Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

KAJIAN FITOKIMIA EKSTRAK KULIT BIJI KAKAO (Theobroma cacao L.) Kayaputri, Indira Lanti; Sumanti, Debby M.; Djali, Mohamad; Indiarto, Rossi; Dewi, Dita Listya
Chimica et Natura Acta Vol 2, No 1 (2014)
Publisher : Departemen Kimia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (497.417 KB) | DOI: 10.24198/cna.v2.n1.9140

Abstract

Kulit biji kakao memiliki komponen fitokimia yang diduga berpotensi untuk dimanfaatkan sebagai bahan pengawet alami. Tujuan dari penelitian ini adalah menetapkan komponen fitokimia yang terekstrak dari kulit biji kakao dan mengetahui potensi toksisitas ekstrak kulit biji kakao. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen yang dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan skrining fitokimia, kulit biji kakao yang diekstrak menggunakan etanol 70% mengandung alkaloid, flavonoid, tanin, saponin, dan triterpenoid. Analisis fitokimia menggunakan Gas Chromatography-Mass Spectrometry (GC-MS) menunjukkan ekstrak kulit biji kakao mengandung 2,3-butanediol (6,45%), benzeneacetic acid (2,33%), caffeine (23,51%), dan theobromine (65,99%). Pengujian toksisitas berdasarkan metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT) menunjukkan nilai LC50 ekstrak kulit biji kakao adalah 39.595,27 ppm, artinya ekstrak tersebut tidak bersifat toksik terhadap larva Artemia salina.
KAJIAN FITOKIMIA EKSTRAK KULIT BIJI KAKAO (Theobroma cacao L.) Indira Lanti Kayaputri; Debby M. Sumanti; Mohamad Djali; Rossi Indiarto; Dita Listya Dewi
Chimica et Natura Acta Vol 2, No 1 (2014)
Publisher : Departemen Kimia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (497.417 KB) | DOI: 10.24198/cna.v2.n1.9140

Abstract

Kulit biji kakao memiliki komponen fitokimia yang diduga berpotensi untuk dimanfaatkan sebagai bahan pengawet alami. Tujuan dari penelitian ini adalah menetapkan komponen fitokimia yang terekstrak dari kulit biji kakao dan mengetahui potensi toksisitas ekstrak kulit biji kakao. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen yang dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan skrining fitokimia, kulit biji kakao yang diekstrak menggunakan etanol 70% mengandung alkaloid, flavonoid, tanin, saponin, dan triterpenoid. Analisis fitokimia menggunakan Gas Chromatography-Mass Spectrometry (GC-MS) menunjukkan ekstrak kulit biji kakao mengandung 2,3-butanediol (6,45%), benzeneacetic acid (2,33%), caffeine (23,51%), dan theobromine (65,99%). Pengujian toksisitas berdasarkan metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT) menunjukkan nilai LC50 ekstrak kulit biji kakao adalah 39.595,27 ppm, artinya ekstrak tersebut tidak bersifat toksik terhadap larva Artemia salina.
PENGARUH IMBANGAN TEPUNG TALAS (Colocasia esculenta (L.) Schott) DAN TAPIOKA (Manihot Utilissima) TERHADAP KARAKTERISTIKA MUFFIN Marleen Herudiyanto; Rossi Indiarto; Uus Usniroh
Teknotan: Jurnal Industri Teknologi Pertanian Vol 8, No 1 (2014)
Publisher : Fakultas Teknologi Industri Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tepung talas yang rendah gluten dengan campuran tepung tapioka untuk pembuatan muffin perlu dipersiapkan sebagai penganan harian yang dapat menghambat peningkatan jumlah penderita autis di Indonesia. Penelitian dilakukan untuk menentukan imbangan yang tepat antara tepung talas dan tepung tapioka terhadap beberapa karakteristik muffin yang dihasilkan. Metode eksperimen digunakan dengan rancangan acak kelompok dalam 5 ulangan pada 5 perlakuan imbangan tepung talas dan tapioka, yaitu; A = 90:10, B = 80:20, C = 70:30, D = 60:40 dan E = 50:50. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan B menghasilkan muffin dengan karakteristik terbaik yaitu pengembangan volume 216,7 %, firmness 922,36 gF. Hasil organoleptik uji hedonik terhadap kenampakan keseluruhan 3,8, citarasa 3,67, mouthfeel 4,20, warna crust 4,07, warna crumb 4,13 (kisaran skor kesukaan dinilai 1(sangat tidak suka) sampai 5 (sangat suka). Hasil pengujian proksimat adalah kadar air 30,14 %, kadar abu 2,55 %, kadar lemak 14,42 %, kadar karbohidrat 47,68 %, kadar protein 5,21 % , kadar serat 1,19 % dan rendemen 86,50 %.Kata kunci: imbangan tepung talas-tapioka, autis, karakteristika muffin
Pengenalan Digital Marketing pada UKM Aneka Cemilan Hikmah Bandung Ernah Ernah; Edy Subroto; Rossi Indiarto
Jurnal Abdidas Vol. 3 No. 1 (2022): February, Pages 1-227
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/abdidas.v3i1.558

Abstract

Perkembangan teknologi yang sangat pesat telah mengubah strategi pemasaran dari konvensional menjadi lebih modern dengan menggunakan teknologi digital atau internet yang dikenal dengan istilah pemasaran digital atau digital marketing. Digital marketing merupakan pemasaran produk maupun jasa secara daring melalui media sosial atau sarana digital lainnya. Tujuan kegiatan pengabdian pada masyarakat ini adalah untuk mengenalkan dan meningkatkan pengetahuan tentang digital marketing pada UKM Aneka Cemilan Hikmah Bandung. Kegiatan ini menggunakan dua metode yaitu metode ceramah berupa presentasi dengan menggunakan power point dan proyektor LCD dan metode tanya jawab atau diskusi. Hasil kegiatan ini menunjukkan peningkatan pengetahuan UKM Hikmah dalam penggunaan media digital sebagai strategi pemasaran produk. Dengan adanya kegiatan pengenalan digital marketing ini diharapkan dapat membantu UKM Hikmah dalam mengelola dan mengembangkan marketplace sebagai ajang promosi dan pemasaran produknya secara daring terutama dimasa pandemi Covid-19.
MODIFIKASI PATI HANJELI (Coix lacryma-jobi L.) BERPORI MELALUI ULTRASONIKASI DAN OZONASI Edy Subroto; Rossi Indiarto; Endah Wulandari; Astri Puji Astari
Jurnal Teknologi Hasil Pertanian Vol 14, No 2 (2021): Agustus
Publisher : Universitas Sebelas Maret (UNS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (776.773 KB) | DOI: 10.20961/jthp.v14i2.54338

Abstract

Adlay (Coix lacryma-jobi L.) is a potential source of starch but has not been utilized optimally. Native adlay starch has several weaknesses such as functional properties of low swelling volume and solubility, prone to retrogradation, and low stability. Physical modification of ultrasonication and chemical modification by oxidation using ozone can be an alternative to improve the functional properties of adlay starch through the formation of porous starch. The aim of this research was to produce porous adlay starch by ultrasonication and ozonation. The study consisted of several different treatments on hanjeli starch (ozonation starch, ultrasonication of 15 minutes, ultrasonication of 30 minutes, combined ultrasonication of 15 minutes and 30 minutes with ozonation). The results showed the appearance of pores on the surface of the granules of modified adlay starch with the best results being modified combination of ultrasonication 30 minutes and ozonation, which resulted in a decrease in swelling volume from 18.13 ± 3.98 mL/g to 15.71 ± 0.35 mL/g, an increase in solubility from 6.76 ± 0.62% to 9.59 ± 0.44%, and a decrease in water absorption capacity from 1.25 ± 0.02 g/g to 1.13 ± 0.02 g/ g. Modification of adlay starch by ultrasonication, ozonation, and their combination effectively produced porous starch granules, but did not cause the formation of new functional groups in starch.
KAJIAN KARAKTERISTIK TEKSTUR (TEXTURE PROFIL ANALYSIS) DAN ORGANOLEPTIK DAGING AYAM ASAP BERBASIS TEKNOLOGI ASAP CAIR TEMPURUNG KELAPA Rossi Indiarto; Bambang Nurhadi; Edy Subroto
Jurnal Teknologi Hasil Pertanian Vol 5, No 2 (2012)
Publisher : Universitas Sebelas Maret (UNS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (656.43 KB) | DOI: 10.20961/jthp.v0i0.13562

Abstract

Daging ayam asap merupakan salah satu makanan yang banyak diminati masyarakat karena aroma dancitarasa yang khas. Umumnya daging ayam asap dilakukan dengan pengasapan tradisional. Sejak dikenalteknologi asap cair pengolahan daging ayam asap dapat dilakukan dengan lebih praktis dan aman denganpenambahan asap cair. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui katakteristik fisik Texture Profile Analysis (TPA)dan organoleptik daging ayam asap dengan penambahan asap cair R1 dan R2. Metode penelitian yang digunakanadalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 2 faktor yaitu konsentrasi asap cair 1%, 3%, 5%, 7% danperlakuan asap cair (R1 dan R2). Hasil penelitian menunjukkan penambahan konsentrasi asap cair dapatmeningkatkan secara signifikan hardness R1 7% dan R2 3%, springiness R1 3% dan R2 5%, cohesiveness R1 danR2 masing- masing 5%, gumminess R2 3%, 5%, chewiness R1 dan R2 masing- masing 5% serta resilience R2 5%.Panelis cenderungan lebih menyukai daging ayam asap dengan penambahan R1 dibandingkan denganpengasapan menggunakan smoke cabinet untuk parameter warna, citarasa, after taste dan penambahan R2 untukparameter aroma, warna, citarasa dan after taste. Secara umum penambahan asap cair R1 dan R2 konsentrasi 3%paling disukai oleh panelis.
KARAKTERISTIK DAN SENYAWA FENOLIK MIKROKAPSUL EKSTRAK DAUN KELOR (Moringa oleifera) DENGAN KOMBINASI MALTODEKSTRIN DAN WHEY PROTEIN ISOLAT Iis Sadiah; Rossi Indiarto; Yana Cahyana
Jurnal Teknologi Industri Pertanian Vol. 32 No. 3 (2022): Jurnal Teknologi Industri Pertanian
Publisher : Department of Agroindustrial Technology, Bogor Agricultural University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24961/j.tek.ind.pert.2022.32.3.273

Abstract

Moringa leaves (Moringa oleifera) have bioactive components such as phenolic compounds, which have antioxidant activity and are beneficial for health, such as preventing free radicals, anticancer and antidiabetic. Bioactive ingredients from Moringa leaves have weaknesses namely, they are sensitive to heat, light, and oxygen, so an encapsulation process is needed to minimize the loss of bioactive compounds in the extract. This study aimed to determine the effect of coating ingredients from maltodextrin and Whey Protein Isolate with ratios (1:3 and 3:1) on the characteristics of Moringa leaf extract microcapsules. This research is descriptive research with three repetitions. Dried moringa leaves were extracted using ethanol solvent with the Ultrasound-Assisted Extraction (UAE) method. The extract obtained was encapsulated and spray-dried at an inlet temperature of 125°C. The results showed that Moringa leaf extract had a phenolic content of 590.25 ± 1.12 (mg GAE/g), a flavonoid content of 173.96 ± 1.57 mg QE/g and an IC50 value of 52.74 µg/mL. The combination of maltodextrin and whey protein isolate (WPI) coating materials with ratios (1:3 and 3:1) produced yield values (53.66 ± 2.25 % and 60.78 ± 4.60%), water content (3.49 ± 0.35 % and 3.73 ± 0.4 %), solubility (95 ± 0.03% and 86 ± 0.08 %), total phenolic (377.21 ± 0.82 mg GAE/g and 349.88 ± 1, 64 mg GAE/g), total flavonoids (101.32 ± 3.36 mg QE/g and 86.35 ± 2.81 mg QE/g), IC50 (88.22 ± 0.68 µg/mL and 149, 65 ± 4.03 µg/mL) and encapsulation efficiency (63.94% and 59.31%) and the resulting colour leads to a green colour. Keywords: Moringa leaves, maltodextrin, microcapsules, whey protein isolate
Training on making processed beef for residents of the Batujajar Transit Apartment, West Bandung Regency Putri Widyanti Harlina; Arif Nanda Irawan; Rossi Indiarto; Fetriyuna Fetriyuna
Community Empowerment Vol 8 No 12 (2023)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Magelang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31603/ce.10224

Abstract

Meat is a nutrient-rich animal food essential for maintaining good health. Given its perishable nature, appropriate processing techniques are crucial to enhance its nutritional value and extend its shelf life. Recognizing the potential of animal-origin food processing and the entrepreneurial opportunities it presents for the community is vital. This community service program aims to educate the community, particularly residents of Batujajar Transit Apartments (Aptrans), on the production of processed meat such as shredded meat, jerky, beef sei, and beef tongue sei. The implementation method of this service includes training, mentoring, and in-depth monitoring to raise awareness about the importance of quality meat as a significant protein source for families. Additionally, it fosters independence and creativity in animal food processing, paving the way for the formation of entrepreneurial partnerships and preparing individuals to initiate businesses. This community service program is executed in collaboration with the Housing and Settlement Service and the West Java Province Housing Management and Services UPTD. The outcomes of this service include heightened creativity and independence in processed meat food preparation, as well as an improved ability to maintain nutritional intake for enhanced nutritional completeness.
Empowering the residents of Aptrans Batujajar in training in dairy and meat product to support business independence Putri Widyanti Harlina; Edy Subroto; Rossi Indiarto; Fetriyuna Fetriyuna
Community Empowerment Vol 9 No 2 (2024)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Magelang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31603/ce.10603

Abstract

Milk and meat are animal food sources that are rich in important nutrients for the health of the human body. However, because they are included in the perishable foods category, these two food ingredients are vulnerable to contamination and damage. Therefore, further processing is needed to increase the nutritional value and extend the shelf life of processed products. This community service program aims to transfer knowledge and skills in processing milk (yogurt) and meat (sausages) to partner communities, namely the residents of Aptrans Batujajar. Through training and mentoring, the main goal is to increase public awareness and creativity in processing dairy and meat foods. The method used in this program involves hands-on training in the manufacture of dairy and meat products. Additionally, assistance and monitoring are carried out to ensure in-depth understanding and increase community creativity in utilizing the knowledge gained. Through this program, a new product of economic value was successfully created, namely yogurt. This product has the potential to be further developed as an independent business that can support entrepreneurial creativity in the community.
PELATIHAN CARA PRODUKSI PANGAN OLAHAN YANG BAIK (CPPOB) PADA PELAKU USAHA KECIL MENENGAH DI DESA CIMEKAR, KABUPATEN BANDUNG Subroto, Edy; Andoyo, Robi; Indiarto, Rossi; Pangawikan, Aldila Din
Jurnal Agro Dedikasi Masyarakat (JADM) Vol 4, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jadm.v4i1.12624

Abstract

Desa Cimekar merupakan salah satu Desa di Kabupaten Bandung yang memiliki berbagai usaha kecil menengah (UKM) yang memproduksi berbagai produk olahan pangan, seperti keripik dan aneka cemilan, aneka sambal, madu, kopi, dan lain-lain. Beberapa UKM tersebut belum mengaplikasikan prinsip cara produksi pangan olahan yang baik (CPPOB). Kegiatan pengabdian pada masyarakat (PPM) ini bertujuan memberikan edukasi atau pelatihan CPPOB kepada kelompok UKM olahan pangan di Desa Cimekar agar dapat meningkatkan daya saing dan kualitas produk. Kegiatan PPM ini merupakan bagian dari program pengabdian yang didukung oleh Universitas Padjadjaran dengan dibantu beberapa mahasiswa yang terlibat. PPM yang dilakukan meliputi survey kondisi UKM olahan pangan di Desa Cimekar, penyampaian materi pelatihan dan diskusi terkait berbagai permasalahan UKM, dan pendampingan serta evaluasi program. PPM ini telah meningkatkan pemahaman pada pelaku UKM terhadap penerapan CPPOB, sanitasi, keamanan pangan, dan aturan penggunaan bahan tambahan pangan (BTP). Kegiatan ini sangat bermanfaat bagi UKM olahan pangan di Desa Cimekar untuk meningkatkan daya saing dan kualitas produknya sehingga diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan usaha.