Claim Missing Document
Check
Articles

Found 22 Documents
Search

ELEMEN-ELEMEN PENDUKUNG PROSES ASESMEN DALAM PROGRAM PENGEMBANGAN MASYARAKAT UNTUK LINGKUNGAN KONDUSIF BAGI ANAK Agastya, Ni Luh Putu Maitra; Hati, Getar; Machdum, Sari Viciawati
Sosio Konsepsia Vol 8, No 1 (2018): Sosio Konsepsia (Jurnal Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial
Publisher : Puslitbangkesos Kementerian Sosial RI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33007/ska.v8i1.1458

Abstract

Tahap identifikasi kebutuhan dan permasalahan (assessment) adalah tahapan kedua dalam pemberdayaan masyarakat setelah melakukan “menjalin relasi” (engagement). Tahapan identifikasi kebutuhan dan permasalahan merupakan tahapan yang penting dalam proses pemberdayaan masyarakat. Tanpa hasil identifikasi kebutuhan dan permasalahan yang memadai, tujuan pengembangan masyarakat menjadi sulit tercapai.Tahapan identifikasi kebutuhan dan permasalahan dalam proses pemberdayaan masyarakat seyogyanya tidak menjadi salah satu langkah awal yang kaku dalam sebuah proyek kegiatan. Sebaliknya, tahapan tersebut merupakan salah satu langkah yang ada dalam siklus kegiatan program berkelanjutan dalam rangka upaya pembelajaran masyarakat untuk memenuhi kebutuhan dan menyelesaikan permasalahannya.Artikel ini mendeskripsikan kegiatan pemberdayaan masyarakat yang diselenggarakan oleh Pusat Kajian Kesejahteraan Sosial Universitas Indonesia (Puska Kesos UI) di salah satu wilayah binaannya di Kelurahan Cinangka, Depok. Proses pemberdayaan masyarakat yang dilaksanakan sejak tahun 2014 sampai saat ini memperlihatkan bahwa keberlangsungan program pemberdayaan membutuhkan siklus pemberdayaan yang dinamis dan tidak linear. Upaya identifikasi terus dilaksanakan oleh Puska Kesos UI. Berdasarkan hasil tahap identifikasi yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan di komunitas (anak, pemuda, orang tua dan tokoh masyarakat), artikel ini menemukan bahwa identifikasi kebutuhan dan permasalahan yang komprehensif sangat penting untuk perencanaan dan implementasi kegiatan pemberdayaan masyarakat yang berkelanjutan. Selain itu, rasa memiliki dari anggota anggota komunitas--walaupun masih berusia remaja, bahkan anak-anak, membantu pengembangan cakupan program dengan menggandeng pemangku kepentingan yang lebih luas di komunitasnya. Pada saat ini, komunitas di Kelurahan Cinangka, Depok, memiliki pusat belajar komunitas kini yang telah beroperasi penuh dengan berbagai kegiatan untuk anak-anak dan keluarga. Kata Kunci: pemberdayaan masyarakat, pelayanan sosial, pembangunan sosial, kesejahteraan anak, pemuda. 
REFLEKSI IMPLEMENTASI PROGRAM PENGEMBANGAN KREDIT USAHA MIKRO BAGI KOMUNITAS MISKIN PERKOTAAN Getar Hati
Jurnal Ilmiah Dinamika Sosial Vol 4 No 1 (2020)
Publisher : Universitas Pendidikan Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (701.716 KB) | DOI: 10.38043/jids.v4i1.2303

Abstract

Program pemberdayaan ekonomi untuk menanggulangi masalah kemiskinan perkotaan, salah satu program yang diupayakan adalah  program Koperasi Jasa Keuangan-Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Kelurahan (KJK-PEMK) dan dikelola secara khusus oleh Unit Pengelola Dana Bergulir (UPDB) serta dikoordinasikan di tingkat kelurahan. Selama pelaksanaan program lebih dari 60% wilayah teridentifikasi tidak berhasil. Untuk itu, artikel ini bertujuan untuk mendeskripsikan faktor-faktor yang menyebabkan ketidakberhasilan sebagai refleksi implementasi program. Artikel ini didasarkan pada hasil penelitian menggunakan metode pendekatan kualitatif-deskriptif dan berfokus pada salah satu kelurahan (X) di DKI Jakarta sebagai salah satu wilayah program yang menempati rangking tertinggi kategori tidak berhasil, dengan mengacu pada indikator kelancaran pengembalian dana bergulir. Penelitian ini melibatkan informan antara lain pengelola dan penerima program KJK PEMK (X) dengan pengumpulan melalui data primer melalui wawancara mendalam dan observasi serta data sekunder berupa laporan program. Hasil temuan menunjukkan bahwa ketidakberhasilan program disebabkan faktor manusia dan sosial, faktor non manusia dan sosial, serta faktor penerapan kebijakan dan program yang masih yang mendukung perilaku negatif penerima program. Untuk itu, implementasi program penanggulangan kemiskinan melalui pemberdayaan ekonomi seharusnya perlu menekankan pada keseluruhan aspek, bukan sekedar fokus pada peningkatan modal ekonominya     Kata Kunci: Penanggulangan Kemiskinan, Pemberdayaan, Kredit Mikro
PENGEMBANGAN KETERAMPILAN SOSIAL DAN KEWIRAUSAHAAN PADA ORGANISASI PEMUDA KEAGAMAAN DI DEPOK Sari Viciawati Machdum; Kania Saraswati Harisoesyanti; Sri Daryanti; Ni Luh Putu Agastya; Getar Hati; Lucky Kusuma Wardani
Sosio Konsepsia Vol 6 No 1 (2016): Sosio Konsepsia
Publisher : Puslitbangkesos Kementerian Sosial RI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33007/ska.v6i1.216

Abstract

Penelitian ini mengkaji kelompok pemuda dalam organisasi Muhammadiyah sebagai Faith Based Organization (FBO) menjadi agen perubah dalam pengembangan masyarakat lokal di Kelurahan Cinangka, Depok, Jawa Barat. Penelitian ini membahas tentang proses intervensi kelompok pemuda dengan mempergunakan strategi penelitian aksi (participatory action research). Tahapan penelitian aksi terdiri dari tiga tahap, yaitu mengidentifikasi kebutuhan dan potensi (look), merancang program intervensi (think), dan mengimplementasikan program intervensi (act). Berdasarkan identifikasi masalah dan kebutuhan pada tahap look, penelitian ini menemukan potensi masyarakat dalam upaya menyelesaian permasalahan lingkungan. Selain pemuda yang tergabung dalam FBO, ada juga kelompok ibu yang terlibat. Tahap look memperlihatkan bahwa potensi pemuda dari FBO dapat maksimal apabila mendapatkan dukungan dari elemen lain, terutama orang tua di dalam komunitas sasaran. Kemudian melalui proses perencanaan kegiatan dalam tahap think bersama komunitas sasaran, terdapat beberapa kegiatan yang diimplementasikan dalam penelitian ini, yaitu pengembangan keterampilan sosial dan kewirausahaan. Penelitian ini menunjukkan bahwa intervensi kelompok pemuda dalam pengembangan komunitas melalui pengembangan keterampilan kewirausahaan, tidak dapat menanggalkan urgensi keterampilan sosial guna memperkuat peran pemuda dari FBO di komunitas.Kata Kunci: pengembangan masyarakat, intervensi kelompok pemuda, pengelolaan lingkungan, Faith Based Organization, keterampilan mikro.This study examines the youth groups in the Muhammadiyah organization as an Faith Based Organization (FBO) as agents of change in community development at Cinangka Village, Depok, West Java. By using a Participatory Action Research, this study discusses the process of youth group intervention in three stages, which covers needs and potencies assessment (look), action plan (think) and implementation (act). Based on ‘look’ phase, this study found people’s potential at their community which are youth in FBO and groups women. In this phase has identified that youth’s potencies in FBO could be maximized if supported by parents. In the next stage through planning process, there were some activities that are implemented in this study which are development of social skills and entrepreneurship. This study has found that youth group intervention should also recognize social skills on strengthen the role of youth in FBO. Keywords: community development, youth groups intervention, environmental management, Faith Based Organization, micro skills.
PEMASARAN SOSIAL SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN PRAKTEK PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF BAGI IBU HAMIL (STUDI DESKRIPTIF PADA PELAKSANAAN PROGRAM KELOMPOK PENDUKUNG IBU KELURAHAN RAWA BUAYA, JAKARTA BARAT) Amalia Reza Intani; Getar Hati
Jurnal Ilmu Kesejahteraan Sosial Vol 16, No 2 (2015): JURNAL ILMU KESEJAHTERAAN SOSIAL
Publisher : Departemen Ilmu Kesejahteraan Sosial FISIP UI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (261.685 KB) | DOI: 10.7454/jurnalkessos.v16i2.74

Abstract

This study aims to explain the social marketing of Mother Support Group Program in Rawa Buaya as the way to improve breast feeding practice for pregnant mothers and to describe the obstacle of the program. The qualitative data were collected by conducting in-depth interview and direct observation. Based on the result of this study, social marketing of Mother Support Group Program has done various social marketing steps and it is one of the way to achieve the change of pregnant mother’s behavior in order to implement breast feeding practice for the further life. This social marketing is implemented with education and participation for community development.
PROSES PERENCANAAN, IMPLEMENTASI DAN HASIL PROGRAM PERUBAHAN PERILAKU KOMUNITAS IBU DALAM PEMBERIAN MAKANAN SEHAT DAN BERVARIASI BAGI ANAK (STUDI PENELITIAN TINDAKAN TERHADAP 10 IBU YANG BERASAL DARI KELUARGA MISKIN DI KELURAHAN SEMPER BARAT, JAKARTA UTARA) Getar Hati; Isbandi Rukminto Adi
Jurnal Ilmu Kesejahteraan Sosial Vol 17, No 1 (2016): JURNAL ILMU KESEJAHTERAAN SOSIAL
Publisher : Departemen Ilmu Kesejahteraan Sosial FISIP UI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1038.755 KB) | DOI: 10.7454/jurnalkessos.v17i1.58

Abstract

This article discusses about the process of community development included in planning, program implementation, and evaluation of behavior change program in women community in child feeding. The application of these processes were based on the result of community problems, needs, and capitals through participatory planning. It mapped on quality of life assessment scheme which related on malnourished children of 6-24 months old in urban poor families. This research conducted by action research method which based on analysis result of look 1 phase. This article discusses about think, act, and look 2 phases. Think phase describes planning process included formulating the aim, strategy, and intervention program. Act phase describes the implementation of social marketing program. Look 2 phase describes the results of community behavior change in 3 (three) behavior variations, i.e. continued adoption, process of adoption, and continued rejection related to the supporting and inhibiting factors within them.
UPAYA REHABILITASI SOSIAL DALAM PENANGANAN GELANDANGAN DAN PENGEMIS DI PROVINSI DKI JAKARTA Astrini Merlindha; Getar Hati
Jurnal Ilmu Kesejahteraan Sosial Vol 16, No 1 (2015): JURNAL ILMU KESEJAHTERAAN SOSIAL
Publisher : Departemen Ilmu Kesejahteraan Sosial FISIP UI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1350.248 KB) | DOI: 10.7454/jurnalkessos.v16i1.67

Abstract

This article discusses about the social rehabilitation efforts in handling the homeless and beggars in Jakarta at Panti sosial Bina Insani (PSBI BD 2) Cipayung. Researcher conducting a qualitative descriptive on this study.The findings from this research show that social rehabilitation efforts in homeshelter is not maximized so that the homeless people and beggars in Jakarta tends to return to the street after getting coaching in this homeshalter. This research provide a recommendation to the government to provide a homeshalter which focused for homeless and beggars social rehabilitation, give strict punishment to the homeless and beggars who are back on the street and increases quality and quantity of human resourcesservant.
UPAYA PENINGKATAN PARTISIPASI DALAM PROGRAM PENGEMBANGAN MASYARAKAT (STUDI DESKRIPTIF UPAYA PUSAT KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR KAMPUNG CERDAS INDONESIA DALAM MENINGKATKAN PARTISIPASI MASYARAKAT DI KELURAHAN CURUG, CIMANGGIS, DEPOK) Fariz Adlan Saputra; Getar Hati
Jurnal Ilmu Kesejahteraan Sosial Vol 18, No 1 (2017): JURNAL ILMU KESEJAHTERAAN SOSIAL
Publisher : Departemen Ilmu Kesejahteraan Sosial FISIP UI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (387.889 KB) | DOI: 10.7454/jurnalkessos.v18i1.102

Abstract

The focus of this study is the effort of PKBM Kampung Cerdas Indonesia within increasing participation of Kelurahan Curug’s community within community development program. This research is qualitative descriptive interpretive and the data were collected by means of depth interview. PKBM Kampung Cerdas Indonesia is a social community which concern in children education. Although PKBM Kampung Cerdas Indonesia not through all the stages within an effort to increase participation in community development program, at least PKBM Kampung Cerdas Indonesia has been through strategic efforts in community development program. The efforts that have been made by PKBM Kampung Cerdas Indonesia is a community outreach with field preparation, managing intervention programs with community, and evaluating with community. These results indicate that these efforts are effective in increasing the participation of various stakeholders such as community leaders, citizens, and target community. In addition, participation also appeared in every stages through as in the planning, implementation, and evaluation.
PERAN PEMERINTAH DALAM MENGATASI PERMASALAHAN KERAWANAN SOSIAL DI WILAYAH PERBATASAN DARAT INDONESIA Kania Saraswati Harisoesyanti; Ni Luh Putu Maitra Agastya; Getar Hati
Jurnal Ilmu Kesejahteraan Sosial Vol 21, No 1 (2020): JURNAL ILMU KESEJAHTERAAN SOSIAL
Publisher : Departemen Ilmu Kesejahteraan Sosial FISIP UI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (412.566 KB) | DOI: 10.7454/jurnalkessos.v21i1.251

Abstract

Pengembangan wilayah perbatasan Indonesia menjadi perhatian khusus para pemangku kepentingan mengingat keberadaannya yang merupakan pintu gerbang yang menghubungkan dengan negara tetangga. Situasi wilayah perbatasan yang dinamis, menuntut terwujudnya kondisi masyarakat perbatasan yang sejahtera melalui pembangunan yang bertujuan untuk menjaga keamanan nasional sebagai wujud eksistensi kehadiran negara. Artikel ini bertujuan untuk menggambarkan masalah-masalah di perbatasan dan peran pemerintah lokal sebagai eksekutor kebijakan di titik perbatasan negara untuk mengatasi masalah yang muncul. Penelitian dilakukan dengan metode kualitatif-deskriptif melalui hasil studi literatur, diskusi kelompok, wawancara, serta observasi yang dilakukan di wilayah-wilayah perbatasan Indonesia dengan negara Malaysia, Timor Leste dan Papua New Guinea. Subyek penelitian mencakup lembaga pemerintah yang berwenang dalam mengelola perbatasan darat serta masyarakat di wilayah perbatasan tersebut. Analisis dilakukan dengan menggunakan NVIVO melalui analisis tema dalam memetakan tema-tema permasalahan yang muncul dalam fakta lapangan. Artikel ini mencakup pembahasan mengenai tantangan pemerintah lokal dalam memberikan pelayanan kebutuhan dasar masyarakat perbatasan serta peran pemerintah dalam mengatasi permasalahan kerawanan sosial dan kejahatan yang ada di wilayah perbatasan.  Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kehadiran negara di wilayah perbatasan dapat direpresentasikan melalui relasi pemerintah pusat dan loka, organisasi  lokal, dan masyarakat lokal. Karakteristik geografis, budaya lokal, dan latar belakang sejarah wilayah perbatasan menjadi tantangan dalam mengenjentawahkan relasi pemerintah dengan organisasi dan masyarakat lokal. Dalam relasi tersebut, peningkatan kapasitas pemerintah dalam pengelolaan perbatasan dibutuhkan untuk memastikan keselarasan kebijakan dan aksi atas kebijakan yang telah ditetapkan yang membutuhkan disamping pembangunan infrastruktur yang menjadi fokus pemerintah
KAJIAN PERMASALAHAN DAN POTENSI PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN MAKANAN BAGI ANAK DALAM KAITANNYA PADA KUALITAS HIDUP ANAK-ANAK YANG TIDAK BERKECUKUPAN GIZI DI KELUARGA MISKIN PERKOTAAN Getar Hati; Isbandi Rukminto Adi
Jurnal Ilmu Kesejahteraan Sosial Vol 14, No 1 (2014): JURNAL ILMU KESEJAHTERAAN SOSIAL
Publisher : Departemen Ilmu Kesejahteraan Sosial FISIP UI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (335.569 KB) | DOI: 10.7454/jurnalkessos.v14i1.226

Abstract

Artikel ini membahas mengenai permasalahan kesejahteraan anak di suatu komunitas terkait dengan permasalahan perilaku ibu dalam pemberian makanan bagi anak dalam kaitannya terhadap penciptaan kualitas hidup anak-anak mereka yang berusia 6-24 bulan yang tidak berkecukupan gizi. Artikel ini juga menggambarkan faktor-faktor yang memunculkan permasalahan serta potensi dalam komunitas sasaran yang dijadikan sebagai acuan untuk merumuskan upaya intervensi untuk mengatasi permasalahan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Hasil penelitian menyatakan bahwa terdapat faktor-faktor yang mengakibatkan munculnya permasalahan kualitas hidup anak yang tidak menyenangkan yaitu adanya faktor predisposisi dan perilaku yang dimunculkan oleh ibu sebagai pihak utama serta adanya faktor penguat, sosial, dan faktor program dan regulasi yang berasal dari luar ibu. Selain itu, penelitian ini juga mengidentifikasi potensi-potensi yang ada untuk memungkinkan terjadinya perubahan kualitas hidup yang lebih baik dalam upaya mencapai kesejahteraan anak. This article discusses about child welfare issues in a community related to mothers’ behavior child welfare issues of a community related to children of age 6-24 months with insufficient nutrition condition. It also describes about the factors which influenced to this condition that would be base of intervention design to solve the problems. This is an descriptive research. This research stated that parents, especially mother has the most important roles in determining their children’s life quality.
Pelaksanaan Program Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Bagi Anak Tidak Mampu Studi Deskriptif pada Program PAUD Bina Tulus Hati, Kampung Lio-Depok Getar Hati
Jurnal Ilmu Kesejahteraan Sosial Vol 10, No 1 (2012): JURNAL ILMU KESEJAHTERAAN SOSIAL
Publisher : Departemen Ilmu Kesejahteraan Sosial FISIP UI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2082.915 KB) | DOI: 10.7454/jurnalkessos.v10i1.117

Abstract

This article describes the implementation of Early Childhood Education Program for poor children. This program is organized by community social organization (a shelter) named Bina Tulus Hati, Kampung Lio-Depok. This study used qualitative research with descriptive design. The result of study discusses about the implementation of the component comprising the system quality of services, learning time and participants' commitment to the program, learning environment, and its cooperation with the communities. This program implementation which is aimed to provide services for poor children is still showing a variety of limitation that eventually led to some constraints both internal and external