Ria Satyarini
Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi Universitas Katolik Parahyangan

Published : 22 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 22 Documents
Search

HYGIENE SANITASI MAKANAN JAJANAN KANTIN SEBUAH PERGURUAN TINGGI SWASTA X DI BANDUNG UNTUK MENINGKATKAN KESEHATAN LINGKUNGAN Ria Satyarini; Rizka Nugraha Pratikna; Fernando Mulia; Vera Intanie Dewi
Kumawula: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 3, No 3 (2020): Kumawula: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/kumawula.v3i3.25583

Abstract

Hygiene sanitasi makanan jajanan adalah upaya untuk mengendalikan faktor makanan, orang, tempat dan perlengkapannya yang dapat atau mungkin dapat menimbulkan penyakit atau gangguan kesehatan (keputusan Menteri kesehatan RI nomor 715). Dari bahan pelatihan hygiene BEDO dan ILO didapat dua hal yang sangat penting dan sebenarnya mudah untuk dilakukan oleh penjual makanan dikantin yaitu pengelolaan kebersihan pribadi (menyangkut penjual makanan dan minuman di kantin) serta pengelolaan dapur. Tulisan ini mengkaji perbedaan persepsi antara penjaja makanan dan minuman di kantin sebuah perguruan tinggi swasta di Bandung dengan apa yang dirasakan oleh konsumen, yakni sebanyak 450 mahasiswa. Dari data yang terkumpul kemudian dilakukan analisis deskriptif untuk melihat gambaran persepsi tentang kondisi hygiene sanitasi saat itu dari dua sudut pandang yakni penjual dan pembeli. Analisis diskriptif dilakukan dengan menghitung  rata – rata jawaban responden dari setiap pernyataan dan selanjutnya disajikan dalam bentuk grafik dan dinarasikan dengan mengacu pada kajian teori yang relevan.Dari pembahasan yang telah dilakukan, ditemukan temuan yang menarik terkait pengetahuan akan pengelolaan kebersihan pribadi dari para penjual makanan dan minuman yang ada di kantin tersebut. Hasil yang didapat bahwa pengetahuan mereka sudah cukup baik dan masih dapat ditingkatkan menjadi baik dan sangat baik dilihat dari adanya kondisi bahwa penjaja makanan di kantin tersebut sudah menyadari pentingnya arti kebersihan bagi mereka. Akan tetapi dimensi pengelolaan dapur yang berhubungan dengan fasilitas kantin dan bantuan dari pengelola kantin yaitu pihak universitas masih harus diperbaiki karena berada pada kategori rendah.
AN INVESTIGATION OF THE APPLICATION OF SERVQUAL IN THE ENHANCEMENT OF SERVICE QUALITY AMONG INTERNATIONAL POST- GRADUATE STUDENTS: COMPARING INDONESIA WITH MALAYSIA Sandra Sunanto; Ria Satyarini; Taufiqurrahman Taufiqurrahman; Amran Amran; Ahmadreza Shekarchizadeh
Research Report - Humanities and Social Science Vol. 1 (2010)
Publisher : Research Report - Humanities and Social Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (37.525 KB)

Abstract

Universities strive to deliver high-quality service throughout its educational curriculum and its administrative process. In order to do so, universities must view students as their primary clients and seek to maximize their satisfaction with the level of university offered.Using SERVQUAL model, this research has an objective to investigate the performance of services delivered by universities to the international post-graduate students Indonesia. As part of joint research commitment with Malaysian scholars, findings of this research will be compared with their findings.This research uses paired T-test sample and regression analysis to test the hypotheses. Students did not too satisfy with the performance of non-faculty staff but they were quite satisfied with general and faculty performances.However, universities still have to improve their performances in order to deliver service excellences to their students.Keywords: Education, SERVQUAL, Service Excellences, Satisfaction.
ANALISIS PELUANG DAN TANTANGAN PADA PAGUYUBAN CAHAYA TERANG SEBAGAI UKM PENGRAJIN KULIT DI SUKAREGANG GARUT Ria Satyarini; Muliadi Palesangi
Research Report - Humanities and Social Science Vol. 1 (2012)
Publisher : Research Report - Humanities and Social Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (352.025 KB)

Abstract

Sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) mempunyai peran yang sangat signifikan dalam pembangunan ekonomi nasional, hal ini terlihat dari kontribusinya terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia yang terus meningkat setiap tahunnya. Pemerintah pun terus memberikan perhatian terhadap pengembangan sektor UMKM, namun kenyataannya di lapangan mayoritas UMKM masih berada pada kondisi yang tidak ideal. Hal ini disebabkan karena UMKM masih memiliki kelemahan terutama dari sisi pengelolaan atau manajerial.Penelitian ini dilaksanakan pada Paguyuban Cahaya Terang (PCT), sebuah Paguyuban pengrajin kulit dari Sukaregang, Garut. Tujuan dari penelitian ini adalah (1) Mengidentifikasi karakteristik khas PCT; (2) Mengidentifikasi Kekuatan, Kelemahan, Peluang, serta Ancaman yang secara nyata dihadapi oleh para pengrajin PCT; (3) Merumuskan strategi pengembangan usaha untuk meningkatkan kapasitas bisnis PCT.Metode penelitian yang dilakukan berupa penggalian informasi melalui observasi, Focus Group Discussion (FGD) dan wawancara.Kata Kunci: UMKM, Analisis SWOT, dan Strategi Pengembangan Usaha
PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO DI SEKITAR KAMPUS UNPAR (RW 11) Ria Satyarini; Agus Hasan; Vera Intanie Dewi; Felisca Oriana
Research Report - Humanities and Social Science Vol. 2 (2012)
Publisher : Research Report - Humanities and Social Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (181.264 KB)

Abstract

UNPAR sebagai institusi pendidikan mempunyai kewajiban untuk melaksanakan tridharma perguruan tinggi, yaitu: pendidikan dan pengajaran, penelitian, serta pengabdian. Selama ini UNPAR sebagai institusi pendidikan sudah melaksanakan pendidikan serta pengajaran dengan baik, penelitian yang semakin meningkat, tetapi pengabdian masyarakat yang masih dirasa kurang. Hal ini juga terasa pada Fakultas Ekonomi UNPAR sebagai bagian dari UNPAR. Kegiatan pengabdian masyarakat yang baik adalah kegiatan pengabdian masyarakat yang berkelanjutan, yang dapat memberdayakan masyarakat yang menjadi objek dari pengabdian tersebut. Pemberdayaan berarti bahwa kita berusaha untuk menjadikan masyarakat tersebut menjadi lebih mandiri, bertambah kemampuannya, serta dapat meningkatkan taraf kehidupannya. Yang menjadi objek pengabdian adalah pelaku Usaha Mikro di wilayah RW11, tepat berada di sekitar gedung 9, Fakultas Ekonomi. Terdapat 6 RT dengan ratusan jumlah warganya. Pengabdian yang pertama dilakukan adalah pelatihan pencatatan keuangan serta diskusi tentang usaha mikro, kedepannya pengabdian ini akan berlanjut dengan pengembangan keahlian, perluasan pasar, serta pembukaan jejaring bagi penambahan modal untuk usaha mikro tersebut. Key words: pemberdayaan masyarakat, pelatihan keuangan
IDENTIFIKASI dan KLASIFIKASI UKM di SEKITAR UNPAR Agus Hasan; Budiana Gomulia; Ria Satyarini
Research Report - Humanities and Social Science Vol. 2 (2013)
Publisher : Research Report - Humanities and Social Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1327.939 KB)

Abstract

UKM saat ini dibutuhkan tetapi belum mendapat perhatian yang cukup. UKM dengan segala perannya, masih memiliki banyak kendala disamping peluang yang juga banyak. Unpar sebagai salah satu institusi pendidikan harus mulai memiliki peran terhadap UKM terutama UKM disekitar Unpar.Penelitian ini hanyalah awal dari penelitian, pengabdian serta penugasan pengajaran pada Jurusan Manajemen yang coba dibuat dan diaplikasikan dimulai dari semester ganjil 2012/2013, diharapkan dapat berkelanjutan seterusnya.Kata kunci: UKM, Unpar, identifikasi, klasifikasi
PENGABDIAN bagi PELAKU USAHA Di SEKITAR UNPAR Ria Satyarini; Agus Hasan; Vera Intanie Dewi
Research Report - Humanities and Social Science Vol. 2 (2013)
Publisher : Research Report - Humanities and Social Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1271.13 KB)

Abstract

Jurusan Manajemen sebagai bagian dari komunitas masyarakat didaerah Ciumbuleuit harusnya dapat mengembangkan wilayah disekitar Unpar. Jurusan Manajemen sebagai komunitas akademik dituntut melaksanakan tridharma perguruan tinggi, dimana salah satunya adalah Pengabdian Masyarakat. Berdasarkan hasil dari penelitian tentang UKM kulit di Sukaregang Garut diketahui bahwa banyak masalah yang dihadapi oleh para UKM. Salah satu permasalahan yang dihadapi adalah kurangnya kemampuan manajemen dalam pengelolaan perusahaan dalam UKM.UKM yang perlu dukungan dan bantuan tersebut sayangnya kurang terakses dengan pihak yang dapat memberikan pelatihan atau peningkatan kemampuan mereka dalam pengelolaan manajemen usaha. Pihak yang dapat memberikan akses tesebut salah satunya adalah perguruan tinggi sebagai lembaga keilmuan, serta perusahaan swasta sebagai pihak yang dapat memberikan pengalaman praktik, serta perbankan yang memiliki akses pada sisi UKM serta perusahaan swasta. Peningkatan kemampuan dan pengelolaan UKM dengan tujuan penciptaan keunggulan bersaing dari UKM.Sebagai bagian dari masyarakat Ciumbuleuit, jurusan Manajemen tergerak untuk ikut turut serta mengembangkan UKM disekitar kampus Unpar. Pemberdayaan UKM tersebut dengan tujuan akhir menjadi daerah binaan jurusan Manajemen karena pada kurikulum 2013 jurusan Manajemen mempunyai matakuliah Kuliah Kerja Nyata yang akan menjadikan daerah binaan tersebut sebagai target binaan. Jurusan Manajemen juga memiliki matakuliah kepemimpinan yang dalam penugasannya berupa proyek-proyek pengabdian yang juga akan diintegrasikan dengan daerah binaan tersebut. Hasil dari produksi UKM tersebut akan diintegrasikan dengan matakuliah Kewirausahaan, sehingga UKM mendapatkanTarget daerah binaan tersebut juga memiliki tujuan lain, yaitu pengintegrasian kegiatan penelitian dan pengabdian dari dosen-dosen Jurusan Manajemen. Dengan adanya daerah binaan ini diharapkan terdapatnya peningkatan jumlah serta kualitas dari penelitian serta pengabdian dari dosen Jurusan Manajemen.
Identifikasi Value Chain pada Bidang Fashion sebagai Bagian dari Industri Kreatif Untuk Membuat Bandung Juara Amelia Setiawan; Ria Satyarini; Agus Hasan P.A; Retno L. Adriani
Research Report - Humanities and Social Science Vol. 2 (2014)
Publisher : Research Report - Humanities and Social Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1595.066 KB)

Abstract

Industri kreatif adalah Industri yang berasal dari pemanfaatan kreatifitas, ketrampilan serta bakat individu untuk menciptakan kesejahteraan serta lapangan pekerjaan dengan menghasilkan dan mengeksploitasi daya kreasi dan daya cipta individu tersebut. Industri kreatif saat ini sedang berusaha dimajukan oleh pemerintahan Indonesia. Pelopor dari industri kreatif di Indonesia adalah Kota Bandung, dengan dibentuknya Bandung Creative City Forum (BCCF)yang merupakan langkah awal terjunnya kota Bandung menjadi kota kreatif.Dari semua sub sektor dari industri kreatif yang ada, terdapat tiga sektor yang terlihat terus berkembang dan menjadi acuan para wisatwan untuk datang ke Kota Bandung, sektor tersebut adalah sektor fesyen, kerajinan serta kuliner. Dari ketiga sektor tersebut, yang terlihat cukup menarik untuk diamati adalah sektor fesyen. Melihat dari sejarah Bandung, maka Bandung sangat terkenal akan industri tekstil serta garmen. Kedua industri ini yang menjadikan kota Bandung tidak dapat terlepas dari industri fesyen secara keseluruhan. Industri fesyen saat inimenuntut para pelaku usahanya untuk selalu selalu berinovasi, hal tersebut dikarenakan persaingan pada industri ini sangat berat.Salah satu bagian dari industri fesyen adalah distro (distribution outlet). Perkembangan dari distro ini sangat baik sehingga banyak pelaku usaha muda yang kemudian mencoba terjun kebidang ini. Yang cukup menarik adalah distro dibandung dibangun dengan system yang sama sekali berbeda dari system yang sudah ada. Bagaimana suatu produk distro yang diawali dari bahan mentah sampai ke produk akhir yang akhirnya sampai ketangan konsumen sangat menarik untuk diteliti.Aktivitas penciptaan nilai disetiap rantai proses produksi tersebut disebut dengan value chain. Dengan mengetahui dan dapat menganalisa value chain yang ada diharapkan dapat dijadikan suatu model yang kemudian dapat dijadikan percontohan untuk industri-industri lain, atau bahkan model tersebut di modifikasi agar menjadi model yang lebih efektif dan efisien.Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif, dimana pengambilan datanya berdasarkanmetode survey, Focus Group Discussion dan penyebaran kuesioner.Keywords: competitive advantage, industri kreatif, industri fesyen, value chain  
Inovasi Produk Jamur untuk Meningkatkan Animo Konsumen akan Produk Jamur Kelompok Usaha Jamur dan Produk Jamur Parongpong Cimahi Ria Satyarini; Amelia Setiawan; Muliawati Muliawati; Fernando Mulia
Research Report - Humanities and Social Science Vol. 2 (2014)
Publisher : Research Report - Humanities and Social Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (581.185 KB)

Abstract

Keberadaan suatu cluster pada suatu wilayah dapat menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi wilayah tersebut. Kelompok usaha jamur dan produk jamur Parongpong, Cimahi menjadi salah satu contoh pembentukan dan pembinaan suatu kelompok atau cluster yang cukup berhasil meski masih dalam skala kecil. Keberhasilan awal dari cluster usaha jamur dan produk jamur tersebut ditunjukkan dengan kemampuan menghasilkan produksi jamur yang dapat diterima oleh pasar dan kreativitas individu yang mampu membuat produk olahan dari jamur yang digemari di pasar saat ini, yaitu keripik dan sate jamur.Saat ini produk olahan jamur yang ada hanya berupa dua jenis produk olahan, keripik jamur yang sudah dijual dibanyak tempat, serta sate jamur yang dapat ditemukan di Floating Market, Lembang. Pelaku bisnis pada pengolahan jamur ini merasakan bahwa mereka menghadapi beberapa persoalan, diantaranya yang berhubungan dengan pengolahan jamur menjadi makanan olahan yang diminati oleh konsumen.Saat ini tim pengabdian masyarakat FE UNPAR menjadi mitra bagi petani dan pelaku usaha pengolahan jamur yang berlokasi di Parongpong Cimahi. Pendampingan yang dilakukan bertujuan untuk membantu para pelaku usaha pengolahan jamur untuk membantu mengembangkan produk jamur olahan sehingga para pelaku usaha dapat menjadi lebih maju dan usahanya lebih bervariasi sehingga dapat menjangkau konsumen yang luas.  
PENINGKATAN KEMAMPUAN PENGELOLAAN USAHA PELAKU USAHA MIKRO Di SEKITAR UNPAR dengan PEMBERIAN PELATIHAN dan MEMBANGUN JEJARING Triyana Iskandarsyah; Ria Satyarini; Vera Intanie Dewi; Felisca Oriana
Research Report - Humanities and Social Science Vol. 2 (2014)
Publisher : Research Report - Humanities and Social Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (544.647 KB)

Abstract

Pengabdian pada Masyarakat Jurusan Manajemen UNPAR yang telah dilakukan selama ini terhadap warga yang merupakan ibu-ibu PKK maupun pelaku usaha di RW 11 dirasa telah berjalan dengan baik. Para peserta selalu antusias dalam mengikuti pelatihan yang diberikan, dan mereka menjadi lebih mengetahui apa yang seharusnya dilakukan ataupun tidak dilakukan berhubungan dengan usaha mereka ataupun terhadap pengelolaan rumah tangganya.Pelatihan yang telah dilakukan sehubungan dengan kegiatan Pengabdian pada Masyarakat Jurusan manajemen adalah pelatihan pembukuan, pelatihan perhitungan harga pokok, diskusi tentang menabung dan investasi, pelatihan pemasaran, pemberian inspirasi tentang menjadi pelaku bisnis yang work smart, serta beberapa pelatihan yang berhubungan dengan peningkatan keahlian.Hasil yang didapat saat ini adalah para peserta merasa ditambah pengetahuannya, digugah kesadarannya, dan ditambah keahliannya. Walaupun pasti ada kendala, tetapi lebih banyak benefit yang didapat baik dari sisi peserta maupun dari sisi Jurusan Manajemen yang memberikan pelatihan dan melakukan pengembangan.Diharapkan kedepannya kegiatan ini terus berkesinambungan dan terus memberikan arti bagi kedua belah pihak, yaitu UNPAR dan masyarakat di RW 11. Selain itu diharapkan akan banyak pihak-pihak lain yang mau terlibat dalam kegiatan pengabdian ini, terutama pihak-pihak dari eksternal UNPAR, sehingga kegiatan ini dapat memunculkan banyak jejaring bagi semua pihak.  
Identifikasi dan Analisis Value Chain pada Usaha kecil yang dikelola Mahasiswa Amelia Setiawan; Ria Satyarini
Research Report - Humanities and Social Science Vol. 2 (2015)
Publisher : Research Report - Humanities and Social Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (522.584 KB)

Abstract

Usaha kecil dan menengah tidak dapat dipandang sebelah mata. Bagaimanapun bentuk usaha ini yang bertahan disaat Indonesia jatuh pada krisis tahun 1998. Karena pentingnya usaha ini maka pemerintah memang perlu memberikan perhatian lebih pada usaha yang ukurannya kecil ini. Usaha kecil ini biasanya dibentuk oleh perorangan, merupakan usaha dengan omzet dibawah Rp 1 Milyar serta memiliki karyawan kurang dari 20 orang. Mudahnya membuka usaha kecil membuat banyaknya orang memulai usaha dengan membuka usaha yang termasuk kategori usaha kecil. Apabila usaha-usaha kecil ini tidak dibina, maka masa hidup mereka akan semakin pendek. Kecenderungan mahasiswa saat ini membuka usaha kecil sebetulnya suatu fenomena yang baik, dimana mereka mau membuka lapangan kerja dan tidak bergantung pada tersedianya lapangan pekerjaan dipasar, membuka industri baru, serta semakin tingginya inovasi.Keywords: usaha kecil dan menengah, anak muda, value chain, entrepreuneurship