Fauzi Fauzi.
Unknown Affiliation

Published : 13 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

KEMAMPUAN SISWA MEMAHAMI KONSEP PECAHAN SENILAI MELALUI MEDIA DI KELAS IV SDN 22 BANDA ACEH Putri Elisa; Fauzi Fauzi.; Awaluddin Awaluddin.
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar Vol 3, No 3 (2018): JULI 2018
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (426.856 KB)

Abstract

Peningkatan keahlian memahami konsep pecahan senilai menuntut peserta didik banyak berlatih mengenai pecahan senilai. Pecahan senilai merupakan materi prasyarat yang harus dipelajari terlebih dahulu sebelum mempelajari materi pecahan lebih lanjut. Pecahan senilai adalah pecahan yang ditulis dengan lambang yang berbeda tetapi mempunyai nilai yang sama.Tentang hal yang merupakan  ringkasan kendala dengan pengkaji ini merupakan  bagaimana  dari keahlian peserta didik mengetahui konsep pecahan senilai melalui media di kelas 4 SDN 22 Banda Aceh. Pengkajian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan  siswa memahami konsep pecahan senilai melalui media di kelas IV SDN 22 Banda Aceh.            Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Penelitian ini dilaksanakan di kelas IV SDN 22 Banda Aceh dengan  subjek penelitian yang berjumlah 30 orang siswa yang terdiri dari 12 orang siswa laki-laki dan 18 orang siswa perempuan. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan tes dan wawancara. Soal tes yang diberikan terdiri dari 15 soal dalam bentuk uraian (essay). Wawancara dilaksanakan dalam bentuk  terstruktur dan Tanya jawab bebas. Wawancara terstruktur dilakukan untuk memperoleh gambaran tentang kemampuan konsep pecahan senilai dengan menggunakan media model luas dan panjang. Data dianalisis dengan menggunakan rumus persentase.                 Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai rata-rata kemampuan siswa sebesar 77,50 pada konsep pecahan senilai setelah diajarkan dengan menggunakan media luas daerah dan garis bilangan. Bersandarkan angka rata-rata kelas yang diperoleh, kemudian  boleh  diketahui bahwa siswa mencapai kualifikasi nilai yang baik, yaitu nilai yang diperoleh peserta didik pada umumnya antara 71-85. Hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar siswa telah tercapai dengan baik.
GAYA BERPIKIR SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL MATEMATIKA KELAS IV DI MIN PEUKAN BADA KABUPATEN ACEH BESAR Nadia Ananda; Fauzi Fauzi.; M. Yamin M. Yamin.
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar Vol 3, No 1 (2018): FEBRUARI 2018
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (13.385 KB)

Abstract

Banyak hal yang ditemukan saat  kegiatan belajar berlangsung, salah satunya perbedaan siswa dalam menyelesaikan soal-soal yang guru berikan. Hal ini menunjukkan adanya perbedaan dalam cara berpikir antara satu siswa dengan siswa lainya. Individu dapat menerima informasi dengan cara konkret ataupun abstrak, lalu akan mengolah informasi tersebut dengan berurut (sekuensial) ataupun acak. Dari kombinasi tersebut terciptalah 4 macam gaya berpikir: Sekuensial Abstrak (SA), Sekuensial Konkret (SK), Acak Abstrak Konkret (AK). Semua individu memiliki keempat macam gaya berpikir tersebut. Namun, hanya satu yang lebih terlihat. Adapun penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gaya berpikir siswa dalam menyelesaikan soal matematika khususnya pada materi pecahan. Data  diperoleh melalui tes tertulis dan wawancara kepada setiap subjek penelitian. Pelaksanaanya dilakukan di MIN Peukan Bada Kabupaten Aceh Besar, lebih tepatnya pada seluruh siswa kelas IVa yang berjumlah 27 siswa.             Hasil penelitian menyimpulkan bahwa di kelas tersebut siswa yang memiliki gaya berpikir Sekuensial Abstrak (SA) lebih dominan dari pada gaya berpikir lainnya. Hal ini terlihat dari hasil data yang di peroleh  yaitu siswa yang tergolong gaya berpikir Sekuensial Konkret (SK) sebanyak 6 orang, Sekuensial Abstrak (SA) sebanyak 12 orang, Acak Konkret (AK) sebanyak 5 orang, dan Acak Abstrak (AA) sebanyak 4 orang. 
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG PERKALIAN SISWA DI KELAS III SD NEGERI 6 SAMUDERA ACEH UTARA Rizki Yatul Yusra; Fauzi Fauzi.; Said Darnius
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar Vol 6, No 4 (2021): NOVEMBER 2021
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perkalian merupakan suatu materi yang paling dasar dipelajari oleh siswa yang sangat menentukan kemampuan pada materi selanjutnya. Mengingat konsekuensi dari persepsi yang dibuat di kelas III SD Negeri 6 Samudera Aceh Utara masih ada siswa yang kurang mampu melakukan operasi hitung perkalian. Ini disebabkan oleh beberapa komponen termasuk model dan metode dimanfaatkan guru tidak bervariasi sehingga pembelajaran menjadi jenuh dan aktivitas siswa pasif. Penerapan teknik make a match akan memberikan lingkungan belajar yang layak untuk siswa dalam mempelajari perkalian. Sehubungan dengan masalah pada pemeriksaan ini yaitu (1) bagaimanakah gerakan siswa selama belajar operasi hitung perkalian dengan penerapan Jadikan model pembelajaran yang cocok untuk teknik make a match di kelas III SDN 6 Samudera Aceh Utara, (2) dapatkah penggunaan model pembelajaran yang bermanfaat semacam make a match meningkat kemampuan berhitung perkalian siiswa di kelas III SDN 6 Samudera Aceh Utara.Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitati dan desain PTK, teknik pengumpul data dilakukan secara pengamatan dan tes hasil belajar. Tehnik analisis data hasil observasi aktivitas siswa adalah interval skor dan data kemampuan berhitung siswa secara individual.Hasil riset pemeriksaan pada siklus I, siklus II dan siklus III informasi yang menyertainya diperoleh: (1) observasi hasil pada gerakan siswa selama belajar  disetiap aspek yang diamati selama tiga siklus, mengalami peningkatan disetiap siklusnya yaitu: (a) aktivitas fisik siswa pada siklus I mencapai 89,4% katagori sangat baik, siclus II mengcapai 90% katagori sangat baik, dan siclus III mencapai 93,3 % katagori sangat baik, (b) gerakan mental siswa di siklus I mencapai 71,2% katagori baik, siklus II mencapai 72,2% katagori baik, dan siklus III mencapai 75,6% katagori baik, dan (c) aktivitas emosional siswa pada siklus I mencapai 82,4% katagori baik, siklus II mencapai 83,3% katagori baik, dan siklus III mencapai 90,6% kategori sangat baik. (2) hasil belajar siswa dalam materi perkalian mengalami peningkatan siklus I ketuntasan kelas menjadi 65% (11 tuntas) terdapat nilai rata-rata 74, selanjutnya siklus II ketuntasan kelas 56% (10 siswa tuntas) terdapat nilai rata-rata 71, serta siklus III ketuntasan kelas menjadi 89% (16 siswa tuntas) tercapai nilai rata-rata 82.