The construction and development of the port at PT. Pelabuhan Indonesia Subregional Bali Nusra Benoa Port cannot be separated from various impacts, one of which is the environmental impact, especially since the location of the development and port is close to settlements, companies and other ecosystems. This makes PT. Pelabuhan Indonesia Subregional Bali Nusra to hold the Implementation of Environmental Management and Monitoring (RKL-RPL) PT. Pelabuhan Indonesia (Persero) Regional 3 Subregional Bali Nusra is a form of Pelindo's contribution in preserving and maintaining the health of the environment around the company and the environment affected by the company's operational and construction activities. Environmental preservation activities are of course supported by the budget or environmental costs provided by the company. Environmental accounting is one way to record environmental costs within the company. The method used is the descriptive qualitative method. The results obtained are that Environmental Management and Monitoring are greatly influenced by the amount of the existing budget, Pelindo has implemented environmental accounting reporting which contains environmental costs, fuel costs, electricity costs, water costs, costs for the use of raw material emissions, B3 waste handling costs, and biodiversityKata kunci: environmental costs; environmental accounting Abstract: Pembangunan dan pengembangan pelabuhan di PT. Pelabuhan Indonesia Subregional Bali Nusra Pelabuhan Benoa tidak lepas dari berbagai dampak, salah satunya adalah dampak lingkungan, terlebih lagi lokasi pengembangan dan pelabuhan berada dekat dengan pemukiman, perusahaan dan ekosistem lainnya. Hal itu, membuat PT. Pelabuhan Indonesia Subregional Bali Nusra untuk mengadakan Pelaksanaan Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan (RKL-RPL) PT. Pelabuhan Indonesia (Persero) Regional 3 Subregional Bali Nusra merupakan bentuk kontribusi Pelindo dalam melestarikan dan menjaga kesehatan lingkungan di sekitar perusahaan dan lingkungan yang terkena dampak dari kegiatan operasional dan konstruksi perusahan. Kegiatan pelestarian lingkungan tentunya didukung oleh anggaran atau biaya lingkungan yang diberikan oleh perusahaan. Akuntansi lingkungan merupakan salah satu cara pencatatan biaya lingkungan di dalam perusahaan. Metode yang digunakan yaitu metode kualitatif deskriptif. Hasil yang didapat yaitu Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan sangat dipengaruhi oleh besarnya anggaran yang ada, Pelindo sudah menerapkan pelaporan akuntansi lingkungan yang berisi biaya lingkungan, biaya bahan bakar, biaya listrik, biaya air, biaya penggunaan emisi bahan baku, biaya penanganan limbah B3, dan keanekaragaman hayati Keywords: biaya lingkungan; akuntansi lingkungan