Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

TINGKAT POPULARITAS DAN PROFITABILITAS MENU MELALUI METODE MENU ENGINEERING DI 3RDCAFE PADANG pasaribu pasaribu
JURNAL PENDIDIKAN DAN KELUARGA Vol 9 No 1 (2017): Vol 9 No 1 (2017)
Publisher : Fakultas Pariwisata dan Perhotelan Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/jpk/vol9-iss1/36

Abstract

Penelitian ini berujuan untuk mengetahui tingkat popularitas dan profitabilitas menu yang ditawarkan melalui analisis four box. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan data kuantitatif, dengan sampel penelitian ini adalah total populasi yaitu seluruh populasi dijadikan sampel. Jenis data yang akan dipergunakan dalam penelitian adalah data sekunder. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dokumentasi, observasi dan wawancara. Data dianalisis dengan menggunakan metode menu engineering yang dikelompokkan berdasarkan analisis four box. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa menu yang termasuk pada kelompok star yaitu menu makanan: nasi goreng dan menu minuman: teh es, jus mangga, millo, milkshake, dan fanta. Menu yang termasuk ke dalam kelompok puzzles pada menu makanan: mie goreng, siomay, mie rebus, kentang goreng, nuget dan menu minuman : jus pisang dan kopi. Menu yang termasuk kedalam kelompok plowhorse yaitu menu makanan: tempe medoan dan tahu medoan, sedangkan menu minuman: jus jeruk dan float. Tidak terdapat menu makanan maupun menu minuman pada kelompok dog. Saran bagi pihak 3rd cafe perlunya tindakan akan menu yang termasuk kedalam four box analysis seperti kelompok star cita rasa dan kualitas makanan dipertahankan, pada kelompok puzzle melakukan perubahan akan penampilan menu agar lebih menarik, sedangkan kelompok plowhorse dapat dipaketkan dengan kelompok menu star dengan harga yang relatif murah namun tidak merugikan.
Program Pengembangan Produk Unggulan Daerah Diversifikasi Produk Gelamai di Kanagarian Harau Kecamatan Harau Kabupaten Lima Puluh Kota Sumatera Barat Kasmita Kasmita; Wiwik Gusnita; Rahmi Holinesti; Dini Faisal; Lise Asnur; Pasaribu Pasaribu
LOGISTA - Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat Vol 2 No 2 (2018)
Publisher : Department of Agricultural Product Technology, Faculty of Agricultural Technology, Universitas Andalas Kampus Limau Manis - Padang, Sumatera Barat Indonesia-25163

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (248.007 KB) | DOI: 10.25077/logista.2.2.52-60.2018

Abstract

ABSTRAK: Kecamatan Harau merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Lima Puluh Kota dimana terdapat UMKM yang memproduksi makanan khas Gelamai. Saat ini gelamai hanya dijual dalam sajian konvensional dan pengemasan yang tidak representatif, sehingga belum memiliki nilai jual tinggi sebagai produk unggulan Sumatera Barat. Program Pengembangan Produk Ungulan Daerah ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mitra yakni tentang modifikasi produk Gelamai hingga pengemasan untuk industri skala kecil. Kegiatan ini secara khusus bertujuan untuk Peningkatan pengetahuan yang lebih baik tentang manfaat coklat sebagai antioksidan bagi tubuh dan dikombinasikan dengan gelamai sebagai makanan spesifik dan produk unggulan Sumatera Barat, mitra mampu mengolah gelamai dan coklat menjadi berbagai varian rasa yang memenuhi persyaratan kesehatan dan keamanan pangan sehingga layak untuk dipasarkan. Dengan demikian hasil olahan gelamai yang diproduksi memiliki nilai ekonomi yang lebih tinggi. Kegiatan ini dilaksanakan pada bulan Juni hingga bulan November 2018 di Jorong Lubuk Jantan, Nagari Harau, Kecamatan Harau melalui metode ceramah dan tanya jawab serta demonstrasi, latihan dan pemberian tugas dari instruktur kepada peserta pelatihan, dan bimbingan. Produk yang dihasilkan selanjutnya dilakukan uji organoleptik oleh panelis ahli untuk mengetahui kualitasnya dari segi bentuk, warna, aroma, tekstur, dan rasa. Kata kunci: Program Pengembangan Produk Unggulan Daerah, Diversifikasi, Gelamai, Coklat, Kualitas.
PENGEMASAN AKTIVITAS WISATA MENJADI PAKET WISATA SEBAGAI UPAYA PENYIAPAN JORONG TABEK SEBAGAI DAYA TARIK WISATA UNGGULAN KABUPATEN SOLOK Hijriyantomi Suyuthie; Feri Ferdian; Pasaribu Pasaribu; Rahmi Fadilah
Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat MEMBANGUN NEGERI Vol 7 No 1 (2023): Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Membangun Negeri
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35326/pkm.v7i1.3109

Abstract

Kampung Berseri Astra (KBA) Jorong Tabek, Nagari Talang Babungo Kabupaten Solok sebagai 10 kampung yang mendapatkan anugrah dari PT. Astra Internasional TBK. Melalui Program Kampung Berseri Astra tersebut banyak perusahaan yang bekerjasama untuk membangun kampung ini menjadi kampung yang berkualitas. Kampung Berseri Astra selanjutnya berkembang menjadi Destinasi wisata dengan jenis EduWisata dan Wisata Desa. Pengelolaan pariwisata di jorong tabek dilakukan dengan mempersiapkan sarana dan prasarana untuk menjadikan Jorong Tabek sebagai destinasi wisata yang menampilkan kampung dengan tradisi keminangkabauan-nya yang dapat terlihat dalam aktivitas keseharian penduduknya di samping dengan wisata alam dan agrowisatanya. Berbagai atraksi wisata yang terdapat di kampung ini turut menjadi daya tarik wisata yang membuat pengunjung yang pernah datang ke lokasi ini menikmati berbagai macam kesenian dan kearifan lokal seperti pencak silat dan lingkungan yang asri. Kegiatan lain yang menunjang kepariwisataan juga diadakan seperti pelatihan kesenian tradisional, pendataan potensi alam seperti jenis tanaman langka, berperan serta dalam penyelenggaraan Silek Camp International, penyuluh pertanian, pelatihan kader pariwisata dan pemilihan duta wisata nagari serta program toilet bersih di sekolah. Permasalahan yang saat ini terjadi di Jorong Tabek adalah dengan adanya potensi atraksi wisata yang menjadi tujuan utama kunjungan wisatawan belum didukung oleh aktivitas wisata yang dikemas menjadi paket-paket wisata, sehingga masa kunjung (length of stay) wisatawan masih singkat. Apabila tersedia paket wisata yang dapat dinikmati oleh wisatawan, maka masa kunjung tersebut akan lebih lama, tourist expenditure juga akan bertambah, dan tentunya menerikan multipler effect dan pada akhirnya meningkatkan quality of life masyarakat lokal itu sendiri. Program PKM di Jorong Tabek ini dapat membantu memecahkan permasalahan mitra melalui pelatihan pengembangan aktivitas wisata dan pengemasannya menjadi paket wisata. Metode yang telah diberikan adalah melalui ceramah dan diskusi terkait aktivitas wisata dan potensinya, tour itinerary, tour quotation dan tour package bagi kelompok sadar wisata Jorong Tabek, Nagari Talang Babungo. Selain itu peserta juga akan diberikan tugas mandiri dan akan dilakukan evalusi terhadap keberhasilan program.
WHAT SERVICESCAPES SHOULD BE PRIORITIZED IN THE HOSPITALITY CENTER, UNIVERSITAS NEGERI PADANG? Pasaribu Pasaribu; Trisna Putra; Yuke Permata Lisna
Journal of Business on Hospitality and Tourism Vol 4, No 2 (2018): JOURNAL OF BUSINESS ON HOSPITALITY AND TOURISM
Publisher : Institut Pariwisata dan Bisnis Internasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (198.125 KB) | DOI: 10.22334/jbhost.v4i2.121

Abstract

The Hospitality Center is one of the business incubators managed by the Faculty of Tourism and Hospitality of the UNP. Currently, the Hospitality Center provides lodging services and will be equipped with other supporting facilities. Consumers who become the market share of this accommodation are University guests, trainees, students and employees, especially those in Padang State University. As one of the business incubators since UNP changed its status to a Public Service Agency, this unit is expected to be one of the pioneers of income generating which can contribute significantly to the income of the UNP. To increase Occupancy and maximize revenue and Hospitality Center, it is necessary to study the servicescape that is needed (Importance) by guests and how the performance (performance) of the servicescape itself has been provided by the manager. This study seeks to assess the level of importance and performance of each item from servicescapes consisting of ambient conditions, spatial layout and functionality, sign, symbol, and artifacts. The purpose of this study is; to determine the level of importance and performance of servicescapes, so that it can facilitate the assessment and help take action on servicescapes that have been analyzed and grouped into importance performance analysis, it can assess the condition of existing servicescapes and can make priority scales future improvements. The research method used in this study was descriptive method with a quantitative approach by distributing questionnaires to 80 guests who had or were staying at the Hospitality Center, Padang State University. The results of the research trials show that there were no declarations from the instruments prepared. The results of the study show that all the attributes of servicescapes belong to the B quadrant (Maintain Achievement), where the level of importance of servicescapes required by guests, has been met by the manager.
ECOTOURISM DEVELOPMENT IN SUNGAI JANIAH, AGAM: THE PARADIGMS FROM THE LOCAL COMMUNITY Hendri Azwar; Pasaribu Pasaribu; Heru Pramudia
Journal of Business on Hospitality and Tourism Vol 5, No 2 (2019): Journal of Business on Hospitality and Tourism
Publisher : Institut Pariwisata dan Bisnis Internasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (366.601 KB) | DOI: 10.22334/jbhost.v5i2.173

Abstract

Ecotourism pays attention to conserved ecosystems with the aim of improving the welfare of local communities. Ecotourism development might have a positive impact on the natural, economic, social and cultural environment. Sungai Janiah is one of the tourist destinations in Agam Regency which has its own attraction that has the potential to become ecotourism. To support this, full support from the local community as a tourism agent is needed later. The purpose of this study is to identify and analyze local community surveys about ecotourism in the Sungai Janiah. This type of research is a quantitative descriptive study with survey methods. The research sample of 77 respondents were taken by purposive sampling technique by distributing questionnaires to families who settled in the Sungai Janiah. The data analysis technique used is descriptive analysis using score classification. The results showed 86% of the public strongly agreed that the Sungai Janiah would become ecotourism. Furthermore, in terms of environmental dimension, 89.61% of the respondents stated strongly agree, the Economic dimension 98.70% of the respondents strongly agreed, the cultural dimension 96.10% of the respondents strongly agreed, and the Social dimension 72.73% the respondents strongly agreed. From the results of the community survey, it is generally apparent that the community strongly agrees that the concept of ecotourism is suitable to be developed in the Sungai Janiah.
Persepsi Masyarakat Desa Bagot terhadap Desa Wisata Bagot di Kabupaten Samosir Provinsi Sumatera Utara Marlina Situmorang; Trisna Putra; Pasaribu Pasaribu
Jurnal Manajemen Pariwisata dan Perhotelan Vol. 1 No. 3 (2023): Agustus : Jurnal Manajemen Pariwisata dan Perhotelan
Publisher : Universitas Katolik Widya Karya Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59581/jmpp-widyakarya.v1i3.1222

Abstract

The background of this research is the perception of the people of Bagot Village towards Bagot Tourism Village in Samosir Regency which started from the problem that Bagot Village has not been optimized to become a tourism village. And the purpose of this study was to find out how the people of Bagot Village perceive Bagot Tourism Village in Samosir Regency. There are 3 (three) indicators that are seen, namely cognitive, affective, and conative. This type of research is descriptive qualitative data by determining the sample using purposive sampling. The informants of this study were 8 (eight) people. Data collection techniques in research using observation, interviews and documentation. Qualitative data analysis techniques using three ways, namely data reduction, data presentation and conclusion. The research results show that 1). community knowledge of the tourist village, where the community can understand and know the conditions around the tourist village and the problems that occur in the tourist village. 2). From an affective perspective, the people who have been interviewed have responses that show a good attitude towards tourist villages, and 3). From a conative perspective, the community has shown concern for the tourist village, but according to the observations of researchers, the actions taken by the community are only for their own or personal interests.
MOTIVASI WISATAWAN BERKUNJUNG KE GEOPARK SILOKEK KABUPATEN SIJUNJUNG Lingga Arend Sukma; Pasaribu; Rian Surenda
Bogor Hospitality Journal Vol 6 No 2 (2022): Bogor Hospitality Journal
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Sekolah Tinggi Pariwisata Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55882/bhj.v6i2.59

Abstract

This study aims to determine the motivation of tourists visiting the Silokek Geopark area in terms of 4 indicators, namely, novelty seeking, stress busting/fun, achievement, family oriented/education. This research is quantitative descriptive. The population of this study were domestic visitors who traveled to the Silokek Geopark, Sijunjung Regency, with a total sample of 100 respondents who had visited the Silokek Geopark. Collecting research data using a questionnaire with a Likert scale that has been tested for validity and reliability. Furthermore, the data were analyzed through descriptive analysis by looking at the total respondent's achievement (TCR). The results of this study indicate that the motivation of tourists visiting the Silokek Geopark, Sijunjung Regency is in the good category with an average value of 65.89. Based on the statistical results of the tourist motivation variable of 59% in the range of 56.66 < 67.99 with the agree category. Meanwhile for each indicator where novelty seeking 77.04% of respondents said it was quite good, 75.5% of respondents said Stress Busting/Fun was good enough, 75.55% of respondents said it was quite good, 77.7% family oriented/educational respondents said quite well.
PENGUATAN KAPASITAS KELOMPOK SADAR WISATA PANTAI AIR MANIS MELALUI PELATIHAN BALAWISTA (LIFEGUARD) Pasaribu Pasaribu; Hendri Azwar; Fauza Afni
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 6 (2024): Vol. 5 No. 6 Tahun 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v5i6.38193

Abstract

Salah satu objek wisata unggulan yang teracantum dalam RIPPARDA 2017-2032 Kota Padang yaitu Objek Wisata Pantai Air Manis. Pantai Air Manis merupakan salah satu daya tarik wisata unggulan di Kota Padang yang secara administratif masuk ke wilayah Kelurahan Air Manis, yang berada dalam Kecamatan Padang Selatan, Kota Padang. Topografi kelurahan ini didominasi oleh kawasan pantai dan perbukitan, dengan jumlah penduduk lebih kurang 1700 jiwa. Pada tahun 2019 saja, saat musim liburan, rata-rata jumlah kunjungan wisatawan per hari ke Pantai Air Manis adalah sekitar 11.600 orang dengan kontribusi PAD sebesar Rp 260.000.000.000. Hal ini menunjukkan bahwa Pantai Air Manis sudah melayani wisatawan tanpa adanya pengelolaan berbasis resiko dengan tidak menyediakan petugas keselamatan di kawasan wisata Pantai. Tidak hanya ketidaktersediaan SDM pengelola yang memiliki kemampuan memberikan pertolongan keselamatan kepada pengunjung, pengelola wisata tirta/wisata Pantai Air Manis juga tidak menyediakan alat-alat keselamatan dasar, padahal seluruh standar keselematan ini telah diatur dalam Peraturan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/ Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2021 Tentang Standar Kegiatan Usaha Pada Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko Sektor Pariwisata terkait standar usaha wisata pantai berisiko menegah/rendah. Adapun tujuan umum dari kegiatan PKM (Program Kemitraan Masyarakat) ini adalah untuk akselerasi pengembangan wisata bahari/tirta di Kelurahan Air Manis. Adapun tujuan khusus dari kegiatan ini adalah sebagai berikut: memberikan pelatihan berbasis kompetensi tentang Balawista (Lifeguard); memberikan bantuan peralatan dasar keselamatan pengunjung. Selain itu, masyarakat lokal diharapkan dapat memanfaatkan aktifitas pariwisata bahari di Kelurahan Air Manis yang dikemas menjadi paket wisata sebagai sumber penghasilan pendamping selain bekerja sebagai pedagang agar kualitas hidup masyarakat lokal dapat meningkat. Dari kegiatan ini, diharapkan beberapa luaran yang menjadi target adalah: dibuatnya modul Pelatihan, diperolehnya sertifikat Pelatihan Bagi Mitra, artikel Pada Jurnal Pengabdian Terakreditasi Sinta, Pemberitaan Pada Media Cetak dan Online, Dokumentasi Kegiatan dalam bentuk Video, Poster, dan Rekognisi SKS bagi mahasiswa.
NAGARI AIR BANGIS, PASAMAN BARAT: DARI POTENSI MENJADI DAYA TARIK WISATA UNGGULAN BAHARI MELALUI PELATIHAN PEMANDU SNORKELING BAGI KELOMPOK SADAR WISATA SEMBILAN NAGA Pasaribu Pasaribu; Feri Fedian; Andri Gemaini
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 6 (2024): Vol. 5 No. 6 Tahun 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v5i6.40376

Abstract

Kabupaten, Pasaman Barat merupakan Kabupaten ke-2 tertinggi penyumbang jumlah penduduk miskin di Sumatera Barat. Pada tahun 2022, angka kemiskinan Pasaman Barat masih tercatat sebesar 6,93 persen setara dengan 32.910 jiwa (BPS 2023). Selain permasalahan angka kemiskinan, angka pengangguran di Pasaman Barat tercatat 13.377 dari 223.000 orang angkatan kerja pada 2022. Beberapa penyebab tingginya angka penggangguran di Pasaman Barat adalah: lapangan kerja yang sedikit dengan tingkat populasi penduduk meningkat, tingkat pendidikan dan lapangan kerja tidak sesuai serta masih kurangnya keterampilan para pencari kerja. Salah satu kecamatan yang memiliki sumberdaya wisata yang potensial untuk dikembangakan sebagai destinasi wisata bahari adalah Kecamatan Sungai Beremas. Kecamatan Sungai Beremas hanya terdiri dari satu Nagari, yaitu Nagari Air Bangis. Nagari ini memiliki luas wilayah yang mencapai 440,48 KM2. Potensi wisata bahari ini belum dimanfaatkan sebagai usaha pariwisata yang dapat memberikan dampak positif terhadap perekonomian. Masyarakat Nagari Air Bangis masih bekerja pada sektor perikanan dan Perkebunan. Berbagai tantangan yang dihadapi masyarakat pesisir, khususnya di bidang perekonomian, menjadikan wisata bahari di kawasan pesisir yang mempunyai potensi besar untuk dapat dikembangkan (1). Upaya pemerintah untuk mendongkrak sektor pariwisata sudah dilakukan dengan membentuk Kelompok Sadar Wisata di Nagari ini, dengan nama Pokdarwis Sembilan Naga Wisata Wisata yang dibentuk sejak tahun 2019. Kelompok Sadar Wisata ini belum banyak mendapatkan perhatian dari pemerintah daerah khususnya dari Dinas Pariwisata setempat. Pokdarwis belum diberdayakan sebagai pengelola kegiatan pariwisata di Nagari Air Bangis, khususnya wisata bahari yang sangat potensial. Dalam hal pengembangan sumberdaya manusia pariwisata, Pokdarwis Sembilan Naga Wisata Wisata sudah pernah diberikan pelatihan wisata selam (diving), dan sudah menghasilkan 6 (enam) orang penyelam berlisensi A1 (Open Water), dan salah seorang diantaranya sudah memiliki lisensi sebagai pemandu snorkeling. Namun hal ini tidak langsung membuat aktifitas wisata selam seperti snorkeling langsung berkembang. Pengembangan wisata bahari perlu dimulai dengan menberikan pelatihan berbasis kompetensi dan sertifikasi dibidang wisata selam, khususnya snorkeling yang aktifitasnya mudah untuk dilakukan oleh wisatawan. Anggota pokdarwis yang telah memiliki lisensi A1 (Open Water) maupun yang belum memiliki sertifikasi A1 perlu ditingkatkan kompetensinya menjadi pemandu snorkeling, agar dapat memberikan layanan kepemanduan snorkeling kepada wisatawan yang ingin melaksanakan aktifitas wisata snorkeling di kawasan wisata bahari Air Bangis. Selain itu, alat-alat snorkeling juga belum ada yang dimiliki oleh Pokdarwis Sembilan Naga Wisata Wisata, sehingga wisatawan juga sulit untuk memperoleh jasa penyewaan alat tersebut
HOMESTAY AS A PILLAR OF COMMUNITY-BASED ECONOMY: A COMMUNITY EMPOWERMENT STUDY IN KANAGARIAN TABEK PANJANG Hendri Azwar; Feri Ferdian; Pasaribu Pasaribu
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 6 No. 1 (2025): Volume 6 No. 1 Tahun 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v6i1.41380

Abstract

Nagari Tabek Panjang, located in Baso District, Agam Regency, is a village rich in tourism potential, encompassing natural, cultural, and artificial attractions. However, low tourist visitation remains a significant challenge. One contributing factor is the absence of derivative products from homestays that could serve as attractions to extend tourists' length of stay. Therefore, it is essential to develop homestays by utilizing local community houses and traditional houses near tourist attractions. This community service activity aims to facilitate the residents of Nagari Tabek Panjang in acquiring knowledge and skills to manage homestays and develop tourism packages. Consequently, it is expected that tourists will be encouraged to stay longer. Activities conducted include training on introducing homestays as part of Community-Based Tourism (CBT) and training on developing derivative homestay products. These outcomes are expected to support tourism development and enhance the local economy in Nagari Tabek Panjang.