Prasetya, Ivan
Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi Universitas Katolik Parahyangan, Bandung

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Bagaimana Interaksi antar konsumen dapat mengakibatkan suatu merek menjadi generik? Prasetya, Ivan; Putro, Utomo Sarjono; Sunitiyoso, Yos; Hermawan, Pri; Utomo, Dhanan Sarwo
Jurnal Manajemen Teknologi Vol 9, No 3 2010
Publisher : SBM ITB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1882.176 KB)

Abstract

Abstrak. Generic brand merupakan merek yang telah menjadi nama kategori dan telah kehilangan fungsinya sebagai pembeda dan tentunya hal ini sangat merugikan perusahaan. Pada penelitian ini dibangun suatu simulasi berbasis agen untuk mengetahui mekanisme seperti apa yang dapat menggambarkan proses terjadinya generic brand dan mengetahui bagaimana interaksi konsumen dapat mempengaruhi suatu merek menjadi generik. Studi ini akan mengambil kasus pada produk Air Minum Dalam Kemasan (AMDK). Mekanisme yang dihipotesakan kemudian diuji melalui sejumlah eksperimen. Berdasarkan hasil eksperimen dapat disimpulkan kondisi-kondisi yang menyebabkan suatu merek menjadi generik dan kondisi-kondisi yang dapat mencegah agar suatu merek tidak menjadi generik.Kata kunci: generic brand, simulasi berbasis agen, sistem kompleks
JENIS PROMOSI PENJUALAN MANAKAH YANG PALING MEMPENGARUHI SIKAP KONSUMEN DALAM MELAKUKAN PEMBELIAN BARANG? Wisnu Wardhono; Agus Hasan; Ivan Prasetya
Research Report - Humanities and Social Science Vol. 2 (2015)
Publisher : Research Report - Humanities and Social Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (739.683 KB)

Abstract

Tujuan Penelitian – Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui alat promosi penjualan manakah yang lebih berpengaruh untuk meningkatkan niat beli dan niat bayar konsumen. Dalam penelitian ini juga akan dilihat bagaimana perbedaan antara tingkat niat beli dan niat bayar konsumen yang dipengaruhi oleh promosi penjualan.Metode Penelitian – Penelitian ini menggunakan desain lab experiment, di mana responden akan dikelompokan menjadi 3 grup penelitian, di mana di masing-masing grup akan diberikan treatment yang berbeda, yaitu: diskon sebesar 30%, voucher sebesar 40%, dan pemberian bundling produk senilai 50%. Analysis of Variance (MANOVA) dan t-test digunakan untuk menguji bagaimana pengaruh dari ketiga treatment tersebut terhadap niat beli dan niat bayar konsumen.Pembahasan – Dari penbelitian yang dilakukan didapati hasil bahwa promosi penjualan berpengaruh terhadap niat beli dan niat bayar konsumen. Besarnya nilai persentase promosi penjualan berbanding lurus dengan dengan besarnya niat beli dan niat bayar konsumen.Kata kunci: promosi penjualan, niat beli, niat bayar, MANOVA
IDENTIFIKASI KEY SUCCESS FACTOR PADA INDUSTRI CLOTHING DI KOTA BANDUNG Catharina Tan Lian Soei; Ria Satyarini; Ivan Prasetya
Research Report - Humanities and Social Science Vol. 2 (2015)
Publisher : Research Report - Humanities and Social Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1090.698 KB)

Abstract

Perusahaan Clothing lokal merupakan salah satu ciri khas dari kota Bandung yang merupakan kota kreatif. Saat ini, clothing company di kota Bandung menghadapi persaingan yang sangat berat, bukan hanya bersaing dengan perusahaan-perusahaan lokal, tetapi juga bersaing dengan brand luar negeri yang pangsa pasarnya sama, yaitu pangsa pasar kaum muda. Industri clothing/fesyen di kota Bandung sangat erat kaitannya dengan factory outlet, distribution store, serta clothing company (yang lebih mengacu kepada perusahaan yang menjual produk yang diproduksi secara terbatas dan biasanya hanya menjual ulang produk, tanpa memiliki brand sendiri). Sedangkan Local Clothing Company adalah perusahaan yang memproduksi pakaian jadi di bawah merek sendiri. Pakaian jadi ini sebagian besar adalah T-shirt yang kemudian berkembang ke berbagai perlengkapan yang menunjang gaya hidup seperti shirt, longpant, jacket, sweatshirt, bag, slingbag, polo shirt, kanvas bag, dan assesoris seperti gelang dan pin.Perusahaan clothing yang diteliti adalah perusahaan yang berbasis komunitas yang kontemporer yang menjadi karakter khas kota Bandung.Perusahaan Clothing lokal tersebut target pasarnya adalah golongan menengah ke atas dan berbasis komunitas adalah perusahaan yang relative bertahan lama, yang sampai dengan tahun 2015 ini masih banyak bertahan. Lokasi distro ataupun clothing shopnya terutama berada di Jalan Riau, Jalan Trunojoyo, dan Jalan Dago. Clothing company menjual produknya tidak hanya melalui distro tetapi juga menjual secara on line, sehingga konsumennya bukan hanya orang Bandung atau orang yang berwisata ke Bandung tetapi tersebar di berbagai kota.Struktur industrinya merupakan fragmented industry, karena perusahaan-perusahaan clothing lokal Bandung terdiri dari banyak usaha mikro, kecil dan menengah, tidak ada perusahaan clothing lokal yang mendominasi pasar, masing-masing perusahaan melayani segmen pasar tertentu yang relative kecil,dan industri ini mempunyai barrier to entry dan barrier to exit yang rendahStrategi bisnis perusahaan clothing lokal merupakan differentiation strategy dan focus competitive advantages karenaPerusahaan dikelola secara desentralisasi yang ketat (tightly managed decentralization). Perusahaan berusaha keras meningkatkan nilai tambah produk (increase value added) karena konsumen sulit membedakan produk suatu perusahaan dengan perusahaan lainnya.Untuk mencapai itu maka pengusaha selalu terlibat dan dekat dengan komunitasnya.Pengusaha mempunyai standar material, standar pengerjaan produk, kontrol kualitas produk.Perusahaan fokus pada segmen pasar tertentu, kesenangan, gaya hidup dan minat konsumennya, hal ini membantu perusahaan untuk menentukan tipe produk, harga dan tipe produk, tipe pesanan dan daerah geografi Untuk memperoleh margin yang tinggi maka perusahaan berusaha agar bekerja dengan efisien dan minimalisasi biayaDari penelitian didapat bahwa Key success factors agar perusahaan sukses adalah Brand image, Komunitas dan loyalitas komunitas, Design dan trend, Time to market serta HargaKata kunci: fragmented industry, business strategy, clothing local company, key success factors.