Claim Missing Document
Check
Articles

Found 29 Documents
Search

POTENSI PENGEMBANGAN BAMBU TUTUL SEBAGAI KOMODITAS UNGGULAN DI MALUKU UTARA Firlawanti Lestari Baguna; Dodik Ridho Nurrochmat; Efi Yuliati Yovi
RISALAH KEBIJAKAN PERTANIAN DAN LINGKUNGAN Rumusan Kajian Strategis Bidang Pertanian dan Lingkungan Vol 2 No 1 (2015): April
Publisher : Pusat Studi Pembangunan Pertanian dan Pedesaan (PSP3)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bambu tutul merupakan komoditas unggulan yang diharapkan memberikan kontribusi terhadap peningkatan ekonomi daerah.  Penelitian ini bertujuan untuk menyajikan temuan yang dapat dimanfaatkan dalam upaya pengembangan bambu tutul berdasarkan kriteria analisis karakteristik usaha bambu tutul terkait potensi ketersediaan, pemanfaatan dan pemasaran.  Penelitian dilaksanakan di Pulau Ternate dan Tidore, Provinsi Maluku Utara, berlangsung selama bulan Maret sampai Juni 2014.  Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dan observasi.  Potensi ketersediaan bambu tutul di Maluku Utara sebesar 17.74 rumpun/ha digolongkan rendah berdasarkan P.21/Menhut-II/2009.  Kondisi ini tidak selaras dengan kebutuhan untuk industri per tahun, sehingga perlu adanya budidaya dan pengolahan pascapanen yang tepat.  Di sisi lain pemasaran bambu tutul cukup potensial, distribusi produk ke luar daerah memberikan peluang bagi pengusaha untuk mengembangkan usahanya.
PEMBUATAN LUBANG RESAPAN BIOPORI (LRB) SEBAGAI UPAYA EDUKASI LINGKUNGAN Firlawanti Lestari Baguna; Fadila Tamnge; Mahdi Tamrin
Kumawula: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 4, No 1 (2021): Kumawula: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/kumawula.v4i1.32484

Abstract

Semakin banyak lahan terbangun maka tingkat alih fungsi lahan semakin tinggi dan ruang terbuka hijau (RTH) menjadi semakin berkurang sehingga ruang resapan menjadi rendah. Program ini bertujuan untuk mengedukasi serta meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap lubang resapan air tanah dan  pemanfaatan air resapan dan sampah organik bagi lingkungan. Permasalahan lingkungan yang dihadapi Kelurahan Sasa yaitu rendahnya ketersediaan air bersih dan pengetahuan pengelolaan sampah organik. Kegiatan yang dilakukan berupa sosialisasi dan pelatihan pembuatan LRB.  Hasil kegiatan yaitu terpasangnya 10 lubang resapan biopori sebagai contoh untuk dimanfaatkan dan dikembangkan oleh masyarakat, juga tersedianya pupuk organik padat dari sampah-sampah organik yang dapat digunakan sebagai input produksi pada lahan pertanian sehingga dapat mengurangi biaya produksi serta masyarakat dapat menjaga lingkungan dan ketersediaan air bersih
Keanekaragaman Hayati Serangga Pada Lahan Pertanian Cabai Organik dan Konvensional di Kota Ternate Propinsi Maluku Utara Betty Kadir Lahati; Helda Sabban; Fatmawati Kaddas; Firlawanti Lestari Baguna
Cannarium Vol 18, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Khairun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (349.971 KB) | DOI: 10.33387/cannarium.v18i2.2611

Abstract

Keanekaragaman juga menjadi indicator kestabilan ekosistem dalam suatu sistem pertanian sehingga penelitian ini bertujuan untuk menganalisa kelimpahan keanekaragaman hayati serangga  serta nilai dominansinya pada lahan pertanian organik dan konvensional. Penelitian ini dilaksanakan di Kota Ternate Propinsi Maluku Utara pada Bulan Juni - September 2019. Penelitian menggunakan metode survey pada luas lahan masing-masing 2500m² dengan ketinggian tempat ± 30 mdpl pada umur tanaman 7 - 35 HST. Identifikasi serangga dilakukkan di laboratorium Bioteknologi Universitas Khairun Ternate. Pengambilan sampel serangga dilakukkan sebanyak 5 kali pada interval waktu 1 minggu dengan menggunakan perangkap sweep net (serangga yang menempel pada tanaman),  Pitfall trap (serangga dipermukaan tanah) dan Sticky trap atau  yellow trap (prefensi serangga) pada 3 titik (atas, tengah, bawah) di tiap lahan pengamatan. Hasil analisa terhadap kelimpahan di lahan konvensional tinggi dengan nilai dominasi tinggi namun indeks keanekaragaman hayati serangga yang rendah 0.94% (Rendah). dominansi spesies serangga pada lahan pertanian konvensional terjadi pada spesies dari family Thripidae genus Thrips sp, serangga ini merupakan spesies yang berstatus hama. Keanekaragaman hayati serangga tertinggi dilahan pertanian organik 2.68% (sedang) dengan jumlah kelimpahan serangga yang rendah yang memiliki nilai dominansi serangga yang rendah pula hal ini disebabkan oleh penggunaan Trichoderma sp. berfungsi sebagai pupuk organik juga sebagai biodekomposer dan pengendali hama tanaman pertanian.  Pada saat pengamatan ditemukan beberapa spesies dari musuh alami yang ditemukan yakni dari family Formicidae, Mantidae, Coccinellidae, Braconidae,Aphelinidae, Lycosidae. Musuh alami yang ditemukan berfungsi sebagai predator dan parasitoid yang dapat membunuh serangga hama. Musuh alami ditemukan pada  pengamatan ke 1 - 5. Olehnya itu serangga dilokasi ini tidak terjadi peningkatan serangga pada satu spesimen serangga herbivore. Penanaman tanaman yang lain selain tanaman utama di lahan cabai organik dapat menyediakan sumber makanan bagi serangga sehingga tercipta suatu rantai makanan yang baik dalam suatu ekosistem yang berkelanjutan.
Utilazation of Bamboo as Non-Timber Forest Products (NFTPs) by Kalaodi Villagers in the Indonesian Island of Tidore Firlawanti Lestari Baguna; Much. Hidayah Marasabessy
Cannarium Vol 18, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Khairun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (183.414 KB) | DOI: 10.33387/cannarium.v18i1.1591

Abstract

Kalaodi is one of the villages in Tidore Isle which is located around the Tagafura protected forest and has a diverse diversity of non-timber forest products (NTFPs). Bamboo as NTFPs has been commonly used by the Kalaodi Community in daily life such as building materials, food containers, materials for traditional ceremonies or traditional games. The study aims to identify the types of bamboo in Kalaodi and to know the utilization of bamboo. Data retrieval is done through observation and interviews with informants. The selection of informants used a quota-based snowball sampling method. Selected informants were traditional leaders, communities, bamboo farmers, and the community as many as 30 informants. The results showed that 7 (seven) types of bamboo were utilized by the community around the Kalaodi Village forest area, namely Tabaliku Cina, Lou, Tui Biasa, Tabaliku Ake, Gilou, Lou Van, Lou Van, and Tui Jawa. Utilization of bamboo by the community Kalaodi as building materials, furniture, craft materials, social-cultural activities, and environment.
ANALISIS RANTAI NILAI DAN KONTRIBUSI PENDAPATAN TERHADAP PEMANFAATAN HHBK KAYU MANIS DI PULAU TIDORE Firlawanti Lestari Baguna; Fatmawati Kaddas
Jurnal Inovasi Penelitian Vol 1 No 9: Februari 2021
Publisher : Sekolah Tinggi Pariwisata Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47492/jip.v1i9.307

Abstract

Kayu Manis sebagai bahan rempah utama namun komoditas ini tdak dapat ditinggalkan bagi ibu rumah tangga, warung makan dan industri rumah tangga lainnya. Ketersediaan kayu manis secara teratur menjadi sesuatu yang penting untuk menjaga kelestarian dan pendapatan petani. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis rantai nilai dan kontribusi Hasil Hutan Bukan Kayu Kayu Manis terhadap pendapatan petani. Penelitian dilaksanakan di sentra produksi kayu kayu manis, Pulau Tidore. Penelitian ini menggunakan metode wawancara dengan alat bantu kuesioner terhadap responden petani, responden pedagang, yang dilaksanakan pada Bulan April – Oktober 2020. Responden penelitian yaitu petani dan pedagang. Penentuan responden petani dilakukan secara purposive yaitu responden pemilihan responden adalah petani yang memiliki lahan dalam kawasan hutan di Pulau Tidore. Responden pedagang dipilih berdasarkan metode snowball sampling berdasarkan informasi dari petani. Informasi dan data yang terkoleksi dianalisis menggunakan analisis rantai nilai dan kontribusi pendapatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat terdapat aktor-aktor yang terlibat dalam rantai nilai yaitu petani, petani pengumpul, pedagang pengumpul dan tengkulak. Produk kayu manis yang dimanfaatkan oleh petani yaitu HHBK Kayu manis memberikan kontribusi terhadap pendapatan petani sebesar 0.13% (Rp. 3,100,144/tahun). Kondisi ini menunjukkan kontribusi pemanfaatan kayu manis dengan produk stik gulungan kering cukup kecil dari pendapatan total petani, namun memberikan pengaruh terhadap pendapatan petani.
EDUTAINMENT: PENGENALAN HUTAN DAN LINGKUNGAN HIDUP PADA ANAK USIA DINI MENGGUNAKAN ALAT PERMAINAN EDUKASI DI DUSUN BANGKO KECAMATAN JAILOLO TIMUR Fadila Tamnge; Firlawanti Lestari Baguna; Mahdi Tamrin
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 6, No 2 (2022): Juni
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v6i2.7958

Abstract

ABSTRAKPermasalahan SD Tuwokona yang berada di Dusun Bangko Kecamatan Jailolo Timur Kabupaten Halmahera Selatan belum pernahmemberikanpengetahuan tentang pengenalan hutan dan lingkungan kepada siswa. Hal ini menyebabkan siswa terlihat bermain di lingkungan sekitar, mereka mencari telur burung dan soa-soa sebagai alat permainan kemudian telur-telur tersebut dirusak. Pengetahuan tentang lingkungan dan hutan sejak dini merupakan hal penting untuk meningkatkan dan melestarikan keanekaragaman hayati untuk menciptakan kehidupan yang lebih baik bagi generasi berikutnya. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk menumbuhkan nilai, sikap dan semangat konservasi pada diri siswa. Pengenalan hutan dan lingkungan hidup melalui dua kegiatan yaitu sosialisasi dan permainan edukatif. Kegiatan sosialisasi berupa penyampaian informasi seperti pentingnya reboisasi, sadar sampah, penggunaan air bersih, mencintai hidupan liar dan lainnya. Sementara itu, permainanedukasi ular tangga melibatkan 18 siswa dan siswi kelas 4–6. Hasil dari kegiatan ini adalah meningkatnya semangat dan motivasi belajar siswa. Selama kegiatan berlangsung, siswa SD Tuwokona terlihat sangat antusias. Hal ini karena kegiatan belajar diselingi dengan media pembelajaran ular tangga.   Melalui permainan edukasi ular tangga, siswa dapat belajar dan mengulang kembali materi-materi terkait pengenalan hutan dan lingkungan hidup yang telah disampaikan oleh Tim PKM sehingga kegiatan ini diharapkan tidak hanya membuat siswa paham tentang pentingnya keberadaan hutan dan lingkungan hidup namun lebih jauh dari itu dapat merubah sikap dan pola pikir siswa tentang pentingnya hutan dan lingkungan hidup bagi generasi selanjutnya. Kata kunci: hutan; lingkungan hidup; anak usia dini; sekolah dasar ABSTRACTThe problem of Tuwokona Elementary School in Bangko, East Jailolo of West Halmahera Regency has never provided knowledge about the introduction of forests and the environment to students. This causes students to be seen playing in their environment surroundings looking for lizard and bird eggs as a game tool later they spoil the eggs. Knowledge of the environment and forests from an early age is an important thing to increase and conserve biodiversity to create a better life for the next generation. The aim of this activity is to foster the values, attitudes, and spirit of conservation in students through the introduction of forest and the environment activity. The introduction of forest and the environment are carried out through two activities, such as socialization activities and educational games, namely snakes and ladders. Socialization activities carried out such as delivering information about the importance of reforestation, awareness of waste, use of clean water for household purposes, washing hands with soap, and loving wildlife. All information is presented in the form of infographics to make it easier for students to understand. Furthermore, the snake and ladder educational game involved 18 students in grades 4th–6th. The result of this activity is an increase in students’ enthusiasm and motivation to learn. During the activity, students of Tuwokona Elementary School looked very enthusiastic. This is because learning activities are interspersed with snake and ladder learning media. Through the educational game snakes and ladders, students can learn and repeat materials related to the introduction of forest and the environment that have been delivered by the PKM team so that this activity is expected to not only make students understand the importance of the existence of forest and the environment but also to change students’ attitude and mindset about the importance of forest and the environment for the next generation. Keywords: forest; environment; early childhood; elementary school
PENGEMBANGAN TAMAN SEBAGAI RUANG TERBUKA HIJAU PUBLIK DI PULAU TERNATE Nurlaila Syaifuddin; Firlawanti Lestari Baguna; Aqshan Shadikin Nurdin; Much Hidayah; Fadila Tamnge
Jurnal Inovasi Penelitian Vol 3 No 3: Agustus 2022
Publisher : Sekolah Tinggi Pariwisata Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47492/jip.v3i3.1975

Abstract

Vegetasi penyusun taman dan hutan kota merupakan bagian yang berperan dalam fungsi ruang terbuka hijau (RTH). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tipologi ruang terbuka hijau dan vegetasi penyusunnya di Pulau Ternate, Mengevaluasi kesesuaian jenis vegetasi berdasarkan persyaratan sivikultur, manajemen dan estetika serta Menyusun akternatif pemilihan jenis vegetasi yang memiliki kesesuaian tempat tumbuh pada ruang terbuka hijau. Metode penelitian menggunakan metode survei, survei dilakukan dengan cara sensus pohon. Analisis data menggunakan analisis deskriptif dan skoring untuk menilai kecocokan jenis vegetasi berdasarkan persyaratan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tipe ruang terbuka hijau di Kawasan Perkotaan Pulau Ternate secara fisik tergolong RTH alami dan RTH non alami, memiliki fungsi ekologis, sosial budaya, ekonomi dan estetika serta ekonomi. Secara struktur termasuk RTH yang mengikuti pola ekologis dengan bentuk mengelompok dan berdasarkan kepemilikan termasuk dalam RTH publi. Jenis vegetasi penyusun RTH di Kawasan perkotaan Pulau Ternate terdiri atas 18 jenis pohon diantaranya 16 jenis pohon sesuai dan 2 jenis pohon cukup sesuai dengan persyaratan dan kriteria silvikultur, manajemen dan estetika. Vegetasi penyusun RTH yang sesuai dengan tempat tumbuh dan efektif dalam mengendalikan pencemaran udara yaitu Tanjung, Angsana dan Mahoni.
Pemberdayaan Pembibitan Kayu Manis di Kelurahan Jaya Kota Tidore Kepulauan Asiah Salatalohy; Aisjah Rahmawati Ryadin; Firlawanti Lestari Baguna
ABDIKAN: Jurnal Pengabdian Masyarakat Bidang Sains dan Teknologi Vol. 1 No. 3 (2022): Agustus 2022
Publisher : Yayasan Literasi Sains Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55123/abdikan.v1i3.723

Abstract

Tidore Islands City is one of the cinnamon producers in North Maluku Province. Several Kelurahans in this area have cinnamon potential, one of which is Kelurahan Jaya. This area is a producer of cinnamon which is quite famous and is often traded. However, farmers are less interested in cultivating cinnamon, one of the reasons is that the price is far below the other two commodities, namely cloves and nutmeg. It's just that production at the farm level decreased because the sale of this commodity did not match the exchange rate received. In addition, the lack of public knowledge about cultivation will have an impact on its sustainability in the future as well as the lack of exploitation and product diversification. This Community Service activity aims to provide knowledge to farmer groups about cinnamon nurseries. This activity was carried out by the method of discussion and giving lectures which were carried out between the lecturer team and representatives of the CAWADA farmer group in Jaya Village. Community service activities were carried out in Jaya Village, Tidore Islands City on 16-17 July 2022. The writing method used a descriptive approach. The results of the farming business analysis show that the price of cinnamon bark is quite low when compared to clove and nutmeg commodities. The profit obtained by clove commodities can reach Rp. 9,500,000 – 38,500,000, -. / tree. Meanwhile, the price of dried nutmeg flower / mace is 9 times or Rp. 250.000,-/kg. Cinnamon plant nurseries can be done in Tidore Islands City because the condition of this area has an ideal topography and altitude for cinnamon plants. Several types of vegetable crops such as chayote, eggplant and chili as well as local fruits can be planted together through the Agroforestry system with fence and alley cropping patterns. The nursery stage is carried out through land selection, preparation of seeds to planting.
ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGOLAHAN HHBK PALA PADA KELOMPOK TANI HUTAN AKE GURACI DI KELURAHAN MARIKURUBU Fatmawati Kaddas; Firlawanti Lestari Baguna
Komitmen: Jurnal Ilmiah Manajemen Vol 4, No 1 (2023): KOMITMEN: Jurnal Ilmiah Manajemen
Publisher : FEBI UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/jim.v4i1.23396

Abstract

One of the non-timber forest product spice groups that have economic value is nutmeg. This study aims to analyze the feasibility of a nutmeg processing business developed by the Ake Guraci Forest Farmers Group, Marikurubu Village. The research will take place in 2021. The research data is in the form of primary and secondary data. Primary data collection techniques using interviews with informants and observation; Meanwhile, this secondary data is in the form of information related to the market price of materials supporting the processing of nutmeg flesh, permits, and other related documents. The data collected will be analyzed using business feasibility analysis. The results of the feasibility analysis show that the non-financial processing of nutmeg meat based on the criteria of legal aspects is feasible. While the results of the financial feasibility analysis are based on acceptance criteria for the types of products that are feasible to develop, namely the types of crackers, paltar, crackers, candy, and jam product’s. While based on the criteria for the benefits of a feasible type of product except for candy products. So that the selling price and production riots are factors that influence the development of the nutmeg meat food production business.
PEMANFAATAN LAHAN DIBAWAH TEGAKAN DALAM UPAYA MENDUKUNG KETAHANAN PANGAN DI DUSUN BANGKO HALMAHERA BARAT Firman Yahya; Firlawanti Lestari Baguna
Ekalaya: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Indonesia Vol. 2 No. 1 (2023): Ekalaya Journal
Publisher : Nindikayla Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (395.371 KB) | DOI: 10.57254/eka.v2i1.27

Abstract

The use of land under stands is an alternative to improve the quality of land around the forest. Bangko is one of the hamlets located around the forest in West Halmahera. The Village Development activities carried out aim to enable the community to utilize the available land, especially under the stands to meet daily food needs and increase household income. The methods used in village development activities are socialization, education, and training in the community. The result of the implementation of village development is the achievement of targeted outputs in the form of community skills in cultivating land and chili cultivation techniques under the stand. So that it is expected to be able to become a production center to meet the needs of the community of Bangko