Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Identifikasi Lokasi Sebaran Pencemaran Air di Kawasan Permukiman Kota Pontianak Naomi Nessyana Debataraja; Dadan Kusnandar; Rossie Wiedya Nusantara
Jurnal Matematika, Statistika dan Komputasi Vol. 15 No. 1 (2018): July 2018
Publisher : Department of Mathematics, Hasanuddin University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (304.645 KB) | DOI: 10.20956/jmsk.v15i1.4421

Abstract

 Air mempunyai peranan penting bagi aktivitas kehidupan manusia. Aktifitas manusia dalam kehidupan sehari-hari menghasilkan limbah yang berbeda-beda yang dapat mengakibatkan menurunnya kualitas air.  Aktifitas manusia dalam kehidupan sehari-hari menghasilkan limbah yang berbeda-beda yang dapat mengakibatkan menurunnya kualitas air. Kota Pontianak sebagai ibukota Kalimantan Barat merupakan daerah yang tingkat pemukimannya cukup padat. Kondisi ini disertai dengan laju pertumbuhan penduduk yang cukup besar. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan lokasi untuk pengambilan sampel air dan menentukan variabel sebagai indikator pencemaran air. Teknik pengambilan sampel secara stratified sampling. Variabel yang digunakan dalam menentukan lokasi pengambilan sampel diantaranya adalah batas administrasi, luas wilayah, jumlah penduduk dan kepadatan penduduk. Variabel-variabel tersebut kemudian divisualisasikan dalam bentuk peta tata guna lahan dengan menggunakan Sistem Informasi Geografis (SIG). Diperoleh 58 titik lokasi pengambilan sampel air dan tiga indikator pencemaran air di kawasan permukiman.
KARAKTERISTIK BIOLOGI TANAH PADA DUA TIPE PENGGUNAAN LAHAN DI PAL IX KECAMATAN SUNGAI KAKAP KABUPATEN KUBU RAYA KALIMANTAN BARAT Sri Dewi Murni; Rossie Wiedya Nusantara; Rinto Manurung; Ismahan Umran
Agros Journal of Agriculture Science Vol 25, No 3 (2023): edisi Juli
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37159/jpa.v25i3.3130

Abstract

This study aims to determine the biological characteristics of the soil on two types of land use in Pal IX, Sungai Kakap District, Kubu Raya Regency, Pontianak. Soil sampling was carried out in mixed gardens and paddy fields. The research took place from April–November 2019. This research was conducted with two land uses and 10 replicates per sample. The variables observed in this study were chemical properties including pH, C-organic, N-total, and C/N. as well as soil biological properties, abundance of worms, and total bacterial and fungal populations. Observational data is done by looking at the correlation. The results showed that the total population of bacteria and the abundance of worms were found in paddy fields and the total population of fungi was found in mixed gardens. The parameters that most influenced the number of microorganisms in the two land uses analyzed were soil pH and total N.INTISARITujuan dari penelitian ini untuk mengetahui karakteristik biologi tanah pada dua tipe penggunaan lahan di Pal IX Kecamatan Sungai Kakap Kabupaten Kubu Raya, Pontianak. Pengambilan contoh tanah dilakukan pada lahan kebun campuran dan lahan sawah. Penelitian berlangsung dari bulan April – November 2019. Penelitian ini dilakukan dengan dua penggunaan lahan dan 10 ulangan per sampel. Variabel yang dianalisis untuk penelitian ini adalah, sifat kimia meliputi: C-organik, pH, N-total dan C/N. Serta sifat biologi tanah, kelimpahan cacing, total populasi bakteri dan jamur. Data hasil pengamatan dilakukan dengan melihat korelasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada jumlah populasi bakteri dan kelimpahan cacing banyak ditemukan pada lahan sawah dan total populasi jamur banyak ditemukan pada lahan kebun campuran. Parameter yang paling mempengaruhi banyaknya mikroorganisme pada kedua penggunaan lahan yang dianalisis adalah pH dan N total tanah. 
SIFAT FISIKA TANAH LAPISAN ACROTELM DAN CATOTELM PADA TIGA PENGGUNAAN LAHAN GAMBUT DI KABUPATEN KUBU RAYA Reidha Haqqamuddien; Rossie Wiedya Nusantara; Uray Edi Suryadi
Agros Journal of Agriculture Science Vol 25, No 4 (2023): edisi Oktober
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37159/jpa.v25i4.3594

Abstract

The research aims to determine the physical properties of peat soil in the acrotelm and catotelm layers, on 3 lands, namely Secondary Forest (HS), Palm Oil Plantation (KS) and Horticultural Plantation (KH), in Kuala Dua Village, Sungai Raya District, which took place in July -November 2022. Research parameters: BI, Subsidence, BJ, Total porosity, Peat maturity, Permeability, C-organic, and C/N Ratio. The data obtained were analyzed using ANOVA and DMRT Test. The research results show that the depth of the KS peat is 1,152 cm, HS 964 cm and KH 174 cm. The highest average groundwater level is at HS 30.16 cm and the shallowest is at KS 5.44 cm. Observations of water content in field conditions were carried out for 8 weeks, with an average of KS 67.25% Vol, HS 66% Vol and KH 66% Vol. KS land experienced subsidence of 1.70 cm for 16 weeks, KH land of 1.17 cm for 16 weeks, while HS did not experience subsidence. The BI value tended to be higher in the Acrotelm layer with an average value of 0.23, while the Catotelm layer had an average BI value of 0.22 for the three land uses. The bulk weight in the KS>KH>HS land in the Acrotelm layer, however, has no real effect, but in the Catotelm layer it has a real effect. The porosity in the three land uses is not significantly different, where the porosity in the Acrotelm and Catotelm layers on HS>KH>KS land, this is due to the C-organic content on HS>KH>KH land. The permeability rate in the three fields in the Acrotelm and Catotelm layers on the KS>HS>KH land, this is due to the organic C content and C/N ratio on the HS>KH>KS land. Keywords: Acrotelm, Catotelm, Land Use Change, Peat, Physics. INTISARIPenelitian bertujuan untuk mengetahui Sifat Fisika Tanah Gambut di Lapisan Acrotelm dan Catotelm, pada 3 lahan yaitu Hutan Sekunder(HS), Kebun Sawit(KS)  dan Kebun Hortikultura(KH), di Desa Kuala Dua, Kecamatan Sungai Raya, yang berlangsung pada bulan Juli-November  2022. Parameter penelitian: BI, Subsiden, BJ, Porositas  total, Kematangan gambut, Permeabilitas, C-organik, dan C/N Rasio. Data yang diperoleh dianalisis dengan ANOVA dan Uji DMRT. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa kedalaman gambut KS  1.152 cm, HS 964 cm dan KH 174 cm. Rata-rata tinggi muka air tanah tertinggi terdapat pada HS 30,16 cm dan yang paling dangkal terdapat pada KS  5,44 cm. Pengamatan kadar air kondisi lapangan dilakukan selama 8 minggu, dengan rata-rata pada KS  67,25%Vol, HS 66%Vol dan KH 66%Vol. Lahan KS mengalami subsidensi  sebesar 1,70 cm selama 16 minggu, lahan KH sebesar 1,17 cm selama 16 minggu, sedangkan HS  tidak terjadi subsidensi. Kecenderungan nilai BI  lebih tinggi pada lapisan Acrotelm dengan nilai rata-rata 0,23 sedangkan lapisan Catotelm nilai rata-rata BI 0,22 pada ketiga penggunaan lahan. Bobot isi  pada lahan KS>KH>HS di lapisan Acrotelm akan tetapi tidak berpengaruh  nyata, namun pada lapisan Catotelm berpengaruh nyata. Porositas pada tiga penggunaan lahan tidak berbeda nyata, dimana porositas di lapisan Acrotelm dan Catotelm pada lahan HS>KH>KS, hal ini disebabkan karena kandungan C-organik pada lahan HS>KH>KH. Laju permeabilitas  pada tiga lahan di lapisan Acrotelm dan Catotelm pada lahan KS>HS>KH, hal ini disebabkan karena  kandungan C-organik dan C/N Rasio pada lahan HS>KH>KS. Kata Kunci : Acrotelm, Catotelm, Alih Fungsi Lahan, Gambut, Fisika.
IDENTIFIKASI SIFAT KIMIA TANAH PADA LAHAN SAWAH TADAH HUJAN DI DESA MATANG SEGANTAR KECAMATAN TELUK KERAMAT KABUPATEN SAMBAS Yanie Arianie; Sutarman Gafur; Rossie Wiedya Nusantara
Jurnal Sains Pertanian Equator Vol 6, No 1 (2017): April 2017
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jspe.v6i1.19112

Abstract

IDENTIFIKASI SIFAT KIMIA TANAH PADA LAHAN SAWAH TADAH HUJAN DI DESA MATANG SEGANTAR KECAMATAN TELUK KERAMAT KABUPATEN SAMBAS Yanie Arianie(1), Sutarman Gafur(2), dan Rossie Wiedya Nusantara(2) (1)Mahasiswa Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura (2)Dosen  Ilmu Tanah  Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura ABSTRAK Tujuan penelitian adalah untuk mengidentifikasi sifat kimia tanah dan merekomendasikan pemupukan N, P dan K di lahan sawah tadah hujan pada tanaman padi. Pengambilan sampel penelitian di Desa Matang Segantar Kecamatan Teluk Keramat Kabupaten Sambas. Parameter dalam penelitian ini adalah pH tanah, C-organik, N-total, P-tersedia, K-tersedia, kapasitas tukar kation, kejenuhan basa, tekstur dan bobot isi. Hasil analisis menunjukkan bahwa pH tanah antara 4,41-4,88 dengan kriteria masam hingga sangat masam. C-organik antara 2,45-4,78 % dengan kriteria sedang hingga tinggi. Kandungan N-total antara 0,28-0,48 % dengan kriteria sedang. P-Tersedia antara 29,44-50,70 ppm dengan kriteria sedang hingga tinggi. K-tersedia antara 0,21-0,29 cmol (+)Kg1 dengan kriteria rendah.  Kapasitas tukar kation antara 14,68-21,40 cmol (+)Kg1 dengan kriteria rendah hingga sedang. Kejenuhan basa antara 11,49-15,19 % dengan kriteria sangat rendah.  Tekstur tanah termasuk dalam kelas liat berdebu.  Bobot isi tanah antara 0,99-1,15 g/cm3. Dosis rekomendasi pemupukan yang digunakan untuk uji coba di lapangan adalah L1 sebesar 183 kg/ha Urea dan 56 kg/ha KCl. L2 sebesar 180 kg/ha Urea, 48 kg/ha SP-36 dan 81 kg/ha KCl. L3 sebesar 175 kg/ha Urea, 41 kg/ha SP-36 dan 320 kg/ha KCl. L4 174 kg/ha Urea, 52 kg/ha SP-36 dan 340 kg/ha KCl.     Kata kunci : Sifat kimia tanah, lahan sawah tadah hujan dan rekomendasi pemupukan
KAJIAN CADANGAN KARBON PADA TIGA PENGGUNAAN LAHAN GAMBUT DI DESA WAJOK HILIR KECAMATAN SIANTAN KABUPATEN MEMPAWAH Reidha Haqqamuddien; U Edi Suryadi; Rossie Wiedya Nusantara
Jurnal Sains Pertanian Equator Vol 8, No 1 (2019)
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jspe.v8i3.34223

Abstract

ABSTRAK                                                      Lahan gambut menyimpan karbon dalam jumlah besar, terutama dalam tanah gambutnya. Alih fungsi hutan rawa gambut menjadi lahan pertanian telah menyebabkan kerusakan lahan. Pengukuran jumlah cadangan karbon tersimpan khususnya di lahan gambut  perlu diukur sebagai upaya untuk mengetahui besarnya cadangan karbon pada saat tertentu dan perubahannya apabila terjadi kegiatan baik manambah atau mengurangi besar cadangan tersebut. Cadangan karbon terdapat dalam lima penyimpanan karbon yaitu biomassa atas permukaan (above ground), biomassa bawah permukaan (below ground), vegetasi mati (nekromass), serasah (litter), dan tanah gambut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui besaran cadangan karbon pada biomassa atas tanah (above ground), biomassa bawah permukaan (below ground), serasah (litter), dan tanah gambut, pada penggunaan lahan kelapa sawit, lahan jagung, dan hutan sekunder. Lokasi penelitian terletak di Desa Wajok Hilir Kecamatan Siantan Kabupaten Mempawah pada 3 penggunaan lahan yaitu hutan sekunder, kebun kelapa sawit, dan kebun jagung.Pengambilan sampel dilakukan berdasarkan titik pengamatan yang telah ditentukan dengan metode diagonal. Titik pengamatan pada lokasi penelitian dapat dilihat pada Lampiran 6 dengan plot ukuran pada kebun kelapa sawit seluas 5m x 5m, kebun jagung seluas 1m x 1m dan hutan sekunder seluas 5m x 5m dengan luasan 1 ha pada masing-masing tipe lahan. Pengukuran karbon tersebut pada tiap tipe lahan mempunyai 5 ulangan. sehingga terdapat 60 total sampel pada atas permukaan, bawah permukaan dan tanah. Khusus untuk karbon serasah hanya diambil sampel pada Hutan Sekunder, sehingga terdapat 5 sampel untuk seresah. Jadi total sampel untuk 3 penyimpanan karbon adalah 65 sampel. Sebelum menghitung kandungan karbon pada tiap penggunaan lahan, terlebih dahulu mencari berat biomassa dengan mengoven sampel selama 48 jam dengan suhu 70oC, dan mengoven sampel tanah dengan waktu selama 24 jam dengan suhu 70oC.Hasil penelitian menunjukkan bahwa cadangan karbon tertinggi terdapat pada lahan hutan sekunder dengan nilai 4 Gt ha-1, yang tertinggi kedua adalah kebun sawit yaitu sebesar 0,6 Gt ha-1 dan kandungan karbon terendah terdapat pada kebun jagung dengan nilai 0,4 Gt ha-1. Rata-rata penyimpan kabon tertinggi pada lokasi penelitian terdapat pada tanah. Pada lahan hutan sekunder kandungan karbonnya apabila dipresentasekan perbandingannya sekitar 75,08% pada tanah, 18,18% pada biomassa atas permukaan (BAP) dan 6,73% pada biomassa bawah permukaan (BBP) dan 0,01% pada serasah. Pada lahan kebun sawit perbandingannya sekitar 98,40% pada tanah, 1,37% pada biomassa atas permukaan (BAP), dan 0,23% pada biomassa bawah permukaan (BBP), sedangkan pada kebun jagung perbandingannya 99,08% kandungan karbonnya terdapat pada penyimpan karbon tanah, 0,88% pada biomassa atas permukaan (BAP)  dan 0,04% pada biomassa bawah permukaan (BBP).Kata Kunci : Cadangan Karbon, Alih Fungsi Lahan, Penyimpan Karbon
UJI ISOLAT MIKORIZA DAN PUPUK SP-36 TERHADAP SERAPAN FOSFAT PADA TANAMAN JAGUNG (Zea mays) DI TANAH GAMBUT Jeri Alpianto Alpianto; Ismahan Umran; Rossie Wiedya Nusantara
Jurnal Sains Pertanian Equator Vol 10, No 2 (2021)
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jspe.v10i2.45411

Abstract

ABSTRAKTanah Gambut merupakan tanah yang terbentuk dari akumulasi bahan organik seperti sisa – sisa jaringan tumbuhan dan hewan dan dijenuhi air yang berlangsung dalam kurun waktu yang cukup lama. Tanah gambut memiliki tingkat kesuburan rendah karena kandungan unsur haranya rendah. Jagung merupakan salah satu tanaman yang strategis dan bernilai ekonomi serta mempunyai peluang untuk dikembangkan. Kurang optimalnya pertumbuhan tanaman jagung juga diakibatkan unsur hara yang sulit tersedia seperti fosfor yang bergerak lambat di dalam tanah, sehingga kurangnya kemampuan tanaman menyerap nutrisi P dari dalam tanah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis interaksi antara isolat mikoriza dan pupuk SP-36 dalam penyerapan  P tanaman jagung  pada tanah gambut, menganalisis pengaruh pemberian isolat mikoriza dan pupuk SP-36 terhadap pertumbuhan serapan P tanaman jagung di tanah gambut, dan menentukan dosis kombinasi isolat mikoriza dan Pupuk Sp-36 untuk pertumbuhan serapan P tanaman jagung di tanah gambut. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola faktorial terdiri dari dua faktor perlakuan dan tiga ulangan. Faktor pertama, yaitu isolat Mikoriza yang terdiri dari 2 taraf. Faktor kedua, yaitu pupuk SP-36 yang terdiri dari 4 taraf sehingga semuanya terdapat 24 unit percobaan. Berdasarkan hasil penelitian Interaksi antara mikoriza dan pupuk SP-36 dapat meningkatkan kadar P tanaman jagung pada tanah gambut. Pemberian isolat mikoriza dapat meningkatkan tinggi tanaman pada umur 2, 3, 4, 5 minggu, berat kering tanaman, luas infeksi akar, jumlah populasi mikoriza, dan menurunkan pH tanah gambut. Pemberian pupuk SP-36 dapat meningkatkan tinggi tanaman pada umur 3, 4, 5, 6, 7, 8 minggu, diameter batang, P tersedia, P total, jumlah populasi, serapan P tanaman jagung dan menurunkan pH tanah gambut. Dosis kombinasi isolat mikoriza dan Pupuk SP-36 untuk pertumbuhan dan  serapan P tanaman jagung di tanah gambut yaitu 150g mikoriza dan 21g pupuk SP-36 (M1P3). Kata Kunci : Jagung Manis, Mikoriza, Pupuk SP-36,  Tanah Gambut.
ANALISIS SIFAT KIMIA TANAH PADA TIGA TIPE PEMANFAATAN LAHAN PERTANIAN DI DUSUN BULUH DESA MERUBONG KECAMATAN TEKARANG KABUPATEN SAMBAS RIKO RIKO; Sutarman Gafur; Rossie Wiedya Nusantara
Jurnal Sains Pertanian Equator Vol 6, No 1 (2017): April 2017
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jspe.v6i1.19267

Abstract

ABSTRAK Tujuan Penelitian ini adalah untuk menganalisis sifat kimia, tingkat kesuburan tanah dan merekomendasikan dosis pemupukan pada tiga tipe pemanfaatan lahan padi, karet dan kelapa dalam. Pengambilan sampel dilakukan di Dusun Buluh Desa Merubong Kecamatan Tekarang Kabupaten Sambas. Analisis tanah dilakukan di Laboratorium Kimia dan Kesuburan Tanah Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura. Parameter yang diamati adalah reaksi tanah (pH), N-total, P-total, K-total, kapasitas tukar kation (KTK), kejenuhan basa (KB), C-organik, Na-dd, Ca-dd, Mg-dd, kejenuhan Al, tekstur, bobot isi (BI), kedalaman lapisan pirit dan kedalaman muka air tanah. Hasil analisis menunjukkan bahwa kandungan. Reaksi tanah (pH) berkisar antara 3,98 hingga 4,58 dengan kriteria masam hingga sangat masam. N-total berkisar antara 0,46 % hingga 0,76 % dengan kriteria sedang hingga sangat tinggi. P-total berkisar antara 1,97 mg/100g hingga 4,83 mg/100g dengan kriteria sangat rendah. K-total berkisar antara 27,56 mg/100g hingga 40,92 mg/100g dengan kriteria sedang. kapasitas tukar kation (KTK) berkisar antara 18,12 cmol/kg hingga 33,82 cmol/kg dengan kriteria sedang hingga tinggi. kejenuhan basa (KB) berkisar antara 5,26 % hingga 20,31 % dengan kriteria sangat rendah. C-Organik berkisar antara 4,20 %, hingga 7,85% dengan kriteria tinggi hingga sangat tinggi. Na-dd berkisar antara 0,44 cmol/kg hingga 1,12 cmol/kg dengan kriteria sedang hingga tinggi. Ca-dd berkisar antara 0,67 cmol/kg hingga 1,28 cmol/kg dengan kriteria sangat rendah. Mg-dd berkisar antara 0,31 cmol/kg hingga 0,71 cmol/kg dengan kriteria sangat rendah hingga rendah. kejenuhan Al berkisar antara 5,04 % hingga 19,39 % dengan kriteria sangat rendah hingga rendah. tekstur tanah termasuk dalam kriteria liat berdebu. bobot isi (BI) berkisar antara 0,75 g/cm3 hingga 1,13 g/cm3. kedalaman lapisan pirit lahan padi, karet dan kelapa dalam kedalaman 60-90 cm dengan kriteria dalam dan kedalaman muka air tanah lahan padi dan karet kedalaman 10 cm lahan kelapa dalam kedalaman 20 cm dengan kriteria sangat dangkal. Berdasarkan hasil perhitungan rata-rata kebutuhan pupuk di lahan padi, kebutuhan pupuk urea 411 kg/ha, pupuk SP-36 145 kg/ha dan pupuk KCl 50 kg/ha, lahan karet pupuk urea 313 g/tanaman, pupuk SP-36 182 g/tanaman dan pupuk KCl 519 g/tanaman, dan lahan kelapa dalam pupuk urea 1493 g/tanaman, pupuk SP-36 163 g/tanaman dan pupuk KCl sebanyak 949 g/tanaman.       Kata kunci: Sifat kimia tanah, tiga tipe pemanfaatan lahan pertanian dan rekomendasi pemupukan.
IDENTIFIKASI SIFAT KIMIA TANAH PADA LAHAN SAWAH TADAH HUJAN DI DESA MATANG SEGANTAR KECAMATAN TELUK KERAMAT KABUPATEN SAMBAS Yanie Arianie; Sutarman Gafur; Rossie Wiedya Nusantara
Jurnal Sains Pertanian Equator Vol 6, No 1 (2017): April 2017
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jspe.v6i1.19004

Abstract

IDENTIFIKASI SIFAT KIMIA TANAH PADA LAHAN SAWAH TADAH HUJAN DI DESA MATANG SEGANTAR KECAMATAN TELUK KERAMAT KABUPATEN SAMBAS Yanie Arianie(1), Sutarman Gafur(2), dan Rossie Wiedya Nusantara(2) (1)Mahasiswa Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura (2)Dosen  Ilmu Tanah  Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura ABSTRAK Tujuan penelitian adalah untuk mengidentifikasi sifat kimia tanah dan merekomendasikan pemupukan N, P dan K di lahan sawah tadah hujan pada tanaman padi. Pengambilan sampel penelitian di Desa Matang Segantar Kecamatan Teluk Keramat Kabupaten Sambas. Parameter dalam penelitian ini adalah pH tanah, C-organik, N-total, P-tersedia, K-tersedia, kapasitas tukar kation, kejenuhan basa, tekstur dan bobot isi. Hasil analisis menunjukkan bahwa pH tanah antara 4,41-4,88 dengan kriteria masam hingga sangat masam. C-organik antara 2,45-4,78 % dengan kriteria sedang hingga tinggi. Kandungan N-total antara 0,28-0,48 % dengan kriteria sedang. P-Tersedia antara 29,44-50,70 ppm dengan kriteria sedang hingga tinggi. K-tersedia antara 0,21-0,29 cmol (+)Kg1 dengan kriteria rendah.  Kapasitas tukar kation antara 14,68-21,40 cmol (+)Kg1 dengan kriteria rendah hingga sedang. Kejenuhan basa antara 11,49-15,19 % dengan kriteria sangat rendah.  Tekstur tanah termasuk dalam kelas liat berdebu.  Bobot isi tanah antara 0,99-1,15 g/cm3. Dosis rekomendasi pemupukan yang digunakan untuk uji coba di lapangan adalah L1 sebesar 183 kg/ha Urea dan 56 kg/ha KCl. L2 sebesar 180 kg/ha Urea, 48 kg/ha SP-36 dan 81 kg/ha KCl. L3 sebesar 175 kg/ha Urea, 41 kg/ha SP-36 dan 320 kg/ha KCl. L4 174 kg/ha Urea, 52 kg/ha SP-36 dan 340 kg/ha KCl.     Kata kunci : Sifat kimia tanah, lahan sawah tadah hujan dan rekomendasi pemupukan
KARAKTERISTIK FISIK LAHAN AKIBAT ALIH FUNGSI LAHAN HUTAN RAWA GAMBUT Rossie Wiedya Nusantara; Sudarmadji Sudarmadji; Tjut S. Djohan; Eko Haryono
Perkebunan dan Lahan Tropika Vol 2, No 2 (2012)
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (326.533 KB) | DOI: 10.26418/plt.v2i2.3732

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah mengamati karakteristik serasah dan biomasa tanaman pada lima tipe lahan (hutan rawa gambut primer-HP, hutan gambut sekunder-HS, semak belukar-SB, kebun sawit-KS, kebun jagung-KJ), seperti berat basah, berat kering, kadar air, kadar abu, C-organik dan kandungan C, sebagai dampak perubahan penggunaan lahan. Penelitian ini dilakukan pada lahan gambut di Rasau Jaya-Propinsi Kalimantan Barat. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa berat basah, berat kering, kadar air, kadar abu dan C-organik biomasa pada KJ lebih tinggi daripada KS, SB, HS dan HP. Sedangkan serasah HP mempunyai kandungan C lebih tinggi daripada KS, HS, SB dan KJ. Kata kunci : biomasa tanaman, lahan gambut, perubahan penggunaan lahan, serasah
STUDY OF THE IMPACT OF TIDAL SAND MINING ON THE WATER QUALITY OF THE KAPUAS RIVER U.M. Hapipin; Rossie Wiedya Nusantara; Aji Ali Akbar
Multidiciplinary Output Research For Actual and International Issue (MORFAI) Vol. 5 No. 1 (2025): Multidiciplinary Output Research For Actual and International Issue
Publisher : RADJA PUBLIKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54443/morfai.v5i1.2660

Abstract

This study focuses on the impact of tidal sand mining on the water quality of the Kapuas River. The research methods include laboratory tests for parameters such as Water Temperature, Turbidity, DO, BOD, COD, TSS, pH, and Color, as well as field measurements using equipment such as Current Meters, ropes with weights, Sechhi Disks, air temperature, and GPS to record sampling locations. The results of the analysis showed a significant increase in BOD and COD values ​​at point A9, 200 meters downstream from the mining location, due to suction and overflow of water from pontoon boats. Despite the increase in values, the DO value indicates that the water quality is still good, although not comparable to the increase in BOD and COD. The influence of water discharge is an important factor, where high water discharge, especially at points A7, A8, and A9, results in dilution and decreased concentration of pollutants. Parameter analysis shows a decrease in water quality in spots, indicating a source of pollutants that may be diffuse. However, the average Pollution Index value shows that the water quality meets class III quality standards. Kapuas River water can still be used for fish farming, livestock, agricultural irrigation, and other related purposes. The importance of monitoring and mitigation to minimize the negative impacts of tidal sand mining on water quality and maintain environmental sustainability.