Claim Missing Document
Check
Articles

PELATIHAN PEMBUATAN PUBLIKASI ILMIAH GURU-GURU SMA N 2 TAMBANG KABUPATEN KAMPAR Jufrizal Syahri; Rahmiwati Hilma; Hasmalina Nasution; Prasetya Prasetya; Rahmadini Syafri; Sri Hilma Siregar; Nurlaili Nurlaili
Jurnal Pengabdian UntukMu NegeRI Vol 2 No 1 (2018): Pengabdian Untuk Mu negeRI
Publisher : LPPM UMRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1821.179 KB) | DOI: 10.37859/jpumri.v2i1.689

Abstract

The writing of scientific writing is one of the efforts to develop the profession of teachers of SMA N 2 Tambang in Kampar regency. This training aims to equip teachers in terms of strategies to develop scientific papers properly in accordance with the guidelines of writing, and equip teachers in the publication procedures of scientific papers in the journal. The training of scientific writing is done by varied lecture method and practice. The lecture method is needed to explain the procedure for the preparation of scientific papers, including how to arrange classroom action research into a scientific paper. Methods of practice are needed to allow the participants to write scientific papers in the form of articles for journals. The training activities of the writing of scientific papers as a whole can be said to be well seen from the achievement of the target of the trainee, the achievement of the training objectives, the achievement of the planned material targets, and the ability of the participants in the mastery of the material. The supporting factors for the implementation of Community Service activities are the availability of experts in SMA N 2 Tambang, the enthusiasm of the participants, the support of the principal of the place of administration, and the supporting funds of the faculty.
BENTUK PENYAJIAN TARI TOR-TOR NAPOSO NAULI BULUNG PADA ADAT PERKAWINAN MANDAILING DI KELURAHAN PIDOLI DOLOK Siti Pratiwi; Taat Kurnita; Nurlaili Nurlaili
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Seni, Drama, Tari & Musik Vol 1, No 4 (2016): NOVEMBER
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Seni, Drama, Tari & Musik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (798.635 KB)

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini berjudul “Bentuk Penyajian tari Tor-Tor Naposo Nauli Bulung pada Adat perkawinan Mandailing di Kelurahan Pidoli Dolok” mengangkat masalah bagaimana bentuk penyajian dan makna gerak tari Tor-tor Naposo Nauli Bulung. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Sumber data dalam penelitian ini adalah seniman dan budayawan, mantan penari tor-tor Naposo Nauli Bulung dan penari-penari tarian Naposo Nauli Bulung. Lokasi penelitian ini adalah di Kelurahan Pidoli Dolok, Kecamatan Panyabungan, Kabupaten Mandailing Natal. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi Teknik analisis data dengan mereduksi, display dan verifikasi. Hasil penelitian mengungkapkan tari Tor-tor Naposo Nauli Bulung sangat jarang diguanakan pada adat perkawinan, tari Tor-tor Naposo Nauli Bulung ditarikan oleh 6 penari yang terdiri dari 3 penari wanita dan 3 penari laki-laki. Tari ini memiliki 6 ragam gerakan, diiringi alat musik tradisional seperti Gordang Sambilan, Gong, Suling dan Talempong. Bentuk penyajian tari ini sangat sederhana. Setiap gerak tari tor-tor Naposo Nauli Bulung memiliki makna tertentu. Tari tor-tor Naposo Nauli Bulung berarti muda-mudi yang sopan dan santun kepada yang lebih tua.Kata Kunci: bentuk penyajian, makna, tari Tor-tor Naposo Nauli Bulung
HIPHOP PADA KOMUNITAS SACH DI TAPAKTUAN Taufiq Ihya Ulumuddin; Ahmad Syai; Nurlaili Nurlaili
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Seni, Drama, Tari & Musik Vol 3, No 4 (2018): NOVEMBER
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Seni, Drama, Tari & Musik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian yang berjudul Hiphop pada Komunitas SACH di Tapaktuan ini mengangkat masalah bagaimana perkembangan komunitas SACH di Tapaktuan dan bagaimana pembelajaran Hiphop pada komunitas SACH di Tapaktuan. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran secara mendalam tentang komunitas SACH di Tapaktuan dan pembelajaran Hiphop pada komunitas SACH di Tapaktuan. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dan jenis penelitian yang digunakan yaitu deskriptif. Subjek penelitian ini adalah ketua serta anggota dari komunitas SACH, dan objek dalam penelitian ini adalah tentang perkembangan komunitas SACH di Tapaktuan serta pembelajaran Hiphop pada komunitas SACH di Tapaktuan. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data pada penelitian ini menggunakan teknik reduksi data, penyajian data dan verifikasi data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komunitas SACH adalah komunitas Hiphop yang dibentuk oleh Aminullah pada tahun 2011 di Tapaktuan yang awalnya terdiri  dari 5 orang anggota saja, namun seiring berjalannya waktu komunitas SACH mampu berkembang dengan terus bertambahnya jumlah anggota. Awalnya komunitas SACH dibentuk hanya untuk hiburan pemuda di Tapktuan namun sekarang komunitas SACH memfokuskan karyanya dalam memperkenalkan daerah dan didukung dengan keterlibatan komunitas SACH dalam kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan pemerintah daerah. Komunitas SACH juga mampu mendapatkan prestasi dalam perlombaan-pelombaan Hiphop yang diselenggarakan di Daerah maupun luar daerah. Demi mencapai tujuan untuk terus menjadi komunitas yang besar, komunitas SACH sangat disiplin dalam pembelajarannya dikarenakan di dalam komunitas SACH memiliki kelompok-kelompok Hiphop seperti musik Beatbox, musik Rap dan tari Breakdance. Namun pada awal tahun 2014 komunitas SACH melakukan perubahan dengan menambah kelompok seni ke dalam komunitas SACH yaitu tari tradisi dan musik tradisi. Demi terwujudnya pembelajaran yang baik, komunitas SACH memiliki guru atau pelatih yang disebut senior yang sudah ahli di dalam kelompoknya untuk mengajarkan teknik-teknik Hiphop tersebut kepada para anggota atau anggota baru yang masuk ke dalam komunitas SACH. Metode yang digunakan adalah demonstrasi dimana pelatih tersebut mempraktekkan teknik-teknik yang akan diajarkan lalu diikuti oleh anggota.Kata Kunci: Hiphop, komunitas SACH,
PROSES PEMBELAJARAN PADA SENTRA MUSIK BIOLA DI TK KHALIFAH BANDA ACEH Azwar Fajar; Ahmad Syai; Nurlaili Nurlaili
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Seni, Drama, Tari & Musik Vol 2, No 3 (2017): AGUSTUS
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Seni, Drama, Tari & Musik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian yang berjudul “Proses Pembelajaran pada Sentra Musik biola di TK Khalifah Banda Aceh”. Adapun yang menjadi masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana proses pembelajaran pada sentra alat musik biola di TK Khalifah Banda Aceh, serta kendala-kendala yang dialami dalam proses pembelajaran sentra alat musik biola di TK Khalifah Banda Aceh. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses pembelajaran pada sentra musik biola di TK Khalifah Banda Aceh, serta kendala-kendala yang dialami dalam proses pembelajaran sentra musik biola di TK Khalifah Banda Aceh. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Subjek penelitian ini adalah Guru dan siswa pada TK Khalifah Banda Aceh, objek penelitian ini yaitu Sentra Musik biola di TK Khalifah Banda Aceh. Sedangkan teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik observasi untuk memperoleh gambaran yang jelas mengenai hal yang diteliti, wawancara untuk menggali keterangan yang lebih mendalam, dan dokumentasi yang dilakukan dengan cara menyelidiki benda-benda untuk membantu peneliti dalam menyelesaikan penelitian ini. Teknik analisis data yang dilakukan dengan reduksi data (data reduction), penyajian data (data display), dan verifikasi data (conclusion drawing). Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses pembelajaran musik biola di TK Khalifah Banda Aceh yang meliputi pemilihan metode, pengenalan alat musik beserta cara memainkannya. Kendala-kendala yang dialami ketika proses pembelajaran musik biola di TK Khalifah Banda Aceh terdapat beberapa kesulitan yang wajar seperti peserta didik tidak fokus pada saat latihan, guru tidak bisa mengajar dengan maksimal, kehadiran siswa tidak tepat waktu dan kurangnya pemahaman peserta didik terhadap gesekan nada yang telah diberikan. Proses pembelajaran sentra musik biola di TK Khalifah Banda Aceh pada dasarnya sama dengan pembelajaran pada TK lainnya. Sebelum guru melakukan pembelajaran, guru mempersiapkan hal-hal penting dalam proses belajar mengajar, yang meliputi perencanaan pembelajaran, mempersiapkan alat musik biola, dan mempersiapkan tempat pembelajaran. Kata Kunci: pembelajaran, sentra seni, musik biola
UPACARA PETROEN ANEUK DI GAMPONG MEUNASAH MANYANG KECAMATAN KRUENG BARONA JAYA KABUPATEN ACEH BESAR Dek Putri Nurfajri; Rida Safuan Selian; Nurlaili Nurlaili
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Seni, Drama, Tari & Musik Vol 1, No 2 (2016): MEI
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Seni, Drama, Tari & Musik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (348.228 KB)

Abstract

ABSTRAK           Penelitian yang berjudul “Upacara Petroen Aneuk di Gampong Meunasah Manyang Kecamatan Krueng Barona Jaya Kabupaten Aceh Besar” mengangkat masalah bagaimana prosesi upacara petroen aneuk dan maknanya di Gampong Meunasah Manyang Kecamatan Krueng Barona Jaya Kabupaten Aceh Besar. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan prosesi upacara petroen aneuk dan maknanya di Gampong Meunasah Manyang Kecamatan Krueng Barona Jaya Kabupaten Aceh Besar. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif, dan jenis penelitiannya deskriptif. Subjek dalam penelitian ini adalah masyarakat yang mengerti tentang upacara petroen aneuk dan objek dalam penelitian ini adalah upacara petroen aneuk di gampong Meunasah Manyang Kecamatan Krueng Barona Jaya Kabupaten Aceh Besar. Teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data dengan mereduksi, display dan verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan prosesi upacara adat petroen aneuk yaitu pembacaan doa pembuka, peucicap, suleung buleukat, balek hate, balek boh manoek, pencerminan, baca kitab, peusijuek, memutar beras, peulingka ka’bah, troen u tanoh, plah boh u, pesijuek ibu bayi, peu ‘eh lam ayon, Tamong Bak Rumoh dan pembacaan doa penutup.Upacara petroen aneuk secara umum memiliki makna yaitu agar bayi mendapatkan kemuliaan, kesejahteraan, kemakmuran dan selamat di dunia maupun akhirat. Dan kelak ketika besar nanti bayi menjadi anak yang patuh kepada kedua orang tua dan taat beribadah kepada Allah SWT. Upacara petroen aneuk masih dilaksanakan secara adat.Kata kunci: Upacara, Petroen Aneuk
PEMBELAJARAN ALAT MUSIK ANGKLUNG PADA SISWA TUNARUNGU DI SMPLB KOTA LANGSA Nurfi Melina; Ari Palawi; Nurlaili Nurlaili
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Seni, Drama, Tari & Musik Vol 4, No 1 (2019): FEBRUARI
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Seni, Drama, Tari & Musik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian yang berjudul Pembelajaran Alat Musik Angklung pada Siswa Tunarungu di SMPLB Kota Langsa mengangkat masalah bagaimanakah pembelajaran alat musik angklung pada siswa tunarungu di SMPLB Kota Langsa, dan kendala apa saja yang dialami oleh guru dan siswa dalam pembelajaran alat musik angklung pada siswa tunarungu di SMPLB Kota langsa. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskrispsikan pembelajaran alat musik angklung pada siswa tunarungu di SMPLB Kota Langsa dan mendeskripsikan kendala apa saja yang dialami oleh guru dan siswa/siswi dalam pembelajaran alat musik angklung pada siswa tunarungu di SMPLB Kota Langsa. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dan jenis penelitian deskriptif. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa dan guru di SMPLB Kota Langsa. Objek dalam penelitian ini adalah pembelajaran alat musik angklung pada siswa tunarungu di SMPLB Kota Langsa. Teknik pengumpulan data digunakan dengan teknik observasi, wawancara, dan dokumetasi. Sedangkan teknik analisis data menggunakan pendekatan induktif yang meliputi 3 langkah, yaitu: Reduksi data, Penyajian data dan Penarikan kesimpulan. Hasil analisis data menunjukkan bahwa proses pembelajaran alat musik angklung pada siswa tunarungu terdiri dari 5 tahap, yaitu: Pengenalan struktur orgonologi angklung, teknik dasar Angklung, dan pengenalan lagu, pengenalan notasi angka, memainkan alat musik angklung. Kendala yang didapat adalah peserta didik yang tidak konsentrasi dan serius dalam proses pembelajaran, dan juga dalam segi metode pembelajaran sulit diterapkan secara optimal disebabkan oleh kondisi peserta didik.Kata Kunci: pembelajaran alat musik angklung, tunarungu.
MANTRA DAN GERAK TARI SINING Marisa Ulfa; Ramdiana Ramdiana; Nurlaili Nurlaili
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Seni, Drama, Tari & Musik Vol 3, No 4 (2018): NOVEMBER
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Seni, Drama, Tari & Musik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini tentang Makna Mantra dan Makna Gerak Tari Sining menyangkut masalah bagaimana makna mantra dan makna gerak Tari Sining. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan makna mantra dan makna gerak Tari Sining. Pendekatan yang gunakan adalah pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik pengolahan data dengan mereduksi data, penyajian data dan verifikasi data. Berdasarkan hasil penelitian, mantra dalam tari Sining menunjukan bahwa pada dasarnya mantra pada pendirian pertama rumah masyarakat gayo berfungsi sebagai doa, doa yang dimaksud disini adalah doa agar rumah yang akan dibuat diberkahi oleh Allah swt, pada setiap paragraf dari masing-masing mantra yang digunakan pada tarian ini memiliki makna tersendiri dalam setiap paragrafnya dan gerak pada gerakan pada tari Sining ini ada 19 gerak namun hanya beberapa gerak saja yang memiliki makna gerak dan disetiap ragam gerak memiliki beberapa rangkaian gerak.Kata Kunci: makna, mantra, gerak, tari Sining,
PROSES PEMBUATAN KAIN SONGKET TENUN DI DESA UJUNG TANAH KECAMATAN SAMADUA KABUPATEN ACEH SELATAN Susana Susana; Ismawan Ismawan; Nurlaili Nurlaili
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Seni, Drama, Tari & Musik Vol 3, No 2 (2018): MEI
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Seni, Drama, Tari & Musik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (13.93 KB)

Abstract

ABSTRACTThe research, entitled "The Process of Making Woven Songket Ujung Tanah Village, Samadua, South Aceh" raised the problem how the process of making woven songket in Ujung Tanah Village, Samadua, South Aceh. This research aims to describe the process of making woven songket in Ujung Tanah Village, Samadua, South Aceh. The approach in this research is a qualitative approach and type of research used is qualitative research with descriptive methods. The source of the data in this research is Anita Suryani and Hasfamaidar who are songket weaving craftsmen in Ujung Tanah Village. The object in this study is the process of making songket in Ujung Tanah Village, Samadua, South Aceh. Data collection techniques are used with observation, interview and documentation techniques. Data analysis techniques use an inductive approach which includes 3 steps, namely: Data reduction, Data presentation and Data verification. The results of data analysis showed that the process of making songket fabric consisted of 5 stages, namely: Meuhani, Menyusuk, Menyisir, Making Motifs and Weaving. Keywords: process, making, songket weaving.
BENTUK PENYAJIAN TARI LANGKIR DEHWER DI KECAMATAN TEUPAH SELATAN KABUPATEN SIMEULUE Dwi Restika; Ahmad Syai; Nurlaili Nurlaili
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Seni, Drama, Tari & Musik Vol 1, No 3 (2016): AGUSTUS
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Seni, Drama, Tari & Musik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (326.954 KB)

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini tentang “Bentuk Penyajian Tari Langkir Dehwer di Kecamatan Teupah Selatan Kabupaten Simeulue”. Mengangkat masalah bagaimana bentuk penyajian dan makna tari Langkir Dehwer. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk penyajian tari Langkir Dehwer serta makna yang terkandung dalam tari Langkir Dehwer. Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan jenis penelitian deskriftif. Data penelitian ini bersumber dari para seniman dan pelatih yang mengetahui tentang tarian Langkir Dehwer di Desa Pasir Tinggi Kecamatan Teupah Selatan Kabupaten Simeulue. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data yaitu: mereduksi data, display data, dan verifikasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa tari Langkir Dehwer ditarikan oleh delapan orang penari, empat penari perempuan dan empat penari laki-laki. Tetapi penari perempuan tetap diperankan oleh laki-laki, karena tari yang berpasangan dengan perempuan tabu di kalangan masyarakat Simeulue khususnya di desa Pasir tinggi Kecamatan Teupah Selatan. Tari ini memiliki 33 gerakan, tetapi banyak pengulangan gerak, 21 jenis pola lantai, alat musik yang digunakan adalah Gendang. Properti yang digunakan delapan helai tali nilon. Tata rias penari menggunakan bedak tabur secukupnya saja, bahkan tidak digunakan sama sekali karena semua penarinya laki-laki dan sudah berumur. Secara garis besar, makna yang terkandung dalam rangkaian gerak tari Langkir Dehwer adalah makna bagaimana tata cara kehidupan bermasyarakat. Tarian ini ditampilkan pada acara pernikahan, khitanan, dan acara-acara adat lainnya.Kata kunci: bentuk penyajian, tari Langkir Dehwer   
TARI PULAU PINANG PADA UPACARA ADAT PERNIKAHAN DI PESISIR BARAT KECAMATAN SINGKIL KABUPATEN ACEH SINGKIL Riska Safrida Nanda Sari; Tri Supadmi; Nurlaili Nurlaili
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Seni, Drama, Tari & Musik Vol 2, No 4 (2017): NOVEMBER
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Seni, Drama, Tari & Musik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (318.314 KB)

Abstract

ABSTRAK        Penelitian ini berjudul “Tari Pulau Pinang pada Upacara Adat Pernikahan di Pesisir Barat Kecamatan Singkil Kabupaten Aceh Singkil”. Penelitian ini mengangkat masalah bagaimana bentuk penyajian tari Pulau Pinang pada upacara adat pernikahan di Pesisir Barat Kecamatan Singkil Kabupaten Aceh Singkil Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk penyajian tari Pulau Pinang pada Upacara Adat Pernikahan di Pesisir Barat Kecamatan Singkil Kabupaten Aceh Singkil melalui sanggar Melati Lae Geuntuyung yang terletak di kampung kilangan kecamatan Singkil Kabupaten Aceh Singkil yang dipimpin oleh Anharuddin. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Pengumpulan data digunakan dengan teknik wawancara dan dokumentasi. Teknik pengolahan dan analisis data dengan mereduksi data, display, serta verifikasi data. Hasil penelitian menunjukan bahwa Tari Pulau Pinang merupakan tarian yang sudah turun temurun sejak zaman dahulu hingga saat ini, tari Pulau Pinang ditarikan oleh 2 orang penari perempuan dan laki-laki (mempelai pria) berpasangan. Penari dilengkapi dengan properti selendang dan juga payung digunakan saat menari, mulai dari awal menari sampai didetik terakhir menari. Tarian ini memiliki 4 ragam gerak. Adapun macam-macam gerak nama dalam ragamnya yaitu: gerakan Ya Maulai (langkah tigo), gerakan amboy sayang ee (baputa), gerakan melantik (menangkis lawan), dan gerakan langkah baling. Setiap gerak diiringi dengan syair yang dilantunkan oleh syeh nya. Tarian ini juga memiliki tempo yang sedang, tidak terlalu cepat dan tidak terlalu lambat dan tari Pulau Pinang ini sangat cocok untuk sarana pendidikan. Kata kunci: bentuk penyajian, tari Pulau Pinang.
Co-Authors : Samwilson Slamet, : Samwilson Abdul Malik Aziz Aguscik Aguscik Ahmad Ilham Kubro Ahmad Syai Aleria Irma Hatneny Ali Jannifar Alief Rakhman setyanto Alif Ringga Persada Alya Rifqah Mulya Amir D Ari Palawi Arman Arman Armaya Pristia ARMEN ZULHAM Ashya Aulia Febrila Aulia Rahman Ayi Sri Nadia Azizah Mustafa Azwar Fajar Badrul Zaman Bukhari Bukhari Chairunnisa Chairunnisa Cut Anzar Syarif Cut Marzakina Cut Maulinda Dahri Oskandar Darmein Darmein Dek Putri Nurfajri delvia nora DESY EKA CITRA DEWI Dewi Ratih Ayu Daning Dwi Restika Edi Sandika Edy Haryono Eka Dianti Eko Joko Guntoro Fauziah Nasution Fauzul Ismi Ghina Ulfah Saefurrahman Gribaldi Gribaldi Haerawati Idris Hamzah Hasyim Hanif Amrullah Hanif Hanif Hasbullah Hasbullah Hasmalina Nasution Hilwa Kuswandani Ikhsan Ikhsan Indah Permatasari Indah Yuliana Indra Mawardi Irma Yulinanda Irmayatul Hikmah Irpini Hayati Ismawan Ismawan Izet Aganovic Izwar Izwar Jihan Rabial Jufrizal Syahri Jumira Hani Salpuja Juredah Juredah Khairiah Khairiah Khairiyatul Munawwarah Khairunnisa Khairunnisa Khana Ervina Larisa Yohana Lisa Anggraini Luthfia Fadilah M. Ziqhri Anhar Nst MARISA ULFA Marliyah Misran Misran Muakhir Syah Putra Muhammad Edi Muhammad Yusro Muttaqin Al Ridha Nadya Meilita Nailul Ullya Najmah Najmah Nanda Fitria Neshy Sulung Nurfi Melina Nuri Aslami Nurmalia Ermi Nurmina Nurmina Nurul Husna Ocik Lestari Pangulu A Karim Nst Prasetya Prasetya Raditya Artha Rochmanto Radityo Pramoda Rahma Apriani Rahmadini Syafri Rahmiwati Hilma Ramdiana Ramdiana Rida Safuan Selian Riesti Triyanti Riska Safrida Nanda Sari Risnawati Tanjung Riyanto Riyanto Rois Arifin Rostika Flora Rostika Flora Rosy Dea Fatanah Sari, Yetri Martika Sindy Fauziah Siratjudin Siratjudin Siti Nurani Siti Pratiwi Sri Hilma Siregar Sri Martini Sri Wahyuni Suci Sasmita Supaijo Supaijo Susana Susana Syariful Ikhwan Syazkia Salsabila Rais Taat Kurnita Taufiq Ihya Ulumuddin Taufiqur Rahman Tengku Hartati Tenny Apriliani Tiara Angelly Tri Supadmi Trisnaningsih Trisnaningsih Umi Anisa Nur Jannah Yetti Purnama Yudi Rustandi Zaini AK Zuhaimi Zuhaimi Zulham Efendi Marpaung Zulkarnain Zulkarnain Zulkarnain, Mohammad