Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

IMPLEMENTASI POLITICAL WILL PEMERINTAH DALAM PENERIMAAN SISWA INKLUSI DI SMP PGRI KASIHAN BANTUL Ari Retno Purwanti; Sigit Handoko
Jurnal Kewarganegaraan Vol 3 No 1 (2019): 1 Januari - 30 Juni 2019
Publisher : UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (207.711 KB) | DOI: 10.31316/jk.v3i1.508

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan 1) untuk mengetahui Implementasi Political Willl Pemerintah Dalam Penerimaan Siswa Inklusi di SMP PGRI Kasihan Bantul., 2) Untuk mengetahui Standar Penentuan Nilai Kenaikan dan Kelulusan Siswa Inklusi, 3) Untuk mengetahui Pendampingan Guru Dikelas Terhadap Siswa Inklusi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan sumber data 10 orang yaitu Kepala sekolah, 2 orang guru, seorang Tata usaha dan 6 siswa inklusi. Hasil Penelitian adalah 1) SMP PGRI Kasihan menerima siswa inklusi sudah lebih dari tiga tahun terakhir iuntuk dapat diterima sesuai dengan kelas reguler. Siswa inklusil Namun pihak guru ada yang harus bersabar dan ektra dalam membantu proses belajar mengajar agar bisa mendapatkan nilai KKM. Pihak sekolah juga menerima bantuan dari pemerintah dengan memberikan bea siswa dan tambahan uang saku pada guru yang mengajar lebih khusus.. siswa inklusi biasanya memang memiliki kekurangan dalam inteltual dan lebih suka ribut dikelas, dibandingkan anak reguler. 2) Standar Penentuan Nilai Kenaikan dan Kelulusan Siswa Inklusi harus Memenuhi Nilai Kreteria Ketuntasan Minimum (KKM) agar dapat naik kelas dan dinyatakan lulus, 3) Pendampingan guru dikelas terhadap siswa inklusi adalah Guru yang telah mengikuti pelatihan secara komprehensif. dan Guru Pendidikan Khusus yaitu guru berijazah minimal diploma empat atau Sarjana Pendidikan Khusus atau Pendidikan Luar Biasa.Kata Kunci: Implementasi, Political Will Pemerintah, Penerimaan Siswa Inklusi AbstractThis research aims at 1) revealing the implementation of Political Will on inclusive freshmen in PGRI Junior High School Kasihan Bantul, 2) revealing the standard of graduation, 3) revealing the teacher’s guidance to the inclusive students. This is a qualitative research with 10 data sources such as the headmaster, 2 teachers, an academic employee and 6 inclusive students. The results of this research are 1) The Junior High School of PGRI kasihan has accepted the freshmen for these 3 years. There are some students that can pass the exam successfully. However, some teachers need to be more patient to help other students, so that they can pass the exams. School also accepts funds from government to be used as scholarships for students and extra payment for teachers who teach and guide more. The inclusive students have less intellectuality and tend to be noisier in the classroom, compared to the regular students. 2) The students are required to fulfill the standard of graduation tests, 3) The competent teachers are the ones who will guide the inclusive students. They should hold the undergraduate title on special education.Keywords: Implementation, Government Political Will, Inclusive Freshmen.
MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PPKN DENGAN MODEL SQ3R Aprilia Astuti; Ari Retno Purwanti
Jurnal Kewarganegaraan Vol 4 No 1 (2020): 1 Januari - 30 Juni 2020
Publisher : UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (244.276 KB) | DOI: 10.31316/jk.v4i1.879

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui, 1) Proses pembelajaran PPKn kelas VII E MTs N 7 Sleman dengan menggunakan model SQ3R. 2) Upaya meningkatkan prestasi belajar PPKn dengan model SQ3R siswa kelas VII E MTs N 7 Sleman tahun ajaran 2018/2019. Penelitian dilakukan di MTs N 7 Sleman pada tahun ajaran 2018/2019 dengan subjek penelitian siswa kelas VII E MTs N 7 Sleman yang berjumlah 32 siswa. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas menggunakan Siklus Model spiral Kemmis dan Taggart yaitu rencana, tindakan, pengamatan dan refleksi. Metode pengumpulan data menggunakan teknik observasi, tes, wawancara dan dokumentasi. Analisis data menggunakan deskripsi Kualitatif dan Kuantitatif. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa : 1) Proses pembelajaran PPKn kelas VII E MTs N 7 Sleman dengan menggunakan model SQ3R (Survey, Question, Read, Ricite, Review) terbukti dapat meningkatkan prestasi belajar PPKn di kelas VII E MTs N 7 Sleman. 2) Prestasi pembelajaran ditingkatkan melalui penerapan model SQ3R (Survey, Question, Read, Ricite, Review) di kelas VII E MTs N 7 Sleman. Hal ini ditunjukkan dengan adanya peningkatan rata-rata prestasi belajar PPKn siswa sebelum dilakukan tindakan yaitu 63,09 setelah siklus I prestasi belajar PPKn siswa menjadi 73,09 dan setelah siklus II prestasi belajar PPKn siswa meningkat menjadi 81,09.Kata kunci: Meningkatkan, Prestasi Belajar, PPKn, SQ3R. AbstractThis study aims to find out, 1) the learning process of PPKn class VII E MTs N 7 Sleman using the SQ3R model. 2) Efforts to improve PPKn learning achievement with the SQ3R model VII grade E MTs N 7 Sleman 2018/2019 academic year. The study was conducted at MTs N 7 Sleman in the 2018/2019 school  year with research subjects of class VII E MTs N 7 Sleman totaling 32 students. This research is classroom action research using the Kemmis and Taggart spiral model cycle, namely plan, action, observation and reflection. The method of data collection uses the techniques of observation, tests, interviews and documentation. Data analysis uses Qualitative and Quantitative descriptions. The results of the study concluded that: 1) The learning process of PPKn class VII E MTs N 7 Sleman by using the SQ3R model (Survey, Question, Read, Ricite, Review) was proven to improve PPKn learning achievement in class VII E MTs N 7 Sleman. 2) Learning achievement is enhanced through the application of the SQ3R model (Survey, Question, Read, Ricite, Review) in class VII E MTs N 7 Sleman. This is indicated by an increase in the average PPKn student achievement before the action is 63.09 after the first cycle of student PPKn learning achievement becomes 73.09 and after the second cycle student PPKn learning achievement increases to 81.09.Keywords: Improve, Learning Achievement, PPKn, SQ3R.
MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PPKN DENGAN MODEL ASSURE Siti Khumairoh; Ari Retno Purwanti
Jurnal Kewarganegaraan Vol 4 No 1 (2020): 1 Januari - 30 Juni 2020
Publisher : UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (227.135 KB) | DOI: 10.31316/jk.v4i1.888

Abstract

AbstrakPenelitian Tindakan Kelas ini bertujuan untuk meningkatkan motivasi belajar siswa dengan Model ASSURE Kelas VII B SMP Negeri 3 Kasihan Bantul. Subjek yang dikenai tindakan yaitu kelas VII B dengan jumlah 32 siswa (Laki- laki 16 dan Perempuan 16). Penelitian Tindakan Kelas ini menggunakan Siklus Model spiral Kemmis dan Taggart yaitu rencana, tindakan, pengamatan dan refleksi. Teknik dalam pengumpulan data yaitu observasi, angket dan dokumentasi. Analisis data menggunakan Kualitatif (Data Reduksi, Data Display dan Penarikan kesimpulan) dan Kuantitatif. Berdasarkan pada hasil penelitian maka, upaya untuk meningkatkan motivasi belajar siswa kelas VII B melalui beberapa cara : Temuan Pra Siklus menunjukkan bahwa antusias siswa saat mengikuti pembelajaran rendah karena, ditemui ketidaksiapan siswa dalam mengikuti pelajaran, siswa masih bercanda ketika pelajaran, siswa masih enggan untuk bertanya, kurangnya kesadaran siswa untuk mencatat materi yang disampaikan dan ketidaktepatan siswa dalam pengumpulan tugas serta hasil angket yang diperoleh Pra Siklus siswa yang minimal termotivasi 62,5%. Pada Siklus I dan Siklus II menggunakan Model ASSURE melalui beberapa cara : tahap perencanaan guru menganalisis karakteristik siswa untuk mengetahui pembelajaran yang diinginkan siswa, menentukan tujuan pembelajaran, memilih metode, media dan materi. Pada pelaksanaan kegiatan belajar guru menyampaikan materi menggunakan power point yang disertai gambar serta melibatkan siswa secara aktif dengan diskusi. Evaluasi dan refleksi yang dilakukan pada Siklus I kurang memuaskan karena masih ditemui kendala : siswa masih ragu untuk mengajukan pertanyaan, konsentrasi kurang, saling tunjuk antar kelompok ketika akan menyajikan hasil diskusi serta kepercayaan diri yang masih rendah serta hasil angket motivasi belajar Siklus I siswa yang minimal termotivasi 68,75% dengan perbandingan dari Pra Siklus ke Siklus I sebesar 6,25%. Meskipun terjadi peningkatan tetap masih diperlukan perbaikan ke Siklus II dan kegiatan pembelajaran berjalan baik: siswa menjadi antusias, konsentrasi dan kepercayaan diri siswa meningkat ketika menyajikan hasil diskusi serta meningkatnya kesadaran kelompok lain untuk menghargai ketika ada yang presentasi serta hasil angket motivasi belajar Siklus II siswa yang minimal termotivasi 78,12% dengan perbandingan Siklus I ke Siklus II sebesar 9,37%.Kata kunci: Motivasi Belajar, PPKN, ASSURE. AbstractThis Classroom Action Research uses the Kemmis and Taggart spiral Model Cycles namely plan, action, observation and reflection. Techniques in collecting data are observation, questionnaire and documentation. Data analysis uses qualitative (data reduction, data display and  conclusion drawing) and quantitative. Based on the results of the study,  efforts  to improve students 'learning motivation in class VII B through several ways: Pre-Cycle Findings show that students' enthusiasm when participating in learning is low because, students are not prepared to participate in lessons, students are still joking during lessons, students are still reluctant to ask questions , the lack of student awareness to record the material submitted    and the inaccuracy of students in the collection of assignments and the results of the questionnaire obtained by Pre-Cycle students who were at least motivated by 62.5%. In Cycle I and Cycle II using the ASSURE Model in a number of ways: the planning stage of the teacher analyzing the  characteristics of students to find out the learning desired by students, determining learning objectives, choosing methods, media and materials. In the implementation of learning activities the teacher conveys material using power points accompanied by pictures and actively involves students with discussion. Evaluation and reflection conducted in Cycle I was unsatisfactory because obstacles were still encountered: students were still hesitant to ask questions, lacked concentration, pointing between  groups  when  presenting the results of discussion and low self-confidence and the results of student Cycle I learning motivation questionnaires were minimal motivated 68.75% with a comparison from Pre-Cycle to Cycle I of 6.25%. Although there is still an improvement still needed improvement to Cycle  II and learning activities go well: students become enthusiastic, concentration and self-confidence of students increases when presenting the results of discussions and increasing awareness of other groups to appreciate when there are presentations and the results of student Cycle II learning motivation questionnaire Motivated at least 78.12% with a comparison of Cycle I to Cycle II of 9.37%.Keywords: Learning Motivation, PPKn, ASSURE.
PERTIMBANGAN HAKIM DALAM MENJATUHKAN PIDANA MATI TERHADAP PEMBUNUHAN BERENCANA Amelia Kartika; Ari Retno Purwanti
Jurnal Kewarganegaraan Vol 4 No 2 (2020): 1 Juli - 31 Desember 2020
Publisher : UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (207.384 KB) | DOI: 10.31316/jk.v4i2.1165

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui pertimbangan hakim dalam menjatuhkan pidana mati terhadap pembunuhan berencana di Pengadilan Negeri Sambas. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Peneliti menggumpulkan data dengan melakukan observasi, wawancara dan dokumentasi untuk memperoleh data yang lengkap dan detail. Subjek Penelitian dengan teknik purposive atau hanya informan yang mengetahui Pembunuhan Berencana yaitu: (1) Hakim Ketua Pengadilan Negeri Sambas, (2) Panitera Pengganti, dan (3)  saksi  korban. Analisis data dilakukan dengan menggunakan teknik analisis deskriptif. Pemeriksaan keabsahaan data menggunakan  teknik  triangulasi.  Hasil penelitian ini menyimpulkan Pertimbangan Hakim itu  dari  surat  dakwaan yang menyatakan terdakwa bersama adiknya telah melakukan tindakan pembunuhan yang direncanakan dalam pasal 340 KUHP Jo. Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP, bahwa terdapat unsur kesengajaan, ada perencanaan dalam perbuatan tersebut serta terdapat adanya kematian, Pasal 80 ayat (3) Undang- Undang No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak serta menyebabkan  anak mati, hakim melihat data, saksi, dan barang bukti yang ada, syarat-syarat terdakwa dipidana, dan hakim dapat memutuskan terdakwa dihukum pidana mati.Kata Kunci : Pertimbangan Hakim, Pidana Mati, Pembunuhan Berencana. AbstractThis study to determine the judge’s consideration in imposing capital punishment against premedditated murder at the Sambas District Court. This study uses a qualitative method. Researcher collect data by making observations, interviews and dokumentation to obtain complete and detailed data. The research subjec ts used purposive technique or only imformant who knew planned killings were (1) Chief Judge of the Sambas District Court, (2) Substitute Registrars, and (3) victim witnesses. Data analysis was performed using descriptive analysis techniques. Checkthe validity of the data using triangulation techniques. The results of this study concluded the Judge’s consideration from the indictment which stated the defendant and his younger brother had committednthe murder planned in Article 340 of the Criminal Code Jo. Article 55 paragraph (1)-1 of the Criminal Code, that there is a an element of deliberation, there is planning in the act and there is a death, Article 80 paragraph (3) of Law No. 23 of 2002 concerning Child Protection and causing children to die, the judge looks at the data, witnesses, and existing evidence,the conditions for the defendant to be sentenced,and the judge can decide that the defendant is sentenced to death.Keywords: Judge’s Consideration, Death Penalty, Planned Murder
PERAN PENGADILAN TATA USAHA NEGARA YOGYAKARTA DALAM MENYELESAIKAN SENGKETA PERANGKAT DESA Ajeng Rahmadani; Ari Retno Purwanti
Jurnal Kewarganegaraan Vol 4 No 2 (2020): 1 Juli - 31 Desember 2020
Publisher : UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (164.861 KB) | DOI: 10.31316/jk.v4i2.1166

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan  untuk  menganalisis tentang Peranan Pengadilan Tata Usaha Negara Yogyakarta dalam  menyelesaikan  sengketa perangkat Desa Bantul dengan perkara Nomor 3/G/2017/PTUN.YK tentang pemilihan perangkat Desa  Bantul,  terdapat  pihak  yang  bersengketa  yaitu  pihak penggugat peserta seleksi pamong Desa Bantul dan tergugat  (Lurah  Desa  Bantul). Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Peneliti mengumpulkan data dengan melakukan observasi, wawancara dan dokumentasi. Subjek penelitian yaitu: (1) Hakim PTUN Yogyakarta, (2) Panitera Pengganti, dan (3) Juru sita. Analisis  data  dilakukan  dengan menggunakan teknik analisis deskriptif. Pemeriksaan keabsahaan data menggunakan teknik triangulasi. Hasil penelitian ini menyimpulkan Peranan Pengadilan Tata Usaha Negara Yogyakarta dalam menyelesaikan sengketa mengenai pemilihan perangkat Desa Bantul melalui perkara Nomor 3/G/2017/PTUN.YK yaitu 1) Menerima gugatan berupa surat gugatan yang didaftarkan  pada  tanggal  2  Februari  2017  dari  6 orang peserta seleksi pamong Desa Bantul, Kecamatan Bantul, Kabupaten Bantul melalui juru sita PTUN Yogyakarta. 2) Memeriksa surat dan berkas gugatan dengan perkara Nomor:3/G/2017/PTUN.YK tentang pemilihan perangkat Desa Bantul, diperiksa  oleh  ketua dan panitera PTUN Yogyakarta. Pemeriksaan persiapan  sebanyak  6  kali persidangan dari tanggal 13 Februari-20 Maret 2017 yang bersifat tertutup untuk umum dan dilanjutkan persidangan sebanyak 10 kali dari tanggal 29 Maret-7 Juni 2017 yang bersifat untuk umum. 3) Putusan  sengketa  perangkat  Desa  Bantul  dengan  perkara Nomor: 3/G/2017/PTUN.YK pada tanggal 7 Juni 2017 oleh majelis hakim PTUN Yogyakarta yang memberikan putusan dengan menolak semua gugatan dari tergugat dan memberikan hukuman penggugat untuk membayar biaya persidangan sebanyak Rp 394.000,00 (tiga ratus sembilan puluh empat ribu rupiah). 4) Menyelesaikan dengan memberikan putusan perkara sengketa  perangkat  Desa  Bantul,  para  penggugat melakukan minutasi pada tanggal 15 Juni 2017.Kata Kunci : Peranan, PTUN, Sengketa Perangkat Desa AbstractThis study aims to analyze the role of the Yogyakarta State Administrative Court in resolving disputes in village officials with case Number 3/G/2017/ PTUN.YK above electionforces Village Bantul, there are parties to the dispute namely the plaintiff (six person Bantul Village selection participant) and the defendant (village head of Bantul village). This study uses a qualitative method. Researchers collect data by observing, interviewing and documenting to obtain complete and detailed data. Research subjects using purposive techniques or only informants who know the dispute of village officials, namely: (1) Yogyakarta Administrative Court Judge, (2) Substitute Registrar, and (3) and confiscator. Data analysis was performed using descriptive analysis techniques. Checking the validity of the data using triangulation techniques. The results of this study concluded the role of the Yogyakarta administrative court in resolving Bantul Village device with Case number 3/G/2017/Ptun. YK is 1) received a lawsuit in the form of a lawsuit registered on 2 February 2017 from 6 participants of the selection of the village of Bantul, District Bantul, Bantul regency through the arrest of Ptun Yogyakarta. 2) Check the letter and file of the lawsuit by article number: 3/G/2017/PTUN.YK above electionforces Village Bantul, examined by the Chairman and Clerk of the PTUN Yogyakarta. A 6-time preparatory examination from February 13 to March 20, 2017 which was closed to the public and resumed a trial 10 times from March 29 to June 7, 2017. 3) The verdict of Bantul village device dispute with the case number: 3/G/2017/PTUN. YK on 7 June 2017 by the Court of Justice of the PTUN Yogyakarta who gave the ruling by rejecting all claims from the defendant and giving the plaintiff punishment to pay a trial fee of Rp 394,000.00 (three hundred ninety four thousand rupiah). 4) Resolving by ruling the case of a dispute in Bantul village, the Pengguggat was on 15 June 2017.Keywords: Role, PTUN, Village Equipment Sput
PENERAPAN PENGGUNAAN BANDICAM UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN MAHASISWA PADA KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA Ari Retno Purwanti; Famatul Basiroh
Jurnal Kewarganegaraan Vol 5 No 2 (2021): 1 Juli - 31 Desember 2021
Publisher : UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (632.852 KB) | DOI: 10.31316/jk.v5i2.2236

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan mengetahui penerapan penggunaan Bandicam untuk meningkatkan pemahaman mahasiswa pada kuliah pendidikan Pancasila. Pendekatan dalam penelitian ini menggunakaan kualitatif dan metode deskriptif, peneliti menggunakan eksplorasi dalam pembelajaran daring dengan aplikasi online menggunakan elearning, Bandicam, Youtube dan Google meeting, subyek penelitian adalah 28 mahasiswa. Teknik pengumpulan data dengan observasi partisipan dari aplikasi Bandicam. Dari angket google form dapat diketahui efektivitas pembelajaran elearning dengan bandicam, You Tube dan google meeting. Teknik analisis data menggunakan analisis dari Miles dan Huberman. Dari hasil Penelitian berupa kegiatan reduksi data, data display dan verifikasi data atau kesimpulan. Perkuliahan Pancasila yang dilaksanakan dengan elearning yang semula hanya menggunakan PPT biasa untuk diberikan pada mahasiswa, hasil nya yang efektif hanya ada 5 orang/mahasiswa namun setelah PPT nya menggunakan bandicam mahasiswa yang efektif meningkat menjadi 21 orang. Hal ini dikarenakan bandicam membantu pemahaman mahasiswa untuk menangkap materi perkuliahan Pancasila yang tidak hanya melihat tulisan tapi juga mendengarkan penjelasan dosen yang telah dibuat dalam aplikasi bandicam dan ditayangkan berulang-ulang untuk lebih memahami kembali.Kata Kunci:  Penerpan, Bandicam, Pancasila AbstractThis research aims to find out the application of the use of Bandicam to improve student understanding in Pancasila education lectures. The approach in this study uses qualitative and descriptive methods, researchers use exploration in online learning with online applications using elearning, Bandicam, Youtube and Google meetings, the study subjects were 28 students. Data collection techniques with participant observations from the Bandicam application. From the google form questionnaire can be known the effectiveness of elearning learning with bandicam, You Tube and google google meeting. Data analysis techniques use analysis from Miles and Huberman. From the results of research in the form of data reduction activities, display data and data verification or conclusions. Pancasila lectures are carried out by elearning which originally only uses regular PPT to be given to students, the results are effective there are only 5 people / students but after the PPT uses an effective student bandicam increased to 21 people. This is because bandicam helps students understand to capture Pancasila lecture material that not only sees writing but also listens to lecturer explanations that have been made in bandicam applications and aired repeatedly to better understand again.Keywords: Penerpan, Bandicam, Pancasila
Kebijakan Pencegahan dan Strategi Penanganan Stunting di Kalurahan Donokerto Turi Sleman Yogyakarta Ari Retno Purwanti; Titik Mulat Widyastuti; Yulian Agus Suminar
Jurnal Kewarganegaraan Vol 6 No 1 (2022): 1 Januari - 30 Juni 2022 (In Press)
Publisher : UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (558.812 KB) | DOI: 10.31316/jk.v6i1.2522

Abstract

AbstrakStunting adalah gangguan tumbuh kembang yang dialami anak akibat gizi buruk, infeksi berulang, dan stimulasi psikososial yang tidak memadai. Kajian ini untuk menjelaskan bagaimana kebijakan pencegahan stunting di Kalurahan Donokerto Turi Sleman Yogyakarta dijalankan, dan untuk mengetahui bagaimana kebijakan yang dicanangkan oleh pemerintah desa dan relevansi penerapannya di masyarakat. Kebijakan yang dicanangkan oleh pemerintah desa akan ditelaah berdasarkan pada analisis kebijakan publik, indikator permasalahan yang ditemukan dalam implementasi kebijakan, dan saran atau rekomendasi kebijakan dalam pencegahan stunting di Desa Donokerto. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana upaya yang ditempuh oleh Pememerintah Desa Donokerto dalam melakukan pencegahan stunting pada warganya. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Sumber data diperoleh melalui dokumentasi dan wawancara. Hasil penelitian diperoleh bahwa dalam penanganan stunting kebijakan dari Kalurahan Donokerto telah melakukan berbagai cara diantaranya penyuluhan oleh kader-kader yang sudah dibentuk, PMT ibu hamil, PMT ibu menyusui, Pembinaan kader-kader di desa-desa, rembuk stunting, melengkapi fasilitas posyandu untuk kegiatan penanganan stunting.Kata Kunci: Stunting, Pemerintah AbstractStunting is a developmental disorder experienced by children due to malnutrition, recurrent infections, and inadequate psychosocial stimulation. This study is to explain how the stunting prevention policy in Kalurahan Donokerto Turi Sleman Yogyakarta is carried out, and to find out how the policies proclaimed by the village government and the relevance of their implementation in the community. Policies launched by the village government will be reviewed based on public policy analysis, indicators of problems found in policy implementation, and policy suggestions or recommendations in stunting prevention in Donokerto Village. The purpose of this study is to find out how the efforts taken by the Donokerto Village Government in preventing stunting in its citizens. This research uses qualitative methods with a descriptive approach. Data sources are obtained through documentation and interviews. The results of the study obtained that in handling stunting policies from Kalurahan Donokerto have carried out various ways including counseling by cadres who have been formed, PMT pregnant women, PMT nursing mothers, Fostering cadres in villages, rembuk stunting, completing posyandu facilities for stunting handling activities, while the obstacles faced by the Government in implementing stuntingKeyword: Stunting, Government
Dampak Aplikasi Lapor Sleman Terhadap Penyaluran Pelayanan Pengaduan Masyarakat di Kabupaten Sleman ditinjau dari Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik Ike Aprylianti; Ari Retno Purwanti
AURELIA: Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Indonesia Vol 1, No 1 (2022): October 2022
Publisher : CV. Rayyan Dwi Bharata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (243.324 KB) | DOI: 10.57235/aurelia.v1i1.85

Abstract

AbstrakTujuan dari penelitian ini untuk mendeskripsikan dan menganalisis untuk mengetahui dampak dari aplikasi lapor Sleman terhadap pelayanan pengaduan masyarakat di Kabupaten Sleman yang ditinjau dari UU No 25 tahun 2009 tentang pelayanan publik dan faktor penghambatnya. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Penelitian ini dilaksanakan di Di Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Sleman. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, dokumentasi, dan wawancara untuk memperoleh data yang diinginkan. Jumlah subjek penelitian 4 (empat) orang yang terdiri dari 1 (satu) orang Pegawai dari Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Sleman dan 3 (tiga) orang masyarakat. Teknik analisis data dilakukan dengan reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Keabsahan data dilakukan dengan metode triangulasi data. Hasil penelitian tentang tentang dampak aplikasi lapor Sleman terhadap penyaluran pelayanan pengaduan masyarakat di kabupaten sleman ditinjau dari UU No 25 Tahun 2009 tentang pelayanan publik dapat disimpulkan bahwa dengan adanya aplikasi lapor Sleman dapat memberikan berbagai dampak untuk penyaluran pelayanan pengaduan masyarakat di Sleman, yaitu Memudahkan : (1) Penyaluran aduan dari masyarakat kepada pemerintah melalui media; (2) Pemerintah untuk monitoring masyarakat di Kabupaten Sleman; (3) Masyarakat untuk menyampaikan kritik dan saran terhadap pemerintah Kabupaten Sleman; (4) Pemerintah dalam pemerataan pembangunan di Kabupaten Sleman; (5) Penyaluran pelayanan pengaduan masyarakat lebih praktis, efektif dan efisien; (6) Mewujudkan Sleman Smart Regency; (7) Aduan Masyarakat di Kabupaten Sleman menjadi Trasnsparan. Adapun faktor-faktor yang menghambat penggunaan aplikasi lapor sleman bagi Diskominfo maupun masyarakat di wilayah kabupaten sleman, yaitu : (1) Masih adanya masyarakat di Wilayah Kabupaten Sleman yang gaptek; (2) Anggaran yang terbatas; (3) Perangkat Smartphone yang kurang mendukung;Kata Kunci: Aplikasi Lapor Sleman, Pelayanan Pengaduan AbstractThe purpose of this study is to describe and analyze the impact of the application of the Sleman report on public complaints services in Sleman Regency in terms of Law No 25 of 2009 concerning public services and the inhibiting factors.This study uses a qualitative method. This research was conducted at the Department of Communication and Information, Sleman Regency. Data collection techniques were carried out by observation, documentation, and interviews to obtain the desired data. The number of research subjects is 4 (four) people consisting of 1 (one) employee from the Communication and Information Office of Sleman Regency and 3 (three) people from the community. The data analysis technique was carried out by data reduction, data presentation and drawing conclusions. The validity of the data is done by data triangulation method. The results of research on the impact of the Sleman report application on the distribution of public complaint services in Sleman district in terms of Law No. 25 of 2009 concerning public services can be concluded that the existence of the Sleman report application can provide various impacts for the distribution of public complaint services in Sleman, namely Facilitating: (1) Distributing complaints from the public to the government through the media; (2) the government for community monitoring in Sleman Regency; (3) the public to submit criticisms and suggestions to the government of Sleman Regency; (4) Government in equitable development in Sleman Regency; (5) The distribution of public complaints services is more practical, effective and efficient; (6) Realizing Sleman Smart Regency; (7) Public Complaints in Sleman Regency are made transparent. The factors that hinder the use of the Sleman report application for Diskominfo and the community in the Sleman Regency area, namely: (1) There are still people in the Sleman Regency area who are clueless; (2) Limited budget; (3) Smartphone devices that are not supported;Keywords: Sleman Report Application, Complaint Service
Cultural Acculturation in Tourist Villages Against the Yogyakarta Prawirotaman Community Adi Kara Prabowo; Ari Retno Purwanti
AURELIA: Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Indonesia Vol 2, No 2 (2023): July 2023
Publisher : CV. Rayyan Dwi Bharata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57235/aurelia.v2i2.581

Abstract

Cultural acculturation can cause various forms of change and impact on society. The aim of this study. First, to analyze the process of cultural acculturation in the tourist village of Prawirotaman towards the community. Second, to find out the impact of cultural acculturation that has occurred on the people in the Prawirotaman tourist village. This study uses a qualitative method. This research was conducted in Prawirotaman Village, Brontokusuman Village, Mergangsan Kemantren from January to March 2023. Data collection techniques were carried out by interviews, observation and documentation to obtain the desired data. The number of research subjects is 7 (seven) people. Data analysis techniques are carried out through data collection, data reduction, data analysis, and drawing conclusions. Checking the validity of the data was carried out using data triangulation techniques. Research result. First, the process of cultural acculturation in the tourist village of Prawirotaman towards the community is a) The change of the batik village into a tourist village. b) Traditional houses turned into inns, hotels, restaurants and cafes. c) Kromo Inggil language which changed to Indonesian and Javanese Ngoko. d) Reduced mutual respect. e) Indigenous culture and traditions are still maintained. Second, the impact is a) Increasing the economy in society. b) Marriage between natives and tourists. c) Changes in behavior towards society, d) Structural changes. e) The relationship between natives and tourists is very good.
Budaya Bakar Batu Sebagai Upaya Penyelesaian Konflik Horizontal pada Masyarakat Adat Suku Dani Imelda Wenda; Ari Retno Purwanti
JERUMI: Journal of Education Religion Humanities and Multidiciplinary Vol 1, No 1 (2023): Juni 2023
Publisher : CV. Rayyan Dwi Bharata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57235/jerumi.v1i1.1186

Abstract

Tujuan Penelitian (1) Mengetahui proses pelaksanaan ritual bakar batu pada masyarakat suku Dani di Ilaga papua. (2) Mengetahui ritual bakar batu digunakan sebagai upaya penyelesaian konflik horizontal pada masyarakat suku Dani diwilayah Ilaga Kabupaten Puncak. Hasil penelitian adalah (1) Proses pelaksanaan ritual bakar batu pada masyarakat suku dani diIlaga dilakukan berdasarkan kebersamaan, persaudaraan dan kekeluargaan dengan cara proses membakar batu, menyusun alang-alang dan daun pisang, menyiapkan ubi-ubian, sayur-sayuran dan daging babi, hingga sampai tahap memasak dan makan bersama. (2) Ritual bakar batu digunakan sebagai media perdamaian bertujuan untuk mengumpulkan semua pihak (terutama korban dan pelaku konflik) untuk membicarakan pokok permasalahan, membayar korban konflik, hingga pendatangan berita acara persetujuan perdamaian.