Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : Lentera Perawat

Pengaruh Paritas Di Keluarga Terhadap Status Gizi Anak Balita : Literature Review Marchatus Soleha; Vika Tri Zelharsandy
Lentera Perawat Vol. 4 No. 1 (2023): Lentera Perawat
Publisher : LPPM STIKES Al-Ma'arif

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52235/lp.v4i1.210

Abstract

Masalah kurang gizi dan stunting merupakan dua masalah yang saling berhubungan. Stunting pada anak merupakan dampak dari defisiensi nutrien selama 1.000 Hari Pertama Kehidupan. Indonesia saat ini merupakan negara dengan beban stunting pada anak tertinggi ke-2 di kawasan Asia Tenggara. Data RISKESDAS menunjukkan bahwa prevalensi balita stunting pada tahun 2018 mencapai 30,8%. Itu artinya, satu dari tiga balita mengalami perawakan pendek akibat malnutrisi kronis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh paritas di keluarga terhadap status gizi anak balita. Dengan menggunakan metode studi literatur maka dilakukan analisis terhadap hasil penelusuran jurnal (e-journal) dan artikel dengan tinjauan teori yang ada (e-book) jurnal yang telah di review yaitu sebanyak 10 jurnal 9 dari Nasional 1 dari Internasional. Literature review menunjukan terdapat persamaan hasil dari 10 jurnal yang ditelaah, bahwa paritas memberikan pengaruh terhadap status gizi balita. Dimana jumlah anggota keluarga >2 kemungkinan memiliki balita dengan status gizi kurang dikarenakan jumlah anak dapat mempengaruhi alokasi pendapatan keluarga dalam memenuhi kebutuhan gizi keluarganya. Mengendalikan jumlah anak dalam keluarga penting dilakukan dalam rangka pembatasan jumlah anak salah satunya dengan menggunakan alat kontrasepsi, sehingga dapat mengurangi balita dengan status gizi kurang.
Analisis Pengaruh Waktu Pengeluaran Kolostrum Terhadap Kejadian Ikterus Fisiologis Pada Bayi Baru Lahir Marchatus Soleha; Vivi Dwi Putri; Vika Tri Zelharsandy
Lentera Perawat Vol. 4 No. 2 (2023): Lentera Perawat
Publisher : LPPM STIKES Al-Ma'arif Baturaja

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52235/lp.v4i2.225

Abstract

Dari masalah yang sering timbul pada bayi baru lahir adalah ikterus fisiologis bayi yang tidak menyusu atau tidak diberi ASI akan mengalami dehidrasi. Kolostrum merupakan cairan susu yang pertama kali berwarna keemasan, kental dan lengket yang disekresi oleh kelenjar payudara dari hari pertama, hari ketiga atau hari keempat dan dihasilkan dalam 24-36 jam pertama setelah melahirkan oleh karena itu kolostrum sendiri mengandung protein yang tinggi, mineral, garam, vitamin A, nitrogen, sel darah putih dan antibodi yang tinggi daripada ASI matur. Banyak sekali ibu-ibu yang tidak memberikan kolostrum kepada bayinya karena faktor kurangnya petugas kesehatan didaerah-daerah terpencil, perubahan sosial-budaya, pengetahuan ibu yang kurang tentang pemberian kolostrum, faktor ASI yang belum keluar dan payudara ibu yang kecil sehingga tidak menghasilkan kolostrum yang cukup. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh waktu pengeluaran kolostrum terhadap kejadian ikterus fisiologis pada bayi baru lahir. Dengan menggunakan metode studi literatur maka dilakukan analisis terhadap hasil penelusuran 12 jurnal dan artikel dengan tinjauan teori (e-book). Penelitian ini mengungkapkan bahwa waktu pemberian kolostrum yang paling efektif yaitu 1-24 jam pertama, kejadian ikterus fisiologis yang sering timbul pada 2-3 hari kelahiran, dan waktu pemberian kolostrum yang tepat sangat berpengaruh terhadap bayi baru lahir
Pengaruh Konsumsi Jantung Pisang Kepok Terhadap Peningkatan Produksi ASI Pada Ibu Menyusui Vika Tri Zelharsandy; Marchatus Soleha
Lentera Perawat Vol. 5 No. 1 (2024): Lentera Perawat
Publisher : LPPM STIKES Al-Ma'arif Baturaja

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52235/lp.v5i1.305

Abstract

Pemberian ASI (Air Susu Ibu) memiliki peran penting dalam mendukung pertumbuhan dan perkembangan bayi. Namun, tidak sedikit ibu menyusui yang mengalami kendala dalam produksi ASI yang cukup. Salah satu bahan alami yang mungkin memiliki potensi untuk meningkatkan produksi ASI adalah jantung pisang kepok. Penelitian ini bertujuan diketahuinya Pengaruh Konsumsi Jantung Pisang Kepok Terhadap Peningkatan Produksi ASI pada Ibu Menyusui. Penelitian ini menggunakan metode quasy eksperimen dengan desain  penelitian control group design yang dilakukan pada dua kelompok yaitu kelompok konsumsi jantung pisang dan kelompok tidak konsumsi jantung pisang. Uji statistik menggunakan uji t dengan tingkat kemaknaan (α=0.05). Hasil penelitian ini menunjukan bahwa rata-rata produksi ASI setelah pemberian jantung pisang pada ibu menyusui adalah 6,87 dan rata-rata produksi ASI yang tidak diberi jantung pisang pada ibu menyusui adalah 3,73, hasil uji statistik ada pengaruh  konsumsi jantung pisang kepok terhadap peningkatan  produksi ASI pada ibu menyusui (p value = 0,001). Simpulan penelitian ini ada pengaruh  konsumsi jantung pisang kepok terhadap peningkatan produksi ASI pada ibu menyusui di RB Asri Palembang. Disarankan untuk meningkatkan upaya peningkatan cakupan ASI eksklusif dan dapat memberikan penyuluhan mengenai manfaat konsumsi jantung pisang untuk peningkatan produksi ASI.
Effectiveness of Katuk Leaf (Sauropus Androgynus) Consumption on the Smoothness of Milk Production in Primpara Breastfeeding Mothers Marchatus Soleha; Vika Tri Zelharsandy; Wika Sepiwiryanti; Indah Lestari
Lentera Perawat Vol. 5 No. 2 (2024): Lentera Perawat
Publisher : LPPM STIKES Al-Ma'arif Baturaja

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52235/lp.v5i2.337

Abstract

The attention of mothers and health workers must be pain to breasfeeding process is carried coret correctly. Breastfeeding promotes a bond of love and affection between mother and newborn. Breast milk production can be increased by eating katuk leaves as they contain alkaloids and stereols that can increase the flow of breast milk. Katuk leaves also contain vitamins A, B1, C, tannins, alkaloid saponins. The aim of this study was to find out the effectiveness of eating katuk leaves in smoothing milk production in first-time lactating mothers. This type of research was quantitative and quasi-experimental designs using  Posttest With Control Group. The population of this study consisted of all primiparous nursing mothers of PMB Yosephine in Palembang, up to 30 people. The samples of the study were 15 respondents ate katuk leaves and 15 respondents did not eat katuk leaves. The analysis used was the paired sample t-test. The results of the study of the milk production of mothers who did not use katuk leaves were that 14 respondents had less milk production  (93.3%) and those who used katuk leaves had a lot of milk production (100%). the  paired sample t-test results showed  p = 0.000 where Ha was accepted, which means that katuk leaves are effective for consistent milk production in 2023 PMB yosephine Palembang City lactating mothers for the first time.