Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

KAJIAN FITOKIMIA EKSTRAK KULIT BIJI KAKAO (Theobroma cacao L.) Kayaputri, Indira Lanti; Sumanti, Debby M.; Djali, Mohamad; Indiarto, Rossi; Dewi, Dita Listya
Chimica et Natura Acta Vol 2, No 1 (2014)
Publisher : Departemen Kimia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (497.417 KB) | DOI: 10.24198/cna.v2.n1.9140

Abstract

Kulit biji kakao memiliki komponen fitokimia yang diduga berpotensi untuk dimanfaatkan sebagai bahan pengawet alami. Tujuan dari penelitian ini adalah menetapkan komponen fitokimia yang terekstrak dari kulit biji kakao dan mengetahui potensi toksisitas ekstrak kulit biji kakao. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen yang dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan skrining fitokimia, kulit biji kakao yang diekstrak menggunakan etanol 70% mengandung alkaloid, flavonoid, tanin, saponin, dan triterpenoid. Analisis fitokimia menggunakan Gas Chromatography-Mass Spectrometry (GC-MS) menunjukkan ekstrak kulit biji kakao mengandung 2,3-butanediol (6,45%), benzeneacetic acid (2,33%), caffeine (23,51%), dan theobromine (65,99%). Pengujian toksisitas berdasarkan metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT) menunjukkan nilai LC50 ekstrak kulit biji kakao adalah 39.595,27 ppm, artinya ekstrak tersebut tidak bersifat toksik terhadap larva Artemia salina.
Pengaruh Waktu dan Suhu Perkecambahan Terhadap Karakteristik Tepung Kecambah Sorgum Kultivar Lokal Bandung Endah Wulandari; Mohamad Djali; Gradelia Gusti Rahayu
Chimica et Natura Acta Vol 9, No 1 (2021)
Publisher : Departemen Kimia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/cna.v9.n1.32030

Abstract

Sorgum merupahan komoditas lokal yang mempunyai potensial untuk mengantikan penggunaan tepung terigu, namun sorgum mengandung senyawa antinutrisi yaitu tannin yang dapat menimbulkan sifat organoleptik yang kurang baik sehingga kurang disukai. Perkecambahan dapat menghilangkan senyawa antrinutrisi sehingga dapat mempertahankan mutu protein. Tujuan dari penelitian ini adalah mendapatkan waktu perkecambahan dan suhu perkecambahan untuk menghasilkan tepung kecambah sorgum yang baik. Metode penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial. Faktor pertama adalah suhu perkecambahan (A) dengan 2 taraf yaitu A1 = 25°C dan A2 = 35°C. Faktor kedua adalah waktu perkecambahan (B) dengan 3 taraf yaitu yaitu B1 = 12 jam, B2 = 24 jam dan B­3 = 36 jam.  Hasil pengamatan menunjukan bahwa waktu perkecambahan 36 jam merupakan waktu perkecambahan yang tepat karena dapat mempengaruhi penurunan kadar abu dan kadar lemak, meningkatkan kadar protein, meningkatkan nilai swelling power, kelarutan dan kapasitas penyerapan lemak. Suhu perkecambahan 35°C merupakan suhu perkecambahan yang tepat karena dapat mempengaruhi peningkatan kadar protein, peningkatan nilai swelling power, kelarutan dan kapasitas penyerapan lemak. Kombinasi antara suhu perkecambahan 35°C dan waktu perkecambahan 36 jam merupakan kombinasi yang tepat karena dapat mempengaruhi peningkatan kadar protein, swelling power dan kelarutannya.
Characterics of Freeze Dried Jack Bean Yogurt Powder with Maltodextrin as Coating Material Mohamad Djali; Herlina Marta; Sylvia Harnah
Jurnal Penelitian Pascapanen Pertanian Vol 13, No 1 (2016): Jurnal Penelitian Pascapanen Pertanian
Publisher : Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/jpasca.v13n1.2016.28-35

Abstract

Jack bean has the potential to be developed as food products. One of them is yogurt, but the shelf life of yogurt is short. The attempt to increase the shelflife of yogurt is making yogurt powder using freeze drying by adding maltodextrin as coating material. This study aims to determine the exact concentration of maltodextrin in order to produce jack bean yogurt powder with good characteristics and organoleptic characteristics that prefer by panelists. This study using experimental method with randomized group design consisted six treatments and repeated four times respectively. The treatments were maltodextrin concentration 5, 10, 15, 20, 25 and 30 % (w/v). The results showed that jack bean yogurt powder with maltodextrin concentration 5 % (w/v) has the best characteristics and organoleptic characteristics preferred by panelists based on the analysis of water content 3,47 % wb, soluble time at 31,71 seconds, hygroscopicity 14,82 %, titrable acic 0,69 %, viscocity 277,50 cP, organoleptic characteristic in colour 4,03 (like), aroma 3,15 (slightly like), taste 3,42 (slightly like), viscocity by vision 3,80 (like), viscocity by mouth sense 3,42 (slightly like), overall apperance 3,87 (like), yield 18,33 %, protein content 14,15% wb and total acid bacteria 2,34×1010 CFU/mlKARAKTERISTIK YOGURT BUBUK KACANG KORO PEDANG DENGAN BAHAN PENYALUT MALTODEKSTRINKacang koro pedang memiliki potensi untuk dijadikan sebagai produk olahan pangan. Salah satu produk olahan kacang koro pedang adalah yogurt, tetapi yogurt memiliki umur simpan pendek. Salah satu upaya untuk meningkatkan umur simpan yogurt adalah pembuatan yogurt bubuk melalui pengeringan beku dengan penambahan maltodekstrin sebagai bahan penyalut. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan konsentrasi maltodekstrin yang tepat agar dihasilkan yogurt bubuk kacang koro pedang hasil pengeringan beku dengan karakteristik yang baik dan sifat organoleptik yang disukai panelis. Penelitian ini dilakukan dengan metode percobaan menggunakan Rancangan Acak Kelompok yang terdiri dari enam perlakuan, yaitu konsentrasi maltodekstrin 5, 10, 15, 20, 25 dan 30 % (b/v) yang diulang sebanyak empat kali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa yogurt bubuk kacang koro pedang dengan perlakuan penambahan maltodekstrin 5 % (b/v) menghasilkan karakteristik terbaik dan sifat organoleptik yang disukai panelis dengan nilai kadar air 3,47 % bb, waktu larut 31,71 detik, tingkat higroskopisitas 14,82 %, total asam tertitrasi 0,69 %, viskositas 277,50 cP, kesukaan warna 4,03 (suka), kesukaan aroma 3,15 (agak suka), kesukaan rasa 3,42 (agak suka), kesukaan kekentalan berdasarkan penglihatan 3,80 (suka), kesukaan kekentalan indera mulut 3,42 (agak suka), kesukaan kenampakan keseluruhan 3,87 (suka), rendemen 18,33 %, protein 14,15 % bb, dan total bakteri asam laktat 2,34×1010 CFU/ml.
PENINGKATAN KUALITAS DAGING DAUN LIDAH BUAYA (Aloe vera Linn.) SEBAGAI BAHAN BAKU OLAHAN DENGAN PERENDAMAN DALAM LARUTAN KALSIUM HIDROKSIDA Mohamad Djali; Tati Sukart
Teknotan: Jurnal Industri Teknologi Pertanian Vol 1, No 3 (2007)
Publisher : Fakultas Teknologi Industri Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengolahan daun lidah buaya menjadi berbagai produk olahan menghadapi beberapa kendala antara lain sulitnya menghilangkan lendir, rasa pahit dan bau langu yang menempel pada daging daunnya. Untuk mengatasi hal tersebut dilakukan perendaman dalam larutan kalsium-hidroksida (Ca(OH)2). Efektivitas kapur dalam mengatasi permasalahan di atas bergantung pada konsentrasi dan lama perendaman.Penelitian ini bertujuan untuk menentukan konsentrasi larutan kalsium-hidroksida dan lama perendaman yang tepat agar dihasilkan daging daun lidah buaya dengan karakteristik organoleptik yang disukai.Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok pola faktorial, terdiri dari 2 faktor yaitu konsentrasi larutan kapur 2,5% dan 3% dan lama perendaman 2,5 jam, 3 jam, 3,5 jam, 4 jam, dan diulang 4 kali. Pengamatan meliputi kekerasan daging daun dengan menggunakan Fruit Hardness Tester, dan skor organoleptik untuk warna, intensitas bau langu, kekerasan, intensitas rasa pahit dan adanya lendir.Hasil penelitian menunjukan terdapat interaksi antara konsentrasi larutan kalsium hidroksida dengan lama perendaman terhadap skor adanya lendir daging daun lidah buaya . Konsentrasi larutan kalsium-hidroksida 3% dan lama perendaman 4 jam menghasilkan daging daun lidah buaya dengan skor kesukaan organoleptik yang disukai.Kata kunci: Aloe vera, Kalsium-hidroksida, Perendaman, Skor kesukaan
CONSUMERS’ WILLINGNESS TO PAY FOR PLASTIC BAGS Yosini Deliana; Lucyana Trimo; Sri Fatimah; Mohamad Djali
Sosiohumaniora Vol 25, No 1 (2023): Sosiohumaniora: Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial dan Humaniora, MARCH 2023
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/sosiohumaniora.v25i1.39514

Abstract

The use of plastic bags has become a habit, there is no day without a plastic bag. Seeing the importance of this problem, the government established a regulation for paying plastic bags in supermarkets in 2015, which is Rp. 200,- per sheet, and it is up to May 31, 2016. This policy did not work well and since 2016 supermarkets have returned to using plastic bags without paying for them. The aims of this study were (1) to analyze consumers’ willingness to pay more for plastic bags, (2) to analyze the cluster of consumer knowledge about plastic bags which damage the environment, (3) to analyze the most important factor that consumer will pay more for plastic bags . The study was conducted from May- June 2021 in Bandung, with simple random sampling. The results showed that generally consumers are willing to pay more for plastic bags (willingness to pay) between Rs. 500, - to Rs, 2.000, -, .Consumers who aware that plastic bags destroy the environment was 14.70 %, the medium knowledge was 63.39 % and the low knowledge was 21.91 %. Although the respondent’s knowledge is high, waste disposal is often practiced using plastic bags. Thus, it is not directly proportional to respondents’ knowledge and behavior about plastic bags. The most important factors that consumers are willing to pay for plastic bags are gender and family. This study can be considered for Ministry of Environment, Modern Retail, stakeholders and other market agents in considering the use of plastic bags.
SOSIALISASI APLIKASI TEKNOLOGI PENGOLAHAN KEMBANG GULA BERFLAVOR TEMBAKAU DI DESA DARMAWANGI KECAMATAN TOMO KABUPATEN SUMEDANG Djali, Mohamad; Lembong, Elazmanawati; Wulandari, Endah; Utama, Gemilang Lara
DHARMAKARYA: Jurnal Aplikasi Ipteks untuk Masyarakat Vol 13, No 3 (2024): September : 2024
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/dharmakarya.v13i3.55690

Abstract

Desa Darmawangi merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan Tomo, Sumedang. Desa Darmawangi terkenal sebagai daerah penghasil tembakau. Tembakau merupakan produk pertanian semusim yang tidak termasuk komoditas pangan. Salah satu inovasi kreatif untuk meningkatkan daya guna daun tembakau adalah dijadikan produk olahan pangan yaitu kembang gula berflavor tembakau. Inovasi kreatif ini belum banyak diketahui petani tembakau di Desa Darmawangi sehingga diperlukan sosialisasi potensi daun tembakau untuk pemanfaatannya sebagai bahan olahan pangan khususnya kembang gula. Kegiatan ini dilakukan di Desa Darmawangi Kecamatan Tomo Kabupaten Sumedang. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk melakukan sosialisasi aplikasi teknologi pengolahan kembang gula berflavor tembakau. Metode yang dilakukan pada kegiatan PKM ini adalah kegiatan penyuluhan dan pelaksanaan pre dan post test untuk mengetahui tingkat pemahaman peserta terhadap materi yang diberikan sebelum dan setelah penyuluhan. Hasil dari kegiatan ini adalah meningkatnya pengetahuan masyarakat mengenai teknologi pengolahan kembang gula berflavor tembakau.Darmawangi Village is one of the villages in Tomo District, Sumedang. Darmawangi Village is famous as a tobacco-producing region. Tobacco is a seasonal agricultural product that is not included in food commodities. One of the creative innovations to increase the utility of tobacco leaves is to make processed food products, namely tobacco-flavored confectionery. This creative innovation is not yet widely known by tobacco farmers in Darmawangi Village, so it is necessary to socialize the potential of tobacco leaves for their use as processed food ingredients, especially confectionery. This activity was carried out in Darmawangi Village, Tomo District, Sumedang Regency. The purpose of this activity is to socialize the application of tobacco-flavored confectionery processing technology. The methods used in this PKM activity are counseling activities and the implementation of pre-and post-tests to determine the level of participants' understanding of the material given before and after the counseling. The result of this activity is an increase in public knowledge about tobacco-flavored confectionery processing technology.
Optimasi Proses Produksi Biskuit Tinggi Protein Berbasis Soy Protein Concentrate (SPC) Khairina, Zahidah; Djali, Mohamad; Andoyo, Robi
Jurnal Mutu Pangan : Indonesian Journal of Food Quality Vol. 12 No. 1 (2025): Jurnal Mutu Pangan
Publisher : Department of Food Science and Technology (ITP), Faculty of Agricultural Technology, Bogor Agricultural University (IPB) in collaboration with the Indonesian Food and Beverage Association (GAPMMI), the National Agency of Drug and Food Control, and th

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jmpi.2025.12.1.37

Abstract

Most biscuits contain an unbalanced macronutrient composition, high in carbohydrates and fat but low in protein. Additional protein sources can be incorporated to enhance their protein content. Soy protein concentrate is a highly digestible plant-based protein source. However, adding high amounts of protein can result in a harder biscuit texture, which may reduce consumer acceptance. The increased hardness caused by the natural properties of protein can be modified by altering its structure through preheating treatment. This study aimed to determine the optimal formulation based on the protein concentration and preheating temperature of soy protein concentrate to produce high-protein biscuits with good acceptability. Optimization was performed using response surface methodology (RSM) with a central composite design (CCD), evaluating biscuit hardness, stiffness, porosity, and fractal dimension. According to the RSM design, 13 experimental runs with 5 center points were conducted using Design Expert 13 software. Based on biscuit attributes such as hardness, stiffness, fractal dimension, and porosity, the optimal formulation was achieved with a protein content of 12.614% and a preheating treatment at 72.93 °C.
PENINGKATAN KONSUMSI GIZI DAN KEAMANAN PANGAN UNTUK MENINGKATKAN DAYA TAHAN TUBUH SELAMA MASA PANDEMIK COVID-19: PENINGKATAN KONSUMSI GIZI DAN KEAMANAN PANGAN UNTUK MENINGKATKAN DAYA TAHAN TUBUH SELAMA MASA PANDEMIK COVID-19 Djali, Mohamad; Deliana, Yosini; Lembong, Elazmanawati; Radiani A, Heni; Yarlina, Vira Putri
Jurnal Kajian Budaya dan Humaniora Vol 4 No 2 (2022): Jurnal Kajian Budaya dan Humaniora (JKBH), Juni 2022
Publisher : PT. RANESS MEDIA RANCAGE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61296/jkbh.v4i2.16

Abstract

Saat ini, akibat pandemi COVID-19 (corona virus) menyebabkan banyak perubahan dalam kehidupan masyarakat terutama yang berkaitan dengan pola konsumsi pangan. Menjaga pola makan yang baik dan sehat sangatlah penting dilakukan selama pandemi COVID-19, karena dengan mengonsumsi makanan yang bergizi seimbang dan sehat serta aman dapat berkontribusi dalam meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan pangan dan gizi masyarakat tentang pentingnya pola makan sehat, bergizi seimbang dan aman untuk meningkatkan imunitas tubuh terutama di masa pandemik, terutama terkait dengan pangan lokal yang tersedia. Hasil yang diperoleh dari kegiatan yaitu masyarakat mampu mengetahui dan memahami pengetahuan gizi yang sehat dan seimbang serta aman dikonsumsi berbasis sumber daya lokal untuk meningkatkan daya tahan tubuh selama masa pandemi. Indikator keberhasilan kegiatan ini dapat dilihat dari hasil survei dimana terdapat peningkatan persentase jawaban dari setiap quisioner pre test dan post test yang diberikan pada masyarakat sasaran mengenai pengetahuan makanan sehat, seimbang, bergizi, dan aman.