Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

Perubahan Ukuran Folikel Ovarium dan Kualitas Oosit Nurul Ikhwan; Nurcholidah Solihati; Siti Darodjah Rasad; Rini Widyastuti
Jurnal Ilmu Ternak Vol 16, No 1 (2016)
Publisher : Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (233.035 KB) | DOI: 10.24198/jit.v16i1.9823

Abstract

Preservasi merupakan salah satu upaya penanganan ovarium untuk mempertahankankualitas oosit yang telah diambil dari tubuh ternak agar dapat dimanfaatkan untuk Fertilisasi InVitro. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh waktu preservasi ovarium dombalokal terhadap ukuran folikel dan kualitas oosit. Sampel yang digunakan adalah ovarium domba lokal yang diperoleh dari tempat pemotongan hewan setempat. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode eksperimental, dengan pemberian tiga perlakuan dan enam kali ulangan yaitu: P1= preservasi ovarium pada suhu 37o-38oC selama 2 jam, P2= preservasi ovarium pada suhu 4o-5oC selama 11-12 jam, dan P3= preservasi ovarium pada suhu 4o-5oC selama 24-25 jam. Hasil penelitian menunjukan waktu preservasi ovarium memberikan pengaruh berbeda nyata terhadap ukuran folikel kualitas oosit.Kata kunci: domba lokal , folikel, oosit, preservasi
Pengaruh Medium dan Lama Inkubasi dalam Proses Sexing Sperma Terhadap Kualitas Semen Kambing Boer Anwar Anwar; Nurcholidah Solihati; Siti Darodjah Rasad
Jurnal Ilmu Ternak Vol 19, No 1 (2019): June
Publisher : Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (215.693 KB) | DOI: 10.24198/jit.v19i1.23009

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh medium dan waktu inkubasi pada sexing semen terhadap kualitas spermatozoa kambing Boer. Proses sexing menggunakan metode perbedaan densitas dengan menggunakan medium bovine serum albumin (BSA) dan SpermGrad (SG). Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan enam perlakuan yaitu, BSA 40 menit (P1), BSA 50 menit (P2), BSA 60 menit (P3), SG 40 Menit (P4), SG 50 (P5) dan SG 60 menit (P6). Variabel yang diamati adalah kualitas spermatozoa (motilitas dan abnormalitas). Data dianalisis menggunakan analisis ragam diikuti uji lanjut berganda Duncan. Materi yang digunakan adalah semen kambing Boer. Hasil penelitian menunjukkan motilitas tertinggi terdapat pada fraksi atas (sperma X) dan fraksi bawah (sperma Y) terdapat pada perlakuan P1 (72,0 ±2,7% dan 72,0±2,7%) dan motilitas terendah pada perlakuan P6 (57,0±5,7% dan 58,0±5,7%). Persentase viabilitas sperma tertinggi fraksi atas terdapat pada P2 dan fraksi bawah P3 (74,4±1,9% dan 79,5±2,8%), yang terendah fraksi atas P1 dan fraksi bawah P6 (72,4±3,6% dan 74,1±3,2%). Selain itu, persentase abnormalitas sperma tertinggi pada fraksi atas pada perlakuan P1 dan fraksi bawah pada P6 (8,5±0,9% dan 5,4±1,2%). Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang nyata motilitas antara kedua medium, dan waktu inkubasi 50 menit optimum untuk mempertahankan kualitas semen.
Identifikasi Morfometrik Sperma Domba Lokal sebagai Dasar Aplikasi Sexing Sperma Nurcholidah Solihati; Siti Darodjah Rasad; Annisaa Yusrina; Yosep Indra Dimyati
Jurnal Ilmu Ternak Vol 17, No 2 (2017)
Publisher : Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (176.368 KB) | DOI: 10.24198/jit.v17i2.15138

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi ukuran-ukuran sperma berdasarkan metode morfometrik sebagai dasar aplikasi sexing sperma pada Domba Lokal. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan 20 ekor Domba Lokal yang ditampung semennya dan dibuat preparat differensial. Pengamatan morfometrik sperma dilakukan di bawah mikroskop pembesaran 10x40 menggunakan aplikasi DP2BSW. Parameter yang diamati meliputi ukuran panjang, lebar dan luas kepala sperma serta panjang ekor sperma. Pengukuran dilakukan terhadap 70 sd 200 sel sperma untuk setiap parameter. Data yang diperoleh dihitung nilai minimum, maksimum dan standar deviasi dari setiap parameter. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepala sperma memiliki rataan panjang minimum 6,85±0,40 μm dan maksimum 10,27± 0,51μm; rataan lebar kepala sperma minimum 3,76±0,43 μm dan maksimum 6,71±0,43 μm; rataan luas kepala sperma minimum 23,28±2,90 μm2 dan maksimum 59,30±4,33 μm2; rataan panjang ekor sperma minimum 36,74±6,73 μm dan maksimum 69,53±3,42 μm. Berdasarkan hasil-hasil pengukuran tersebut, diketahui bahwa sperma Domba Lokal memiliki ukuran minimum dan maksimum yang selanjutnya dapat diidentifikasi sperma pembawa kromosom X dan Y serta proporsinya. Disimpulkan bahwa hasil morfometrik sperma Domba Lokal dapat dijadikan dasar untuk sexing sperma pada Domba Lokal. Kata kunci:  panjang, lebar, luas kepala sperma, panjang ekor 
Pembagian Peran dan Pengambilan Keputusan dalam Rumah Tangga Peternak Kambing Perah di Desa Cilengkrang Kecamatan Cimalaka Kabupaten Sumedang (The Division of Roles and Decision Making in the domestic dairy Goat Breeders' in Cimalaka, Sumedang Regency) Desi Yunita; Rini Widyastuti; Mas Rizky A.A Syamsunarno; Siti Darodjah Rasad; Deru R Indika
Jurnal Ilmu Ternak Vol 17, No 1 (2017)
Publisher : Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (49.798 KB) | DOI: 10.24198/jit.v17i1.14799

Abstract

Tulisan ini ditujukan untuk mendeskripsikan proses pengambilan keputusan dan pembagian peran dalam keluarga peternak berkaitan dengan keputusan untuk merawat dan menjual ternak. Tulisan ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan studi kasus di kecamatan Cimalaka. Tulisan ini memperlihatkan adanya pembagian peran yang jelas antara laki-laki dan perempuan berkaitan dengan kepemilikan maupun dalam merawat ternak. Ada empat hal yang secara jelas memperlihatkan pembagian peran dan pengambilan keputusan dalam merawat ternak yaitu dalam mencari pakan, membersihkan kandang, memerah susu, serta menjual ternak. Pengambilan keputusan untuk menjual ternak lebih didominasi oleh laki-laki, dengan pertimbangan yang melatari keputusan tersebut diantaranya kebutuhan mendesak, mencukupi kebutuhan sehari-hari, dan ukuran kandang tidak mencukupi untuk menampung jumlah ternak. Kata Kunci: Pembagian peran, pengambilan keputusan, keluarga peternak
Efek Pemberian Ekstrak Etanol akar Alang-alang (Imperata cylindrical L) terhadap Perubahan Berat Badan dan Organ Reproduksi Mencit Jantan (Mus musculus Albinus) (The Effect Cogong Grass (Imperata cylindrical L) Root Ethanol Extract to the Changing of Body Weight and Reproductive Organ in Male Mice (Mus musculus Albinus)) Rini Widyastuti; siti Darodjah Rasad; Dwi Wahyudha Wira; Tya Gita; Nisa Fauziah; Mas Rizky A.A Syamsunarno
Jurnal Ilmu Ternak Vol 17, No 1 (2017)
Publisher : Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (62.286 KB) | DOI: 10.24198/jit.v17i1.14828

Abstract

Alang-alang (Imperata cylindrica L) merupakan salah satu jenis tanaman herbal yang mempunyai banyak kegunaan diantaranya sebagai antipiretik dan antihipertensi. Namun demikian informasi efek alang-alang terhadap pertambahan bobot badan dan organ reproduksi masih terbatas. Penelitian ini bertujuan mendapatkan informasi tentang pengaruh penambahan ekstak akar alang-alang terhadap perubahan berat badan dan organ reproduksi mencit jantan. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Hewan Coba Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran dan Laboratorium Reproduksi, Inseminasi Buatan Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran. Perlakuan yang diberikan adalah pemberian ekstrak akar alang-alang sebagai pakan tambahan dengan dosis 90mg/kgBB dan 115mg/kgBB secara oral selama 14 hari. Pemberian ekstrak akar alang-alang tidak menunjukkan perubahan yang signifikan pada penambahan bobot badan mencit jantan. Namun, secara umum menyebabkan gangguan pada organ reproduksi yang ditunjukkan dengan rendahnya bobot organ reproduksi pasca pemberian ekstrak akar alang-alang. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa, ekstrak akar alang-alang tidak menyebabkan penurunan berat badan tetapi berpengaruh terhadap berat organ reproduksi. Kata Kunci: ekstrak ethanol akar alang-alang, berat badan, organ reproduksi
Perbandingan Tingkat Kematangan Inti Oosit Sapi Pasca Maturasi In Vitro dengan Penambahan Serum Buatan 10 % dan Fetal Bovine Serum 10 % (Comparison Nuclear Maturation of Bovine Oocyte after In Vitro Maturation Suplemented with 10% Home-made Serum and 10 % Fetal Bovine Serum) Rini Widyastuti; Rangga Setiawan; Siti Darodjah Rasad
Jurnal Ilmu Ternak Vol 15, No 2 (2015)
Publisher : Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jit.v15i2.9522

Abstract

Serum merupakan salah  satu suplemen yang diperlukan pada  media untuk maturasi in vitro.Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan  tingkat kematangan inti oosit maturasi in vitro selama 24 jam dalam media maturasi yang ditambahkan serum buatan 10% dan Fetal Bovine Serum(FBS) 10%. Oosit dikoleksi dengan metode slicing dalam media modified  phosphate buffer saline. Oosit yang digunakan adalah oosit yang masih dilapisi dua lapis sel kumulus dan mempunyai sitoplasma homogen.Oosit dikultur menggunakan media maturasi dalam inkubator CO2 suhu 380C dan CO2 5%. Setelah 24 jam oosit difiksasi untuk mengevaluasi tingkat kematangan inti. Hasil analisis menunjukkan bahwa tingkat kematangan inti oosit sapi yang dimaturasi secara in vitro dengan penambahan FBS 10% nyata lebihtinggi apabila dibandingkan dengan yang ditambahkan dengan serum buatan10% (78,5% vs 62,5% ; P < 0,05)Kata kunci: maturasi in vitro,  tingkat kematangan inti, serum.
Quality and Longevity of Local Ram’s Sexed Sperm with Albumin Colums Nurcholidah Solihati; Siti Darodjah Rasad; Annisaa Yusrina; Kikin Winangun; Toha .
Jurnal Ilmu Ternak Vol 19, No 2 (2019): December
Publisher : Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (436.025 KB) | DOI: 10.24198/jit.v19i2.25632

Abstract

Sperm sexing applications can support the effectiveness of artificial insemination (AI) programs in sheep. The albumin column method is one method of sperm sexing that is relatively easy and inexpensive compared to other methods, but research needs to be done to obtain a method that results in the quality and longevity of sexed sperm that is feasible to use for AI programs, one of which is by searching for incubation or sexing time. This study used 10 ejaculate semen from two local sheep around 2-3 years old. We used bovine serume albumin (BSA) as the albumin column with two fractions which is 5% in the upper fraction and 10% in the lower fraction. The treatment given was three lengths of incubation/sexing time (45, 60 and 75 minutes) which were repeated 10 times. Parameters consist of the quality of semen (motility, abnormalities, intact plasma membrane, intact acrosome cup) and longevity. Data were analyzed by analysis of variance and Duncan's advanced test. The results showed that the length of sexing time had a very significant effect on the quality of semen, but the length of incubation/sexing time up to 75 minutes still produced the quality of semen that was qualify for AI. The result also showed that incubation/sexing time does not affect the longevity of sexed sperm. It was concluded that the quality of sexed sperm of local ram that sexing with albumin colums fulfilled the quality for artificial insemination and the incubation/sexing time for 45-75 minutes can be used to obtain the qualify sexed sperm for artificial insemination with chilled semen.
Low Concentration of Ethylene Glycol Improved Recovery Rate of Human Spermatozoa After Vitrification (ETILEN GLIKOL KONSENTRASI RENDAH MENINGKATKAN RECOVERY RATE SPERMATOZOA MANUSIA PASCAVITRIFIKASI) Rini Widyastuti; Sony Heru Sumarsono; Arief Boediono; Siti Darodjah Rasad
Jurnal Veteriner Vol 17 No 3 (2016)
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University and Published in collaboration with the Indonesia Veterinarian Association

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (100.367 KB)

Abstract

The use of cryoprotectants for the cryopreservation of human spermatozoa, oocytes, zygote, earlycleavage stage of embryos and blastocyst is an integral part of almost every human In Vitro Fertilizationprogram. Moreover, the cryopreservation of these types of cells by direct plunging into liquid nitrogen (-196°C) usually requires a high concentration of cryoprotectant with a consequent of cytotoxic effect. Theaim of this study was to observe the effect of ethylene glycol concentration on the spermatozoa recoveryrate following vitrification process. Earle’s balanced salt solution + 0.25 M sukrosa + 1 % human albumineserum as basic solution supplemented with some different concentrations of etylene glycol (ie: 36.25%;18.25%; 9.12%; 4.56%; 1.14% and 0.57%) were used to evaluate the motility and viability of spermatozoafollowing vitrification. Human’s spermatozoa from ejaculates with progressive motility and viability above50% were used as samples. Samples were mixed with vitrification solution and then loaded into 0.25 mLstraws, equilibrated for 10 minutes at room temperature before plunged into liquid nitrogen. Spermatozoathawing was done at 24 hours after the vitrification. The results showed that, the decrease of spermatozoamotility and viability were observed at the highest (100%, 96.70%, respectively) in the samples that wereadded with vitrification medium contained 36.25% of ethylene glycol. On the other hand, the decrease ofthe spermatozoa motility and viability were found at the lowest (14.11%, 43.81 %, respectively) in thesamples without ethylene glycol supplementation. It can be concluded that the highest spermatozoa recoveryrate was obtained from the vitrification using a low concentration of ethylene glycol.
Pelatihan Pengolahan Semen dan Teknik Inseminasi Buatan pada Domba Di Desa Genteng Kecamatan Sukasari Kabupaten Sumedang Nurcholidah Solihati; Siti Darodjah Rasad; Nena Hilmia
Media Kontak Tani Ternak Vol 4, No 1 (2022): Februari
Publisher : Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/mktt.v4i1.39237

Abstract

Desa Genteng Kecamatan Sukasari Kabupaten Sumedang memiliki kelompok peternak Jaya Makmur yang masih mengelola sistem perkawinan ternak secara tradisional, sehingga penerapan program Inseminasi Buatan (IB) perlu diketahui oleh para peternak. Penerapan program IB membutuhkan suatu pengetahuan dimana terkait pula dengan metode deteksi berahi pada ternak, yang perlu juga dimiliki peternak, sehingga program ini dapat membantu meningkatkan populasi ternak dan diharapkan akan diperoleh keuntungan usaha yang lebih tinggi. Permasalahannya adalah para peternak di Desa tersebut belum memiliki pengetahuan tentang teknologi reproduksi yang dimaksud. Tujuan kegiatan ini yaitu diharapkan peternak dapat melaksanakan program sinkronisasi estrus dan IB secara mandiri sehingga pendapatan peternak dapat meningkat. Target yang ingin dicapai adalah dihasilkan modul pelatihan IB dan peternak memperoleh pengetahuan teknologi tepat guna program IB pada Domba. Metode pendekatan yang digunakan untuk menyelesaikan masalah dan mencapai tujuan tersebut yaitu dengan cara melakukan pelatihan, difusi iptek dan simulasi iptek melalui beberapa langkah yaitu: metode ceramah, diskusi, tanya jawab, peragaan dan praktek. Kegiatan meliputi penyuluhan tentang program IB, pelatihan teknis IB terdiri dari perakitan alat penampungan semen (vagina buatan), penampungan semen, pengenceran, pelatihan SE meliputi teknis implan spons.  Hasil kegiatan menunjukkan bahwa adanya peningkatan pengetahuan peternak mengenai program IB dan sinkronisasi estrus pada domba baik dari segi tujuan, manfaat dan teknis pelaksanaannya, namun masih perlu pelatihan lebih lanjut. Disimpulkan bahwa metode pendekatan yang digunakan melalui pelatihan, difusi iptek dan simulasi iptek pada kegiatan ini telah berhasil mencapai tujuan dengan indikator peserta pelatihan telah memiliki pengetahuan baru mengenai program Inseminasi Buatan yang meliputi teori dan keterampilan.
PENGARUH PENAMBAHAN ANTIOKSIDAN TERHADAP KUALITAS SEMEN CAIR DOMBA LOKAL UMUR PUBERTAS Nurcholidah Solihati; Siti Darodjah Rasad; Tuti Kustini
Jurnal Produksi Ternak Terapan Vol 1, No 1 (2020): April
Publisher : Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (275.326 KB) | DOI: 10.24198/jptt.v1i1.27647

Abstract

The aims of the research was to determine the effect of antioxidants addition on liquid semen quality of young ram and knowing which antioxidants have the most excellent effect. The research was conducted experimentally with completely randomized design (CRD). There were three treatments, that were P0 = semen added diluent without the addition of antioxidants as a control, P1 = semen added diluent have been added 9,3 mM glutathione, P2 = semen added diluent have been added 9,3 mM alpha tocopherol. Each treatment was repeated six times. The parameters consist of sperm motility and intact plasma membrane (IPM). The result showed that the addition of antioxidants can maintain liquid semen motility of young ram on day 6, 9, and 11, while addition of antioxidant has no significant effect on IPM. Result showed that glutathion is the best antioxidants that can maintain motility on day 6, 9 and 11 is glutathione with the average 72,28%, 62,47%, and 54,43%, nevertheless for alpha tocopherol with average 58,11%, 48,13%, and 41,95% gave result is not significant to P0 motility with average 62,29%, 53,08%, and 42,36%. It is concluded that addition of antioxidant can maintain liquid semen motility on day 6, 9, and 11 but can not give effect to the IPM, and the addition of antioxidant glutathione give the most excellent effect to liquid semen motility.