Claim Missing Document
Check
Articles

Found 36 Documents
Search

PENGARUH PERILAKU PEKERJA PEREMPUAN PADA PROYEK BANGUNAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA Eny Krisnawati
Jurnal Teknik Sipil dan Arsitektur Vol. 9 No. 13 (2011): Jurnal Teknik Sipil dan Arsitektur
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Tunas Pembangunan Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kepuasan kerja secara umum menyangkut sikap seseorang mengenai pekerjaannya. Karena menyangkut sikap, pengertian kepuasan kerja mencakup berbagai hal seperti kondisi dan kecenderungan perilaku seseorang. Kepuasan-kepuasan itu tidak tampak serta nyata, tetapi dapat diwujudkan dalam suatu hasil pekerjaan. Salah satu masalah yang sangat penting dalam bidang psikologi industri adalah mendorong karyawan untuk bekerja dengan lebih produktif. Untuk itu, perlu diperhatikan agar karyawan sebagai penunjang terciptanya produktivitas kerja dalam bekerja senantiasa disertai dengan perasaan senang dan tidak terpaksa sehingga akan tercipta kepuasan kerja para karyawan. Kepuasan kerja akan berbeda pada masing masing individu. Sangat sulit untuk mengetahui ciri-ciri kepuasan dari masing-masing individu. Namun demikian, cerminan dari kepuasan kerja itu dapat terlihat dari perilaku individu.
ELEMEN RUANG TERBUKA HIJAU DALAM FENOMENA KEBUTUHAN TATA RUANG PERKOTAAN ENY KRISNAWATI
Jurnal Teknik Sipil dan Arsitektur Vol. 6 No. 10 (2009): Jurnal Teknik Sipil dan Arsitektur
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Tunas Pembangunan Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sebagai bagian dari rencana tata ruang kota (RTRK), kedudukan ruang terbuka hijau (RTH) merupakan ruang terbuka publik yang direncanakan pada suatu kawasan atau  lingkungan , yang tersusun atas ruang terbuka hijau dan ruang terbuka non hijau. Ruang terbuka hijau, memiliki fungsi dan peran khusus pada masing-masing kawasan yang ada pada setiap perencanaan tata ruang kota, yang direncanakan dalam bentuk penataan tumbuhan, tanaman  dan vegetasi dari jenis tanaman penyejuk, pelindung, penutup tanah  , serta instrumen kelengkapan lain, agar dapat berperan dalam mendukung fungsi ekologis, sosial budaya, dan estetika/arsitektural, sehingga dapat memberi manfaat optimal bagi kesejahteraan masyarakat. Ruang terbuka memiliki peran yang cukup penting dalam memberikan keleluasaan gerak penggunanya,  karena aktivitas dan perkembangan kota yang semakin lama semakin berkembang sesuai dengan tuntutan dan kebutuhan manusia yang hidup di dalamnya. Dengan adanya ruang terbuka,  manusia dihadapkan pada suasana yang berbeda dengan aktivitas kesehariannya.
KONSERVASI BANGUNAN DAN LINGKUNGAN KERATON KASUNANAN SURAKARTA ENY KRISNAWATI
Jurnal Teknik Sipil dan Arsitektur Vol. 2 No. 4 (2002): jurnal teknik sipil dan arsitektur
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Tunas Pembangunan Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Konservasi merupakan istilah yang menjadi payung dari semua kegiatan pelestarian sesuai dengan kesepakatan internasional yang telah dirumuskan dalam Piagam Burra tahun 1981 ‘ The Burra  Charter of the concervation of cultural Sicnificate ‘. istilah-istilah dasar yang disepakati dalam piagam Burra antara lain : Konservasi,  Preservasi, Restorasi, Rehabilitasi, Adaptasi/Revilatasi, Domisili. Sedangkan kriteria dan motivasi konservasi menurut Catanese, AJ dan Snyder, JC(1979) adalah estetika, Kejamakan, Kelangkaan, peranan sejarah serta memperkuat kawasan didekatnya. Lingkup konservasi dalam suatu lingkungan kota, obyek dan lingkungan konservasi digolongkan dalam luasan : satuan areal, satuan pandangan/ visual/ landscape, satuan fisik/ berwujud bangunan, tentang bentang alam. Pendekatan Adaptiv Reus (Adaptiv Reus an Apporch), merupakan pendekatan pelestarian ditinjau dari peruangan (Caries C, Ramalaksmi, 1955). Lingkungan Keraton Surakarta terdapat elemen-elemen ruang sebagai pembentuk lingkungan keseluruhan keraton yang mempunyai nilai historis, estetika, kejamahan, kelangkaan dan memperkuat lingkungan. Dari sini akan terungkap bahwa dari elemen-elemen ruang di lingkungan Keraton Surakarta secara arsitektur mempunyai nilai sejarah, nilai viston, stop, land mark, edge, tress of town space, space lier, the traditional economic bace.
STUDI PENENTUAN FUNGSI SABUK HIJAU KOTA DALAM MASALAH PEMBANGUNAN LINGKUNGAN PERKOTAAN DI SURAKARTA ENY KRISNAWATI
Jurnal Teknik Sipil dan Arsitektur Vol. 8 No. 12 (2010): jurnal teknik sipil dan arsitektur
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Tunas Pembangunan Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perubahan kondisi lingkungan dapat berpengaruh buruk terhadap manusia. Hal ini tentunya bisa berdampak global pada lingkungan, khususnya bagi kesehatan masyarakat sendiri. Berbagai bentuk perusakan lingkungan, seperti pencemaran udara, pencemaran air, dan menurunnya kualitas lingkungan akibat bencana alam, seperti bencana banjir, bencana kekeringan, tanah longsor, kebakaran hutan, masalah sampah, dan meningkatnya kadar polusi udara merupakan masalah lingkungan yang tergolong bukan sepele. Sebab, tidak terselesaikannya atau berlarut-larutnya masalah lingkungan akan menghancurkan potensi pemenuhan generasi mendatang. Termasuk adanya kemerosotan kualitas lingkungan bisa berdampak buruk bagi kenyamanan lingkungan, khususnya bagi kehidupan manusia. Sabuk hijau  kota merupakan pendekatan dan penerapan salah satu atau beberapa fungsi hutan dalam kelompok vegetasi di perkotaan untuk mencapai tujuan proteksi, rekreasi, estetika, dan kegunaan fungsi lainnya bagi kepentingan masyarakat perkotaan. Untuk itu, hutan kota tidak hanya berarti hutan yang berada di kota, tetapi dapat pula berarti bahwa hutan kota dapat tersusun dari komponen hutan, dan kelompok vegetasi lainnya yang berada di kota, seperti taman kota, jalur hijau, serta kebun dan pekarangan.
MAKNA LANGGAM PENDAPA AGENG PURI MANGKUNEGARAN SURAKARTA ENY KRISNAWATI
Jurnal Teknik Sipil dan Arsitektur Vol. 2 No. 2 (2001): Jurnal Teknik Sipil dan Arsitektur
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Tunas Pembangunan Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Form of tradional architecture are not only visible things, but also the symbolic meaning that are contained in them. The meaning in architecture has an important role for architectural form. The design of bulding and the form of bulding have the strong relation with the special element of culture and have relation with condition of nature (Amos Rapoport, 1976). Style is the appearning charaeteristic in object, designed as aresult of using special form. Style has relation with the charaeteristic of building fisically. Puri Mangkunegaraan was built in 1725 by K.G.P.A.A. Mangkunegara I or raden Mas said or Pangeran Samber Nyawa. Puri Mangkunegaran was built in concept of Javanese traditional architecture, with all tre form and symbols which have the special meaning, form the conceptof design, orientation, the form till the style that had syimbolic meaning, all of those come to saved and prosperous condition fisically and soully. The Pendapa is one of  parts of the complex of Javanise traditional building that have concept and meaning basides the Peringgitan and dalem Ageng buildings. Pendapa in Javanese traditional house are used as public building, guest room, and room for the spectator who attend  the shadow puppet held in Peringgitan building. Pendapa Mangkunegaran is the biggest one of some building in indonesia that have many symbols in its architecture. With this background the seacher would like to analize the meaning of the style contained in Pendapa Ageng Mangkunegaran. Along with the aim of the search, that is qualitativdescriptive search, so the approach of description is to be used combined with the picturial media and theories.
CITRA PESONA KOTA SURAKARTA DALAM UPAYA MEWUJUDKAN DESTINASI WISATA TERKAIT OBYEK WISATA YANG ADA ENY KRISNAWATI
Jurnal Teknik Sipil dan Arsitektur Vol. 16 No. 20 (2015): JURNAL TEKNIK SIPIL DAN ARSITEKTUR
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Tunas Pembangunan Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Citra suatu kota sangat menarik untuk diteliti, terutama kaitannya dengan keberadaan obyek wisata yang ada , di mana wisata, budaya, tradisi dan  monumen erat kaitannya dengan estetika, di samping estetika yang terkandung di dalam visual monumen tersebut, citra akan menentukan arah kemajuan, termasuk di dalamnya sektor  pariwisata. Permasalahan estetika kota, monumen dan citra pesona pariwisata belum banyak dikaji, hal ini mengingat perencanaan dan pengelolaan daya tarik wisata alam, sosial budaya maupun objek wisata minat khusus harus berdasarkan pada kebijakan rencana pembangunan nasional maupun regional. Jika kedua kebijakan rencana tersebut belum tersusun, tim perencana pengembangan daya tarik wisata harus mampu mengasumsikan rencana kebijakan yang sesuai dengan area yang bersangkutan.Tujuan dari penelitian  ini adalah:a) Mengetahui kondisi fasilitas, sarana prasarana Wisata kota Surakarta b) Mengkaji usaha-usaha yang dilakukan Pemerintah Kota Surakarta dalam mempersiapkan Surakarta menjadi Destinasi, c). Memetakan potensi wisata kota Surakarta. Adapun manfaat dari penelitian ini adalah memberikan informasi kepada pemerintah Kota Surakarta , Penyusunan ini didasarkan pada permasalahan yang dirumuskan sebelumnya beserta tujuan yang akan dicapai. Adapun prosedur penelitian yang dimaksud :a) Mengurus perijinan.b) Menyiapkan perlengkapan penelitian. c) Menyusun protokol penelitian dengan merencanakan jadwal pelaksanaan serta mengembangkan pedoman pengumpulan dananya. d) Mengumpulkan data di lokasi dengan melakukan wawancara, observasi, dananalisa dokumen e) Menelaah masalah yang dianggap penting guna menentukan strategi pengumpulan data berikutnya serta mempersiapkan analisis awal. Untuk selanjutnya data mendapatkan data yang lebih memfokus, untuk menghasilka data yang sudah terkumpul selanjutnya merumuskankesimpulan akhir sebagai temuan penelitian.
STUDI KEBERADAAN CITY WALK TERHADAP FUNGSI PERUNTUKAN (Study kasus City Walk Jl. Slamet Riyadi Surakarta) ENY KRISNAWATI
Jurnal Teknik Sipil dan Arsitektur Vol. 13 No. 17 (2013): JURNAL TEKNIK SIPIL DAN ARSITEKTUR
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Tunas Pembangunan Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tata ruang dan lingkungan hidup mengandung arti yang sangat luas karena kota yang baik merupakan kesatuan ruang yang direncanakan berdasarkan kebutuhan komponen penyusunan ruangnya, sehingga dapat menciptakan suasana kenyamanan dan kesehatan bagi warganya. penelitian ini dibatasi pada kemungkinan dampak yang ditimbulkan dengan keberadaannya city walk baik dampak positif maupun negatif terhadap fungsi dan peran dalam kaitannya penataan perkotaan Surakarta secara lebih luas. Sesuai dengan tujuan penelitian yaitu mengkaji Keberadaan city walk  terhadapfungsi dan peran dalam lingkungan perkotaan. Penelitian ini merupakan penelitian terapan (Applied research).pendekatan kuantitatif dan fenomenologis, namun pendekatan fenomenologis ini merupakan pendekatan yang populer di dalam penelitian studi perilaku. Untuk penelitian ini digunakan pendekatan fenomenologi rasionalistik.Pengalih fungsian city walk menjadi tempat area PKL,parkir roda dua maupun empat, city walk yang seharusnya nyaman bagi difabel dan nondifabel justru akan terganggu dengan hadirnya kendaraan bermotor roda dua yang melewati untuk menghindari kemacetan di jalan utama, sehingga diperlukan penanganan yang cukup baik. Bagi pengguna yang tidak mengikuti tata tertip / aturan yang terkait dengan pemfungsian city walk perlu diberikan pengertian dan  sangsi.
TINJAUAN ASPEK BUDAYA PADA PURA MANGKUNEGARAN SURAKARTA DALAM UPAYA MENGGALI IDE KONSEP RUMAH TINGGAL JAWA ENY KRISNAWATI
Jurnal Teknik Sipil dan Arsitektur Vol. 15 No. 19 (2014): JURNAL TEKNIK SIPIL DAN ARSITEKTUR
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Tunas Pembangunan Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Arsitektur tradisional, dalam hal ini rumah tinggal Jawa merupakan salah satu identitas dari pendukung kebudayaan, yang mempunyai arti penting dalam kehidupan. Sebagai identitas maka arsitektur tradisional menjadi kebanggaan dari setiap pendukungnya. keraton Mangkunegaran sering juga disebut Pura atau Puri Mangkunegaran, yang didirikan oleh Mas Said atau Pangeran Samber Nyawa dan bergelar Mangkunegara I, keanggunan arsitektur tradisional pada bangunan pura Mangkunegaran dari pola tata ruang, orientasi bangunan, bentuk bangunan sampai dengan wujud, rupa, ragam, atau bentuk. Sisi lain yang melandasi terjadinya bentuk fisik,  falsafah, konsep, tata nilai, ide, gagasan, makna atau isi. Bangunan pura Mangkunegaran merupakan bangunan rumah tinggal Pangeran, karena itu konsep yang diterapkan pada bangunan rumah tinggal Jawa berbeda dengan konsep keraton, namun tetap berkiblat pada konsep keratin.
TERCIPTANYA RUANG TERBUKA HIJAU KOTA di SURAKARTA TERKAIT SURAKARTA SEBAGAI KOTA LAYAK ANAK ENY KRISNAWATI
Jurnal Teknik Sipil dan Arsitektur Vol. 20 No. 24 (2017): JURNAL TEKNIK SIPIL DAN ARSITEKTUR
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Tunas Pembangunan Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sebuah kota /kabupaten sebagai kota layak anak adalah merupakan kumpulan dan akumulasi dari program yang ada pada beberapa kementerian. Karena itu, tidaklah heran kalau program kota layak anak akan memberi manfaat secara langsung kepada anak-anak, karena perspektifnya bukan pada anak tapi  program sektoral. Penerapan kebijakan kota layak anak ini pun tak bisa dipisahkan dari karakter masing-masing kota. Meskipun bertujuan sama, belum tentu kota satu dan lainnya mempunyai hasil yang sama dalam pengimplementasian sebuah kebijakan yang sama Setiap kota adalah organisme yang spesifik dengan karakter yang spesifik pula. Upaya penerapan kebijakan ini memerlukan sebuah kajian mendalam dan panjang. Ruang Terbuka Hijau (RTH)  yang semakin berkurang akan menimbukan masalah tersendiri bagi suatu kota  mengingat RTH diarahkan untuk pemenuhan kuota 30%  dengan berbagai peningkatan baik  secara  kualitas maupun kuantitas. RTH suatu perkotaan merupakan bagian terpenting dari sistem penataan Tata Ruang baik RTH pasif maupun aktif. RTH aktif merupakan program pemerintah Surakarta. Taman yang dibangun memiliki fungsi beragam yang utamanya untuk pendidikan anak. Dengan mencoba menampilkan konsep yang berbeda dalam pembangunan taman. Taman RPTRA dibangun dekat dengan permukiman warga, terutama warga miskin. Sehingga RPTRA dapat berperan sebagai community center bagi masyarakat sekitar. Proses pembangunan RPTRA juga melibatkan masyarakat sekitar. Bahkan perawatan taman juga dilakukan oleh masyarakat di sekitar, RPTRA memposisikan warga sebagai pemilik dan pengelola taman, bukan sekadar penikmat taman
SURAKARTA OTOMOTIF CENTER BERPENDEKATAN ARSITEKTUR HIGH-TECH Febrianda Aryawan; Eny Krisnawati; Rully
Jurnal Teknik Sipil dan Arsitektur Vol. 24 No. 2 (2019): JURNAL TEKNIK SIPIL DAN ARSITEKTUR
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Tunas Pembangunan Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (388.616 KB) | DOI: 10.36728/jtsa.v24i2.978

Abstract

Mobil sebagai sarana transportasi dan hobi. Bagi para penjual dan pembeli atomotif seperti tersebut, mobil yang dipasok oleh satu ATPM belum tentu dapat memenuhi selera mereka. Sehingga menciptakan pasar baru bagi para pengusaha mobil di Surakarta. Pasar yang dibidik dan yang masih bertahan hingga sekarang adalah pasar mobil Jepang. Keberadaan pusat otomotif yang representatif di Surakarta atau bisa disebut Surakarta Otomotif Center dapat menjadi wadah bagi penjual maupun pembeli yang tertarik pada bidang otomotif, dan menjadikan satu market tersendiri. Fasilitas otomotif di Surakarta seperti showroom, bengkel dan tempat test drive masih terpisahpisah sehingga menyulitkan bagi masyarakat yang ingin kemudahan dan kepraktisan dalam aksesnya. Atas dasar tersebut maka pusat otomotif yang tidak hanya berfungsi sebagai satu macam showroom ATPM, bengkel dan tempat test drive melainkan juga sebagai penjualan berbagai aksesoris mobil dibangun di Surakarta.