Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

THE APPLICATION OF PR COMMUNICATION MODEL IN INVESTOR RELATIONS THROUGH WEB 2.0 Hanathasia, Mirana
Journal Communication Spectrum : Capturing New Perspectives in Communication Vol 2, No 2 (2012): August 2012 - January 2013
Publisher : Department of Communication Science, Bakrie University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36782/jcs.v2i2.282

Abstract

Tulisan ini bertujuan untuk menganalisa sejauh mana investor relations bank sebagai bagian  dari perusahaan keuangan di Indonesia menggunakan teknologi Web 2.0 untuk menjangkau para pemangku kepentingannya melalui internet, sejauh mana model komunikasi publicrelations diterapkan untuk berkomunkasi dengan para pemangku kepentingan melalui  internet, dan sejauh mana komunikasi melalui website akan mempengaruhi pemangku kepentingan dalam pengambilan keputusan investasi.  Objek dalam penelitian ini adalah tiga institusi keuangan –bank yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Metode penelitianadalah kualitatif dan klasifikasi penelitian berdasarkan tujuannya adalah penelitian deskriptif. Wawancara mendalam terhadap tiga Investor Relations Head dari bank pemerintah dilakukan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model komunikasi yang  dilakukan oleh institusi keuangan terhadap para pemangku kepentingan melalui website  investor  relations adalah satu arah dan penggunaan teknologi Web 2.0 belumlah optimal. Namun, pada dasarnya komunikasi dua arah sudah dilaksanakan oleh staff investor  relations melalui Komunikasi yang lebih personal melalui telepon/conference  call, surat elektronik, dan pertemuan tatap muka. Simpulannya, penerapan model komunikasi public   relations dalam aktivitas investorrelations melalui teknologi Web 2.0 hanya sekedar untuk penyebaran informasi saja belum sampai tahap memengaruhi pemangku kepentingan dalam pengambilan keputusan investasi. Kata kunci: internet, website, teknologi Web 2.0, investor  relations, institusi finansial.   This paper aims to analyze the extent to which investor relations of  financial institutions in Indonesia are using Web 2.0 technologies in order to reach their stakeholders through internet,  the  extent  to  which  public  relations  communication  model  applied  in communicating  with  stakeholders  through  internet, and  the  extent  to  which  the communication via website will influence stakeholders to have the investing decision. The objects of this research are three banks as financial institutions listed on Indonesia Stock Exchange. The method is  a qualitative research  and the nature of this research is descriptive. Depth­interview was held by interviewing three Investor Relations Heads of state banks. The result of this research shows that the communication model applied from financial institution to its stakeholders on investor relations Website is one­way and the use of Web 2.0 technologies in banks has not been maximum. Moreover, the information on the website does not influence the stakeholders in making investment decision. However, two­way communication is managed personally, through phone/conference call, email, and one­on­ one meeting. In conclusion, the application of public relations communication model for the investor relations activities in Indonesia through the usage of Web 2.0 technologies is is only to disseminate information, not to persuade stakeholders in making investment decision. Keywords: internet, website, Web 2.0 technology, investor relations, financial institution.
ANALYSIS OF PUBLIC RELATIONS MODEL’S UTILITY IN PUBLIC DIPLOMACY ACTIVITIES VIA TWITTER Suyono, Renata; Hanathasia, Mirana
Journal Communication Spectrum : Capturing New Perspectives in Communication Vol 4, No 1 (2014): February - July 2014
Publisher : Department of Communication Science, Bakrie University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36782/jcs.v4i1.1767

Abstract

Tujuan dari tulisan ini adalah untuk menganalisis penggunaan model komunikasi hubungan masyarakat yang digunakan lembaga pemerintah dalam melaksanakan kegiatan diplomasi publik melalui Twitter. Metode yang digunakan adalah analisis isi kualitatif oleh Hsieh & Shannon (2005) berdasarkan empat model komunikasi hubungan masyarakat dari Grunig dengan kerangka berpikir dari Waters & Williams (2011) sebagai kategori koding awal terhadap akun Twitter @america. @america merupakan unit yang dikelola oleh kedutaan besar Amerika Serikat di Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan akun Twitter @america telah melaksanakan komunikasi dua arah untuk berdialog dengan para followers-nya. Terbukti dengan penggunaan fasilitas yang disediakan oleh Twitter untuk melaksanakan komunikasi dua arah seperti fungsi reply, @-mention, dan retweet. Tetapi pada saat yang bersamaan akun Twitter @america masih menggunakan komunikasi satu arah dan komunikasi dua arah asimetris dalam kegiatan diplomasi public untuk terlibat dengan para followers-nya. Kata kunci: diplomasi publik, @america, Twitter, model hubungan masyarakat The purpose of this paper is to analyze public relation’s model used by the government organization to conduct public diplomacy activities via Twitter. Using the method of directed qualitative content analysis by Hsieh & Shannon (2005) based on the four models of public relations by Grunig using the framework from Waters and Williams (2011) as the initial coding category towards @america’s Twitter account. @america is a unit managed by American embassy in Indonesia. The result of the study showed that @america’s Twitter account is working towards the implementation of two-way communication in order to engage and initiate conversation with its followers. Proved by the usage of the Twitter’s tools that facilitate two-way communication such as reply, @-mention, and also retweet function. But at the same time, they are still using one way communication and two-way asymmetrical communication in their public diplomacy activities in order to initiate engagement with its followers. Keywords: public diplomacy, @america, Twitter, public relations models
ANALISIS PRESS RELEASE EXPRESS GROUP TENTANG PERAMPOKAN DI DALAM TAKSI PUTIH MELALUI PERSPEKTIF ANALISIS WACANA KRITIS DALAM MENGATASI KRISIS KEPERCAYAAN PUBLIK Hanathasia, Mirana
Journal Communication Spectrum: Capturing New Perspectives in Communication Vol 7, No 1 (2017): February - July 2017
Publisher : Department of Communication Science, Bakrie University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36782/jcs.v7i1.1785

Abstract

Kasus perampokan di taksi putih di Jakarta di akhir 2014 ramai diberitakan di media massa. Masyarakat mengasosiasikan taksi putih dengan Express Taksi. Akibatnya pendapatan Express Taksi menurun. Melihat situasi ini, Express Group sebagai perusahaan yang menaungi Express Taksi tidak tinggal diam. Strategi respon dijalankan dengan mengeluarkan dua press release. Penelitian ini menganalisis press release yang telah dibuat oleh Express Group dari perspektif Analisis Wacana Kritis dari Norman Fairclough (AWK). Dalam melakukan AWK ada tiga dimensi yang diperhatikan yaitu teks, praktik wacana, dan praktis sosio-budaya. Dalam proses analisis, penulis menggunakan dua jenis data, yakni data primer berupa press release Express Group tentang perampokan di taksi putih, dan data sekunder yang terdiri dari wawancara dan literatur. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa teks press release mengkonstruksi perusahaan sebagai perusahaan yang tidak bersalah bahkan merupakan korban dari isu yang berkembang; sebagai perusahaan yang bertanggung jawab dan berkomitmen untuk membantu kepolisian; sebagai perusahaan yang mengedepankan perhatian dan kepedulian terhadap konsumen.
BELENGGU ATURAN, NEGOSIASI, DAN EKSISTENSI RADIO KOMUNITAS: Studi pada Radio Balai Budaya Minomartani dan Wijaya di Yogyakarta Eddyono, Aryo Subarkah; Hanathasia, Mirana
Journal Communication Spectrum: Capturing New Perspectives in Communication Vol 8, No 1 (2018): February - July 2018
Publisher : Department of Communication Science, Bakrie University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36782/jcs.v8i1.1810

Abstract

Licensing issues are one thing that puts a burden on community radios, radios that are established to serve the information and entertainment needs of a particular community and are not justified in seeking benefits like private radio. Another thing is about the rules of advertising where community radio is not allowed to broadcast commercial advertisements, as well as canalization rules problems or broadcast frequency restrictions. This research answers the negotiations conducted by the Balai Minomartani (BBM) radio station and Radio Wijaya in Yogyakarta in obeying the government's burdensome rules and what their motivations. Data obtained from in-depth interviews, online and offline observations, and document collection. The results showed that the negotiations carried out by such two radio related to the troublesome and burdensome rules were to obtain legality and carry out the mandate of the community because legality became an important capital for the existence of community radio and to obtain various accesses. To cite this article (7th APA style): Eddyono, A. S. & Hanathasia, M. (2018). Belenggu Aturan, Negosiasi, dan Eksistensi Radio Komunitas [The Shackle of Regulation, Negotiation, and Existence of the Community Radio]. Journal Communication Spectrum, 8(1), 15-44. http://dx.doi.org/10.36782/ jcs.v8i1.1810
Pemetaan Permasalahan dalam Pelaksanaan Pagelaran Heman Ka Budak dalam Peningkatan Kebanggaan Budaya Sunda Hanathasia, Mirana; Suharyanti; Kurnia, Ari
Indonesian Journal for Social Responsibility Vol. 1 No. 02 (2019): December 2019
Publisher : LPkM Universitas Bakrie

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36782/ijsr.v1i02.10

Abstract

Preservation of local culture can be finish with various activities, which is an art performance. Through the Heman Ka Budak performance, conducted by Dinas Pendidikan dan Budaya (Disdikbud) of Kuningan District, West Java, it produces of arts and cultural-themed activities that are routinely every week at the Car Free Day event. The purpose of this Social Responsibility is to increase the pride of Sundanese culture by the community, especially teenagers and the support of many parties in preserving local culture. In dealing with the problem of lack of public awareness in preserving local culture, evaluations through the Focus Group Discussion (FGD) technique, which of Dinas Pendidikan dan Budaya (Disdikbud), artists as a participated in the activities of Heman ka Budak. In the FGD, Heman ka Budak activities faced of obstacles in the preservation this Sundanese culture. In addition to not getting funds to support activities, such as transportation costs for performers, consumption, and other technical costs, Mass Media to promotion and information also only uses Facebook and Instagram. There is no involvement of local and national Mass Media as well as sponsors of funding or products. So, local cultural preservation activities have not become a mass public concern, only held in the Kuningan District, West Java. The involvement of young people in this activity is only as a filler, not as long as they do promotions and publications as a pride towards the local culture.
Pelatihan Manejemen Komunikasi Merek Kepada Pelaku Usaha dalam Mendukung City Branding Cirebon Suharyanti, Suharyanti; Hanathasia, Mirana; Fortunisa , Ananda
Indonesian Journal for Social Responsibility Vol. 1 No. 02 (2019): December 2019
Publisher : LPkM Universitas Bakrie

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36782/ijsr.v1i02.14

Abstract

In 2917 Indonesian Government has tergetted 8 millions small-medium enterprises (SME) to go online at 2019. Some digital workshops have been conducting to SME all over Indonesia, includes in Cirebon. Now, there are 1698 SME in Cirebon. At the beginning, lot of products from Cirebon showed the uniqueness of Cirebon as Shrimp City such as shrimp cracker, shrimp paste, batik linen and glass painting. But now, many SME develop new products which may be the new identifying mark for Cirebon in the future. They are fried onion, steel relief, soap, etc. However, a lot of small-medium enterprises do not able to create marketing communication strategy. Therefore to develop the businsess of small-medium enterprise, it is necessary to conduct a workshop on brand communication management with subject of creating an attractive theme to be communicated in product packaging or promotion media and subject of preparing media plan strategy to promote products. By implementing the effective brand communication, it not only communicates the brand itself, but also it is part of supporting Cirebon city branding.
PENERAPAN KOMUNITAS MEREK ORGANISASI NON PROFIT DARI PERSPEKTIF SOSIAL MARKETING PUBLIC RELATIONS (STUDI KOMUNITAS MEREK “SAHABAT OMBUDSMAN”) Novayana, Wilda; Hanathasia, Mirana
Prosiding Seminar Nasional INDOCOMPAC Komunikasi, Budaya dan Media
Publisher : Prosiding Seminar Nasional INDOCOMPAC

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (532.558 KB)

Abstract

Komunitas merek tidak hanya dimiliki oleh organisasi komersil namun juga oleh organisasi non profit.  Salah satu organisasi non profit di Indonesia yang memiliki komunitas merek adalah Ombudsman RI. Untuk menjangkau masyarakat, Ombudsman D.I. Yogyakarta sebagai perwakilan Ombudsman Indonesia di D.I Yogyakarta membentuk sebuah komunitas merek bernama Sahabat Ombudsman dalam menjangkau masyarakat. Selain di D.I Yogyakarta, Sahabat Ombudsman baru ada di Bali. Tujuan dibentuk Sahabat Ombudsman adalah agar produk sosial Ombudsman diterima oleh masyarakat dan masyarakat dapat menjalankan perilaku yang diinginkan sesuai dengan objektif Ombudsman. Penelitian ini melihat strategi penerapan komunitas merek Ombudsman dari perspektif Sosial Marketing Public Relations (SMPRS). SMPRS yang efektif memegang peranan penting dalam menghasilan publisitas media dan word-of-mouth (WOM). Penelitian ini menggunakan metodologi kualitatif deskriptif dengan metode pengumpulan data primer melalui wawancara mendalam. Hasil penelitian menggambarkan ada tiga tipe connector non media yang dimanfaatkan oleh Ombudsman dalam Sahabat Ombudsman. Kata kunci: komunitas merek, Ombudsman, Sahabat Ombudsman, pemasaran sosial, social marketing public relations.
Kampanye Generasi Berencana (GENRE), Sikap Generasi Z di Jakarta, dan Penetrasi Media Sosial Selama Pandemi COVID-19 Suharyanti Suharyanti; Mirana Hanathasia
Jurnal Studi Komunikasi dan Media Vol 25, No 2 (2021): Jurnal Studi Komunikasi dan Media
Publisher : BPSDMP Kominfo Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31445/jskm.2021.3762

Abstract

Program nasional Generasi Berencana (GenRe) hadir untuk mengatasi permasalahan remaja di Indonesia. GenRe memiliki tiga pesan kunci, katakan tidak kepada; seks pranikah, pernikahan dini, dan kecanduan NAPZA. Namun, remaja di Jakarta yang dikategorisasikan sebagai generasi Z kurang menyadari keberadaan kampanye GenRe. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui mengapa generasi Z di Jakarta kurang menyadari keberadaan kampanye GenRe, bagaimana sikap generasi Z di Jakarta terhadap pesan kunci kampanye GenRe, serta bagaimana penyelenggara kampanye GenRe menciptakan kedekatan dengan generasi Z di Jakarta. Pandemi Covid-19 merupakan tantangan sekaligus peluang bagi penyelenggara kampanye GenRe mengoptimalkan aktivitasnya melalui platform digital. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain studi kasus. Pengambilan sampel dengan teknik bola salju dan pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam dengan generasi Z di Jakarta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa informan kurang menyadari keberadaan Genre karena kampanye GenRe kurang menarik perhatian mereka. Sikap mereka yang cenderung permisif terhadap seks pranikah dan penggunaan NAPZA justru bertolak belakang dengan pesan kunci GenRe yang menekankan pada “katakan tidak” pada ketiga pesan kunci GenRe. Pendekatan Multilevel Health Education Model dengan penekanan pada pentingnya pemahaman, keterlibatan dan membangun kepercayaan, digunakan untuk menciptakan engagement antara penyelenggara kampanye GenRe dengan generasi Z di Jakarta melalui optimalisasi media digital.
Pengembangan Merek melalui Personalisasi, Kustomisasi dan Komunikasi Kreatif Suharyanti Suharyanti; Ajeng Harista; Dessy Kania; Mirana Hanathasia
Jurnal Ilmu Komunikasi Vol 15, No 2 (2017)
Publisher : Univeritas Pembangunan Nasional "Veteran" Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jik.v15i2.2158

Abstract

Peran Psikologi Sosial dalam Kampanye Sosial Literasi Kekerasan Berbasis Gender Online untuk Melindungi Self-Image pada Gen Z di Forum Anak Kota Bekasi (FORAKSI) Murtanti Putri, Dianingtyas; Hanathasia, Mirana; Kania, Dessy; Fortunisa, Ananda
Indonesian Journal for Social Responsibility Vol. 4 No. 02 (2022): December 2022
Publisher : LPkM Universitas Bakrie

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36782/ijsr.v4i02.147

Abstract

Online gender-basis violence (KBGO) is violence through digital technology aimed at someone based on their gender or gender identity. This violence is not carried out physically, but through online harassment through social media which is used by manipulating information, including illegal content, and so on, one which aims to damage the reputation or credibility of the victim, which can cause psychological harm, social isolation, and economy harm. Meanwhile, the participants who will take part in this training activity are Generation Z, then the problem to be overcome is to provide a briefing to Generation Z regarding the misuse of social media use which can have an impact on their self-image and personal branding, therefore it is important to be given an understanding of digital content strategies, especially social media. In addition, it is hoped that by getting this activity they will raise awareness to protect their data so that they become agents of change to their peers. The method used in this Community Service (PkM) activity will be carried out into three stages, namely the preparation stage, the implementation stage, and the evaluation stage. Furthermore, the activities that will be carried out are providing assistance and training to partners of the Bekasi City Children's Forum (FORAKSI).