Claim Missing Document
Check
Articles

ANALISIS RISIKO ERGONOMI TERHADAP KELUHAN MUSCULOSKELETAL DISORDERS (MSDs) PADA PEKERJA KONVEKSI DI KELURAHAN KEBON PEDES KOTA BOGOR TAHUN 2018 Rubi Ginanjar; Anissatul Fathimah; Resti Aulia
PROMOTOR Vol 1, No 2 (2018)
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Ibn Khaldun, Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/pro.v1i2.1598

Abstract

Ergonomi merupakan aspek penting untuk menunjang produktivitas pekerja. Berbagai masalah akan timbul ketika ergonomi tidak diterapkan dengan benar yang akan berdampak pada keluhan muskuloskeletal (MSDs). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui analisis ergonomi terhadap keluhan MSDs pada pekerja konveksi di Kelurahan Kebon Pedes Kota Bogor tahun 2018. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan studi analitik dengan desain cross sectional study. Populasi penelitian berjumlah 98 pekerja konveksi dengan pengambilan sampel jenuh sebanyak total populasi yaitu sebesar 98 responden. Pengambilan data dilakukan dengan kuesioner dan pengukuran risiko ergonomi menggunakan lembar kerja RULA dan REBA, sedangkan untukkeluhan MSDs menggunakan Nordic Body Map (NBM). Analisis data menggunakan perangkat lunak aplikasi statistik (SPSS 23.0) dengan menggunakan uji statistik chi-square. Hasil penelitian menunjukan ada hubungan antara tingkat risiko ergonomi (p=0,001)OR CI, kebiasaan olahraga (p=0,012) OR CI dengan keluhan MSDs. Sedangka untuk variabel lainnya tidak adanya hubunganantara usia (p=1,000), masa kerja (p=0,202), jenis kelamin (p=0,608) dengan keluhan MSDs. Kesimpulan penelitian ini adalah pekerja yang memiliki tingkat risiko ergonomi tinggi dan tidak terbiasa berolahraga memiliki berisiko terhadap keluhan MSDs. Disarankan kepada pemilik UMKM dan pekerja untuk menerapkan tata cara bekerja yang ergonomis dan rutin melakukan pereganganotot agar tidak menimbulkan risiko terjadinya keluhan MSDs.
FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELUHAN MUSKULOSKELETAL DISORDER (MSDs) PADA PETANI PADI DESA NEGLASARI KECAMATAN PURABAYA KABUPATEN SUKABUMI TAHUN 2019 Nanda Anisa Fahmiawati; Anissatul Fathimah; Rahma Listyandini
PROMOTOR Vol 4, No 5 (2021)
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Ibn Khaldun, Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/pro.v4i5.5654

Abstract

Gangguan keluhan musculoskeletal (MSDs) merupakan salah satu penyakit akibat kerja yang dapat menyebabkan kecelakaan kerja dan kecacatan bagi pekerja. Dalam program The prevention Of Accupation disease menyatakan musculoskeletal disorder termasuk carpal tunnel syndrom mewakili 59% dari keseluruhan catatan penyakit yang ditemukan pada tahun 2009 di Eropa. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor – faktor yang berhubungan dengan keluhan musculoskeletal (MSDs) pada petani padi Desa Neglasari Kecamatan Purabaya Kabupaten Sukabumi 2019. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain studi Cross Sectional. Teknik pengambilan sampel yang digunakan yaitu teknik Non-probabiliti Sampling dengan Purposive Sampling. Populasi pada penelitian ini berjumlah 2.410 responden dan sampel yang terpilih 110 responden. Insterumen ini menggunakan lembar Nordic Body Map, lembar Rapid Entire Body Assessment, kamera, busur, timbangan berat badan dan microtois. Analisis data penelitian menggunakan uji chi-square dan pengambilan data menggunakan kuesioner. Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang bermakna antara Faktor Pekerjaan Ergonomi (p=0,524), usia (p=0,515), indeks masa tubuh (p=1,000), dan jenis kelamin (p=1,000) dengan keluhan musculoskeletal disorders (MSDs). Kesimpulan dari penelitian ini adalah tidak ada hubungan antara variable terikat dan variable bebas yang diteliti pada petani padi Desa Neglasari. Disarankan kepada para petani agar selalu melakukan pemanasan sebelum bekerja, melakukan pemeriksaan apabila nyeri otot, menanamkan pola hiddup sehat, dan mengetahui cara bekerja yang baik dan benar.
IDENTIFIKASI BAHAYA DENGAN METODE HAZARD IDENTIFICATION, RISK ASSESMENT AND RISK CONTROL (HIRARC) BAGIAN PRODUKSI STAY MIRROR DI PT. ARGATAMA MULTI AGUNG 2021 Nur Salsabilah; Ratih Fatimah; Anissatul Fathimah
PROMOTOR Vol 5, No 4 (2022): Agustus
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Ibn Khaldun, Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/pro.v5i4.6976

Abstract

PT. Argatama Multi Agung merupakan perusahaan yang bergerak di bidang pembuatan suku cadang otomotif salah satunya yaitu Stay Mirror. Tujuan dari penelitian ini dapat mengidentifikasi potensi bahaya di bagian produksi stay mirror PT. Argatama Multi Agung agar dapat mencegah dan mengurangi resiko kecelakaan kerja. Jenis penelitian yang digunakan adalah analisis semi kuantitatif dari AS/NZS 4360:2004. Informan penelitian adalah 6 karyawan pada setiap area produksi stay mirror. Analisis identifikasi bahaya menggunakan form Hazard Identification, Risk Assesment and Risk Control (HIRARC), untuk menentukan tingkat risiko dengan mengkalikan nilai Probability dan Severity. Hasil dari penelitian menunjukan terdapat  33 potensi bahaya dan 34 risiko dengan rincian level risiko yaitu 23 Low, 4 Medium, dan 7 High. Pengendalian risiko yang disarankan yaitu pemberian pelatihan K3 kepada pekerja secara berkala, melakukan pengecekan kesehatan rutin minimal tiga bulan sekali, safety talk, memasang rambu-rambu K3, monitoring ketaatan penggunaan APD setiap pekerja, mengganti pijakan kursi dengan krisbow tangga lipat 3 step, mengganti box dengan troly beroda, memberikan hanging (pegangan) pada troly box, memberikan peredam bunyi atau diberikan sekat sekat pada mesin, dan melakukan rotasi kerja.
FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN SICK BUILDING SYNDROME (SBS) PADA KARYAWAN RSIA PASUTRI BOGOR TAHUN 2020 Vidya Azhar Ulfa; Andi Asnifatima; Anissatul Fathimah
PROMOTOR Vol 5, No 5 (2022): Oktober
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Ibn Khaldun, Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/pro.v5i5.8493

Abstract

Menurut WHO, 91% populasi dunia tinggal di tempat-tempat di mana level pedoman kualitas udara WHO tidak terpenuhi. Lebih dari 90% kematian akibat kualitas udara yang buruk terjadi di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah, terutama di Asia dan Afrika. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh faktor lingkungan dalam ruangan terhadap karyawan RSIA Pasutri Bogor dalam hubungannya dengan gangguan kesehatan yang bekerja di dalamnya untuk mengetahui apakah fenomena “Sick Building Syndrome” dialami oleh karyawan RSIA Pasutri Bogor. Penelitian ini menggunakan disain studi cross-sectional, yaitu penelitian dengan jenis kuantitatif observasional. Populasi penelitian ini adalah 157 orang. Sampel adalah sebagain yang ciri-cirinya diselidikki atau di ukur. Sampel penelitian ini adalah sebagaian karyawan tetap di gedung RSIA Pasutri Bogor yang memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi. Pengambilan sampel dalam penelitian ini berjumlah 62 orang. Data penelitian yang diperoleh adalah data primer dan sekunder yang dianalisis menggunakan Uji Chi-Square. Hasil penelitian jumlah 62 karyawan yang lebih besar karyawan berisiko SBS 66,1% dinamdingkan karyawan yang tidak berisiko SBS 33,9%. Variabel hubungan signifikan adalah kelembaban  (p=0,002), pencahayaan (p=0,001), riwayat alergi (p=0,003), lama Penggunaan Komputer (p=0,000), lama bekerja (p=0,000), kebersihan ruang dan bangunan (p=0,000), ruangan ber-ac (p=0,001), Maintenance (p=0,000). Sedangkan variabel yang tidak hubungan signifikan adalah suhu (p=0,022 ), usia (p=0,017), dan jenis kelamin (p=0,013). 0,013. Disarankan kepada RSIA Pasutri Bogor Melakukan pemeriksaan bekala minimal 1 tahun sekali untuk mengetahui gangguan kesehatan awal sedini mungkin untuk pencegahan, memperhatikan design bangunan gedung atau lingkungan kerja secara berkala. 
HUBUNGAN INTENSITAS PENCAHAYAAN TERHADAP KELUHAN KELELAHAN MATA PADA PEKERJA BAGIAN MENJAHIT (SEWING) GARMEN PT. SAWARGI KARYA UTAMA DI KOTA BOGOR TAHUN 2020 Dwi Fatmayanti; Anissatul Fathimah; Andi Asnifatima
PROMOTOR Vol 5, No 5 (2022): Oktober
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Ibn Khaldun, Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/pro.v5i5.8483

Abstract

Menurut Suma’mur (1989) Pencahayaan merupakan masalah faktor fisik yang ada di tempat kerja. Berdasarkan data Word Health Organization (WHO) pada tahun 2014 angka kejadian Astenopia (kelelahan mata) berkisar 40% sampai 90%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan intensitas pencahayaan terhadap keluhan kelelahan mata pada pekerja bagian menjahit (sewing) garmen PT Sawargi Karya Utama. Peneitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan jenis rancangan cross sectional. Teknik pengambilan sampel menggunakan probabilty sampling dengan jumlah sempel 45 responden. Pengambilan data intensitas pencahayaan menggunakan alat Lux Meter serta penyebaran kuesioner. Analisis data penelitian menggunaan aplikasi statistik dengan menggunakan uji Chi Square. Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukan 13 pekerja (28,9%) mengalami kelelahan mata dan 32 pekerja (71,1%) mengalami kelelahan mata. Hasil uji statistik Ci Square Test diperoleh nilai intensitas pencahayaan ( P Value = 0,654), masa kerja (P Value = 1,000), gangguan penglihatan/ kelainan refraksi (P Value = 0,732), dan umur (P Value = 0,737) dari semua variabel tersebut tidak ada hubungan yang signifikan terhadap kelelahan mata pada pekerja bagian menjahit (sewing) garmen PT. Sawargi Karya Utama. Kesimpulan dari penelitian tidak ada hubungan yang signifikan antara intensitas cahaya, masa kerja, gangguan penglihatan/ kelaianan refraksi, dan umur terhadap kelelahan mata pada pekerja bagian menjahit (sewing) garmen PT. Sawargi Karya Utama.
Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Keluhan Musculoskeletal Disorders (MSDs) pada Penjahit di Pasar Anyar Bogor Tahun 2022 Risa Ramisah Alfiani; Rahma Listyandini; Anissatul Fathimah
PROMOTOR Vol. 6 No. 3 (2023): JUNI
Publisher : Universitas Ibn Khaldun Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/pro.v6i3.246

Abstract

MSDs merupakan salah satu masalah kesehatan yang sering dijumpai pada pekerja. World Health Organization melaporkan penyakit MSDs sebanyak 59% kasus yang mengakibatkan MSDs disebabkan oleh postur tubuh yang tidak tepat saat bekerja. Sedangkan di Indonesia mempunyai prevalensi MSDs sebesar 24,7%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan keluhan Musculoskeletal di Pasar Anyar Bogor. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain Cross sectional. Teknik pengambilan sampel diperoleh secara total sampling dari jumlah sampel sebanyak 32 penjahit. Analisis data yang dilakukan adalah analisis univariat dan bivariat dengan alat ukur kuesioner menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa usia (p-0,024), masa kerja (p-0,036), dan sikap kerja (p-0,034) memiliki hubungan dengan keluhan MSDs sedangkan kebiasaan merokok (p-1,00), IMT (p- 0,127), dan lama duduk (p-0,316) tidak memiliki hubungan dengan keluhan MSDs. Terdapat hubungan usia, masa kerja, sikap kerja, dengan keluhan MSDs dan tidak ada hubungan kebiasaan merokok, IMT, lama duduk dengan keluhan MSDs. Disarankan kepada penjahit yang mempunyai keluhan MSDs sebaiknya istirahat 15 menit sekali dalam 2 jam di saat merasakan nyeri pada otot dan menerapkan sikap kerja yang ergonomi seperti tidak membungkuk saat bekerja sehingga tidak mengakibatkan nyeri.
Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Low Back Pain (LBP) pada Pekerja Pembuat Dodol di UMKM Boga Rasa Desa Tenjo Kabupaten Bogor Tahun 2022 Durotul Aenia; Anissatul Fathimah; Rubi Ginanjar
PROMOTOR Vol. 6 No. 3 (2023): JUNI
Publisher : Universitas Ibn Khaldun Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/pro.v6i3.250

Abstract

Nyeri Punggung Bawah didefinisikan sebagai daerah antara bagian bawah tulang rusuk serta lipatan pantat. Berdasarkan World Health Organization menyebutkan bahwa low back pain sebagai salah satu dari tiga masalah kesehatan teratas yang menjadi target pengawasan dan menurut WHO low back pain menjadi penyebab utama kecacatan di seluruh dunia dengan prevalensi global 7,2% yang mempengaruhi 4 dari 5 orang dalam hidup mereka. penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian Low Back Pain pada pekerja pembuat dodol di UMKM Boga Rasa Desa Tenjo Kabupaten Bogor tahun 2022. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif yang menggunakan pendekatan desain Cross sectional. Teknik pengambilan sampel dapat diperoleh secara total sampling dari jumlah sampel sebanyak 33 pekerja dodol. Analisis data yang dilakukan adalah analisis univariat dan bivariat dengan menggunakan uji chi square dengan menggunakan kuesioner dengan menggunakan variabel (usia, jenis kelamin,masa kerja, IMT,kebiasaan merokok,lama kerja, posisi kerja dan pencahayaan). Hasil penelitian umur (p- value 0,027), Jenis kelamin (p-value 1,000), masa kerja (p-value 0,027), IMT (p- value 0,009), kebiasaan merokok (p- value 0,589), lama kerja (p-value 0,025), posisi kerja (p-valu 0,010), pencahayaan (p-value 1,000) Terdapat hubungan umur, masa kerja, IMT, lama kerja, posisi kerja dengan keluhan nyeri punggung bawah dan tidak ada hubungan jenis kelamin, kebiasaan merokok, pencahyaan dengan keluhan nyeri punggung bawah, mengatur kerja lembur secara bergiliran agar pekerja tidak terlalu lelah.
Efforts to Empower the Community in the Effort to Keep the River Clean Through Collective Activities and Spreading Catfish and Tilac Seeds in Gunung Handeuleum Village Fadli Pribadi, Muhamad; Fathimah, Anissatul
AMK : Abdi Masyarakat UIKA Vol. 1 No. 1 (2022): DESEMBER
Publisher : Universitas Ibn Khaldun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/amk.v1i1.1722

Abstract

Community behavior in protecting and preserving the environment is minimal, including in keeping the river clean, the main thing that causes river pollution is garbage. Garbage problems are common in various regions in Indonesia, including in the Bogor Regency area, where waste is still a serious problem. Therefore, the aim is to empower the community through a river cleaning program and spread catfish and tilapia seeds which will later reproduce so that they can be used for the community, then carry out mutual cooperation activities in an effort to keep the river clean to improve polluted river ecosystems and it is hoped that local residents will become care more about the river environment. The method used in this study is a direct survey, to see the condition of the river and the level of pollution by garbage and the number of fish in the river. The results of community empowerment in maintaining the cleanliness of the river are carrying out mutual cooperation activities to clean up trash from the river, spread catfish and tilapia seeds and provide water hyacinth plants. Thus it can be concluded that community empowerment activities in keeping the river clean are effective in reducing river pollution so that the river becomes clean and beneficial for the local community.
ANALISIS RISISKO KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DI AREA UTILITY PT KALBE MILKO INDONESIA KECAMATAN CARINGIN KABUPATEN BOGOR TAHUN 2018 Melinda, Dea; Fathimah, Anissatul; Asnifatima, Andi
PROMOTOR Vol 1 No 1 (2018)
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Ibn Khaldun, Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (752.53 KB) | DOI: 10.32832/pro.v1i1.1423

Abstract

Setiap tempat kerja selalu mempunyai risiko terjadinya kecelakaan sehingga diperlukan suatu upaya pencegahan dan pengendalian agar tidak terjadi kecelakaan kerja, pengidentifikasian bahaya dan risiko merupakan tahap awal yang harus dilakukan oleh perusahaan. Penelitian ini menggunakanmetode kualitatif dengan desain studi kasus (Case Study) yang bersifat deskriptif yang bertujuan untuk menganalisis risiko. Sedangkan untuk melengkapi analisis data diambil 9 orang sample yaitu 1 informan kunci dan 8 informan utama untuk menunjang penelitian. Dengan menggunakan analisis standar AS/NZS 4360 dan metode Hazzard Identification, Risk Assesment And Risk Control (HIRARC) yang dipergunakan untuk identifikasi bahaya alat di utility, intrumen penelitian inimenggunakan observasi, wawancara, alat perekam dan dokumentasi. Hasil penelitian ditemukan 4 sumber bahaya yakni bahaya mekanis (panas mesin dan putaran pompa) yang memiliki risiko luka memar terdapat di semua ruangan utility kecuali WWTP, bahaya kimia (percikan bahan kimia) yang memiliki risiko iritasi kulit dan mata terdapat diruangan WTP, boiler dan chiller, bahaya listrik(tersengat aliran listrik) yang memiliki risiko shock sedangkan untuk yang memiliki risiko tinggi dengan kisaran nilai 10-15 adalah bahaya fisik (kebisingan) yang menyebabkan gangguan pendengaran terdapat di ruangan chiller, compressor, boiler dan genset. Kesimpulan penelitian ini adalah setiap ruangan yang ada di utility berisiko untuk mengalami bahaya kecelakaan, disarankanagar perusahaan segera menerapkan regulasi K3 untuk meminimalisir potensi bahaya.
FAKTOR-FAKTOR RISIKO YANG MEMPENGARUHI KELUHAN MUSCULOSKELETAL DISORDER (MSDs) PADA PEKERJA OPERATOR SEWING DI PT DASAN PAN FASIFIC INDONESIA TAHUN 2018 Meilani, Fila; Asnifatima, Andi; Fathimah, Anissatul
PROMOTOR Vol 1 No 1 (2018)
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Ibn Khaldun, Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (605.945 KB) | DOI: 10.32832/pro.v1i1.1429

Abstract

MSDs adalahgangguan musculoskeletal pada area leher, pungung, kaki, lengan bagian bawah, bagian atas, dan nyeri pungung bawah yang dapat menghambat produksi dan efesiensi kerja. Tujuan penelitian untuk mengetahui faktor risiko yang mempengaruhi keluhan Musculoskeletal Disorder (MSDs) pada pekerjabagian operator sewing di PT Dasan Pan Pasific Indonesia sukabumi tahun 2018.Penelitian ini menggunakan desain cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah populasi pekerja pada bagian operator sewing sebanyak 1098 pekerja, dengan menggunakan rumus slovin maka besar sampel dalam penelitian sebanyak91 responden. Berdasarkan hasil penelitian diketahui yang mengalami keluhan MSDs 82,4% dan tidak ada keluhan 17,6%. Berdasarkan analisi bivariat diketahui bahwa terdapat 2 variabel yang memiliki hubungan yang bermakna dengan keluhan MSDs yaitu postur janggal (p-value = 0.003) Durasi kerja (p-value= 0,004).Variable yang tidak berhubungan yaitu pencahayaan (p-value = 1,000). Kesimpulan penelitian ini ada hubungan antara postur janggal, durasi kerja dengan keluhan MSDs. Tetapi tidak ada hubungan antara pencahayaan dengan keluhan MSDs pada pekerja operator sewing.Sehingga disarankan memperhatikanposisi tubuh saat bekerja serta memperbaiki sikap kerja jika merasa sikap tersebut dapat menimbulkan keluhan pada otot dan mealukan istirahat disaat tubuh sudah mulai merasakan pegal pada bagian-bagian tubuh.