manfaat agroforestri untuk meminimalisir terjadinya konversi lahan (S1, S3, S4, S5, T1, T3, T5), (2) mengembangkan pola agroforestri dengan penerapan teknologi untuk peningkatan produktifitas lahan  dan produksi hasil yang tinggi dan beragam (S2, S3, S5, T1, T2, T3, T4, T5) dan (3) mempertahankan serta meningkatkan  kualitas produk agroforestri (S1, S2, S3, T1, T2, T5).
Influence of community activities on the destruction of mangrove forest in Gamlamo Village Jailolo District West Halmahera Mahdi Tamrin; Aqshan Shadikin Nurdin; Astry Pratiwi Tjan
Jurnal Ilmu Kelautan Kepulauan Vol 4, No 1 (2021): Jurnal Ilmu Kelautan Kepulauan
Publisher : Fakultas Perikanan dan Kelautan. Universitas Khairun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33387/jikk.v4i1.3349

Abstract

EDUTAINMENT: PENGENALAN HUTAN DAN LINGKUNGAN HIDUP PADA ANAK USIA DINI MENGGUNAKAN ALAT PERMAINAN EDUKASI DI DUSUN BANGKO KECAMATAN JAILOLO TIMUR Fadila Tamnge; Firlawanti Lestari Baguna; Mahdi Tamrin
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 6, No 2 (2022): Juni
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v6i2.7958

Abstract

ABSTRAKPermasalahan SD Tuwokona yang berada di Dusun Bangko Kecamatan Jailolo Timur Kabupaten Halmahera Selatan belum pernahmemberikanpengetahuan tentang pengenalan hutan dan lingkungan kepada siswa. Hal ini menyebabkan siswa terlihat bermain di lingkungan sekitar, mereka mencari telur burung dan soa-soa sebagai alat permainan kemudian telur-telur tersebut dirusak. Pengetahuan tentang lingkungan dan hutan sejak dini merupakan hal penting untuk meningkatkan dan melestarikan keanekaragaman hayati untuk menciptakan kehidupan yang lebih baik bagi generasi berikutnya. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk menumbuhkan nilai, sikap dan semangat konservasi pada diri siswa. Pengenalan hutan dan lingkungan hidup melalui dua kegiatan yaitu sosialisasi dan permainan edukatif. Kegiatan sosialisasi berupa penyampaian informasi seperti pentingnya reboisasi, sadar sampah, penggunaan air bersih, mencintai hidupan liar dan lainnya. Sementara itu, permainanedukasi ular tangga melibatkan 18 siswa dan siswi kelas 4–6. Hasil dari kegiatan ini adalah meningkatnya semangat dan motivasi belajar siswa. Selama kegiatan berlangsung, siswa SD Tuwokona terlihat sangat antusias. Hal ini karena kegiatan belajar diselingi dengan media pembelajaran ular tangga.   Melalui permainan edukasi ular tangga, siswa dapat belajar dan mengulang kembali materi-materi terkait pengenalan hutan dan lingkungan hidup yang telah disampaikan oleh Tim PKM sehingga kegiatan ini diharapkan tidak hanya membuat siswa paham tentang pentingnya keberadaan hutan dan lingkungan hidup namun lebih jauh dari itu dapat merubah sikap dan pola pikir siswa tentang pentingnya hutan dan lingkungan hidup bagi generasi selanjutnya. Kata kunci: hutan; lingkungan hidup; anak usia dini; sekolah dasar ABSTRACTThe problem of Tuwokona Elementary School in Bangko, East Jailolo of West Halmahera Regency has never provided knowledge about the introduction of forests and the environment to students. This causes students to be seen playing in their environment surroundings looking for lizard and bird eggs as a game tool later they spoil the eggs. Knowledge of the environment and forests from an early age is an important thing to increase and conserve biodiversity to create a better life for the next generation. The aim of this activity is to foster the values, attitudes, and spirit of conservation in students through the introduction of forest and the environment activity. The introduction of forest and the environment are carried out through two activities, such as socialization activities and educational games, namely snakes and ladders. Socialization activities carried out such as delivering information about the importance of reforestation, awareness of waste, use of clean water for household purposes, washing hands with soap, and loving wildlife. All information is presented in the form of infographics to make it easier for students to understand. Furthermore, the snake and ladder educational game involved 18 students in grades 4th–6th. The result of this activity is an increase in students’ enthusiasm and motivation to learn. During the activity, students of Tuwokona Elementary School looked very enthusiastic. This is because learning activities are interspersed with snake and ladder learning media. Through the educational game snakes and ladders, students can learn and repeat materials related to the introduction of forest and the environment that have been delivered by the PKM team so that this activity is expected to not only make students understand the importance of the existence of forest and the environment but also to change students’ attitude and mindset about the importance of forest and the environment for the next generation. Keywords: forest; environment; early childhood; elementary school
NILAI KONTRIBUSI SISTEM AGROFORESTRI DI DESA KOKOTU, HALMAHERA SELATAN Mahdi Tamrin; Abdul Kadir Kamaluddin
Gorontalo Journal of Forestry Research VOLUME 6 NOMOR 1 TAHUN 2023 GORONTALO JOURNAL OF FORESTRY RESEARCH
Publisher : Universitas Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32662/gjfr.v6i1.2483

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi jumlah dan jenis tanaman tahunan serta tanaman musiman yang ditanam pada lahan pekarangan dengan sistem agroforestri, dan mengukur pendapatan keluarga dari sistem pekarangan yang diterapkan di Desa Kokotu, Kecamatan Bacan Barat Halmahera Selatan. Analisis pengusahaan pekarangan yang diterapkan dengan sistem agroforestri dilakukan untuk mengetahui proses pengembangan yang selama ini telah dilakukan masyarakat Desa Kokotu, Selanjutnya dilakukan analisis deskriptif meliputi jumlah jenis dan jumlah individu tanaman per hektar sesuai luas lahan yang diusahakan masyarakat. Hasil penelitian menunjukkan masyarakat Desa Kokotu sebagian besar berprofesi sebagai petani, dengan menanam berbagai jenis  tanaman pada lahan pekarangan seperti jenis ubi-ubian, sayuran, bebuahan, rempah, kayu, dan tanaman hias serta tanaman obat yang digunakan untuk pemenuhan kebutuhan rumah tangga maupun untuk tujuan komersil jika produksinya lebih.
Pembibitan Pohon Kelompok Petani Hutan di Desa Tobololo Aisjah Riyadin; Mahdi Tamrin; Firlawanti Lestari Baguna; Fadila Tamnge; Reyna Ashari
Jurnal Pengabdian Masyarakat Hutan Vol 1 No 2 (2023): Jurnal Pengabdian Masyarakat Hutan Vol 1 No 2 Tahun 2023
Publisher : Program Studi Kehutanan, Universitas Khairun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33387/kehutanan.v1i2.129

Abstract

Kelompok tani hutan merupakan kelompok yang sangat penting dalam sistem penjagaan hutan dan konservasi. Petani hutan menjadi garis depan untuk memelihara hutan yang telah ada ataupun merehabilitasi hutan yang sudah rusak, serta  merawat, mengelola dan meningkatkan penghasilan dari hutan. Kelompok tani hutan (KTH) dalam bentuk Lembaga Pengelola Hutan Desa (LPHD) Qahabanga Kelurahan Tobololo Ternate mengembangkan pembibitan pohon sebagai salah satu kegiatan dalam pengelolaan Hutan Desa Tobololo. Pengabdian ini bertujuan untuk mempelajari permasalahan dan menganalisis aspek-aspek penting yang dapat menjadi pembelajaran dari kegiatan pembibitan yang dilakukan. Kegiatan pengabdian dilaksanakan dengan mengobservasi dan mewawancarai kelompok tani pada LPHD Qahabanga serta melakukan analisis secara deskriptif permasalahan yang terjadi dan merumuskan saran untuk pengembangan pembibitan. LPHD Qahabanga memiliki pembibitan pohon masih sangat rentan dengan kondisi lokal, terutama aktivitasnya  yang masih bergantung dengan pembinaan dan bantuan dana dari pemerintah, terbatasnya anggota yang aktif menjadikan kelompok ini masih cukup sulit untuk berkembang. Peran penting dari pendamping lapangan masih sangat dibutuhkan, terutama dalam menyiasati proses menghasilkan benih bermutu dan bernilai komersial untuk digunakan dalam program penghijauan dan konservasi hutan. Kata Kunci : bibit bermutu, konservasi, Kelurahan Tobololo, LPHD
Potensi Pengembangan Ekowisata Hutan Mangrove Desa Gamtala Kecamatan Jailolo Kabupaten Halmahera Barat Nurliah Pratiwi; Ramli Hadun; Mahdi Tamrin
Jurnal Forest Island Vol 1 No 1 (2023): JFI Volume 1 Nomor 1(2023)
Publisher : Prodi Kehutanan Universitas Khairun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33387/foris.v1i1.42

Abstract

Mangrove merupakan lingkungan hutan tropis yang memiliki kualitas yang unik karena terjadi di antara sistem biologi darat dan laut. Mangrove melengkapi kemampuan dan keunggulannya yang memegang peranan penting dalam kehidupan manusia, baik secara biologis, sosial, maupun moneter. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi pengembangan hutan mangrove Desa Gamtala Kecamatan Jailolo Kabupaten Halmahera Barat dan bagaimana nilai kelayakan objek ekowisata Mangrove. Penelitian ini menggunakan metode observasi, wawancara dan studi pustaka. Analisis data menggunakan metode deskriptif dan analisis unsur-unsur penunjang ekowisata, menggunakan metode skoring, dan pembobotan. Hasil potensi pengembangan ekowisata hutan mangrove Desa Gamtala diperoleh nilai sebesar 540, yang artinya ekowisata hutan mangrove Desa Gamtala tergolong potensial yang bisa dan layak dikembangkan. Hal tersebut dapat dilihat oleh enam unsur ekowisata, yaitu sarana dan prasarana, aksesibilitas, kondisi sekitar kawasan, ketersediaan air bersih, dan akomodasi. Unsur penunjang yang berperan optimal yaitu daya tarik, sedangkan yang belum optimal yaitu akomodasi.
IDENTIFIKASI JENIS DAN SEBARAN BAMBU DI KELURAHAN TUBO KOTA TERNATE UTARA Nurila Hi Musa; Mahdi Tamrin; Nurhikmah
Jurnal Forest Island Vol 3 No 1 (2025): Jurnal Forest Island, Januari 2025
Publisher : Prodi Kehutanan Universitas Khairun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Research on Identification of Bamboo Types and Distribution in Tubo Village, North Ternate City the aim of knowing the types and distribution of bamboo in Tubo village. The research method used in this study is the transek method with purposive sampling technique, which is exploring plantations in Tubo Village that have been identified as having bamboo species. Research data were analyzed descriptively in the form of tables and figures. Data that has been collected in the field is then explained or described in sentence form. The results showed that in Tubo Village, North Ternate City, 4 (four) types of bamboo were found consisting of 4 (four) different genus namely Gigantochloa, Dendrocalamus, Bambusa, and Schziostachyum. Of the types of bamboo found come from the Poaceae family. The distribution pattern of bamboo plants in Tubo Village is irregular (Random) this can be seen from the difference in the distance where bamboo plant species grow with the river body The pattern of bamboo distribution is depicted in a distribution map by photographing to find out the coordinate points using a camera times camp at the location where bamboo is found. Keywords: Identification, Bamboo, spread pattern.