Claim Missing Document
Check
Articles

Found 24 Documents
Search

Media Informasi Wisata Kampung Adat Kuta Sebagai Salah Satu Aspek Dalam Perencanaan Pariwisata Yunus Winoto; Gita Fitri Nuarini
Pusaka : Journal of Tourism, Hospitality, Travel and Business Event Vol. 3, No 2 August (2021)
Publisher : Politeknik Pariwisata Makassar, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33649/pusaka.v3i2.96

Abstract

Diseminasi informasi merupakan salah satu suatu upaya yang digunakan untuk kegiatan promosi pariwisata budaya. Tujuan penelitian ini dilakukan adalah untuk mengetahui proses rancang bangun model diseminasi informasi untuk kegiatan promosi objek wisata budaya kampung adat Kuta, Desa Karangpaningal, Kecamatan Tambaksari, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian action research yang dilakukan berdasarkan pada pola Kurt Lewin yakni dimulai dari perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Adapun yang subjek dalam penelitian adalah masyarakat kampung adat kuta yang diwakili oleh ketua data, tokoh masyarakat kampung adat kuta, serta kepala dusun. Sumber data dalam penelitian ini terdiri dari sumber data primer yang diperoleh dari hasil wawancara dengan narasumber serta hasil observasi lapangan. Sedangkan untuk data sekundernya diperoleh dari berbagai literatur baik dalam bentuk cetak maupun bentuk elektronik. Untuk teknik analisis datanya dilakukan dengan melakukan reduksi data, penyajian atau display data serta melakukan penarikan kesimpulan dan verifikasi. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa belum adanya media informasi yang digunakan secara khusus untuk mempromosikan objek wisata kampung adat Kuta dalam bentuk leaflet dan booklet. Berdasarkan tahapan action research Kurt Lewin, dalam perencanaan peneliti melakukan perencanaan berdasarkan perencanaan komunikasi atau strategi komunikasi yakni mulai dari memilih komunikator, menyusun pesan, menentukan media, dan menentukan komunikan.
Peran komunitas Saung Mang Dedi dalam upaya melestarikan kesenian alat musik bambu khas sunda di Desa Sindangpakuon Maharani Arlla Yesifa; Yunus Winoto; Ute Lies Khadijah
Nautical : Jurnal Ilmiah Multidisiplin Indonesia Vol. 2 No. 10 (2024): Nautical: Jurnal Ilmiah Multidisiplin Indonesia
Publisher : ARKA INSTITUTE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55904/nautical.v2i10.1070

Abstract

Kesenian alat music tradisional merupakan seni yang memiliki nilai luhur dan nilai budaya yang diwariskan secara turun-temurun. Komunitas menjadi salah satu kelompok yang meimiliki peran penting dalam melestarikan kesenian budaya. Komunitas Saung Mang Dedi merupakan komunitas yang berfokus dalam melestarikan kesenian alat music bambu khas Sunda di Desa Sindangpakuon, Kecamatan Cimanggu, Kabupaten Sumedang. Oleh sebab itu, peneliti tertarik melakukan penelitian ini utuk mengetahui bagaimana upaya Komunitas Saung Mang Dedi dalam melestarikan dan mempertahankan kesenian alat musik bambu Khas Sunda serta tantangan dan hambatan yang dialami Komunitas Saung Mang Dedi dalam melestarikan alat musik bambu. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif dengan metode pengumpulan data melalui teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Kesimpulan Penelitian ini adalah bahwa upaya Komunitas Saung Mang Dedi dalam melestarikan yakni dengan memproduksi alat music bambu, mengajarkan cara memainkan dan cara pembuatan alat musik, dan menampilkan performa alat music bambu di Festifal. Namun, dalam pelestariannya Komunitas Saung Mang Dedi memiliki tantangan dan hambatan, seperti kekhawatiran adanya ancaman kepunahan, kurangnya apresiasi dan akomodasi dari pemerintah setempat.
PEMETAAAN BIBLIOMETRIK TERHADAP PERKEMBANGAN PENELITIAN KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA Yunus Winoto; Rully Khairul Anwar; Syahla Nurlaeli Rahmi
JURNAL SIGNAL Vol 12 No 2 (2024): JURNAL SIGNAL
Publisher : Universitas Swadaya Gunung Jati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Intercultural communication is becoming an increasingly important topic in the development of globalization today. Judging from the rapid growth of direct contact between various countries and cultures, the exchange of information between individuals or groups from different cultural backgrounds is increasing. Intercultural communication is not only limited to the personal level, but also involves international organizations, businesses, and institutions. Increasing intercultural interaction in various aspects of life ultimately raises the need to understand the dynamics of intercultural communication more deeply, namely by conducting trend research through a bibliometric approach. This research can produce mature proposals regarding the dynamics of intercultural communication to date. According to Will Baker's bibliometric study from the University of Southampton, Southampton, the UK has high scientific results with 7 scientific papers that Will Baker has written having been cited 299 times, with an average of 42.71 citations per literary work. In terms of publications, the top published article discussing intercultural communication is the Journal Language and Intercultural Communication with 107 articles published and 1105 times cited. The phrase "intercultural communication" is the most relevant in its title, appearing 1110 times. The most common words in titles according to word clouds are "communication", "intercultural", "student", and "language" with 871, 626, 283, and 247 occurrences, respectively. The most common research focus in this field is intercultural communication, competence, language, culture, education, development and identity.
Memetakan Lanskap Intelektual Literasi Informasi Kesehatan tentang Jerawat pada Remaja: Sebuah Analisis Bibliometrik dan Visualisasi VOSviewer Andini Zahra Susanto; Yunus Winoto; Samson, Samson
J-CEKI : Jurnal Cendekia Ilmiah Vol. 5 No. 1: Desember 2025
Publisher : CV. ULIL ALBAB CORP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56799/jceki.v5i1.13100

Abstract

Jerawat (acne vulgaris) merupakan kondisi dermatologis umum yang memiliki dampak psikososial signifikan pada remaja, mendorong mereka untuk mencari informasi kesehatan secara masif di lingkungan digital yang kompleks. Kemampuan untuk menavigasi lingkungan ini secara efektif, yang dikenal sebagai literasi informasi kesehatan, menjadi determinan krusial bagi kesejahteraan mereka. Meskipun demikian, lanskap penelitian yang menghubungkan jerawat, literasi kesehatan, dan remaja masih terfragmentasi. Penelitian ini bertujuan untuk memetakan secara sistematis lanskap penelitian global pada domain interdisipliner ini menggunakan analisis bibliometrik. Dengan mengekstraksi data dari basis data Web of Science (WoS) dan Scopus, penelitian ini mengidentifikasi struktur intelektual, tren tematik, dan jaringan kolaborasi yang ada. Metode analisis mencakup analisis kinerja untuk mengukur produktivitas dan dampak entitas penelitian (penulis, institusi, negara, jurnal) serta pemetaan ilmiah menggunakan VOSviewer untuk memvisualisasikan jaringan ko-okurensi kata kunci, ko-penulisan, dan ko-sitasi. Hasil analisis kinerja menunjukkan konsentrasi produktivitas penelitian di negara-negara Amerika Utara dan Eropa, dengan beberapa institusi dan penulis yang menjadi pusat pengaruh. Pemetaan ilmiah melalui ko-okurensi kata kunci mengidentifikasi empat klaster tematik utama: (1) Inti Klinis & Patofisiologis, (2) Dampak Psikososial, (3) Literasi & Edukasi Kesehatan, dan (4) Lingkungan Informasi Digital. Analisis visual menunjukkan adanya "silo penelitian" atau keterpisahan antara klaster klinis dengan klaster psikososial dan literasi digital, yang mengindikasikan kurangnya integrasi dalam riset yang ada. Analisis temporal lebih lanjut mengungkap pergeseran fokus penelitian dari patogenesis dasar menuju tema-tema kontemporer seperti peran media sosial dan mikrobioma kulit. Kesimpulannya, penelitian ini menyediakan peta berbasis data pertama dari domain ini, menyoroti celah penelitian yang signifikan, dan mengusulkan agenda penelitian masa depan yang berfokus pada intervensi literasi kesehatan digital yang terintegrasi dan berkonteks budaya, khususnya untuk konteks Indonesia.