Saifuddin Saifuddin
Universitas Islam Majapahit Mojokerto

Published : 7 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Paradigma Filosofis Pendidikan Islam Zuhry, Saifuddin
TARBIYA ISLAMIA : Jurnal Pendidikan dan Keislaman Vol 6 No 1 (2017): Pebruari
Publisher : Education for Islamic Studies Department, Islamic University of Majapahit (Universitas Islam Majapahit) Mojokerto, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2219.28 KB)

Abstract

Perkembangan seseorang dalam pendidikan dipengaruhi oleh tiga     hal.     Pertama   nativisme, bahwa  seseorang  sangat dipengaruhi  oleh  faktor pembawaan    dari   lahir. Kedua empirisme, yang  menyimpulkan     bahwa     perkembangan seseorang ditentukan  oleh faktor   lingkungan.  Ketiga konvergensi, yang merupakan kombinasi antara nativisme dan empirisme. Pendidikan Islam dekat dengan aliran konvergensi yang memadukan antara bakat bawaan (fitrah) dan faktor lingkungan (pendidikan). Fitrah yang terdapat dalam pembawaan manusia adalah yang diciptakan  Allah  pada manusia yang berkaitan dengan jasmani dan akal serta ruhnya. Atas dasar itu, sistem pendidikan harus dibangun atas dasar integrasi antara pendidikan Qolbiyah dan Aqliyah yang dilandaskan pada sumber utama ajaran Islam yaitu at-Quran dan Hadis. Jika kedua hal ini terpisah, maka pendidikan Islam akan kehilangan keseimbangannya dan gagal mewujudkan cita- cita manusia sempurna (insan kamil).    
KIAI DAN PENGEMBANGAN NILAI-NILAI MULTICULTURAL DI PONDOK PESANTREN AMANATUL UMMAH, PACET MOJOKERTO saifuddin saifuddin; Yaqub Cikusin
Jurnal Ijtihad Vol 5, No 1 (2021): FEBRUARI
Publisher : Universitas Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33474/multikultural.v5i1.10318

Abstract

 Multikulturalisme sesungguhnya sangat dekat dengan Islam. Nilai-nilai multicultural berjalan beriringan dengan nilai-nilai ajaran Islam. Implementasi dan praktik multikulturalisme di dunia pendidikan Islam telah berjalan dalam kehidupan alamiah masyarakat pesantren. Namun, multikulturalisme di pesantren tidak dapat dipisahkan dari peran serta seorang kiai sebagai pimpinan tertinggi. Tulisan ini mengungkap nilai multikultural yang terdapat dalam kehidupan alamiah masyarakat pesantren; ketika santri belajar, di asrama, mengaji, ketika santri makan, shalat, membaca wirid dan sebagainya. Selain itu, tulisan ini mengungkap keberadaan sosok kiai yang menjadi aktor dibalik berkembangnya nilai multikultural. Nilai-nilai multicultural diungkap dengan menelisik kehidupan sehari-hari santri, yang dalam pembumian nilai-nilai multicultural berjalan dengan alami. Dibalik itu semua, terdapat pola atau model yang dikembangkan oleh kiai yaitu; membentuk komunitas multicultural menghindari konflik sectarian menumbuhkan Islam moderat dan menangkal ideologi radikal.Kata Kunci: Kiai, Pondok Pesantren, Nilai-nilai Multikultural Multiculturalism is highly relevant to Islam.  Multicultural values go alongside Islamic values.  The implementation and practice of multiculturalism in Islamic education has been running in the natural life of the pesantren community.  However, multiculturalism in pesantren cannot be separated from the participation of a kiai as the highest leader. This paper reveals the multicultural values found in the natural life of the pesantren community; when the students study, in the dormitory, the Koran, when they eat, pray, read wirid and so on.  In addition, this paper reveals the existence of a kiai figure who is the actor behind the development of multicultural values.  Multicultural values are revealed by examining the daily life of students, which in the grounding of multicultural values runs naturally.  Behind all that, there are patterns or models developed by the kiai, namely; building multicultural communities — avoiding sectarian conflicts — fostering moderate Islam and countering radical ideologies.Keywords: Kiai, Islamic Boarding School, Multicultural Values 
Pembelajaran Akidah Akhlak Berwawasan Peduli Lingkungan di MAN 1 Lamongan Saifuddin Saifuddin
Kuttab : Jurnal Ilmu Pendidikan Islam Vol 3, No 1 (2019): KUTTAB : Jurnal Ilmu Pendidikan Islam
Publisher : Universitas Islam Lamongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30736/ktb.v3i1.264

Abstract

In this study the researchers raised the problem of increasing the character of caring for the environment by implementing Akidah Akhlak learning for students of MAN 1 Lamongan, in this study, several things will be examined, namely 1) the objectives of learning Akidah Akhlak in improving the character of caring for the environment? 2) the process of learning Akidah Akhlak in enhancing the character of caring for the environment? 3) Resources for improving the character of environmental care? Researchers use qualitative methods and a case study approach. The results of this study indicate that learning Akidah Akhlak has a role and purpose of improving the character of caring for the environment. Second, the two subjects of Akidah Akhlak in enhancing the character of caring for the environment are articulated using methods, media and strategies. Third, the resources used in the Akidah Akhlak learning process in improving the character of caring for the environment, among others, are through human resources, teaching materials, media and activities that occur in the learning process. Thus this researcher found that learning Akidah Akhlak could increase understanding and concern for the environment.
Ayat Multikultural dalam Alqur’an Saifuddin Saifuddin; Zainal Arifin; M. Tohir
Al-Thiqah : Jurnal Ilmu Keislaman Vol 4 No 1 (2021): April
Publisher : LPPM Sekolah Tinggi Ilmu Ushuluddin Darussalam Bangkalan Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sejarah mencatat betapa seringnya terjadi pertikaian umat manusia dilatarbelakangi ketegangan antar pemeluk agama. Manusia dihadapkan pada sebuah fakta bahwa terdapat agama yang beraneka ragam. Pertikaian antar pemeluk agama, diantaranya, disebabkan karena agama mempunyai konsep yang berlaiv lnan tentang kehidupan dan keselamatan; masing-masing mengklaim kebenaran absolut hanya datang dari agamanya (truth-claim). Islam, sesuai dengan nama yang disandangnya, adalah kedamaian. Namun doktrin dan ajarannya sering disalahartikan oleh sebagian penganutnya untuk kepentingan tertentu. Akibatnya, Islam tampil dengan wajah yang kasar serta cenderung tidak bersahabat dengan agama lain. Sudah menjadi keharusan, Islam ditampilkan dengan sikap terbuka dan penuh senyum dengan pihak lain. Umat Islam semestinya terlibat dalam agenda besar kehidupan manusia; yaitu terwujudnya kesatuan masyarakat dalam membangun kesejahteraan hidup bersama dalam bingkai kehidupan bermartabat dan saling menghormati hak individu yang terdiri dari latar belakang agama yang beragam. Tulisan ini berupaya untuk menyuguhkan seperangkat argument yang berlandaskan ajaran universal Alquran tentang kemanusiaan. Bahwa dalam Alquran terdapat ayat-ayat tentang masyarakat multikultural yang menghendaki kehidupan manusia berjalan dengan damai, rukun dan sejahtera. Bahwa aneka ragam perbedaan agama adalah kehendak Sang Pencipta yang tidak ditujukan agar manusia berpecah belah, tetapi justru agar manusia dapat hidup berdampingan dan saling menghormati.
Perbandingan Tingkat Pemahaman Pendidikan Agama Islam Peserta Didik Berasal dari SMP dan MTs di SMAN 1 Bangsal FITRIA QURROTUN A'YUNI; R Ratno; Saifuddin Zuhri
Faktor Jurnal Ilmiah Kependidikan Vol 9, No 1 (2022): Faktor : Jurnal Ilmiah Kependidikan
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI, Jakarta, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30998/fjik.v9i1.10652

Abstract

Islamic Junior High School (SMP) and Junior High School (MTs) have similarities in obtaining Islamic Education material at the education strata. Still, several materials delivered at Islamic Junior High School are more than students in Junior High School. The purpose of this study was to determine the level of understanding of students who came from 1) SMP at Public High School (SMA) 1 Bangsal, 2) MTs at SMA 1 Bangsal, and 3) differences in the level of understanding of Islamic Education students from SMP and MTs at SMA 1 Bangsal. The research method uses descriptive quantitative. The results of the study: the level of understanding of Islamic Education students 1) came from SMP at most, namely 31 (38.8%), 2) from MTs at most were good, namely 18 (22.5%), and there were 8 students (10% ) at the excellent level, 3) based on the t-test conclusion, there are differences in the level of understanding of Islamic Education students from SMP and MTs at SMA 1 Bangsal.
HUBUNGAN PAMAHAMAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DENGAN PERILAKU PENYEBARAN HOAKS DI MEDIA SOSIAL SISWA Farda Afrina; Ainul Yaqin; Saifuddin Saifuddin
IMTIYAZ: Jurnal Ilmu Keislaman Vol. 6 No. 2 (2022): September
Publisher : LPPM STAI Muhammadiyah Probolinggo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46773/imtiyaz.v6i2.365

Abstract

Pemahaman terhadap materi PAI yang diajarkan di sekolah penting bagi siswa karena melalui pemahaman itu akan muda bagi siswa untuk menerapkan ilmu kedalam kegiatan sehari. Sehingga perilakunya akan berubah kearah yang lebih baik. Namun, kecanggihan teknologi tidak dipungkiri cukup mempengaruhi perilaku seseorang. Efek negatif dari kemajuan teknologi ini adalah terjadi penyimpangan dalam dunia sosial media yakni penyebaran hoaks. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif dengan pendekatan korelasi untuk mengetahui tingkat hubungan antara dua variabel. Hasil dari penelitian ini didapati bahwa ada hubungan yang signifikan dengan arah hubungan positif antara Pemahaman Pendidikan Agama Islam terhadap Perilaku Penyebaran Hoaks di Media Sosial Siswa Kelas VIII SMPN 2 Ngoro. Hal tersebut terlihat pada hasil korelasi sebasar 0,399 dengan nilai dignifikan sebesar 0,002 dengan taraf signifikan 0,05 sehingga 0,002 < 0,05, dengan demikian Ha diterima dan Ho ditolak. Interpretasi hasil hitung korelasi menunjukkan bahwa nilai 0,399 berada pada 0,200 - 0,400 yang berarti korelasi antar variabel X dan variabel Y adalah rendah.
Religious Moderation Education in the Serambi Jombang Learning House Through the Study of The Interpretation of Moderate Verses Tri Wahyudi Ramdhan; Saifuddin Saifuddin; Musohihul Hasan; Diana Trisnawati
Syaikhuna: Jurnal Pendidikan dan Pranata Islam Vol. 14 No. 02 (2023): October
Publisher : STAI Syaichona Moh. Cholil Bangkalan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58223/syaikhuna.v14i02.6910

Abstract

Basic tenet that religiously motivated violence results from a narrow and intolerable interpretation of religion that has to be addressed and, as much as possible, restrained from spreading. The Serambi Jombang Learning House's study of the interpretation of moderate verses is intended to give guidance and knowledge of religious consciousness that is moderate, inclusive, and tolerant. A study on the interpretation of mild verses by 60 participants is conducted as part of this activity using the Action Research methodology. Selected verses, especially those pertaining to the ideals and principles of religious moderation, are delivered to the community as part of the activity material relevant to the topic of religious moderation education. The outcome of this activity is that it will be carried out in three stages, each of which will focus on the first subject of the activity, which is the study of non-Muslims in the Qur'an. The second discusses how the Qur'an reflects human ideals. The third discusses moderation in religion from the viewpoint of the Qur'an. Because there is a strong attitude toward moderation in religion, it is anticipated that this research will have positive effects and advantages, including helping people understand the community's religion, which tends to be moderate