Claim Missing Document
Check
Articles

Found 21 Documents
Search

Kajian Pengelolaan Instalasi Sumur Bor PDAM Kabupaten Jember Rochana, Indah; Hadi, Wahyono
Environmental Engineering Journal ITATS Vol 4, No 2 (2024): Environmental Engineering Journal ITATS
Publisher : Teknik Lingkungan, Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31284/j.envitats.2024.v4i2.7451

Abstract

Penyediaan air minum di kabupaten Jember dimulai pada tahun 1932 yang sarananya dibangun pemerintah Belanda. Untuk sarana produksi terdapat sumber mata air, sumber airtanah atau sumur bor dalam dan sumber air permukaan. Untuk unit produksi yang bersumber dari airtanah yaitu instalasi sumur bor, merupakan instalasi terbanyak yang dimiliki baik di wilayah pelayanan dalam kota maupun di luar kota atau cabang. Dari 22 instalasi yang ada di wilayah pelayanan kota, 7 instalasi sudah tidak aktif dikarenakan produksi debit yang habis dan apabila tetap dioperasikan tidak sebanding antara biaya operasional dan pendapatan penjualan air. Sebagai upaya dalam mengelola asset instalasi sumur bor maka diperlukan kajian dengan menganalisis aspek pelayanan, aspek operasional dan aspek keuangan. Aspek pelayanan dengan menganalisis jumlah pelanggan dan pemakaian air. Sedangkan aspek operasional akan menganalisis jumlah debit produksi dari masing-masing instalasi sumur bor dan kualitas air yang dihasilkan. Aspek keuangan akan menganalisis antara hasil penjualan dengan biaya produksi yang dikeluarkan. Pada hasil analisis AHP dapat disimpulkan bahwa jumlah pemakaian air adalah prioritas dalam pengelolaan instalasi sumur bor dengan nilai sebesar 31.5%; jumlah debit produksi sebesar 27.8%; jumlah pelanggan sebesar 16.6%; jumlah biaya produksi sebesar 14.1%; jumlah penjualan air sebesar 6.2%; dan kualitas air sebesar 3.8% Rencana strategis dilakukan dengan skoring pada masing-masing unit instalasi sumur bor sehingga didapatkan beberapa rencana strategi yaitu: Penghentian operasional instalasi Sumur Bor; Penekanan biaya produksi; Peningkatan pemakaian air pada pelanggan; Pendalaman struktur konstruksi sumur; Peningkatan penjualan air. Untuk melaksanakan rencana strategis ini dapat dimulai dengan pendataan asset yang lebih detail sehingga apabila sumur bor akan dihentikan operasinya atau dilakukan re-boring dapat dilakukan dengan tepat sasaranĀ