Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan

HUBUNGAN USIA DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI DALAM KEHAMILAN DI RUMAH SAKIT PERTAMEDIKA UMMI ROSNATI BANDA ACEH Usalma, Putro Raseki; Gani, Shella Widya; Hermatin, Denni
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Vol 10, No 9 (2023): Volume 10 Nomor 9
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jikk.v9i10.10471

Abstract

Abstrak: Hubungan Usia dan Paritas dengan Kejadian Hipertensi dalam Kehamilan Di Rumah Sakit Pertamedika Ummi Rosnati Banda Aceh. Hipertensi kehamilan merupakan peningkatan tekanan darah mencapai lebih dari 140/90 mmHg yang terjadi saat kehamilan, baik pada usia kehamilan 20 minggu, sebelum 20 minggu atau lebih, dengan atau tanpa proteinuria. Hipertensi dalam kehamilan merupakan penyebab mortalitas dan morbilitas pada ibu, bayi, dan janin yang terjadi 6%-10% dalam kehamilan. Hipertensi dalam kehamilan dipengaruhi oleh banyak factor resiko, diantaranya adalah usia, paritas, riwayat hipertensi dan index massa tubuh. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara Usia dan Paritas dengan kejadian hipertensi dalam kehamilan. Metode Penelitian menggunakan pendekatan case-control. Sampel pada penelitian ini berjumlah 140 orang dengan perbandingan 1:1 dengan menggunakan teknik purposive sampling. Data yang diperoleh dianalisa menggunakan uji statistic chi-square menggunakan SPSS 26. Hasil penelitian menggunakan chi-square tidak terdapat hubungan antara usia dengan kejadian hipertensi dalam kehamilan (p-value = 0,731) dan berdasarkan hasil analisis didapatkan hubungan antara paritas dengan kejadian hipertensi dalam kehamilan (p-value = 0,003). Tidak terdapat hubungan antara usia dengan kejadian hipertensi dalam kehamilan dan terdapat hubungan antara paritas dengan kejadian hipertensi dalam kehamilan.
Hubungan Usia Ibu Hamil Terhadap Kejadian Preeklampsia Di Rspur Kota Banda Aceh Farhani, Cut Izza; Gani, Shella Widya; Abdullah, Fuadi
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Vol 12, No 2 (2025): Volume 12 Nomor 2
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jikk.v12i2.17487

Abstract

Preeklampsia merupakan salah satu penyebab utama kematian ibu dan perinatal di seluruh dunia. Diperkirakan bahwa preeklampsia mempersulit 2-8 % kematian secara global. WHO (World Health Organization) mencatat pada tahun 2020 setiap harinya terdapat 934 kasus preeklampsia terjadi di seluruh dunia. Angka kematian ibu di provinsi Aceh tahun 2018 - 2021 mengalami fluktuasi namun pada tahun 2022 mengalami penurunan yang sangat signifikan dari tahun sebelumnya yaitu 141 per 100.000 kelahiran hidup. Preeklampsia menyumbang 40 – 60 % kematian ibu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan usia ibu hamil terhadap kejadian preeklampsia di RSPUR Kota Banda Aceh. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Penelitian ini dilakukan di Rumah sakit umum Pertamedika Ummi Rosnati Banda Aceh. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian adalah teknik purposive sampling. Populasi penelitian sebanyak 10381 ibu hamil dengan sampel 92 ibu hamil di Rumah Sakit Pertamedika Ummi Rosnanti Banda Aceh. Hasil penelitian menunjukkan distribusi ibu hamil dengan preeklampsia lebih banyak pada usia berisiko (< 20 tahun & > 35 tahun) yakni sebanyak 25%. Berdasarkan hasil uji statistik SPSS dan analisis Chi-Square didapatkan nilai (p=0,000 < α (0,05)), sehingga dapat disimpulkan ada hubungan signifikan antara usia ibu hamil terhadap kejadian preeklampsia. Usia ibu hamil merupakan faktor risiko penting untuk kejadian preeklampsia. Ibu hamil dengan usia berisiko, baik terlalu muda maupun terlalu tua, memiliki risiko yang lebih tinggi mengalami preeklampsia. Penanganan dini dan pemantauan ketat pada kelompok usia yang berisiko tinggi dapat membantu mengurangi kejadian preeklampsia dan komplikasi yang terkait.