Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI SIMPAN PINJAM BAHAGIA KOTA KEDIRI TAHUN 2010-2014 Mentari Clara Dewanti
Jurnal Ilmiah Mahasiswa FEB Vol 4, No 1: Semester Ganjil 2015/2016
Publisher : Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kesehatan KSP Bahagia yang ditinjau dari aspek keuangan dan aspek manajemen, berdasarkan Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia Nomor 14/Per/M.KUKM/XII/2009.    Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Penelitian ini merupakan penelitian yang tidak meneliti populasi dan sampel, karena penelitian ini adalah penelitian studi kasus untuk KSP Bahagia tahun 2010-2014. Teknik analisis data yangdigunakan sehubungan dengan penelitian  ini  adalah  model  penilaian kesehatan  koperasi  yang mengacu  pada Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia Nomor 14/Per/M.KUKM/XII/2009. Hasil  penelitian  menunjukkan  bahwa  tingkat  kesehatan  KSP  Bahagia tahun 2010-2014 berada dalam kategori cukup sehat dengan skor rata-rata sebesar77,29, dengan rincian : (1) aspek permodalan memperoleh skor rata-rata sebesar15,00 dan berada pada kategori sehat; (2) aspek kualitas aktiva produktif memperoleh skor rata-rata sebesar 23,70 dan berada pada kategori sehat; (3) aspek manajemen memperoleh skor rata-rata sebesar 12,96 dan berada pada kategori sehat; (4) aspek efisiensi memperoleh skor rata-rata sebesar 7,00 dan berada pada kategori cukup sehat; (5) aspek likuiditas memperoleh skor rata-rata sebesar 6,75 dan berada dalam kategori tidak sehat; (6) aspek kemandirian dan pertumbuhan koperasi memperoleh skor rata-rata sebesar 6,40 dan berada dalam kategori cukup sehat; dan (7) aspek jatidiri koperasi memperoleh skor rata-rata sebesar 5,75 dan berada   dalam   cukup   sehat.   Dari   ketujuh   aspek   penilaian   tersebut,   aspek permodalan dan aspek kualitas aktiva produktif merupakan aspek yang terbaik dibandingkan aspek likuiditas dan aspek jatidiri koperasi. Kata kunci : Tingkat Kesehatan, Koperasi Simpan Pinjam Bahagia tahun 2010-2014
Mediation Role of External Locus of Control on the Influence of Financial Attitude and Financial Knowledge on Financial Management Behavior Mentari Clara Dewanti; Daisy Martina Rosyanti; Fani Khoirotunnisa
Budapest International Research and Critics Institute-Journal (BIRCI-Journal) Vol 5, No 4 (2022): Budapest International Research and Critics Institute November
Publisher : Budapest International Research and Critics University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33258/birci.v5i4.7142

Abstract

This study aims to determine how the external locus of control mediates the influence of financial attitudes and financial knowledge on financial management behavior. Data was collected using a questionnaire distributed online to students majoring in management belonging to class Z UPN "Veteran" East Java. In this study, the SEM method used is Structural Equation Modeling based on Partial Least Square. Based on the results of data analysis that has been carried out, it was found that financial attitudes and external locus of control have a positive effect on financial management behavior. However, the difference in results shown by students' financial knowledge has no impact on their behavior in managing finances. The external locus of the control variable has a significant influence in mediating the effect of financial expertise on financial management behavior. An individual with sound financial knowledge can create a high external locus of control from individuals that impact awareness in increasing financial management behavior. Further research is directed to develop a research model with more diverse objects to gain a more comprehensive understanding, for example, Generation Z in other cities.
Pembuatan Alat Permainan Edukatif (Ape) Dalam Mengenalkan Jiwa Bela Negara Pada Guru TK Kecamatan Pakal Wiwik Handayani; Mahimma Romadhona; mentari clara dewanti; Virginia Mandasari
Jurdimas (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat) Royal Vol 6, No 4 (2023): Oktober 2023
Publisher : STMIK Royal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33330/jurdimas.v6i4.2667

Abstract

Teachers are facilitators and are responsible for creating a learning process that can foster initiative and motivation for students in learning in the classroom. In addition, teachers in the learning process are also able to develop interaction patterns for various parties involved in learning. State Defense Education taught by teachers in class is one of the means in fostering students' awareness in understanding Bela Negara. Awareness of  Bela Negara  that cannot grow and develop by itself in every citizen, so planned efforts are needed in instilling the values  of State Defense in citizens. Based on the results of observations carried out in kindergartens in Pakal District, Surabaya City shows that the learning process carried out by teachers still lacks learning processes related to  Bela Negara, so that students lack insight into Bela Negara. In carrying out the learning process related to national defense, it can be through educational game tools (APE) which are specifically created and designed creatively to students using the superhero puppet character Panca Satria. This activity is expected to produce teachers who are able to create and apply educational game tools (APE) in introducing the spirit of Bela Negara in the classroom. Keywords: teacher; bela negara; educational game tools (ape); puppet.  Abstrak: Guru merupakan fasilitator dan bertanggung jawab dalam terciptanya proses pembelajaran yang  dapat menumbuhkan Prakarsa dan motivasi bagi peserta didik dalam belajar di dalam kelas. Selain itu, guru pada proses pembelajaran juga mampu mengembangkan pola interaksi bagi berbagai pihak yang terlibat dalam pembelajaran. Pendidikan Bela Negara yang diajarkan oleh guru di kelas menjadi salah satu sarana dalam membina kesadaran peserta didik dalam memahami Bela Negara. Kesadaran terhadap Bela Negara yang tidak dapat tumbuh dan berkembang dengan sendirinya dalam setiap warga Negara, sehingga diperlukannya Upaya-upaya yang terencana dalam menanamkan nilai-nilai Bela Negara pada di warga Negara. Berdasarkan hasil observasi yang dilaksanakan di Taman Kanak-kanak se Kecamatan Pakal Kota Surabaya menunjukkan bahwa proses pembelajaran yang dilaksanakan oleh para guru masih minimnya proses pembelajaran yang berkaitan dengan bela negara, sehingga peserta didik kurang memiliki wawasan tentang bela negara. Dalam menjalankan proses pembelajaran yang berkaitan dengan bela negara dapat melalui alat permainan edukatif (APE) yang secara khusus dibuat dan didesain secara kreatif kepada peserta didik dengan menggunakan karakter wayang superhero Panca Satria. Kegiatan ini diharapkan dapat menghasilkan guru yang mampu membuat dan menerapkan alat permainan edukatif (APE) dalam mengenalkan jiwa Bela Negara di kelas. Kata kunci: guru; bela negara; alat permainan edukatif (ape); wayang.