Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

Keberlanjutan dan Perubahan Seni Pertunjukan Kuda Kepang di Sei Bamban, Serdang Bedagai, Sumatera Utara Dewi, Heristina
PANGGUNG Vol 26, No 2 (2016): Semiotika, Estetika, dan Kreativitas Visual Budaya
Publisher : LP2M ISBI Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26742/panggung.v26i2.172

Abstract

ABSTRACT In Serdang  Bedagai  kuda kepang has been living and  developing for a long time.  Kuda kepang has had music, dance and trance performed on wedding party, thanksgivings,  circumsion and celebration days. This research to continuity and changes in kuda kepang performan  in Sei Bamban  subdistrict,  Serdang  Bedagai regency, North Sumateraprovince.  The aim of  this re- search is to analyse  the continuity  and changes.  It uses  qualitative  method. Data collection usages  snow ball samplings  with observation,  interviews  and documentation.  Field  findings show that the continuity  of kuda kepang keeps maintaining  due to the locals remain supporting ang getting  guidance from the community.  The on going changes are the interests  of becoming kuda kepang players  are getting  down. Also,  seeking the players  who want to get tranced  are getting  fewer. For  keeping the survival  of kuda kepang being more attractive  the performers add musical  performance,  play  and  sings. Keywords: kuda kepang, continuity,   trance,  and changes     ABSTRAK Di Serdang Bedagai pertunjukan Kuda Kepang telah lama hidup dan berkembang. Pertunjukan kuda kepang memiliki unsur musik, tari, dan kesurupan. Sampai sekarang kuda kepang masih didukung masyarakat setempat. Kuda kepang ditampilkan pada acara perkawinan, syukuran, sunatan, dan perayaan hari besar. Penelitian terkait dengan keberlanjutan dan perubahan seni pertunjukan kuda kepang di Kecamatan Sei Bamban, Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara. Tujuan penelitian ini adalah mengkaji faktor- faktor penyebab keberlanjutan dan perubahan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Pengumpulan data memakai teknik snowball sampling  dengan melakukan obse rvasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil te muan lapangan me nunjukkan keberlanjutan kuda kepang dapat terjaga karena masih mendapat dukungan dan pembinaan dari komunitas pendukungnya. Perubahan yang sedang terjadi adalah minat menjadi pemain kuda kepang makin hari menurun. Juga mendapatkan pemain yang mau kesurupan makin sedikit. Untuk memertahankan kelangsungan hidup kuda kepang agar lebih menarik para pemain melakukan penambahan peralatan musik, lakon cerita, dan nyanyian. Kata kunci: kuda kepang, kesurupan, dan perubahan.
PENGUATAN KESENIAN LOKAL MELALUI SANGGAR TARI TOR-TOR ELAK-ELAK DI KABUPATEN SIMALUNGUN SUMATERA UTARA DI MASA PANDEMI Budi Agustono; Mhd. Pujiono; Heristina Dewi
Abdi Dosen : Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol. 6 No. 1 (2022): MARET
Publisher : LPPM Univ. Ibn Khaldun Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (620.594 KB) | DOI: 10.32832/abdidos.v6i1.1058

Abstract

The COVID-19 pandemic has changed many aspects of people's lives. In the field of culture, most of the younger generation ignores the nation's culture, such as traditional dances, and prefers modern dances due to globalization and growing social media. This makes the strategy of strengthening the traditional art group/studio (sanggar) important as a forum for developing creativity in traditional culture in Indonesia, especially North Sumatra. Therefore, in this community service activity, efforts have been made to strengthen sanggar to strengthen the local culture of North Sumatra. This activity was in the form of a Focus Group Discussion (FGD) and dance training for 30 youth members of the sanggar Tortor Elak-Elak in Simalungun Regency, which was carried out for three months. In addition to providing training, the community service team has facilitated supporting equipment in traditional dance performances for sanggar members in the form of clothing, accessories, and other training media. The lecture, Q&A, demonstration, and drill method approaches are used in its implementation. This Community Service has produced outcomes in the form of services to raise public awareness of the local dance culture of North Sumatra with training assistance to increase creativity, innovation, and the ability of sanggar members in the field of culture, a namely traditional dance.
Penguatan Sanggar Tari untuk Memperkuat Kebudayaan Lokal Kota Medan di Kecamatan Medan Amplas Budi Agustono; Heristina Dewi; Mhd. Pujiono
Abdi Dosen : Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol. 5 No. 2 (2021): Juni 2021
Publisher : LPPM Univ. Ibn Khaldun Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (470.595 KB) | DOI: 10.32832/abdidos.v5i2.873

Abstract

The majority of the younger generation ignore national culture, such as traditional dances, and prefer modern dances. This makes the importance of strengthening traditional dance groups & place (sanggar tari) as a forum for developing creativity in traditional culture in Medan. Therefore, in this community service, efforts to strengthen the sanggar tari to strengthen Medan's local culture were carried out. This activity consisted of a Focus Group Discussion (FGD) and dance training for 30 young men and women members of the Medan Amplas sub-district sanggar tari held for two months. Besides providing training, the community service team facilitates supporting equipment in traditional dance performance activities for members, such as clothing, accessories, and other training media. The lecture, Q&A, demonstration, and drill methods are used in its implementation. This community service has resulted in the form of services to raise public awareness of the local dance culture of North Sumatera, especially in Medan, with training assistance to increase creativity, innovation, and the ability of the sanggar members in the field of traditional dance and culture.
THE HARU KINGDOM IN SUMATRA CROSSES THE AGES Muh Fadlin; Heristina Dewi
Grenek: Jurnal Seni Musik Vol 8, No 2 (2019): Grenek : Jurnal Seni Musik
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/grenek.v8i2.14016

Abstract

Through this paper, the authors examine the history of the existence of the Haru Kingdom on the east coast of northern Sumatra. This paper sketches the approach of history, using literary methods, source criticism, qualitative, and analytical descriptive. The theory used is change and continuity. This Haru Kingdom existed around the 13th to 16th centuries. Its territory covers the east coast of North Sumatra (now). This type of kingdom is Islam, but with a society that still shares animism. From those centuries we find historical records of the upheavals and wars in this kingdom. In addition, Aceh and Riau also include its influence in this Haru Kingdom.
PENANAMAN NILAI-NILAI MULTIKULTURALISME MELALUI SEJARAH TJONG AFIE DI KOTA MEDAN PADA MAHASISWA FAKULTAS BAHASA DAN KOMUNIKASI UNIVERSITAS HARAPAN MEDAN Budi Agustono; Heristina Dewi; Mhd Pujiono
LOGISTA - Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat Vol 4 No 1 (2020)
Publisher : Department of Agricultural Product Technology, Faculty of Agricultural Technology, Universitas Andalas Kampus Limau Manis - Padang, Sumatera Barat Indonesia-25163

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1638.798 KB) | DOI: 10.25077/logista.4.1.49-56.2020

Abstract

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat penanaman nilai-nilai multikulturalisme melalui sejarah Tjong A Fie di kota medan pada mahasiswa Fakultas Bahasa dan Komunikasi Universitas Harapan Medan (FBK UnHar) merupakan suatu kegiatan yang tepat dalam memberikan pemahaman nilai-nilai multikultural melalui sejarah lokal di kota Medan bagi para mahasiswa FBK UnHar. FBK UnHar merupakan institusi perguruan tinggi swasta di kota Medan yang memiliki mahasiswa dari berbagai etnik yang beragam. Dalam pengabdian ini, tim pengabdian kepada masyarakat bekerja sama dengan Fakultas Bahasa dan Komunikasi Universitas Harapan Medan (FBK UnHar) telah mengadakan sosialisasi penanaman nilai-nilai multikulturalisme melalui sejarah Tjong A Fie. Setelah sosialisasi dilaksanakan, tim pengabdian kepada masyarakat juga membentuk grup diskusi ilmiah antar program studi di Fakultas Bahasa dan Komunikasi. Kata kunci: Multikulturalisme, Tjong Afie, Mahasiswa FBK UnHar ABSTRACT Community service activities to instill multiculturalism values through the history of Tjong A Fie in Medan city to the students of the Faculty of Language and Communication, Universitas Harapan Medan (FBK UnHar) is an appropriate activity in providing understanding of multicultural values through local history in the city of Medan for Medan UnHar FBK students. FHK UnHar is a private tertiary institution in the city of Medan that has students from various diverse ethnicities. In this dedication, the team in collaboration with the Faculty of Language and Communication, Universitas Harapan Medan (FBK UnHar) has promoted the planting of multiculturalism values through the history of Tjong A Fie. After the socialization is carried out, the team also created a scientific discussion group for faculty students. Keywords: Multiculturalism, Tjong Afie, FBK UnHar students
Keberlanjutan dan Perubahan Seni Pertunjukan Kuda Kepang di Sei Bamban, Serdang Bedagai, Sumatera Utara Heristina Dewi
PANGGUNG Vol 26, No 2 (2016): Semiotika, Estetika, dan Kreativitas Visual Budaya
Publisher : LP2M ISBI Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (213.059 KB) | DOI: 10.26742/panggung.v26i2.172

Abstract

ABSTRACT In Serdang  Bedagai  kuda kepang has been living and  developing for a long time.  Kuda kepang has had music, dance and trance performed on wedding party, thanksgivings,  circumsion and celebration days. This research to continuity and changes in kuda kepang performan  in Sei Bamban  subdistrict,  Serdang  Bedagai regency, North Sumateraprovince.  The aim of  this re- search is to analyse  the continuity  and changes.  It uses  qualitative  method. Data collection usages  snow ball samplings  with observation,  interviews  and documentation.  Field  findings show that the continuity  of kuda kepang keeps maintaining  due to the locals remain supporting ang getting  guidance from the community.  The on going changes are the interests  of becoming kuda kepang players  are getting  down. Also,  seeking the players  who want to get tranced  are getting  fewer. For  keeping the survival  of kuda kepang being more attractive  the performers add musical  performance,  play  and  sings. Keywords: kuda kepang, continuity,   trance,  and changes     ABSTRAK Di Serdang Bedagai pertunjukan Kuda Kepang telah lama hidup dan berkembang. Pertunjukan kuda kepang memiliki unsur musik, tari, dan kesurupan. Sampai sekarang kuda kepang masih didukung masyarakat setempat. Kuda kepang ditampilkan pada acara perkawinan, syukuran, sunatan, dan perayaan hari besar. Penelitian terkait dengan keberlanjutan dan perubahan seni pertunjukan kuda kepang di Kecamatan Sei Bamban, Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara. Tujuan penelitian ini adalah mengkaji faktor- faktor penyebab keberlanjutan dan perubahan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Pengumpulan data memakai teknik snowball sampling  dengan melakukan obse rvasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil te muan lapangan me nunjukkan keberlanjutan kuda kepang dapat terjaga karena masih mendapat dukungan dan pembinaan dari komunitas pendukungnya. Perubahan yang sedang terjadi adalah minat menjadi pemain kuda kepang makin hari menurun. Juga mendapatkan pemain yang mau kesurupan makin sedikit. Untuk memertahankan kelangsungan hidup kuda kepang agar lebih menarik para pemain melakukan penambahan peralatan musik, lakon cerita, dan nyanyian. Kata kunci: kuda kepang, kesurupan, dan perubahan.
Musik, Lagu, dan Tari Melayu dari Sumatera Utara Heristina Dewi
Criksetra: Jurnal Pendidikan Sejarah Vol 3, No 2 (2014)
Publisher : Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36706/jc.v3i2.4759

Abstract

Musik adalah salah satu cabang kesenian.Sementara itu, kesenian adalah salah satu unsure kebudayaan.Kadangkala istilah kesenian selalu diidentikkan dengan kebudayaan.Bahkan banyak orang mengartikan kesenian sinonim dengan kebudayaan, Namun menurut kajian-kajian ilmu budaya, kesenian hanya salah satu bagian dari kebudayaan yang amat luas.Kesenian ini dapat berwujud ide, kegiatan, atau benda-benda.Di antara benda-benda seni musik, adalah alat-alat musik.Demikian pula yang terdapat dalam kebudayaan musik Melayu Sumatera Utara. Pada prinsipnya, musik terdiri dari wuhud gagasan, seperti konsep tentang ruang: tangga nada, wilayah nada, nada dasar, interval, frekuensi nada, sebaran nada-nada, kontur, formula meloadi, dan lain-lainnya. Dimensi ruang dalam music ini merupakan organisasi suara. Sementara, di sisi lain, music juga di bangun oleh dimensi waktu, yang terdiri dari: metrum atau birama, nilai not (panjang pendeknya durasi not), kecepatan (seperti lambat, sedang, cepat, sangat cepat), dan lainnya. Kedua dimensi pendukung musik ini, kadang juga berhubungan dengan seni tari yang diiringinya. Dalam konteks budaya Melayu sendiri, integrasi antara music dengan tari terwujud dalam konsep begitu musik begitu  pulatarinya. Dengan demikian, budaya musik menjadi bagian yang tidak terpisahkan dengan kebudayaan Melayu pada umumnya. Musik adalah salah satu media ungkap kesenian.Kesenian adalah salah satu daripada unsure kebudayaan universal.Musik mencerminkan kebudayaan masyarakat pendukungnya. Di dalam music, terkandung nilai-nilai dan norma-norma yang menjadi bahagian daripada proses enkulturasi budaya—baik dalam bentuk formal maupun informal. Musik itu sendiri memiliki bentuk yang khas, baik dari pada structural maupun genrenya dalam kebudayaan.Demikian juga yang terjadi music dalam kebudayaan masyarakat Melayu Sumatera Utara.Kata Kunci: Musik, Hasil Kebudayaan, Kearifan Lokal
Strengthening Javanese Art at the Sanggar Baladewa Binjai, North Sumatra: Penguatan Kesenian Jawa di Sanggar Baladewa Binjai Sumatera Utara Budi Agustono; Mhd. Pujiono; Heristina Dewi
Dinamisia : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 6 No. 6 (2022): Dinamisia: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Lancang Kuning

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31849/dinamisia.v6i6.11280

Abstract

The Javanese populace is dispersed throughout Indonesia, including North Sumatra. The development of Javanese culture and art in North Sumatra paralleled the increasing number of Javanese in that region. In North Sumatra, cultural and artistic studios (sanggar) have become one of the driving forces behind the development of Javanese culture and the arts. One of them is Sanggar Baladewa in Binjai City, where Javanese arts and culture are developed and displayed. However, the sanggar faces managerial and financial difficulties. Therefore, during this community service project, efforts have been made to strengthen the Sanggar Baladewa in North Sumatra and to promote Javanese culture. This activity consists of providing sanggar members with assistance in the form of a Focus Group Discussion (FGD) over the course of three months. In addition to providing assistance, the community service team has provided sanggar members with musical instruments and accessories for use in traditional music performance activities. The lecture method, question-and-answer sessions, and demonstrations are utilized in its implementation. This Community Service has produced results in the form of services to increase public awareness of Javanese culture in North Sumatra by providing sanggar members with training to increase their creativity, innovation, and skill in the field of cultural arts.
Pengelolaan Seni Pertunjukan Pada Sanggar Siswo Langgeng Budoyo Di Kecamatan Beringin Kabupaten Deli Serdang Budi Agustono; Mhd. Pujiono; Heristina Dewi
Jurnal ABDIMAS Budi Darma Vol 4, No 2 (2024): Februari 2024
Publisher : STMIK Budi Darma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30865/pengabdian.v4i2.6958

Abstract

Sanggar seni dan budaya Jawa memainkan peran penting dalam pengembangan kebudayaan dan kesenian Jawa di Sumatera Utara. Salah satu sanggar tersebut adalah Siswo Langgeng Budoyo yang terletak di Kecamatan Beringin Deli Serdang. Sanggar ini berfungsi sebagai tempat di mana kesenian dan kebudayaan Jawa dikembangkan dan dipertunjukkan. Namun, sanggar ini menghadapi tantangan dalam hal manajemen dan keuangan. Oleh karena itu, kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini berfokus pada penguatan Sanggar Siswo Langgeng Budoyo dalam hal pengelolaan pertunjukan. Pendekatan yang digunakan dalam kegiatan ini adalah pendampingan melalui Focus Group Discussion (FGD) yang dilakukan selama tiga bulan. Selain memberikan pendampingan, tim pengabdian juga telah menyediakan peralatan pendukung, seperti alat musik dan aksesoris, yang dibutuhkan dalam pertunjukan musik tradisional bagi anggota sanggar. Metode pendekatan yang telah digunakan meliputi ceramah, tanya jawab, dan demonstrasi. Hasil dari kegiatan pengabdian ini telah menghasilkan luaran berupa jasa untuk peningkatan kualitas pengetahuan dan wawasan dalam pengelolaan pertunjukan seni melalui pelatihan dan pendampingan yang bertujuan untuk meningkatkan kreativitas, inovasi, dan kemampuan lain anggota sanggar di bidang seni budaya. 
Keberlanjutan dan Perubahan Seni Pertunjukan Kuda Kepang di Sei Bamban, Serdang Bedagai, Sumatera Utara Heristina Dewi
PANGGUNG Vol 26 No 2 (2016): Semiotika, Estetika, dan Kreativitas Visual Budaya
Publisher : LP2M ISBI Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26742/panggung.v26i2.172

Abstract

ABSTRACT In Serdang  Bedagai  kuda kepang has been living and  developing for a long time.  Kuda kepang has had music, dance and trance performed on wedding party, thanksgivings,  circumsion and celebration days. This research to continuity and changes in kuda kepang performan  in Sei Bamban  subdistrict,  Serdang  Bedagai regency, North Sumateraprovince.  The aim of  this re- search is to analyse  the continuity  and changes.  It uses  qualitative  method. Data collection usages  snow ball samplings  with observation,  interviews  and documentation.  Field  findings show that the continuity  of kuda kepang keeps maintaining  due to the locals remain supporting ang getting  guidance from the community.  The on going changes are the interests  of becoming kuda kepang players  are getting  down. Also,  seeking the players  who want to get tranced  are getting  fewer. For  keeping the survival  of kuda kepang being more attractive  the performers add musical  performance,  play  and  sings. Keywords: kuda kepang, continuity,   trance,  and changes     ABSTRAK Di Serdang Bedagai pertunjukan Kuda Kepang telah lama hidup dan berkembang. Pertunjukan kuda kepang memiliki unsur musik, tari, dan kesurupan. Sampai sekarang kuda kepang masih didukung masyarakat setempat. Kuda kepang ditampilkan pada acara perkawinan, syukuran, sunatan, dan perayaan hari besar. Penelitian terkait dengan keberlanjutan dan perubahan seni pertunjukan kuda kepang di Kecamatan Sei Bamban, Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara. Tujuan penelitian ini adalah mengkaji faktor- faktor penyebab keberlanjutan dan perubahan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Pengumpulan data memakai teknik snowball sampling  dengan melakukan obse rvasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil te muan lapangan me nunjukkan keberlanjutan kuda kepang dapat terjaga karena masih mendapat dukungan dan pembinaan dari komunitas pendukungnya. Perubahan yang sedang terjadi adalah minat menjadi pemain kuda kepang makin hari menurun. Juga mendapatkan pemain yang mau kesurupan makin sedikit. Untuk memertahankan kelangsungan hidup kuda kepang agar lebih menarik para pemain melakukan penambahan peralatan musik, lakon cerita, dan nyanyian. Kata kunci: kuda kepang, kesurupan, dan perubahan.