Ismawan Ismawan
Unknown Affiliation

Published : 46 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

PEMBELAJARAN KETERAMPILAN ALAT MUSIK BIOLA DI SEKOLAH MUSIK PRODIGY CONSERVATORY OF MUSIC BANDA ACEH Rizka Afriza Liana; Ari Palawi; Ismawan Ismawan
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Seni, Drama, Tari & Musik Vol 3, No 1 (2018): FEBRUARI
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Seni, Drama, Tari & Musik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (13.93 KB)

Abstract

ABSTRAK            Penelitian ini berjudul “Pembelajaran Keterampilan Alat Musik Biola di Sekolah Musik Prodigy Conservatory of Music Banda Aceh”, dengan rumusan masalah bagaimana proses pembelajaran keterampilan alat musik biola di sekolah musik Prodigy Conservatory of Music. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan pembelajaran keterampilan alat musik biola yang berlangsung di sekolah musik Prodigy Conservatory of Music Banda Aceh. Pendekatan dalam penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deksriptif. Subjek penelitian ini adalah pembelajaran keterampilan alat musik biola dan objek penelitian adalah siswa dan instruktur. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan tiga tahapan yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran keterampilan alat musik biola di sekolah musik Prodigy Conservatory of Music memiliki 2 tingkatan kelas yaitu Violin I dan Violin II. Materi Ajar yang digunakan berupa lagu-lagu yang beraliran klasik yang dimulai dari tingkat dasar hingga tingkat yang rumit. Alat musik yang digunakan adalah biola klasik. Metode dan model pembelajaran yang digunakan yaitu metode ceramah, demonstrasi dan model praktik individual. Evaluasi yang digunakan instruktur dalam pembelajaran keterampilan alat musik biola yaitu dengan memainkan lagu lightly row pada kelas Violin I dan memainkan lagu minuet 3 pada kelas Violin II. Kata Kunci: pembelajaran biola, kursus musik
PERAN KASAB DALAM UPACARA ADAT MASYARAKAT SUKU ANEUK JAMEE KECAMATAN TAPAKTUAN Widyana Wulandari; Ismawan Ismawan; Lindawati Lindawati
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Seni, Drama, Tari & Musik Vol 1, No 4 (2016): NOVEMBER
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Seni, Drama, Tari & Musik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (802.937 KB)

Abstract

Penelitian yang berjudul “Peran Kasab dalam Upacara Adat Masyarakat Suku Aneuk Jamee Kecamatan Tapaktuan” meneliti masalah peran Kasab dan makna simbol Kasab dalam upacara adat masyarakat suku Aneuk Jamee di Kecamatan Tapaktuan serta alasan masyarakat menggunakan benang emas dalam pembuatan komponen-komponen upacara adat suku Aneuk Jamee di Kecamatan Tapaktuan. Tujuan penelitian adalah mendeskripsikan peran dan makna simbol Kasabdalam upacara adat masyarakat suku Aneuk Jamee serta mendeskripsikan alasan masyarakat menggunakan benang emas dalam pembuatan komponen-komponen upacara adat suku Aneuk Jamee di Kecamatan Tapaktuan. Pendekatan penelitian adalah pendekatan kualitatif deskriptif. Lokasi penelitian adalah di Kecamatan Tapaktuan. Sumber data penelitian adalah T. Laksamana Fitahruddin sebagai pakar adat suku Aneuk Jamee Kecamatan Tapaktuan, Tasrim Reza sebagai Geucik Gampong Lhok Bengkuang suku Aneuk Jamee Kecamatan Tapaktuan dan Drs. Moenawir sebagai tokoh Agama suku Aneuk Jamee Kecamatan Tapaktuan. Subjek penelitian ini adalah masyarakat suku Aneuk Jamee Kecamatan Tapaktuan dan objek penelitian adalah peran Kasab dalam upacara adat masyarakat. Teknik pengumpulan data yaitu teknik observasi partisipan, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data yaitu reduksi, display dan verifikasi. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa peran Kasab adalah sebagai media komunikasi dan dekorasi ruangan saat pelaksanaan upacara adat (Upacara Adat Pernikahan, Upacara Adat Sunat Rasul, Upacara Adat Kematian dan Upacara Adat Peusijuk). Kasab memiliki makna khusus yang disampaikan melalui bentuk-bentuk tertentu yaitu Meuracu, Tapak, Kipeh, Banta Gadang, Dalansi, Banta Basusun, Tabia, Lidah-lidah dan Tilam Pandak. Adapun alasan menggunakan benang emas sebagai pembuatan Kasab yaitu dilihat dari segi keindahan, segi status sosial dan segi kebudayaan.Kata kunci: peran Kasab, makna, upacara adat, suku Aneuk Jamee
PEMBELAJARAN PIANO UNTUK ANAK AUTISME DI SEKOLAH MUSIK MORITZA Lula Amalia; Ismawan Ismawan; Aida Fitri
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Seni, Drama, Tari & Musik Vol 2, No 1 (2017): FEBRUARI
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Seni, Drama, Tari & Musik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (504.637 KB)

Abstract

ABSTRAK             Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses pembelajaran piano untuk anak autisme di Sekolah Musik Moritza. Subjek dalam penelitian ini adalah murid dan guru piano di Sekolah Musik Moritza. Sedangkan objek penelitiannya adalah pembelajaran piano di Sekolah Musik Moritza. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Teknik pengumpulan yaitu, teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Selanjutnya, teknik pengolahan dan analisis data dengan mereduksi, display, serta verifikasi data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses pembelajaran piano untuk anak Autisme di Sekolah Musik Moritza terdiri dari kegiatan menyapa murid, me-riview pelajaran yang dilakukan selama 3 menit, memberikan materi, guru melakukan evaluasi kepada murid, dan mengajarkan bernyanyi kepada murid di waktu 5 menit terakhir. Materi yang digunakan merupakan buku I (easy part piano 01) dan buku II (easy part piano 02). Selain itu, ada pula lagu pop dan lagu anak-anak. Metode yang diajarkan berupa reading,hearing, memory singing, dan finger drill. Reading yaitu tahap melatih murid untuk membaca notasi balok. Hearing yaitu tahap dimana murid mendengar dan peka terhadap dinamika maupun aksen dalam musik. Memory singing yaitu murid menyanyikan lagu yang sudah pernah bahkan sering dinyanyikan sebelumnya (notation singing) guna melatih daya ingat murid. Pada metode finger drill melatih keterampilan dan penjarian murid dalam bermain piano, yang diawali dengan memainkan tangga nada C mayor. Terdapat pula metode Q yang memiliki komponen diantaranya; murid harus paham tujuan belajar mereka dan apa yang sedang dan akan mereka lakukan, guru menjelaskan materi secara visual dan matematikal, guru mengajarkan satu materi dalam satu waktu, guru mengajarkan yang mudah terlebih dahulu, guru melakukan review pelajaran sebelumnya, guru melakukan kritik permainan yang bersifat positif, dan guru harus mampu membesarkan kepercayaan diri murid. Kata kunci: pembelajaran piano, anak autisme
MEUREUKON DI KABUPATEN PIDIE JAYA Fitria Fitria; Ramdiana Ramdiana; Ismawan Ismawan
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Seni, Drama, Tari & Musik Vol 4, No 2 (2019): MEI
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Seni, Drama, Tari & Musik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian yang berjudul “Mereukon di Kabupaten Pidie Jaya” ini mengangkat masalah nilai-nilai pendidikan apa sajakah yang terkandung dalam Meureukon di Kabupaten Pidie Jaya, apakah fungsi Meureukon di dalam kehidupan bermasyarakat Kabupaten Pidie Jaya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan nilai-nilai pendidikan dan fungsi terkandung dalam Meureukon di Kabupaten Pidie Jaya. Pendekatan yang digunakan pada penelitian ini ialah pendekaan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif yang bertujuan untuk mendapatkan gambaran secara mendalam tentang Mereukon di kabupaten Pidie Jaya. Subjek Penelitian ini adalah komunitas Jamaatul Fata Kabupaten Pidie Jaya, sedangkan objek yang akan diteliti mengenai nilai-nilai pendidikan yang terkadung Meurukon di Kabupaten Pidie Jaya dan fungsi Meureukon di dalam kehidupan bermasyarakat Kabupaten Pidie Jaya. Data pada penelitian ini dikumpulkan dengan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis yang digunakan adalah dengan mereduksi data terlebih dahulu kemudian menyajikannya dalam bentuk uraian singkat dan akhirnya dilakukan penarikan kesimpulan. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa Meureukon adalah salah satu tradisi masyarakat Pidie Jaya, Meureukon merupakan sebuah media pembelajaran agama atau media dakwah karena syair-syairnya membahas tentang pengetahuan agama. Meureukon bukan hanya kegiatan berkumpul atau tempat belajar agama, namun di dalam Meureukon terkandung nilai-nilai pendidikan yang bersifat religius, kebersamaan, sosial dan estetis serta memiliki fungsi antara lain sebagai sarana upacara adat istiadat, sebagai sarana komunikasi, sebagai sarana hiburan, sebagai sarana pendidikan, sebagai sarana ekspresi dan pengembangan diri.Kata Kunci: nilai-nilai pendidikan, Meureukon
PEMBELAJARAN SENI RUPA PADA SANGGAR APOTEK WAREUNA Nailul Ullya; Ismawan Ismawan; Nurlaili Nurlaili
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Seni, Drama, Tari & Musik Vol 5, No 1 (2020): FEBRUARI
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Seni, Drama, Tari & Musik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini berjudul “Pembelajaran Seni Rupa pada Sanggar Apotek Wareuna”. Mengangkat masalah bagaimana pembelajaran pada sanggar Apotek Wareuna dan faktor-faktor apa saja yang menyebabkan sanggar Apotek Wareuna bertahan hingga sekarang. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pembelajaran seni rupa pada sanggar Apotek Wareuna dan untuk mendeskripsikan faktor-faktor apa saja yang menyebabkan sanggar Apotek Wareuna bertahan hingga sekarang. Pendekatan yang digunakan pada penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Subjek dalam penelitian ini ialah seluruh pengajar pada sanggar Apotek Wareuna dan peserta didik yang ikut serta dalam pembelajaran seni rupa pada sanggar Apotek Wareuna. Objek pada penelitian ini adalah pembelajaran seni rupa pada sanggar Apotek Wareuna. Pengumpulan data digunakan dengan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data dengan reduksi data, penyajian data dan verifikasi data. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pembelajaran seni rupa pada sanggar Apotek Wareuna berlangsung melalui beberapa bagian yaitu kegiatan awal dimana peserta didik menyiapkan alat dan bahan, kegiatan inti peserta didik memilih bahan/karya yang akan dibuat, evaluasi dan penutup yang merupakan tahap akhir pengajar menilai karya yang telah dibuat oleh peserta didik. Pada kegiatan pembelajaran, pengajar menggunakan metode ceramah diawal pembelajaran, metode demonstrasi pengajar memberikan contoh kepada peserta didik dan metode latihan praktik peserta didik membuat sebuah karya secara utuh. Media yang digunakan berupa media visual, audio visual dan benda tiruan. Faktor yang mempengaruhi sanggar Apotek Wareuna tetap bertahan hingga sekarang terbagi menjadi dua yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal meliputi: tenaga pengajar, yang berasal dari dunia pendidikan dan praktisi, peserta didik dari berbagai kalangan seperti anak sekolah dan mahasiswa, Materi pembelajaran yang telah direncanakan, bakat dari dalam diri peserta didik, minat dan perhatian peserta didik dalam belajar, dan motivasi peserta didik dalam mengikuti pembelajaran. Faktor eksternal meliputi: keadaan keluarga yang mendukung peserta didik dalam mengikuti kegiatan pembelajaran, lingkungan belajar yang memanfaatkan lingkungan sekitar dan lingkungan masyarakat yang menyambut dengan baik kegiatan pada sanggar Apotek Wareuna.Kata kunci: pembelajaran, seni rupa, faktor sanggar bertahan.
BENTUK PENYAJIAN PERTUNJUKAN MUSIK KOMUNITAS PERKUSI BARANG BEKAS (KOPER B'KAS) FAKULTAS TEKNIK UNSYIAH Cut Anzar Syarif; Ismawan Ismawan; Nurlaili Nurlaili
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Seni, Drama, Tari & Musik Vol 4, No 1 (2019): FEBRUARI
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Seni, Drama, Tari & Musik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian yang berjudul “Bentuk Penyajian Pertunjukan Musik Perkusi Barang Bekas (Koper B’kas) Fakultas Teknik Unsyiah”. Adapun yang menjadi masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana bentuk penyajian pertunjukan musik Koper B’kas Fakultas Teknik Unsyiah. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk penyajian pertunjukan musik Koper B’kas Fakultas Teknik Unsyiah. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah penedekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Subjek penelitian ini adalah ketua Koper B’kas, objek penelitian ini yaitu Bascamp Koper B’kas Fakultas Teknik Unsyiah. Sedangkan teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik observasi untuk memperoleh gamabaran yang jelas mengenai hal yang di teliti, wawancara untuk menggali keterangan yang lebih mendalam, dan dokumentasi yang dilakukan dengan cara menyelidiki benda-benda untuk membantu peneliti dalam menyelesaikan penelitian ini. Hasil penelitian menunjukan bahwa Koper B’kas merupakan suatu komunitas musik perkusi yang menggunakan alat musik perkusi dari barang bekas. Dalam hal pertunjukannya, Koper B’kas tidak hanya menampilkan pertunjukan musik perkusi saja, namun ada penambahan aksi-aksi gerakan seperti gerakan melingkar, gerakan perubahan formasi dan ada juga ditambah dengan aksi seperti pantonim yang sudah disesuaikan dengan tema pertunjukannya. Koper B’kas sering juga berkolaborasi dengan group band yang menggunakan alat musik modern dan selain itu Koper B’kas juga pernah menjadi musik pengiring dari sebuah pertunjukan tari.Kata Kunci: bentuk penyajian, Komunitas Perkusi Barang Bekas (Koper B’kas)
KAJIAN KOREOGRAFI TARI NGUTEP KOPI OLEH MUHAMMAD ICHSAN S.Pd Ashya Aulia Febrila; Ismawan Ismawan; Nurlaili Nurlaili
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Seni, Drama, Tari & Musik Vol 3, No 1 (2018): FEBRUARI
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Seni, Drama, Tari & Musik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (13.93 KB)

Abstract

ABSTRAKPenelitian yang berjudul “Kajian Koreografi Tari Ngutep Kopi Karya Muhammad Ichsan. S.Pd”. Adapun yang menjadi masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana koreografi tari Ngutep Kopi karya Muhammad Ichsan. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan koreografi tari Ngutep Kopi karya Muhammad Ichsan. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Subjek penelitian ini adalah  koreografer atau pencipta tari Ngutep Kopi, yang menjadi objek penelitian yaitu koreografi tari Ngutep Kopi. Sedangkan teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang dilakukan dengan reduksi data (data reduction), penyajian data (data display), dan verifikasi data (conclusion drawing). Hasil penelitian menunjukan bahwa tari Ngutep Kopi merupakan tari kreasi baru yang diciptakan oleh Muhammad Ichsan Gerak pada tari Ngutep Kopi merupakan gerak kebiasaan masyarakat melakukan aktivitas dalam memetik Kopi. Pada awal penciptaan tari Ngutep Kopi, koreografer terlebih dahulu menentukan tema dasar sebelum melakukan proses penggarapan sehingga tercipta hasil karya yang baik. Sebuah karya tari yang diciptakan harus melalui beberapa tahap yang dimulai dari tahap eksplorasi gerak (pencarian gerak), improvisasi evaluasi dan komposisi tari. Dilihat dari gerak tari Ngutep Kopi ini memiliki 18 belas gerak yang memiliki makna, Tari Ngutep Kopi juga memiliki pola lantai dalam setiap pertunjukannya. Iringan musik pada tari Ngutep Kopi sangat berperan penting sebagai musik pengiring dan penuntun gerak tariannya. Tata busana tari Ngutep Kopi disesuaikan dengan  tema tari, dalam hal ini koreografer mengunakan baju berwarna hijau dengan celana hitam polos serta selendang warna hijau sebagai penutup kepala untuk penari wanita, sedangkan untuk penari pria mengunakan baju  kerawang Aceh. Tata rias tari Ngutep Kopi adalah makeup karakter cantik namun terlihat sederhana dan tidaklah berlebihan, sehingga sesuai dengan tema dan karakter seorang petani Kopi Kata Kunci: kajian koreografi, tari Ngutep Kopi
PROSESI TRADISI SEMANOE PUCOK DI DESA IE DINGEN KECAMATAN MEUKEK KABUPATEN ACEH SELATAN Muhammad Naufal Syahputra; Ismawan Ismawan; Tengku Hartati
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Seni, Drama, Tari & Musik Vol 3, No 1 (2018): FEBRUARI
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Seni, Drama, Tari & Musik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (13.93 KB)

Abstract

ABSTRAK            Penelitian ini berjudul “Prosesi Tradisi Semanoe Pucok di Desa Ie Dingen Kecamatan Meukek Kabupaten Aceh Selatan”. Penelitian ini mengangkat masalah bagaimana prosesi tradisi Semanoe Pucok dan apa makna yang terkandung dalam prosesi tradisi Semanoe Pucok di Desa Ie Dingen Kecamatan Meukek Kabupaten Aceh Selatan. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pelaksanaan prosesi tradisi Semanoe Pucok dan mendeskripsikan makna prosesi Semanoe Pucok di desa Ie Dingen Kecamatan Meukek Kabupaten Aceh Seletan. Sumber data dalam penelitian adalah anggota Semanoe Pucok desa Ie Dingen. Lokasi penelitian bertempat di desa Ie Dingen Kecamatan Meukek Kabupaten Aceh Selatan. Pengumpulan data digunakan dengan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik pengolahan dan analisis data dengan mereduksi data, penyajian data dan verifikasi data. Hasil penelitian dapat diketahui bahwa Semanoe Pucok adalah sebuah adat dalam pesta perkawinan dan khitanan yang dilaksanakan sehari sebelum acara. Prosesi Semanoe Pucok memiliki lima tahapan yaitu (1) shalawat badar, (2) syair berkisah/jak kutimang, (3) tron tajak manoe, (4) peusijuk, (5) siraman calon pengantin. Makna yang terkandung dalam prosesi Semanoe Pucok adalah perbuatan terakhir yang dilakukan oleh kedua orang tua kepada anaknya yang akan menikah, sedangkan makna yang terkandung dalam syairnya adalah nasihat-nasihat yang disampaikan kepada calon pengantin dan ungkapan kesedihan sang ibu yang sedih karena akan ditinggal oleh anaknya.Kata Kunci: prosesi, tradisi, Semanoe Pucok
PEWARISAN TRADISI MEURAPA’I DESA GLA MEUNASAH BAROE KABUPATEN ACEH BESAR Syafriruddin Syafriruddin; Ismawan Ismawan; Tri Supadmi
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Seni, Drama, Tari & Musik Vol 3, No 4 (2018): NOVEMBER
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Seni, Drama, Tari & Musik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini berjudul Pewarisan Tradisi Meurapai Desa Gla Meunasah Baroe Kabupaten Aceh Besar. Mengangkat tentang bagaimana sistem pewarisan Tradisi Meurapa’i yang dilakukan di Desa Gla Meunasah Baroe Aceh Besar. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimana pewarisan tradisi Meurapa’i yang dilakukan oleh para pelatih dari generasi ke generasi serta untuk mengetahui mengapa Meurapa’i masih diterima di tengah-tengah masyarakat Desa Gla Meunasah Baroe Aceh Besar. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan yakni observasi, wawancara dan dokumentasi. Subjek dalam penelitian ini adalah para pelatih, ketua sanggar, anggota sanggar dan masyarakat Desa Gla Meunasah Baroe Aceh Besar. Sedangkan yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah Pewarisan Tradisi Meurapa’i di Desa Gla Meunasah Baroe Aceh Besar. Teknik pengolahan dan analisis data dengan mereduksi, penyajian data dan verifikasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sistem pewarisan yang di lakukan di Sanggar Rapai Tuha Desa Gla Meunasah Baroe Aceh Besar secara turun temurun dari kakek ke ayah dan dari ayah diturunkan ke anak. Mengapa tradisi Meurapai masih diterima sampai hari ini di Desa Gla Meunasah Baroe Aceh Besar adalah karena keinginan meneruskan tradisi Meurapa’i.Kata Kunci: pewarisan, tradisi, Meurapa’i.
RAGAM MOTIF DAN MAKNA YANG TERDAPAT PADA KUPIAH RIMAN DI DESA ADAN MEUNASAH DAYAH KECAMATAN MUTIARA TIMUR KABUPATEN PIDIE Zakiati Am; Ismawan Ismawan; Lindawati Lindawati
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Seni, Drama, Tari & Musik Vol 3, No 2 (2018): MEI
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Seni, Drama, Tari & Musik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (13.93 KB)

Abstract

ABSTRAK            Penelitian yang berjudul Ragam Motif dan Makna yang terdapat pada Kupiah Riman di desa Adan Meunasah Dayah Kecamatan Mutiara Timur Kabupaten Pidie ini, mengangkat masalah apa saja ragam motif dan makna yang terdapat pada Kupiah Riman di desa Adan Meunasah Dayah Kecamatan Mutiara Timur Kabupaten Pidie. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan ragam motif dan makna yang terdapat pada Kupiah Riman di desa Adan Meunasah Dayah kecamatan Mutiara Timur kabupaten Pidie. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan semiotik atau semiologi dengan jenis penelitian deskriptif. Subjek dalam penelitian ini adalah Badriah sebagai pemilik tempat produksi Kupiah Riman sekaligus pengrajin. Murniati juga sebagai salah satu pengrajin Kupiah Riman di desa Adan Meunasah Dayah, ia juga memasarkan hasil kerajinan Kupiah Riman tersebut. Objek dalam penelitian ini adalah Kupiah Riman di desa Adan Meunasah Dayah Kecamatan Mutiara Timur Kabupaten Pidie. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis data menggunakan teknik semiotik semantik. Hasil analisis data menunjukkan bahwa ragam motif dan makna yang terdapat pada Kupiah Riman di desa Adan Meunasah Dayah Kecamatan Mutiara Timur Kabupaten Pidie yaitu, motif Pinto Aceh (terbuka), Bungong Kupula (kesuburan), Bungong Jeumpa (keharuman), Gareh Peulangi (keindahan), Pucok Reubong (adat istiadat), Pucok Meuriya (kedudukan tinggi), Mutiara (keindahan), Bintang (keindahan), Petak (keindahan), Awan (keindahan), Taloe Ie (penjaga), dan Bata Meususon (keindahan).Kata Kunci: ragam motif, makna, Kupiah Riman