Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Sains dan Kesehatan

Potensi Tanaman Sebagai Pencerah Wajah Alami Rina Mustika; Siti Hindun; Nurul Auliasari
Jurnal Sains dan Kesehatan Vol. 2 No. 4 (2020): J. Sains Kes.
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Mulawarman, Samarinda, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25026/jsk.v2i4.233

Abstract

Melanin is a pigment that gives human skin, hair and eye color. Excessive distribution of pigment malanin can cause skin problems such as hyperpigmentation. One of the principles of handling hyperpigmentation is to inhibit melanin synthesis which can be done by using a depigmentation agent (tyrosinase inhibitor) which has a mechanism of action to inhibit the tyrosinase enzyme. Inhibition of the tyrosinase enzyme can be done by measuring IC50 in a plant. IC50 is the concentration of an inhibitor needed to inhibit half of the enzyme activity. This review aims to compare the IC50 values ??of monophenolase activity and IC50 diphenolase activity in some plants that have tyrosinase inhibitory activity with invitro testing methods on L-tyrosine or L-DOPA substrates. The results of the study of several articles found that the plants that have the best potential to reward tyrosinase enzyme activity are sweet root extract (Glycyrrhiza glabra L.) with IC50 value 126.7548 µg / mL on the activity of diphenolase and extract of bark (Nauclea subdita) with IC50 value of 568.58 µg / mL on monofenolase activity.
Review: Perbandingan Beberapa Ekstrak Kulit Buah sebagai Anti-hiperpigmentasi: Review: Comparison of Fruit Skin Extract as Anti-hyperpigmentation Kianmaswati Nurdzul Allgisna; Siti Hindun; Nopi Rantika
Jurnal Sains dan Kesehatan Vol. 3 No. 2 (2021): J. Sains Kes.
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Mulawarman, Samarinda, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25026/jsk.v3i2.403

Abstract

Hiperpigmentasi adalah istilah yang sering digunakan untuk menggambarkan kondisi di mana pigmentasi tidak rata di area kulit. Salah satu perawatan yang paling direkomendasikan untuk hiperpigmentasi adalah menggunakan hidrokuinon. Tetapi alternatif lain seperti bahan-bahan alami juga mendapatkan popularitas sebagai alternatif produk pencerah kulit yang baru meninjau studi klinis dengan menentukan perbandingan ekstrak kulit buah yang memiliki kemampuan terbaik untuk menghambat proses melanogenesis. Metode yang digunakan yaitu dengan pencarian data secara sistematis dengan database PubMed, NCBI dan SCOPUS yang dilakukan pada bulan Oktober 2020 yang menggunakan berbagai nama bahan, "IC50" dan "Anti - hiperpigmentasi". Diharapkan terbentuknya tinjauan literatur untuk mengungkapkan ekstrak mana yang memiliki kemampuan terbaik dalam menghambat proses melanogenesis. Ekstrak kulit jeruk, kulit apel, kulit pepaya, kulit pisang, dan terutama kulit delima yang memiliki aktivitas anti-tirosinase yang kuat dan dapat digunakan sebagai agen pemutih kulit.