Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Medika Malahayati

HUBUNGAN INTENSITAS MENGKONSUMSI KOPI DAN POLA MAKAN DENGAN KEJADIAN DISPEPSIA Askari, Irna Diah; Cahyady, Edy; Gani, Shella Widya
Jurnal Medika Malahayati Vol 8, No 1 (2024): Volume 8 Nomor 1
Publisher : Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jmm.v8i1.11095

Abstract

Abstrak: Hubungan Intensitas Mengkonsumsi Kopi Dan Pola Makan Dengan Kejadian Dispepsia Di Poli Penyakit Dalam RSUD Meuraxa. Sindrom dispepsia adalah kumpulan gejala yang terdiri dari rasa tidak nyaman di ulu hari, kembung, mual, muntah, sendawa, rasa cepat kenyang dan perut terasa penuh. Faktor penyebab dispepsia diantaranya adalah mengkonsumsi kafein dan pola makan. Kafein paling banyak terdapat dalam produk minuman seperti kopi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya pengaruh kebiasaan mengkonsumsi kopi dan pola makan terhadap kejadian dispepsia di poli penyakit dalam RSUD Meuraxa. Jenis penelitian ini adalah analitik obsevasional dengan pendekatan cross sectional. Sampel pada penelitian ini berjumlah 110 orang dengan menggunakan teknik total sampling. Instrumen yang digunakan adalah data primer melalui pengisian kuesioner. Hasil analisis univariat didapatkan jumlah responden terbanyak berdasarkan usia adalah kategori dewasa akhir (36-45 tahun) 62 (56,4%) responden, berdasarkan jenis kelamin yang terbanyak adalah perempuan 75 (68,2%). Hasil penelitian terdapat 68 (61,8%) orang yang positif mengalami kejadian dispepsia karena mengkonsumsi kopi. Hasil uji Chi-Square diperoleh nilai p-value (0,041) dan terdapat 68 responden yang memiliki kebiasaan makan secara teratur dengan p-value (0.000). Kesimpulan penelitian ini terdapat hubungan antara intensitas mengkonsumsi kopi dan kebiasaan makan teratur dengan kejadian dispepsia.
Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil Dengan Kejadian Anemia Dalam Kehamilan Di Puskesmas Kopelma Darussalam, Kota Banda Aceh Salsabila, Salsabila; Safirza, Satria; Gani, Shella Widya
Jurnal Medika Malahayati Vol 9, No 2 (2025): Volume 9 Nomor 2
Publisher : Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jmm.v9i2.17675

Abstract

Anemia dalam kehamilan terjadi ketika kadar hemoglobin kurang dari 11 g/dL pada trimester pertama dan ketiga, serta kurang dari 10,5 g/dL pada trimester kedua. Secara global, prevalensi anemia pada ibu hamil mencapai 41,8%. Di Indonesia, angka tersebut meningkat dari 37,1% pada tahun 2013 menjadi 48,9% pada tahun 2018. Salah satu faktor yang memengaruhi kejadian anemia adalah tingkat pengetahuan ibu hamil; semakin tinggi tingkat pengetahuan, semakin baik pula upaya pencegahan anemia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan ibu hamil dengan kejadian anemia di Puskesmas Kopelma Darussalam, Kota Banda Aceh. Penelitian ini menggunakan desain observasional analitik dengan pendekatan potong lintang (cross-sectional), melibatkan 79 ibu hamil sebagai responden. Hasil analisis menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan dengan kejadian anemia (nilai p < 0,01). Sebanyak 41 responden (51,9%) memiliki pengetahuan yang baik, dan mayoritas (52 orang atau 65,8%) tidak mengalami anemia. Ibu hamil usia >35 tahun yang memiliki pengetahuan baik sebanyak 4 orang (57,1%), dan seluruh ibu dengan pendidikan terakhir S2 memiliki pengetahuan baik (3 orang, 100%). Sebagian besar ibu bekerja juga memiliki pengetahuan baik (18 orang, 69,2%). Sumber informasi yang paling umum disebutkan adalah buku kesehatan (2 orang, 100%). Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan ibu hamil dan kejadian anemia. Ibu dengan pengetahuan yang baik cenderung tidak mengalami anemia.