Ismadi
Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Tunas Pembangunan

Published : 12 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

SOLO KONDOMINIUM, HOTEL, AND SHOPING MALL BERPENDEKATAN ARCHITECTURE SUSTAINABLE DESIGN Maria Rina Alfie Oktavia; Indro Sulistyanto; Ismadi
Jurnal Teknik Sipil dan Arsitektur Vol. 24 No. 2 (2019): JURNAL TEKNIK SIPIL DAN ARSITEKTUR
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Tunas Pembangunan Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (413.004 KB) | DOI: 10.36728/jtsa.v24i2.980

Abstract

Kota Surakarta juga disebut Solo atau Sala melengkapi fungsi kota yaitu pengembangan sektor-sektor : Pariwisata, pendidikan, industri, perdagangan, budaya dan olahraga. Permasalahan yang timbul baik dari tuntutan manusia,kebutuhan akses cepat menuju area perkantoran, gaya hidup, pengaruh tingkat kemacetan lalu lintas ekonomi maupun tuntutan lahan yang tersedia maka keberadaan Solo Kondominium, Hotel and Shopping Mall merupakan salah satu alternatif pilihan fasilitas yang cukup untuk memenuhi tuntutan kebutuhan saat ini dan dapat sebagai investasi dimasa mendatang sesuai kualitas penghuninya. Dalam hal ini baik kualitas fisik bangunan yang menarik, letak yang strategis, dan fasilitas penunjang yang lengkap serta kualitas non fisik yang berupa tingkat privasi yang tinggi, rasa aman, suasanya yang menyenangkan dan nyaman. Konsep dasar perencanaan dan perancangan yang digunakan yaitu Sustainable Design yang berkaitan pada ketiga fungsi bangunan Solo Kondominium, Hotel and Shopping Mall. Dimana konsep yang digunakan dalam memanfaatkan potensi-potensi yang ada pada lokasi perancangan sehingga terjadi hubungan timbal balik yang saling mendukung antara objek perancangan dengan lingkungan sekitar, Karena definisi dari Sustainable Design sendiri adalah menciptakan dan mengoperasikan suatu lingkungan buatan (build environment) yang sehat berdasarkan kepada efisiensi sumber daya dan design ekologi. Pendekatan dengan konsep sustainable design akan diterapkan pada perencanaan dan perancangan Solo Kondominium, Hotel and Shopping Mall dalam rangka menciptakan dan mengoperasikan suatu lingkungan buatan (build environment) yang sehat berdasarkan kepada efisiensi sumber daya dan design ekologi. Guna meminimalisir kerusakan lingkungan karena dampak global warming.
PERPUSTAKAAN PUSAT DAN GALERI UNIVERSITAS TUNAS PEMBANGUNAN SURAKARTA BERPENEKANAN PADA PEMECAHAN MASALAH HEMAT ENERGI Wisnu Ady Permana; Eny Krisnawati; Ismadi
Jurnal Teknik Sipil dan Arsitektur Vol. 25 No. 1 (2020): JURNAL TEKNIK SIPIL DAN ARSITEKTUR
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Tunas Pembangunan Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36728/jtsa.v25i1.1060

Abstract

Guna mendukung proses pembelajaran mahasiswa Universitas Tunas Pembangunan memerlukan referensi studi pendidikan disetiap bidangya masing – masing. Keperluan referensi studi pendidikan tambahan guna meningkatkan pengetahuan di bidangnya masing - masing sehingga mahasiswa dapat mengembangkan inovasinya secara maksimal. Untuk itu adanya perpustakaan pusat bisa menjadi solusi bagi mahasiswa dalam pencarian referensi dan informasi. Saat ini keberadaan Perpustakaan pusat Universitas Tunas Pembangunan dirasa belum memadai secara kualifikasi untuk memenuhi kebutuhan mahasiswa dalam mencari referensi pendidikan dan informasi yang dapat membantu dalam proses perkuliahan. Pencahayaan dan penghawaan ruang perpustakaan dirasa masih kurang, disebabkan letak dan posisi perpustakaan yang terletak diantara ruang - ruang perkuliahan yang mengakibatkan terhambatnya cahaya matahari dan angin masuk kedalam ruang perpustakaan. Mengakibatkan perlu adanya penambahan sistem pencahayaan dan penghawaan buatan, yang mengakibatkan boros energi atau listrik. Konsep hemat energi (Energy-Efficient) berlandaskan pada pemikiran “meminimalkan penggunaan energi tanpa membatasi atau merubah fungsi bangunan, kenyamanan maupun produktivitas penghuninya”. Mengoptimasikan sistim tata udara-tata cahaya, integrasi antara sistim tata udara buatan alamiah, sistim tata cahaya buatan-alamiah serta sinergi antara metode pasif dan aktif dengan material dan instrumen hemat energi. Selain itu konsep hemat energi juga dibentuk oleh penataan Lansekap sebagai pendukung, berfokus pada kenyamanan pengguna baik secara thermal dan estetik. Perpustakaan Universitas Tunas Pembangunan Surakarta belum mempunyai desain tropis yang sesuai sehingga belum maksimalnya guna perpustakaan.
MUSEUM ALAT MUSIK TRADISIONAL DAN GEDUNG OPERA DI SURAKARTA BERPENDEKATAN ARSITEKTUR METAFORA Dennis Kresnatama Basta; Danarti Karsono; Ismadi
Jurnal Teknik Sipil dan Arsitektur Vol. 25 No. 1 (2020): JURNAL TEKNIK SIPIL DAN ARSITEKTUR
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Tunas Pembangunan Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36728/jtsa.v25i1.1062

Abstract

Perkembangan pariwisata kota Surakarta semakin meningkat tiap tahunnya. Selain itu sektor industri, perdagangan dan jasa pembangunannya juga semakin maju, hal ini juga didukung oleh faktor letak geografis. Peluang dan potensi yang dimiliki Kota Surakarta sangat besar dalam peningkatan dan pendapatan di sektor parawisata. Konsep perencanaan Museum Alat Musik Tradisional dan Gedung Opera di Kota Surakata, mengacu pada pariwisata edukasi tentang budaya indonesia sebagai penunjung program pemerintah serta mendukung pariwisata-pariwisata yang ada di Jawa Tengah. Dengan merencanakan Museum Alat Musik Tradisional dan Gedung Opera di Surakarta ini merupakan upaya kongkrit, wujud konsekuensi sebagai kota budaya. Serta dapat mendukung aspek pengetahuan alat musik tradisional, ekonomi dan pariwisata. Diharapkan dengan terwujudnya Museum Alat Musik Tradisional dan Gedung Opera di kota Surakarta dapat menjadikan wadah untuk koleksi alat musik tradisional, pementasan alat musik tradisional dan menambah wawasan tentang alat musik tradisional Indonesia bagi masyarakat. Museum Alat Musik Tradisional dan Gedung Opera di Surakarta diharapkan mampu menjadi tujuan wisata seni budaya bangsa, memiliki fungsi pelestarian sekaligus pendidikan bagi generasi muda terhadap alat musik tradisional dan sebagai daya Tarik masyarakat agar selalu mencintai alat musik tradisional.
POSISI ORIENTASI BANGUNAN PERMUKIMAN TEPI SUNGAI PADA PENGEMBANGAN POTENSI PARIWISATA KOTA Ismadi; Abito Bamban Yuuwono
Jurnal Teknik Sipil dan Arsitektur Vol. 25 No. 2 (2020): JURNAL TEKNIK SIPIL DAN ARSITEKTUR
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Tunas Pembangunan Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36728/jtsa.v25i2.1068

Abstract

Rekam jejak sejarah nusantara menunjukan bahwa sebagian besar kota-kota di indonesia berada pada daerah tepi laut dan tepi sungai besar, hal ini terjadi dikarenakan pada awal mula terbentuknya permukiman maka infra strukturnya belum tersedia sehingga masyarakat memanfaatkan sungai sebagai sarana jalur transportasi yang paling mudah dan sudah tersedia secara alami. Permukiman yang semula berada dan berkembang di sepanjang tepi pantai dan tepi sungai pada perkembangannya akan menjadi kota yang pada akhirnya semakin mendorong wilayah permukiman semakin jauh merambah ke daerah yang semakin jauh dari pantai dan sungai sehingga sarana transportasi yang semula mengandalkan sungai telah berkembang dengan sistem transportasi darat dan perkembangan ini telah mendorong sebagian besar masyarakat mulai meninggalkan sarana transportasi melalui sungai karena semakin lengkapnya infrastruktur jaringan jalan.Perkembangan sistem transportasi darat lambat laun akhirnya telah merubah pola orientasi bangunan pada permukiman tepi sungai yang semula berorientasi ke sungai telah berubah menjadi ke arah darat/jalan sehingga sungai yang pada mulanya menjadi muka kawasan permukiman yang berarti wajah dan halaman berubah menjadi arah belakang dari kawasan permukiman yang dapat di artikan arah yang buruk, kotor dan kurang diperhatikan dan hal tersebut juga telah merubah prilaku dan pandangan masyarakat terhadap nilai dan eksistensi sungai. Mengembalikan arah orientasi permukiman kembali menghadap kearah sungai tentunya akan memberikan dampak positif yang kompleks bagi pengembangan dan penataan kawasan mulai dari semakin terjaga kebersihannya, menghidupkan kembali sebagai sarana transportasi air yang dapat mengurangi kepadatan lalu lintas darat dan dapat menjadi obyek pariwisata melalui olahraga air, pasar terapung dan sebagainya. Kata kunci: Orientasi, Pemukiman, Tepi Sungai, Pariwisata, Kota
SOLO KONDOMINIUM, HOTEL, AND SHOPING MALL BERPENDEKATAN ARCHITECTURE SUSTAINABLE DESIGN Maria Rina Alfie Oktavia; Indro Sulistyanto; Ismadi
Jurnal Teknik Sipil dan Arsitektur Vol. 24 No. 2 (2019): JURNAL TEKNIK SIPIL DAN ARSITEKTUR
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Tunas Pembangunan Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (413.004 KB) | DOI: 10.36728/jtsa.v24i2.980

Abstract

Kota Surakarta juga disebut Solo atau Sala melengkapi fungsi kota yaitu pengembangan sektor-sektor : Pariwisata, pendidikan, industri, perdagangan, budaya dan olahraga. Permasalahan yang timbul baik dari tuntutan manusia,kebutuhan akses cepat menuju area perkantoran, gaya hidup, pengaruh tingkat kemacetan lalu lintas ekonomi maupun tuntutan lahan yang tersedia maka keberadaan Solo Kondominium, Hotel and Shopping Mall merupakan salah satu alternatif pilihan fasilitas yang cukup untuk memenuhi tuntutan kebutuhan saat ini dan dapat sebagai investasi dimasa mendatang sesuai kualitas penghuninya. Dalam hal ini baik kualitas fisik bangunan yang menarik, letak yang strategis, dan fasilitas penunjang yang lengkap serta kualitas non fisik yang berupa tingkat privasi yang tinggi, rasa aman, suasanya yang menyenangkan dan nyaman. Konsep dasar perencanaan dan perancangan yang digunakan yaitu Sustainable Design yang berkaitan pada ketiga fungsi bangunan Solo Kondominium, Hotel and Shopping Mall. Dimana konsep yang digunakan dalam memanfaatkan potensi-potensi yang ada pada lokasi perancangan sehingga terjadi hubungan timbal balik yang saling mendukung antara objek perancangan dengan lingkungan sekitar, Karena definisi dari Sustainable Design sendiri adalah menciptakan dan mengoperasikan suatu lingkungan buatan (build environment) yang sehat berdasarkan kepada efisiensi sumber daya dan design ekologi. Pendekatan dengan konsep sustainable design akan diterapkan pada perencanaan dan perancangan Solo Kondominium, Hotel and Shopping Mall dalam rangka menciptakan dan mengoperasikan suatu lingkungan buatan (build environment) yang sehat berdasarkan kepada efisiensi sumber daya dan design ekologi. Guna meminimalisir kerusakan lingkungan karena dampak global warming.
PERPUSTAKAAN PUSAT DAN GALERI UNIVERSITAS TUNAS PEMBANGUNAN SURAKARTA BERPENEKANAN PADA PEMECAHAN MASALAH HEMAT ENERGI Wisnu Ady Permana; Eny Krisnawati; Ismadi
Jurnal Teknik Sipil dan Arsitektur Vol. 25 No. 1 (2020): JURNAL TEKNIK SIPIL DAN ARSITEKTUR
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Tunas Pembangunan Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36728/jtsa.v25i1.1060

Abstract

Guna mendukung proses pembelajaran mahasiswa Universitas Tunas Pembangunan memerlukan referensi studi pendidikan disetiap bidangya masing – masing. Keperluan referensi studi pendidikan tambahan guna meningkatkan pengetahuan di bidangnya masing - masing sehingga mahasiswa dapat mengembangkan inovasinya secara maksimal. Untuk itu adanya perpustakaan pusat bisa menjadi solusi bagi mahasiswa dalam pencarian referensi dan informasi. Saat ini keberadaan Perpustakaan pusat Universitas Tunas Pembangunan dirasa belum memadai secara kualifikasi untuk memenuhi kebutuhan mahasiswa dalam mencari referensi pendidikan dan informasi yang dapat membantu dalam proses perkuliahan. Pencahayaan dan penghawaan ruang perpustakaan dirasa masih kurang, disebabkan letak dan posisi perpustakaan yang terletak diantara ruang - ruang perkuliahan yang mengakibatkan terhambatnya cahaya matahari dan angin masuk kedalam ruang perpustakaan. Mengakibatkan perlu adanya penambahan sistem pencahayaan dan penghawaan buatan, yang mengakibatkan boros energi atau listrik. Konsep hemat energi (Energy-Efficient) berlandaskan pada pemikiran “meminimalkan penggunaan energi tanpa membatasi atau merubah fungsi bangunan, kenyamanan maupun produktivitas penghuninya”. Mengoptimasikan sistim tata udara-tata cahaya, integrasi antara sistim tata udara buatan alamiah, sistim tata cahaya buatan-alamiah serta sinergi antara metode pasif dan aktif dengan material dan instrumen hemat energi. Selain itu konsep hemat energi juga dibentuk oleh penataan Lansekap sebagai pendukung, berfokus pada kenyamanan pengguna baik secara thermal dan estetik. Perpustakaan Universitas Tunas Pembangunan Surakarta belum mempunyai desain tropis yang sesuai sehingga belum maksimalnya guna perpustakaan.
MUSEUM ALAT MUSIK TRADISIONAL DAN GEDUNG OPERA DI SURAKARTA BERPENDEKATAN ARSITEKTUR METAFORA Dennis Kresnatama Basta; Danarti Karsono; Ismadi
Jurnal Teknik Sipil dan Arsitektur Vol. 25 No. 1 (2020): JURNAL TEKNIK SIPIL DAN ARSITEKTUR
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Tunas Pembangunan Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (427.893 KB) | DOI: 10.36728/jtsa.v25i1.1062

Abstract

Perkembangan pariwisata kota Surakarta semakin meningkat tiap tahunnya. Selain itu sektor industri, perdagangan dan jasa pembangunannya juga semakin maju, hal ini juga didukung oleh faktor letak geografis. Peluang dan potensi yang dimiliki Kota Surakarta sangat besar dalam peningkatan dan pendapatan di sektor parawisata. Konsep perencanaan Museum Alat Musik Tradisional dan Gedung Opera di Kota Surakata, mengacu pada pariwisata edukasi tentang budaya indonesia sebagai penunjung program pemerintah serta mendukung pariwisata-pariwisata yang ada di Jawa Tengah. Dengan merencanakan Museum Alat Musik Tradisional dan Gedung Opera di Surakarta ini merupakan upaya kongkrit, wujud konsekuensi sebagai kota budaya. Serta dapat mendukung aspek pengetahuan alat musik tradisional, ekonomi dan pariwisata. Diharapkan dengan terwujudnya Museum Alat Musik Tradisional dan Gedung Opera di kota Surakarta dapat menjadikan wadah untuk koleksi alat musik tradisional, pementasan alat musik tradisional dan menambah wawasan tentang alat musik tradisional Indonesia bagi masyarakat. Museum Alat Musik Tradisional dan Gedung Opera di Surakarta diharapkan mampu menjadi tujuan wisata seni budaya bangsa, memiliki fungsi pelestarian sekaligus pendidikan bagi generasi muda terhadap alat musik tradisional dan sebagai daya Tarik masyarakat agar selalu mencintai alat musik tradisional.
POSISI ORIENTASI BANGUNAN PERMUKIMAN TEPI SUNGAI PADA PENGEMBANGAN POTENSI PARIWISATA KOTA Ismadi; Abito Bamban Yuuwono
Jurnal Teknik Sipil dan Arsitektur Vol. 25 No. 2 (2020): JURNAL TEKNIK SIPIL DAN ARSITEKTUR
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Tunas Pembangunan Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (169.088 KB) | DOI: 10.36728/jtsa.v25i2.1068

Abstract

Rekam jejak sejarah nusantara menunjukan bahwa sebagian besar kota-kota di indonesia berada pada daerah tepi laut dan tepi sungai besar, hal ini terjadi dikarenakan pada awal mula terbentuknya permukiman maka infra strukturnya belum tersedia sehingga masyarakat memanfaatkan sungai sebagai sarana jalur transportasi yang paling mudah dan sudah tersedia secara alami. Permukiman yang semula berada dan berkembang di sepanjang tepi pantai dan tepi sungai pada perkembangannya akan menjadi kota yang pada akhirnya semakin mendorong wilayah permukiman semakin jauh merambah ke daerah yang semakin jauh dari pantai dan sungai sehingga sarana transportasi yang semula mengandalkan sungai telah berkembang dengan sistem transportasi darat dan perkembangan ini telah mendorong sebagian besar masyarakat mulai meninggalkan sarana transportasi melalui sungai karena semakin lengkapnya infrastruktur jaringan jalan.Perkembangan sistem transportasi darat lambat laun akhirnya telah merubah pola orientasi bangunan pada permukiman tepi sungai yang semula berorientasi ke sungai telah berubah menjadi ke arah darat/jalan sehingga sungai yang pada mulanya menjadi muka kawasan permukiman yang berarti wajah dan halaman berubah menjadi arah belakang dari kawasan permukiman yang dapat di artikan arah yang buruk, kotor dan kurang diperhatikan dan hal tersebut juga telah merubah prilaku dan pandangan masyarakat terhadap nilai dan eksistensi sungai. Mengembalikan arah orientasi permukiman kembali menghadap kearah sungai tentunya akan memberikan dampak positif yang kompleks bagi pengembangan dan penataan kawasan mulai dari semakin terjaga kebersihannya, menghidupkan kembali sebagai sarana transportasi air yang dapat mengurangi kepadatan lalu lintas darat dan dapat menjadi obyek pariwisata melalui olahraga air, pasar terapung dan sebagainya. Kata kunci: Orientasi, Pemukiman, Tepi Sungai, Pariwisata, Kota
HOTEL RESORT YANG PRIVAT DAN REKREATIF DI SITU BAGENDIT KABUPATEN GARUT Kuncoro Ahmad Musthofa Musthofa; Ismadi; Rully
Jurnal Teknik Sipil dan Arsitektur Vol. 27 No. 2 (2022): JURNAL TEKNIK SIPIL DAN ARSITEKTUR
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Tunas Pembangunan Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36728/jtsa.v27i2.1850

Abstract

Program pengembangan pariwisata saat ini menjadi program unggulan yang sedang digarap serius oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Lokasi sasaran dari program ini adalah lokasi-lokasi potensial namun belum banyak diketahui dan dikunjungi karena minimnya fasilitas untuk wisatawan yang datang. Salah satu lokasi potensial yang menjadi unggulan program ini adalah Situ Bagendit di Kabupaten Garut. Dengan potensi yang dimilikinya, Pemerintah Provinsi Jawa Barat yakin Situ Bagendit akan menjadi kawasan wisata yang dapat menarik banyak wisatwan yang berkunjung setelah dilakukan revitalisasi dan pengembangan di kawasan tersebut. Upaya revitalisasi sudah dimulai oleh Pemerintah Provinsi sejak akhir tahun 2020 dan masih dalam proses finishing hingga jurnal ini ditulis. Adapun pengembangan yang dialakukan oleh pihak Pemerintah Provinsi meliputi 6 zona, yaitu zona publik, kuliner, green school, komersil, water sport, dan konservasi. Sayangnya, pengembangan yang dilakukan oleh pihak Pemerintah Provinsi tidak meliputi fasilitas akomodasi untuk para wisatawan, sehingga potensi durasi kunjungan yang dilakukan wisatawan hanya singkat. Dampakanya, wisatawan tidak dapat meng-eksplore seluruh spot wisata di kawasan dengan total luas lebih dari 120 hektar tersebut. Dampak tersbut merambat pada sisi efektifitas kawasan sebagai objek wisata, dengan singkatnya durasi berkunjung, terbatas pula kawasan yang ter-ekspose, dan sekit pula potensi pertumbuhan ekonomi yang terbentuk, dan puncaknya, program Pemerintah Provinsi untuk mengembangkan ekonomi msyarakat sekitar dengan wasilah pariwisata tidak dapat berjalan optimal. Hotel Resort dapat menjadi solusi untuk itu, karena selain sebagai sarana akomodasi, resort juga sesuai dengan konsep kawasan wisata. Bukan sesederhana hotel yang hanya menyediakan fasilitas akomodasi saja. Kata kunci: Akomodasi, Hotel, Resort, Situ Bagendit.
HOTEL RESORT YANG PRIVAT DAN REKREATIF DI SITU BAGENDIT KABUPATEN GARUT Kuncoro Ahmad Musthofa Musthofa; Ismadi; Rully
Jurnal Teknik Sipil dan Arsitektur Vol. 27 No. 2 (2022): JURNAL TEKNIK SIPIL DAN ARSITEKTUR
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Tunas Pembangunan Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36728/jtsa.v27i2.1850

Abstract

Program pengembangan pariwisata saat ini menjadi program unggulan yang sedang digarap serius oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Lokasi sasaran dari program ini adalah lokasi-lokasi potensial namun belum banyak diketahui dan dikunjungi karena minimnya fasilitas untuk wisatawan yang datang. Salah satu lokasi potensial yang menjadi unggulan program ini adalah Situ Bagendit di Kabupaten Garut. Dengan potensi yang dimilikinya, Pemerintah Provinsi Jawa Barat yakin Situ Bagendit akan menjadi kawasan wisata yang dapat menarik banyak wisatwan yang berkunjung setelah dilakukan revitalisasi dan pengembangan di kawasan tersebut. Upaya revitalisasi sudah dimulai oleh Pemerintah Provinsi sejak akhir tahun 2020 dan masih dalam proses finishing hingga jurnal ini ditulis. Adapun pengembangan yang dialakukan oleh pihak Pemerintah Provinsi meliputi 6 zona, yaitu zona publik, kuliner, green school, komersil, water sport, dan konservasi. Sayangnya, pengembangan yang dilakukan oleh pihak Pemerintah Provinsi tidak meliputi fasilitas akomodasi untuk para wisatawan, sehingga potensi durasi kunjungan yang dilakukan wisatawan hanya singkat. Dampakanya, wisatawan tidak dapat meng-eksplore seluruh spot wisata di kawasan dengan total luas lebih dari 120 hektar tersebut. Dampak tersbut merambat pada sisi efektifitas kawasan sebagai objek wisata, dengan singkatnya durasi berkunjung, terbatas pula kawasan yang ter-ekspose, dan sekit pula potensi pertumbuhan ekonomi yang terbentuk, dan puncaknya, program Pemerintah Provinsi untuk mengembangkan ekonomi msyarakat sekitar dengan wasilah pariwisata tidak dapat berjalan optimal. Hotel Resort dapat menjadi solusi untuk itu, karena selain sebagai sarana akomodasi, resort juga sesuai dengan konsep kawasan wisata. Bukan sesederhana hotel yang hanya menyediakan fasilitas akomodasi saja. Kata kunci: Akomodasi, Hotel, Resort, Situ Bagendit.