Claim Missing Document
Check
Articles

Found 21 Documents
Search

The Feasibility Study of The Drinking Water Supply at Grand Dharmahusada Lagoon Apartement of Surabaya Mardiyanti Adnan Aksa; Wahyono Hadi
Jurnal Teknik ITS Vol 8, No 2 (2019)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (786.397 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v8i2.49750

Abstract

The city of Surabaya has become the most targeted city for developers to set up apartments. Many residents outside Surabaya want to live in Surabaya because of their work or business. No wonder the number of water needs in Surabaya is increasing. The Grand Dharmahusada Lagoon apartment is the location to be studied for the feasibility of developing a ready-to-drink system There are three alternatives offered to provide ar ready to drink, namely (1). Everything that comes out of the apartment faucet is ready to drink water; (2) ready-to-drink water only in kitchen units of apartment units; and (3) ready-to-drink water is provided by the apartment for each unit in the form of Gallon packaging. From the results of a comparison of the water quality test of PDAM Kota Surabaya with the quality standards of bottled drinking water, several parameters were obtained which still exceeded the applicable quality standards. The technology used to treat PDAM water into ready-to-drink water is to use Ultrafiltration, Carbon Filter and Ozone
Pengaruh Pengenceran Lindi dan Penambahan Bakteri Starter terhadap Pertumbuhan Tanaman Pangan Nur Diana Safitri; Wahyono Hadi
Jurnal Teknik ITS Vol 6, No 2 (2017)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (201.007 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v6i2.25064

Abstract

Permasalahan mengenai lindi sampah merupakan salah satu dampak dari timbulan sampah. Timbulan sampah menghasilkan lindi yang dapat mencemari lingkungan. Salah satu cara untuk mengurangi dampak adanya lindi adalah dengan memanfaatkannya menjadi pupuk. Dalam pemanfaatannya menjadi pupuk organik, lindi difermentasikan menggunakan bakteri penambat N, yaitu Azospirillum. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pengenceran lindi dengan konsentrasi bakteri starter terhadap laju pertumbuhan tanaman pangan yang baik. Variabel yang digunakan adalah pengenceran lindi dan konsentrasi penambahan bakteri starter. Pengenceran yang digunakan yaitu 50x, 75x, 100x, dengan volume sampel sebanyak 10 ml. penelitian ini dilakukan dalam skala laboratorium dengan tanaman uji berupa Sorghum bicolor dan Zea mays. Proses fermentasi pada masing-masing reaktor uji dilakukan selama 14 hari. Analisis dilakukan pada jumlah koloni bakteri, BOD5, COD, amonium, nitrat, serta parameter fisik berupa pH dan suhu. Hasil dari penelitian berupa besarnya pertambahan batang dan daun tanaman uji. Pertambahan tinggi batang tanaman yang terbaik adalah penambahan dari pupuk D1 untuk tanaman Sorghum bicolor dan D2 untuk tanaman Zea mays. Kedua pupuk tersebut memberikan pengaruh yang signifikan terhadap pertumbuhan tanaman uji.
Uji Pemanfaatan Pupuk Organik Cair Lindi Dengan Penambahan Bakteri Starter Terhadap Pertumbuhan Tanaman Hortikultura (Solanum Melongena dan Capsicum Frutescens) Dania Dwi Dimiati; Wahyono Hadi
Jurnal Teknik ITS Vol 6, No 2 (2017)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (300.534 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v6i2.25199

Abstract

Air lindi apabila tidak dikelola dengan baik maka akan menimbulkan dampak negatif karena mengandung zat pencemar organik dan anorganik yang tinggi.  Namun, air lindi memilik kandungan unsur hara makro berkadar tinggi. Selain itu, saat ini penggunaan pupuk anorganik yang berlebihan akan mengurangi tingkat kesuburan tanah dan menurunnya produktivitas tanaman. Maka dilakukan penelitian untuk mengolah air lindi yang berasal dari Stasiun Peralihan Antara (SPA) Rangkah Surabaya untuk menghasilkan pupuk cair organik dengan memanfaatkan bakteri starter melalui proses fermentasi. Variabel yang digunakan adalah variasi pengenceran lindi dan penambahan bakteri starter (cair dan bubuk). Tahapan persiapan terdiri atas uji karakteristik lindi awal serta pembuatan media penanaman. Kemudian tahap utama terdiri pembuatan reaktor, proses fermentasi,  uji Total Plate Count (TPC), uji karakteristik hasil fermentasi, dan pengamatan pertumbuhan tanaman dengan pemberian pupuk organik cair lindi. Tanaman yang digunakan sebagai bahan uji adalah terong (Solanum melongena) dan cabai (Capsicum frutescens). Hasil penelitian menunjukkan interaksi antara faktor penambahan bakteri dan pengenceran lindi berpengaruh signifikan terhadap peningkatan amonium dan nitrat hasil fermentasi. Reaktor yang memiliki pengaruh paling signifikan adalah B3 (untuk starter serbuk) dan C3 (untuk starter cair). Sedangkan yang memiliki konsentrasi optimum penambahan bakteri adalah reaktor B3 dan D1. Pemberian pupuk organik cair variasi B3 dan D1 pada tanaman seharusnya memberikan respon cepat terhadap laju pertumbuhan tanaman, namun pada hasil pengamatan di lapangan menunjukkan hasil yang berbeda.
Studi Kinerja Slow Sand Filter dengan Bantuan Lampu Light Emitting-Diode (LED) Putih Carissa Yumna Ekadewi; Wahyono Hadi
Jurnal Teknik ITS Vol 7, No 1 (2018)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (404.236 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v7i1.29054

Abstract

Pada penelitian ini dilakukan proses filtrasi dengan menggunakan slow sand filter sebagai salah satu metode dalam pengolahan air bersih. Selanjutnya dilakukan analisis efisiensi penurunan tingkat kekeruhan, total coliform, dan zat organik (KMnO4) yang dapat diturunkan oleh unit slow sand filter untuk mengolah air sumur dengan bantuan lampu Light Emitting Diode (LED) putih dan adanya geotekstil dalam setiap unit slow sand filter. Variasi pada penelitian ini yaitu: jarak lampu ke air permukaan sebesar 20 cm dan 40 cm dengan rate filtrasi 0,3 m3/m2.jam dan 0,1 m3/m2.jam. Pada penelitian ini digunakan air baku yaitu air sumur di daerah Mulyorejo dengan nilai awal kekeruhan 8,43 NTU, nilai awal total coliform 16.000 per 100 ml sampel, dan nilai awal zat organik (KMnO4) 29,072 mg/L. Dihasilkan bahwa efisiensi penurunan tingkat kekeruhan, total coliform, dan zat organik (KMnO4) pada variasi jarak lampu sebesar 40 cm ke air permukaan dan rate filtrasi 0,1 m3/m2/jam adalah yang paling baik dengan nilai rata-rata efisiensi kekeruhan sebesar 96,71%, total coliform sebesar 99,76%, dan zat organik (KMnO4) sebesar 89,96%.
Kinerja Slow Sand Filter dengan Bantuan Lampu Light-Emitting Diode (LED) Biru dan Merah Vanny Widiyanti; Wahyono Hadi
Jurnal Teknik ITS Vol 7, No 1 (2018)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (427.713 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v7i1.29066

Abstract

Kebutuhan air bersih yang semakin besar terutama pada wilayah perkotaan yang minim sumber daya air mengakibatkan kebutuhan persediaan air bersih bagi masyarakat meningkat. Selain masalah kualitas air masalah yang muncul saat ini adalah terbatasnya lahan untuk pengolahan air untuk mengatasi permasalahan mengenai pengolahan air tersebut maka digunakan sistem pengolahan air minum dengan menggun slow sand filter (SSF) dengan bantuan lampu light-emitting diode (LED) Biru dan Merah sebagai cahaya dalam proses SSF. Dalam penelitian yang bertujuan untuk menentukan kontribusi dari penggunaan lampu LED biru dan merah ini dilakukan tahapan yaitu tahap analisis awal, tahap aklimatisasi dan tahap pengoperasian dengan tiga variasi kecepatan yaitu 0,1 m3/m2.jam, dan 0,3 m3/m2.jam, serta dilakukan analisis parameter uji kekeruhan, zat organik, dan total coliform. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan SSF dengan bantuan lampu LED biru dan merah terhadap parameter kekeruhan memiliki efisiensi sebesar 84,45%-95,49% dengan kontribusi penggunaan lampu LED sebesar 1,28%-11,98%, dan pada parameter uji zat organik nilai efisiensi sebesar 81,67%-91,91% dengan ekontribusi penggunaan lampu LED biru dan merah sebesar 42,71%-75,36%, dan pada parameter total coliform efisiensi removal sebesar 92,89%-99,37% dengan kontribusi dari penggunaan lampu sebesar 2,86%-12,23%. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa penggunaan lampu LED berwarna merah dengan kecepatan laju filtrasi 0,1 m3/m2.jam memiliki rata-rata efisiensi removal paling optimal.
Study of Economic Waste Exchange in Batam City Yuvita Dian Siswanti; Wahyono Hadi
Jurnal Sains dan Seni ITS Vol 8, No 2 (2019)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (291.61 KB) | DOI: 10.12962/j23373520.v8i2.49751

Abstract

The problem of industrial waste in Batam City has not been fully solved. For this reason, this study was conducted to examine the concept of the application of the waste exchange and the applications. The waste exchange aims to help industries, especially for manufacturing industry, to solve their waste by opening business opportunities for waste users. It also help related agencies to monitoring and manifesting waste. It can be used as the initiator of joint office to oversee the possibility of transactions and waste traffic, so the waste does not cause impact on the environment. This research was carried out using in-depth interview techniques and consultations. Determining respondents is done by using purposive sampling, which is the respondents are determining by certain considerations. The AHP method used to carry out factors that influence of the waste exchange formation and strategic recommendations to the relevant agency of establishing waste exchange in Batam City. The results of the AHP analysis of the main factors that were prioritized by agency respondents were economic factors (32.4%) and the factors that had the lowest priority were organizational governance (17.1%). Respondents to waste utilization or waste users, technology availability factors have a high priority (43.1%) and the characteristics of waste characteristics have the lowest priority (20%)
Application of Bio-pore Infiltration Hole as an Urban Runoff Management Searphin Nugroho; Wahyono Hadi
IPTEK Journal of Proceedings Series No 5 (2019): The 1st International Conference on Business and Management of Technology (IConBMT)
Publisher : Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (923.135 KB) | DOI: 10.12962/j23546026.y2019i5.6348

Abstract

The application of bio-pore infiltration holes (BIH) can be one solution for urban runoff management by reducing surface runoff to the ground. But, the difference in soil types and characteristics could affect the runoff reduction that can be achieved by BIH. This research aims to determine the runoff reduction can be achieved by bio-pore infiltration hole (BIH) from different soil types and conditions. The methods in this study mainly focus on hydraulic conductivity calculations using Porchet method and the implementation of Minister of Environment Regulation Numb. 12/2009 for the BIH installations. Based on the implementation of Minister of Environment Regulation Numb. 12/2009, the required BIHs for the area of 500 m2 are 1,000, both for silt and clay soils. The runoff reductions that can be achieved with the application of BIHs are 38.98 - 95.73% for silt soils and 20.67 - 54.28% for clay soils, depends on the soil conditions
DESALINASI AIR PAYAU MENGGUNAKAN ENERGI SOLAR DENGAN PARABOLIC TROUGH Titis Rosari; Wahyono Hadi; Ali Masduqi
Purifikasi Vol 14 No 1 (2014): Jurnal Purifikasi
Publisher : Department of Environmental Engineering-Faculty of Civil, Environmental and Geo Engineering. Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j25983806.v14.i1.9

Abstract

Solar still atap kaca merupakan salah satu inovasi renewable energy untuk proses desalinasi. Penambahan reflektor parabolic trough berfungsi untuk meningkatkan suhu dalam sistem. Tujuan penelitian ini adalah menganalisa volume air tawar yang dihasilkan dengan parabolic trough, memisahkan DHL dan TDS dari air olahan, menentukan tinggi air optimum, dan efek warna pada basin. Penelitian menggunakan aliran semi kontinu dengan pengaturan aliran air menggunakan pelampung air. Air baku yang digunakan berasal dari sumur warga Kejawan Putih. Penggunaan parabolic trough pada sistem desalinasi dapat meningkatkan volume produksi hingga 66% dibandingkan tanpa menggunakan parabolic trough. Efisiensi destilasi ekperimen mencapai 18,12%. Volume yang dihasilkan sebesar 2,494 L/m2 dalam satu hari dengan laju destilasi 0,312 L/m2. Kemampuan penyisihan TDS dan DHL sebesar 99,9%. Pada eksperimen ini variabel warna bak dan ketinggian air tidak berpengaruh signifikan terhadap hasil kondensat. Solar still is one of the inovations of renewable energy for desalination process. The function of using parabolic trough reflector is to increase temperature on the system. The purposes of this study was to analyze fresh water yield by using of parabolic trough, removing DHL and TDS from brackish water’s samples, and effect of color on the basin. This research using semi-continuous flow with water flow setting by water buoy. Raw water used was came from wells at Kejawan Putih subdistrict.. The using of the parabolic trough desalination system can increase production volume by 66% when compared without parabolic trough. Experimental distillation efficiency reached 18.12%. Condensate yield has been found to be 2,494 L/m2 in one day and distillation rate of 0.312 L/m2. These process can allowance 99.9% of the TDS and DHL. In this experiment the variable of basin color and depth water did not significantly influence to condensate yield.
Karakteristik Adsorben Karbon Aktif Dari Limbah Padat Kelapa Sawit (Review) Dwi Ermawati Rahayu; Wahyono Hadi
Purifikasi Vol 17 No 1 (2017): Jurnal Purifikasi
Publisher : Department of Environmental Engineering-Faculty of Civil, Environmental and Geo Engineering. Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j25983806.v17.i1.46

Abstract

Agroindustri kelapa sawit menghasilkan limbah biomassa dengan volume yang besar. Limbah tersebut berpotensi untuk dimanfaatkan menjadi bioadsorben untuk digunakan dalam pengolahan air limbah, air minum dan remediasi tanah. Kualitas adsorben yang baik mempunyai karakteristik porositas tinggi, stabilitas fisik kimia dan luas area permukaan besar. Untuk menghasilkan bioadsorben karbon aktif maka dilakukan proses karbonisasi dilanjutkan dengan proses aktivasi. Proses ini meliputi aktivasi fisik, kimia serta gabungan fisik-kimia maupun kimia-fisik. Aktivasi bertujuan untuk meningkatkan mesopori dan makropori sehingga dihasilkan karbon aktif dengan luas permukaan spesifik yang besar. Pemilihan proses aktivasi secara fisik, kimia asam atau basa untuk proses aktivasi akan berpengaruh terhadap karakteristik karbon aktif yang dihasilkan. Terutama berpengaruh terhadap affinitas alifatik fungsional grup yang terdapat pada permukaan atas karbon aktif
Optimalisasi Sistem Penyediaan Air Minum Dengan Menerapkan District Meter Area Pada Perusahaan Umum Daerah Air Minum Tirta Kencana Kabupaten Jombang Indriaty, Any; Hadi, Wahyono
Jurnal Teknologi Lingkungan Lahan Basah Vol 11, No 2 (2023): Juli 2023
Publisher : Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jtllb.v11i2.66883

Abstract

Air minum menjadi kebutuhan dasar dan hak masyarakat yang wajib dipenuhi oleh pemerintah. Penyediaan air minum yang layak sesuai dengan standar baku mutu yang telah ditetapkan pemerintah tertuang dalam PERMENKES No. 492 Tahun 2019 tentang persyaratan kualitas air minum. Tulisan ini membahas sebagian hasil  studi  yang  dilakukan  untuk   mengkaji tekanan sistem jaringan perpipaan distribusi air minum di PERUMDAM Tirta Kencana Kabupaten Jombang serta pelayanan distribusi air yang belum merata sesuai dengan kondisi eksisting jaringan perpipaan yang masih interkoneksi sehingga masih belum bisa memetakan arah aliran air dan jumlah debit pada daerah tertentu serta menerapkan DMA.Metode yang digunakan untuk mengatur tekanan air pada pelanggan dapat disimulasikan menggunakan analisis software EPANET 2.2 dengan perhitungan berkala  selama kurun waktu 24 jam. Pembahasan dilakukan dengan mangambil studi kasus di 3 sumber air yang dimiliki PERUMDAM Tirta Kencana Kabupaten Jombang dengan kondisi eksisting sistem jaringan perpipaan yang masih interkoneksi dengan menerapkan Distric Meter Area (DMA).Setelah permodelan dengan epanet 2.2 disimulasikan akan mendapatkan hasil simulasi yang optimal umtuk digunakan sebagai acuan dalam membentuk DMA sebagai uapaya mengoptimalkan sistem jaringan perpipaan eksisting.