Claim Missing Document
Check
Articles

Found 21 Documents
Search

Formulasi dan Karakteristik Bihun Tinggi Protein dan Kalsium dengan Penambahan Tepung Tulang Ikan Patin (Pangasius Hypopthalmus) Untuk Balita Stunting Nur Afrinis; Verawati Besti; Harahap Dewi Anggraini
Media Kesehatan Masyarakat Indonesia Vol. 14 No. 2: JUNI 2018
Publisher : Faculty of Public Health, Hasanuddin University, Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (277.387 KB) | DOI: 10.30597/mkmi.v14i2.3984

Abstract

Stunting is the nutritional problems in Indonesia. The direct cause of stunting was infectious disease andinadequate food intake such as protein and calcium deficiency. Patin fishbone powder contain high in protein, calciumand phosphor needed for growth children under five years. Utilization of patin fishbone powder is processedinto flour and made rice noodle for children under five years stunting. The aims of the research were to determinethe best formula and characteristics of rice noodles high protein and calcium with addition of patin fishbone powder(Pangasius hypopthalmus) for children under five years stunting. A complete randomized design was used forthe experiment. Variables analyzed were : chemical properties (water content, total fat, total protein, carbohydrateby difference and ash content), calcium and phosphor, and sensory properties (hedonic test and hedonic quality).Hedonic test was conducted to determine the level of consumer acceptance of 25 semi-trained panelists. Data wereanalyzed by ANOVA. The results showed rice n noodles with addition of patin fishbone powder (HypopthalmusPangasius) water content 6.79%, ash 64.23%, protein content 20.39%, fat content 3.36%, carbohydrate 8.35%,calsium 1002.00 mg/100g and fosfor 12.80 mg/100g. Based on ANOVA test there is the effect of addition of patinfishbone flour to taste (p=0,001) and smell (p=0,041) , while color (p=0.116) and texture (p=0,102) have no effect.The best formula was rice noodles from F1 (4%) for children under five years stunting.
SUBSTITUSI TEPUNG TERIGU DENGAN TEPUNG BIJI DURIAN PADA BISKUIT SEBAGAI MAKANAN TAMBAHAN BALITA UNDERWEIGHT[Substitution of Wheat Flour with Durian Seed Flour in Biscuits as a Food Supplement of Under Five Children with Underweight] Besti Verawati; Nopri Yanto
Media Gizi Indonesia Vol. 14 No. 1 (2019): JURNAL MEDIA GIZI INDONESIA
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (509.443 KB) | DOI: 10.20473/mgi.v14i1.106-114

Abstract

Durian seed flour content high protein, therefore it is potential to become food supplement (such as biscuits) for under five children. The purpose of this research was to formulate biscuit with durian seed flour as food supplement for underweight children under five in Kampar District, Riau. This was experimental research with Completely Randomized Design (CRD). The substitution of durian seed flour treatment was F1=15%, F2=20% dan F3=25%. ANOVA was used to analyzed the difference between groups and Duncan test for within groups. Semi-trained panelists consist of 25 undergraduate nutrition student of Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai. There was no difference in flavor, color, and aroma of biscuit subsitute with durian seed flour. However, there was a difference in texture (p=0.000). Duncan test showed that F2 have a better acceptance level compared to F1 dan F3. Proksimat analysis for selected formula revealed that biscuit F2 contain 6.72% water, 1.36% ash, 5.57% protein, 13.75% fat, and 72.60% carbohydrate. Energy and protein content of F2 were 218 kcal and 2.7 grams per serving size (4 biscuits= 50 gram) and have met the 20% requirement of underweight children. Substitution of wheat flour with 25% durian seed flour has a similar organoleptic characteristics (flavor, color, and aroma) with wheat flour biscuits. Therefore, it can be a supplemetary food for underweight children. It is necessary to add other food ingredients to improve the texture and increasing the protein content in accordance with SNI.
PKM PEMBERDAYAAN KADER POSYANDU SAYANG IBU DESA SIMPANG KUBU Besti Verawati; Nur Afrinis; Nopri Yanto
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 2 No. 2 (2021): Volume 2 Nomor 2 Tahun 2021
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v2i2.1872

Abstract

Posyandu dibentuk oleh dan untuk masyarakat itu sendiri dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan, guna memberdayakan masyarakat dan memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar, utamanya untuk mempercepat penurunan angka kematian ibu dan bayi. Dari hasil Riskesdas 2018, di dapati untuk provinsi Riau Kabupaten Kampar, pemanfaatan posyandu masih dibawah standart ketentuan yang berlaku. Didapati presentase balita yang tidak memiliki imunisasi lengkap sebesar 34,1%, dan balita yang tidak sama sekali mendapati imunisasi sekitar 3%. Berdasarkan data dari Dinkes Kabupaten Kampar pada tahun 2019, masih ada Posyandu yang belum dapat menjalankan semua kegiatan yang menjadi kegiatan utama. Salah satu terjadi di Desa Simpang kubu. Desa ini akan diprioritaskan menjadi desa binaan dalam revitilisasi posyandu dengan tujuan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Berdasarkan hasil wawancara dengan kader posyandu kasih ibu desa Simpang Kubu yang menjadi permaslahan yaitu rendahnya jumalah kader yang aktif, kader kurang memperoleh pelatihan atau pelatihan yang diperoleh selama ini kurang efektif, masih banyaknya anak balita yang tidak datang ke posyandu secara rutin (D/S) untuk menimbang berat badannya. Untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi mitra yaitu penyuluhan dan pelatihan untuk peningkatan pengetahuan dan kunjungan balita ke posyandu serta perbaikan pelayanan di posyandu. Di dapatkan hasil terjadinya peningkatan frekuensi kunjungan balita keposyandu, ternjadinya peningkatan pengetahuan kader. Pelayanan posyandu yang baik.
PKM PENINGKATAN PENGETAHUAN IBU TENTANG INISIASI MENYUSU DINI DESA SIMPANG KUBU Nopri Yanto; Besti Verawati
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 3 No. 1 (2022): volume 3 Nomor 1 Tahun 2022
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v3i1.3456

Abstract

Pemberian ASI dikenal sebagai salah satu hal yang berpengaruh paling kuat terhadap kelangsungan hidup pertumbuhan dan perkembangan anak. Menurut World Health Organization (WHO) Tahun 2010 menyusui eksklusif dapat melindungi bayi dan anak terhadap penyakit berbahaya dan mempererat ikatan kasih sayang (bonding) antara ibu dan anak. WHO juga merekomendasikan semua bayi untuk mendapatkan kolostrum yaitu ASI pada hari pertama hingga hari ketiga setelah melahirkkan untuk melawan berbagai infeksi dan mendapatkan ASI eksklusif selama 6 bulan (Kemenkes, 2015). Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas), persentasi pelaksanaan Inisiasi Menyusu Dini (IMD) di Indonesia masih rendah yaitu 34,5% sedangkan pada tahun 2018 naik menjadi 58,2%. Pelaksanaan IMD di Provinsi Riau menduduki rangking 2 terendah yaitu 22,1% sedangkan untuk kabupaten Kampar 52,8%. Berdasarkan Dinkes Kabupaten Kampar pada tahun 2019 masih banyak masyarakat simpang kubu yang rendah pengetahuan tentang IMD. Desa simpang kubu ini akan diproritaskan menjadi desa binaan dalam revitilasi dengan tujuan meningkatan pengetahuan ibu-ibu tentang IMD. Berdasarkan hasil wawancara dengan ibu – ibu desa simpang kubu yang menjadi permasalahan adalah rendahnya pengetahuan ibu-ibu tentang IMD. Untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi yaitu penyuluhan untuk peningkatan pengetahuan ibu – ibu desa simpang kubu tentang Inisiasi Menyusu Dini (IMD) yang baik dan benar.
HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP, PRAKTIK IBU DENGAN KEJADIAN GIZI KURANG PADA BALITA USIA 24-60 BULAN DI DESA BINAMANG Asha Nirmala Olsha; Yusnira; Besti Verawati
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 3 No. 2 (2022): Juni 2022
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v3i2.3129

Abstract

Ketidakseimbangan asupan zat gizi pada balita mengakibatkan gizi kurang maupun gizi lebih. Status gizi yang baik diperlukan balita untuk mengetahui ada tidaknya gizi kurang. Jika asupan gizi yang salah atau tidak sesui dengan kebutuhan anak balita akan menimbulkan beberapa permasalahan pada gizi balita. kebutuhan gizi balita yang diberikan dengan baik dapat membantu dalam proses penyesuaian diri dengn perubahan yang dialami balita.Tujuan menganalisis hubungan pengetahuan, sikap dan praktik gizi ibu dengan kejadian  gizi kurang pada balita. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 8 Juli – 17 Juli di Desa Binamang. Populasi pada penelitian ini yaitu seluruh ibu yang memiliki balita usia 24-60 bulan di Desa Binamang. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan purposive sampling dengan jumlah 40 ibu balita. Instrument yang digunakan adalah kuesoner, timbangan. Analisis data mengunakan analisis univariat dan brivariat dengan uji Chi-Square. Hasil analisis univariat diproses bahwa pengetahuan ibu pada katagori sedang sebanyak 57,5%, sikap ibu pada kategori negative sebanyak 52,5%, dan praktik ibu pada katagori tidak baik sebanyak 57,5%. Berdasarkan uji chi-squre diperoleh ada hubungan antara pengetahuan gizi ibu dengan kejadian gizi kurang diperoleh p=0,013 (p<0,05), sikap ibu dengan kejadian gizi kurang p =0,010 (p<0,05), praktik ibu dengan kejadian gizi kurang p=0,021 (p<0,05).
PEMBUATAN COOKIES BERBAHAN DASAR TEPUNG PISANG RAJA (Musa paradisiaca L.) DENGAN PENAMBAHAN TEPUNG PEGAGAN (Centella asiatica) SEBAGAI CEMILAN SEHAT PENDERITA HIPERTENSI Sarah Fitri Yanti; Besti Verawati
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 3 No. 2 (2022): Juni 2022
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v3i2.3567

Abstract

Pisang raja (Musa paradisiaca L.) mempunyai manfaat untuk menurunkan hipertensi karena dalam pisang terdapat zat gizi kalium. Asupan kalium yang meningkat akan menurunkan tekanan darah sehingga baik untuk penderita hipertensi mengkonsumsi pisang raja. Salah satu pengobatan alternatif untuk menurunkan tekanan darah adalah terapi herbal. Pegagan (Centella asiatica) merupakan tanaman liar yang sudah banyak diketahui oleh masyarakat sebagai tanaman obat seperti membersihkan darah, peluruh kencing dan menurunkan tekanan darah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya perbedaan kandungan kalium dengan berbagai konsentrasi tepung pisang raja dan tepung pegagan. Penelitian dilakukan dalam dua tahapan, yaitu penelitian pendahuluan mencakup pembuatan tepung pisang raja dan tepung pegagan, serta pembuatan cookies dan diuji organoleptik. Penelitian utama yaitu penelitian yang dilakukan terhadap cookies terpilih dengan melakukan analisis proksimat dan kalium. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap dengan faktor konsentrasi tepung pegagan pada pembuatan cookies dengan empat taraf yaitu 0%(kontrol), 0,5%(F1), 0,5%(F2), dan 1.0%(F3). Penentuan produk terpilih dilakukan dengan mempertimbangkan hasil uji organoleptik. Zat gizi cookies yang terpilih memiliki zat gizi dalam berat 100gram yaitu kadar air 4,84%, kadar abu 2,79%, protein 4,88%, karbohidrat 34,62% dan kalium 211,27mg. Perlu dilakukan modifikasi warna dan bentuk terhadap pembuatan cookies agar warna dan bentuk cookies lebih menarik.
PEMBUATAN COOKIES TEPUNG KENTANG (Solanum tuberosum L.) DENGAN SUSTITUSI TEPUNG JINTAN HITAM (Nigella sativa L.) SEAGAI CEMILAN SEHAT PENDERITA HIPERTENSI Vidhya Ramadhani Putri; Besti Verawati; Lira Mufti Azzahri Isnaeni
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 3 No. 1 (2022): Maret 2022
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v3i1.3571

Abstract

Kentang (Solanum tuberosum L.) merupakan salah satu makanan pokok sumber karohidrat yang banyak dikonsumsi hampir seluruh dunia. Jintan  hitam merupakan tumbuhan herbal yang banyak banyak digunakan oleh masyarakat sebagai obat tradisional. Cookies merupakan merupakan kue kering renyah yang disukai dan dikonsumsi oleh semua kalangan. Penelitian bertujuan untuk melakukan substitusi tepung jintan hitam (Nigella sativa L.) pada pembuatan cookies kenji sebagai cemilan sehat tinggi kalium untuk penderita hipertensi. Penelitian dilakukan pada bulan Juni 2021. Rancangan penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 1 kontrol dan 3 perlakuan yaitu F1 (90% : 10%), F2 (80 %: 20%) dan F3 (70% : 60%). Analisis yang dilakukan yaitu analisis deskriptif, proksimat dan One Way ANOVA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa analisis desktiptif cookies pilihan terbaik yaitu cookies perlakuan F1 (90% : 10%). Analisis proksimat cookies kenji pilihan terbaik yaitu setiap 100 gram cookies kenji mengandung air 3,32%, kadar abu 2,38%, protein  7,29%, lemak 12,97% dan karbohidrat 45,41%. Penelitian selanjutnya mengenai analisis kandungan proksimat serta zat gizi mikro tepung jintan hitam, modifikasi dan pengembangan resep untuk meningkatkan kualitas organoleptik (rasa, warna, aroma dan tekstur) pada produk yang dihasilkan. Pada uji statistik One Way ANOVA adanya perbedaan antara cookies yang disubsitusi tepung jintan hitam dengan cookies kenji kontrol. Cookies pilihan terbaik (F1) dapat dijadikan sebagai cemilan sehat penderita hipertensi.
FORMULASI EKSTRAK KENCUR (KAEMPFERIA GALANGA L) PADA PEMBUATAN PUDING SUMBER FOSFOR SEBAGAI CEMILAN SEHAT ANAK PRASEKOLAH (4-6) TAHUN Sela Safitri Sela; Dedy Rochyani; Besti Verawati
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 3 No. 1 (2022): Maret 2022
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v3i1.3832

Abstract

ABSTRAKPendahuluan: Usia prasekolah merupakan fase terpenting dalam membangun fondasi pertumbuhan dan perkembangan manusia. Usia prasekolah termasuk golongan rawan gizi dimana prevalensi stunting pada tahun 2018 yaitu 17,1% yang disebabkan tidak sesuainya asupan makan yang diterima khususnya fosfor. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui daya terima ( rasa, warna, aroma dan tekstur) pada formulasi 20 ml, 30 ml, dan 40 ml ekstrak kencur pada pembuatan puding sumber fosfor sebagai cemilan sehat anak prasekolah (4-6) tahun dan untuk mengetahui kandungan zat gizi pada puding.Metode: Jenis penelitian ini bersifat eksperimental yang menggunakan desain Rancangan Acak Lengkap (RAL). Panelis pada penelitian ini adalah mahasiswi gizi universitas pahlawan tuanku tambusai dengan jumlah sampel 25 orang. Data daya terima (rasa, warna, aroma dan tekstur) diperoleh dengan melakukan uji organoleptik yaitu uji hedonik dan uji mutu hedonik, kemudian analisis zat gizi diperoleh dengan analisis proksimat serta analisis zat fosfor. Hasil: hasil uji organoleptik dilakukan secara deskriptif dan uji statistik One way Anova. Hasil perbedaan yang signifikan yakni p˂ 0,05 terhadap rasa, warna, aroma dan tekstur formula terpilih yaitu Y3 yaitu dengan penambahan ekstrak kencur sebanyak 40 ml. hasil kandungan gizi pada 100 gram puding terpilih adalah kandungan energi sebesar 341,07 kkal, protein 2,88 gram, lemak 6,71 gram, karbohidrat 67,29 gram dan fosfor 131,82 mg.Kesimpulan: penerimaan puding paling disukai adalah formulasi Y3 yaitu penambahan 40 ml ekstrak kencur yang mana zat gizi fosfor pada puding dapat memenuhi 26% kebutuhan fosfor anak prasekolah usia (4-6) tahun sebanyak 500 mg/hari berdasarkan AKG. Kata Kunci: Cemilan sehat, Ekstrak kencur, Fosfor, Puding, Sifat Organoleptik
HUBUNGAN KONSUMSI SAYUR DAN BUAH DENGAN KEJADIAN GIZI LEBIH PADA SISWA KELAS IV DAN V DI SD TEKNOLOGI KOTA PEKANBARU TAHUN 2021 Aisah Buddur Farida; Muhammad Nurman; Besti Verawati
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 3 No. 2 (2022): Juni 2022
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v3i2.3915

Abstract

Sayur dan buah merupakan sumber zat gizi mikro yang diperlukan untuk proses metabolisme tubuh. Di dalam sayuran dan buahan hijau mengandung antioksidan, vitamin C, dan vitamin A yang akan mencegah terjadinya gizi lebih pada anak usia sekolah dasar. Sayur dan buah merupakan makanan yang rendah kalori dan kaya akan serat yang menghambat terjadinya penimbunan lemak pada tubuh yang menyebabkan gizi lebih. Tujuan menganalisis hubungan konsumsi sayur  dan buah dengan kejadian gizi lebih pada siswa kelas IV dan V di SD Teknologi Kota Pekanbaru. Metode: Rancangan penelitian kuantitatif bersifat analitik dengan pendekatan cross sectional. Waktu penelitian tanggal 16 Juni – 15 Juli 2021 di SD Teknologi Kota Pekanbaru. Sampel penelitian 100 siswa. Tekhnik pengambilan sampel Total Sampling. Instrumen yang digunakan timbangan, microtoice dan formulir FFQ. Analisis data mengunakan analisis univariat dan brivariat dengan uji Chi-Square. Hasil analisis univariat diproses bahwa kejadian tidak gizi lebih pada kategori gizi lebih sebanyak 21%, konsumsi sayur pada anak pada kategori kurang sebanyak 52%, konsumsi buah pada anak pada kategori kurang sebanyak 51%. Berdasarkan uji chi-squre diperoleh ada hubungan antara konsumsi sayur  dengan kejadian gizi lebih diperoleh p=0,000 (p<0,05), konsumsi buah dengan kejadian gizi lebih p =0,000 (p<0,05). Kesimpulan dari peneliti ini terdapat hubungan signifikan antara konsumsi sayur  dan buah dengan kejadian gizi lebih pada siswa kelas IV dan V di SD Teknologi. Saran untuk  dapat memberikan penyuluhan tentang standar porsi sayur dan buah agar masalah gizi lebih dapat teratasi dengan menggunakan leaflet standar porsi sayur dan buah bagi anak usia 9-11 tahun.   Kata Kunci     : Konsumsi Sayur, Buah, Gizi Lebih, Siswa Kelas IV dan V.
PEMBUATAN COOKIES BERBAHAN DASAR MOCAF DENGAN SUBSTITUSI TEPUNG DAUN KEMANGI (Ocimum sanctum) SEBAGAI CEMILAN ALTERNATIF PENDERITA GASTRITIS Yurika Diah Safitri; Muhammad Nurman; Besti Verawati
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 3 No. 2 (2022): Juni 2022
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v3i2.3919

Abstract

Gastritis merupakan radang pada jaringan dinding lambung sering diakibatkan ketidakteraturan diet, gangguan pemenuhan zat gizi (karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral. Kandungan zat flavonoid dan Vitamin C sebagai antioksidan yang terkandung didalam daun kemangi bekerja melalui mekanisme antiinflamasi yang membantu proses penyembuhan pada penyakit Gastritis. Tujuan penelitian ini untuk melakukan substitusi cookies dengan penambahan tepung daun kemangi sebagai cemilan alternatif penderita Gastritis. Jenis penelitian adalah penelitian kuantitatif dengan desain penelitian Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 1 kontrol dan 3 perlakuan yaitu control(0%), F1(40%),F2(50%),F3(60%). Penelitian dilakukan pada 08 Februari- 15 Juli 2021. Analisis yang dilakukan yaitu analisis deskriptif, proksimat, vitamin C dan flavonoid sebanyak 2 kali pengulangan serta uji statistik One Way ANOVA. Uji Organoleptik dilakukan di kampus Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai. Hasil uji organoleptik presentase pernerimaan cookies tertinggi yaitu control dan F1 dengan persentase 100%, Hasil uji proksimat cookies yaitu kadar air (8,15%), kadar abu (1,8%), kadar protein (3,6%), kadar Flavonoid (11,75%), dan kadar vit C ( 6,60%). Pada uji statistik One Way ANOVA tidak terdapat perbedaan antara cookies yang disubstitusi daun kemangi dengan cookies control. Flavonoid yang berasal dari tiap 25 gram cookies daun kemangi sebanyak 2.937 mg. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu satu buah cookies yang dikonsumsi 2 kali sehari sudah bisa mencegah dari kejadian Gastritis. Saran dari penelitian ini yaitu perlu dikembangkan produk olahan dari pemanfaatan daun kemangi selain produk cookies.