Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Optimalisasi Pembuatan Rajangan Empon-Empon di Kelompok Tani Suroloyo I, Kecamatan Bandar, Pacitan Fea Prihapsara; Okid Parama Astirin; Endang Siti Rahayu; Anif Nur Artanti
Jurnal KARINOV Vol 4, No 1 (2021): Januari
Publisher : Institute for Research and Community Service (LP2M), Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um045v4i1p%p

Abstract

Sebagian besar masyarakat di Desa Bandar menanam empon-empon seperti kunyit, jahe dan temu-temuan sebagai komoditas utama. Namun penjualannya selama ini langsung ke tengkulak tanpa pengolahan pasca panen. Program Pengabdian kepada Masyarakat dari Tim Pusat Penelitian Lingkungan Hidup Universitas Sebelas Maret (PPLH UNS) dengan Mitra Kelompok Petani Suroloyo I ini bertujuan untuk meningkatkan nilai jual produk empon-empon dengan optimalisasi pengolahan pasca panen.  Mitra Kelompok Tani Suroloyo I memiliki permasalahan diantaranya: 1) ketergantungan tengkulak untuk penjualan produk curahnya; 2) belum memiliki teknologi pasca panen; dan 3) tidak ada manajemen usaha yang benar. Solusi yang ditawarkan dalam kegiatan ini  adalah pengolahan pasca panen yaitu optimalisasi pembuatan rajangan empon-empon dengan menggunakan alat perajang dan pengering. Kegiatan yang telah dilaksanakan adalah sosialisasi kegiatan pengabdian, pelatihan dan penerapan penggunaan mesin perajang dan pengering, serta evaluasi kegiatan.  Terdapat peningkatan pendapatan petani sebesar yang cukup signifikan melalui pengolahan produk  menjadi rajangan kering dari pada langsung dijual dalam kondisi basah.Kata Kunci: empon-empon, kelompok tani, rajangan, teknologi pasca panenAbstract Most of the people in Bandar Village grow empon-empon such as turmeric, ginger and temu-finds as their main commodities. However, sales so far have been direct to middlemen without post-harvest processing. The Community Service Program of  Universtas Sebelas Maret Environmental Research Center Team (PPLH UNS) with Suroloyo I Farmer Group Partners aims to increase the sale value of empon-empon products by optimizing post-harvest processing. Suroloyo I Farmers Group Partners have problems including: 1) dependence of middlemen for the sale of their bulk products; 2) do not have post harvest technology; and 3) there is no proper business management. The solution offered in this activity is post-harvest processing, namely optimizing the making of empon-empon slices using a chopper and dryer. Activities that have been carried out are socialization of community service activities, training and application of the use of chopper and dryer machines, and evaluation of activities. There is a significant increase in farmers' income through processing the product into dry chunks instead of selling it directly in wet conditions.Keywords: empon-empon, farmer groups, chopped, post harvest technology
Analisis Hubungan Pengetahuan Terhadap Kepatuhan Terapi Pada Pasien Hipertensi di Puskesmas Pucang Sawit Surakarta Yeni Farida; Yumna Zulfa Salsabila; Alfiani Amsari; Rasmaya Niruri; Adi Yugatama; Nestri Handayani; Fea Prihapsara
JPSCR: Journal of Pharmaceutical Science and Clinical Research Vol 6, No 3 (2021)
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/jpscr.v6i3.53112

Abstract

Hipertensi yang tidak terkendali dengan baik dapat meningkatkan terjadinya komplikasi, untuk itu diperlukan kepatuhan pasien dalam terapi hipertensi. Kepatuhan dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satu faktornya adalah pengetahuan. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui hubungan pengetahuan terhadap kepatuhan terapi pasien hipertensi di Puskesmas Pucangsawit Surakarta. Studi crosssectional dilakukan pada populasi pasien hipertensi di Puskesmas Pucang Sawit Surakarta yang memenuhi kriteria inklusi. Sampel ditetapkan dengan kriteria pasien mendapatkan terapi hipertensi minimal 1 bulan, melakukan kunjungan kontrol ke Puskesmas di bulan Maret 2019, serta bersedia menjadi responden yang dibuktikan dengan informed consent. Pengetahuan dinilai dengan kuesioner yang disusun peneliti berdasarkan panduan pharmaceutical care untuk penyakit hipertensi, sedangkan kepatuhan dinilai dengan kuesioner hill-bone. Pengetahuan dikategorikan menjadi baik, cukup dan kurang, sedangkan kepatuhan dikategorikan menjadi patuh dan tidak patuh. Analisis variabel dilakukan dengan uji Pearson correlation. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 5,3% responden memiliki pengetahuan yang baik, 27,1% berpengetahuan cukup dan 17,6% berpengetahuan kurang. Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan kepatuhan terapi hipertensi pada pasien di Puskesmas Pucang Sawit Surakarta, sedangkan arah korelasinya positif tetapi korelasi antara keduanya sangat lemah (p = 0,319; r = 0,109). 
Optimization and Antioxidant Activity Test Of SMEDDS Bay Leaf with Palm Kernell Oil as Oil Phase Fea Prihapsara
JPSCR: Journal of Pharmaceutical Science and Clinical Research Vol 2, No 2 (2017)
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (513.246 KB) | DOI: 10.20961/jpscr.v2i2.14390

Abstract

One of the plants which can produce antioxidants is the bay leaves (Syzygium polyanthum (Wight) Walp).  Generally, extract have big size molecule and low solubility. To overcome low solubility of extract, it was formulated into self microemulsifying drug delivery system (SMEDDS) using oil Palm Kernel Oil (PKO) as a carrier oil. This research, aims to produce mikrometer-sized emulsion and thus can be used at low dose in SMEDDS mikroemulsion preparation. And this research was conducted to determine the antioxidant activity of SMEDDS bay leaf extract.  Palm kernell oil is used because its suitable for SMEDDS and has medium chain trigliseride that can Increase drug transport through lymphatics thereby reducing first pass metabolism. Optimization of surfactant, cosurfactant and oil phase was determined with trial and error method. The results showed that the optimum SMEDDS formula was tween 80 : PEG 400 : Palm Kernell Oil (1,6 : 2,4 : 1) in 5 mL. SMEDDS extract of bay leaves had emulsification time 13.93 seconds, average of droplet size was 218,9 nm and polidisperse index 0,203. Morphological observation showed the mikroemulsion particles had spherical shaped. SMEDDS product of bay leaf extract has powerful antioxidant potential, the value of IC50 is  40,7177 ppm. 
Transformasi Penjualan Digital Produk Jamu dan Obat Tradisional pada UKM Jamu di Kabupaten Sukoharjo Anif Nur Artanti; Fea Prihapsara; Esti Suryani; Muhammad Hatta Rahmatul Kholiq; Okid Parama Astirin; Endang Siti Rahayu
Aksiologiya: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 7 No 1 (2023): Februari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/aks.v7i1.9033

Abstract

Dampak pandemi COVID-19 telah menurunkan pendapatan beberapa industri jamu di Kabupaten Sukoharjo. Industri jamu terkendala dalam proses produksi dan penjualan produknya. Cara pemasaran berubah, terutama saat diberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat darurat (PPKM Darurat). Salah satu cara alternatif untuk meningkatkan kapasitas penjualan adalah melalui pemasaran digital online yang berfokus pada pemasaran digital melalui website yang digunakan sebagai e-commerce, media sosial, mesin pencari, dan membentuk tim reseller untuk menjual produknya. Di masa pandemi, industri jamu harus cepat beradaptasi seiring dengan PPKM Darurat, karena hal ini akan mengubah tren perilaku konsumen dalam membeli produk jamu. Salah satu industri jamu yang menjadi mitra proyek ini adalah Usaha Kecil Menengah (UKM) Ching Lung. Melalui transformasi digital ini dapat menjadi solusi atas permasalahan yang dihadapi oleh UKM Ching Lung saat ini. Selain itu, dengan meningkatkan kreativitas model penjualan produk, UKM dapat bertahan dengan melakukan diversifikasi produk yang sesuai dengan kebutuhan di masa pandemi COVID-19. Bekerjasama dengan UKM Jamu Ching Lung, dibuatlah website online yang dirancang dengan konsep toko online untuk meningkatkan penjualan jamu dan obat tradisional di Kabupaten Sukoharjo. Melalui kegiatan ini diharapkan dapat membantu UKM untuk memasarkan produknya agar dapat dikenal oleh masyarakat luas.
Aplikasi Mesin Pencuci dan Rotary Dryer untuk Peningkatan Nilai Tambah Produk Empon-Empon di Desa Bandar, Kecamatan Bandar, Pacitan Fea Prihapsara; Okid Parama Astirin; Endang Siti Rahayu; Anif Nur Artanti
Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol 7 No 3 (2022): Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat
Publisher : Universitas Mathla'ul Anwar Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (598.527 KB) | DOI: 10.30653/002.202273.302

Abstract

APLICATION OF WASHING MACHINE AND ROTARY DRYER FOR INCREASING ADDED VALUE VALUE OF EMPON-EMPON IN BANDAR VILLAGE, BANDAR DISTRICT, PACITAN. Bandar Village is located in Bandar District, Pacitan Regency. The economy of the people in Bandar Village is supported by traditional medicinal plants, especially empon-empon as the main commodity. Most of the farmers in Bandar Village are small farmers who depend on selling their crops to middlemen. The middlemen argue that prices at the farm level are low because the empon-empon is still dirty. The aim of this project is to carry out post-harvest processing activities by applying of washing machine and rotary dryer to increase the added value of the empon-empon products. Washing machine can clean it from dirt while rotary dryer can reduce the water content thereby increasing the yield of the active ingredients of empon-empon. Currently, both machines can function properly. This transfer of technology is very helpful for farmers in processing their harvested products on a large scale and they can sell them at higher prices. Kelompok Tani Suroloyo I as a partner actively participated in this project from post-harvest processing to marketing. This project is carried out on an ongoing basis in collaboration between Pusat Penelitian Lingkungan Hidup Universitas Sebelas Maret Team (PPLH UNS) and Kelompok Tani Suroloyo I.
PENGENALAN VAKSINASI COVID-19 DAN PHBS DI TPQ PERMATA JOMBOR SUKOHARJO Nestri Handayani; Inayatush Sholihah; Novita Dhewi Ikakusumawati; Rasmaya Niruri; Fea Prihapsara; Yeni Farida
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 2 (2023): Volume 4 Nomor 2 Tahun 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v4i2.15588

Abstract

Seiring dengan perkembangan kasus COVID-19 yang melandai, beberapa daerah kini mulai memberlakukan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) tidak hanya pada pendidikan formal namun juga pendidikan non-formal. Pendidikan nonformal dapat dilaksanakan dimana saja seperti jalur pendidikan Taman Pendidikan Al Quran (TPQ). Santriwan dan santriwati yang masih tergolong anak-anak juga harus dilindungi supaya tidak terjadi penyebaran virus melalui kegiatan pembelajaran yang diselenggarakan di TPQ. Pemberian pengetahuan tentang PHBS dan vaksinasi COVID-19 sangat penting untuk merubah sikap dan perilaku anak terutama dalam menghadapi pembelajaran tatap muka di masa pandemi. Kegiatan pengabdian ini dilakukan di TPQ Permata Jombor berada di Kecamatan Bendosari, Kabupaten Sukoharjo, Provinsi Jawa Tengah. Penyuluhan diintegrasikan dengan kegiatan TPQ yang pelaksanaannya lebih fleksibel dan mencakup siswa-siswi dari usia 4 hingga 12 tahun. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah edukasi berbasis aktivitas untuk menarik perhatian siswa dan mempermudah siswa dalam memahami materi. Informasi disampaikan melalui video edukasi, buku cerita bergambar, leaflet, buletin dan poster. Sebanyak 37 siswa mengikuti kegiatan ini dan semua siswa sangat interaktif. Hasil dari kegiatan ini siswa menjadi paham pentingnya vaksinasi serta penerapan PHBS untuk mencegah penularan virus COVID-19. Dengan vaksinasi dan melaksanakan protokol kesehatan yang ketat akan semakin banyak dan semakin cepat masyarakat terlindungi dari COVID-19  
Edukasi tentang Obat serta Perilaku Hidup Bersih dan Sehat pada Siswa SDIT Insan Mulia Surakarta Yeni Farida; Sabella Sekar Betari; Rasmaya Niruri; Adi Yugatama; Nestri Handayani; Fea Prihapsara
Warta LPM WARTA LPM, Vol. 25, No. 1, Januari 2022
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (975.591 KB) | DOI: 10.23917/warta.v25i1.599

Abstract

Anak-anak termasuk ke dalam kelompok usia yang sangat rentan terhadap penularan COVID-19 dari lingkungan sekitarnya. SDIT Insan Mulia Surakarta merupakan sekolah yang berada di zona merah dan sedang mempersiapkan kegitan tatap muka. Pengetahuan tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) merupakan prioritas yang harus diberikan dan difahamkan kepada siswa agar dapat menjadi salah satu upaya perlindungan siswa dari COVID-19. Selain itu, edukasi tentang obat sejak dini perlu dilakukan agar nantinya tidak timbul permasalahan dalam penggunaan obat. Kegiatan pengabdian berupa edukasi dengan media handout dan buku ajar berbasis aktivitas dilakukan sebagai salah satu upaya peningkatan pengetahuan siswa. Sasaran kegiatan adalah siswa kelas 3 di SDIT Insan Mulia Surakarta pada bulan April 2021. Dalam memahami materi edukasi, siswa dipandu melalui pertemuan virtual dengan platform zoom meetings. Evaluasi keberhasilan program dilakukan melalui penilaian pengetahuan dengan pretes dan postes. Perbedaan nilai pretest dan postest dianalisis menggunakan uji Wilcoxon. Pada akhir rangkaian kegiatan hanya ada 37 siswa yang mengisi postes dengan lengkap. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa ada perbedaan pengetahuan yang signifikan sebelum dan sesudah edukasi menggunakan buku ajar berbasis aktivitas dengan nilai p=0,047. Akan tetapi, tidak ada perbedaan yang signifikan pada pengetahuan siswa yang diberikan edukasi melalui media handout dan buku ajar berbasis aktivitas ( p=0,777.; p>0,05). Media edukasi buku ajar berbasis aktivitas lebih tepat digunakan dalam meningkatkan pengetahuan siswa sekolah dasar. Kendala yang dialami selama kegiatan adalah jaringan internet dan fasilitas yang dimiliki siswa. Secara keseluruhan, kegiatan ini telah berjalan dengan lancar dan dapat meningkatkan pengetahuan siswa tentang obat dan PHBS. Melalui media edukasi yang telah disusun oleh tim pengabdian, diharapkan edukasi tentang obat dan PHBS terhadap siswa dapat terus dilakukan secara berkala.