Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

The negative effect of the chicken feather meal in the diet on growth performance of the shortfin eel Anguilla bicolor larvae Muhammad Y. Thamren; Agung Setia Batubara; Nurfadillah Nurfadillah; Irma Dewiyanti; Zainal A. Muchlisin
Aceh Journal of Animal Science Vol 3, No 2: December 2018
Publisher : Syiah Kuala University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (190.472 KB) | DOI: 10.13170/ajas.3.2.11554

Abstract

The aim of these study was to examine the effect of the replacement fish meal with chicken feather meal (CFM) for eel Anguilla bicolor larvae. The study was conducted at the Laboratory of Ichthyology, Faculty of Marine and Fisheries of Syiah Kuala University on September to October 2017. The Complete Randomized Design (CRD) with 7 treatments and 4 replications were used in this study. The  tested dosage of CFM were of 0% CFM (control), 10% CFM, 20% CFM, 30% CFM, 40% CFM, 50% CFM and 60% CFM, where each treatment were contained of protein 32.26% (0% CFM), 33.09% (10% CFM), 36.20% (20% CFM), 39.10% (30% CFM), 41.22% (40% CFM), 45.43 ( 50% CFM) and 40.02% (60% CFM). The experimental fish were stocked in the plastic container at the stocking density of 15 fish container-1 and fed the experimental diets at the feeding level of 10% body weight a day for 60 days. The results showed that the application of CFM in the diet was not given a significant effect on the weight gain, daily weight gain, specific growth rate (P0.05). In addition, the fish fed on CFM did not show growth rate even reduces the body weight of the experimental fish. It is concluded that the application of the CFM in diet gave the negative effect on the growth performance of the eel larvae.
Check list of marine fishes from Simeulue Island waters, Aceh Province, Indonesia Agung Setia Batubara; Zainal A. Muchlisin; Muhammad Yunus Thamren; Usnardi Usnardi; Nur Fadli
Aceh Journal of Animal Science Vol 2, No 2: December 2017
Publisher : Syiah Kuala University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (218.149 KB) | DOI: 10.13170/ajas.2.2.9584

Abstract

The objective of the present study was to inventory the marine commercial fishes in Simeulue waters, Aceh Province, Indonesia. Sampling was conducted on August 2017. The sampling was conducted in fish landing and direct sampling by using handline hooks and casting net. A total of 77 species of marine commercial fishes belong to 7 orderS, 26 families and 54 genera were recorded during the study. Serranidae was a predominant family with 14 species followed by Lutjanidae with 13 species and Carangidae 9 species
Kebiasaan Makan Ikan Lemeduk (Barbonymus Schwanenfeldii) di Sungai Tamiang, Kecamatan Sekerak, Kabupaten Aceh Tamiang, Provinsi Aceh Raja H. Gunawan; Zainal A. Muchlisin; Siska Mellisa
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kelautan Perikanan Unsyiah Vol 2, No 3 (2017): Agustus 2017
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (23.194 KB)

Abstract

Study on feed habit of lemeduk (Barbonymus schwanenfeldii) was conducted in Aceh Tamiang district on October, 2016. The objective of the present study was to determine feed habit of lemeduk (Barbonymus schwanenfeldii) as the basis for the development of aquaculture. Purposive sampling method was conducted by investigating river based on 3 different habitats include natural habit, oil palm plantation area and settlements region. Cast net (mesh size of 1 inch) were used to catch the fish samples, then samples were preserved using 10% formalin. Lemeduk caught during the study amounted to 152 samples, where 140 samples filled food and 12 samples were empty. The results of the analysis of stomach found lemeduk eat grass, lichens, seeds, worms and insects. Based on the analysis of IP (index of prepoderance) value of all types of feed and analytical results between the length of the colon compared to the total length of the body showed that lemeduk classified omnivore. The results of the analysis based on the length of the class can be concluded that there is no difference in the composition of the food in all classes of length. The results of the analysis based on the location of this study concluded that there is no difference in the type of food.       Penelitian tentang kebiasaan makan ikan lemeduk (Barbonymus schwanenfeldii) telah dilakukan di Kabupaten Aceh Tamiang pada bulan Oktober 2016. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kebiasaan makan ikan lemeduk (Barbonymus schwanenfeldii) sebagai dasar pengembangan budidaya. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah survey purposive, dimana lokasi penyamplingan dibagi atas 3 habitat yang berbeda meliputi habitat alami, kawasan perkebunan sawit dan kawasan pemukiman penduduk. Penangkapan ikan dilakukan menggunakan alat tangkap jala (ukuran mata jaring 1 inch), kemudian ikan yang tertangkap diawetkan menggunakan larutan formalin 10%. Ikan lemeduk yang tertangkap selama penelitian berjumlah 152 ekor, dimana 140 ekor ikan terisi makanan dan 12 ekor kosong. Hasil analisis isi lambung ditemukan ikan lemeduk memakan rumput-rumputan, lumut, biji-bijian, cacing dan serangga. Berdasarkan analisis nilai IBT dari semua jenis makanan dan hasil analisis antara panjang usus berbanding panjang total tubuh menunjukkan bahwa ikan lemeduk tergolong jenis omnivora. Hasil analisis berdasarkan kelas panjang dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan komposisi makanan pada semua kelas panjang. Hasil analisis berdasarkan lokasi penelitian dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan jenis makanan.
Pengaruh Pemberian Minyak Cengkeh (Syzygium aromaticum) Sebagai Bahan Anaestesi dengan Konsentrasi yang Berbeda pada Proses Transportasi Benih Ikan Bandeng (Chanos chanos) Mikhsalmina Mikhsalmina; Zainal A. Muchlisin; Irma Dewiyanti
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kelautan Perikanan Unsyiah Vol 2, No 2 (2017): April 2017
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (495.389 KB)

Abstract

The objectives of the study were to assess the effect of clove oil (Syzygium aromaticum) as an anesthetic and to determine optimum dose of the clove oil on survival rate of milk fish (Chanos chanos) post larvae in wet media for 7 hours transportation. The study was conducted in June 2016. Non factorial completely randomized design was used with 7 treatments and three replications. The tested treatments were the dosage of clove oil, 0 ppm, 5 ppm, 10 ppm, 15 ppm, 20 ppm, 25 ppm and 30 ppm. The fish density was 300 post larvae per 1 liter. The ANOVA test showed that clove oil gave a significant  affect on the survival rate of fish (P0.05). The highest survival rate of fish was obtained at control after 6 hours transportation reaching 67.33% and but the survival rate was declined to 0,67% after 7 hours, this value was lower then 25 ppm. The anesthesia was not necessary when transportation less than 6 hours. The anaetesia was needed when transportation higher than 6 hours, is the best result was found at dosage of 25 ppm. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menilai efek dari minyak cengkeh (Syzygium aromaticum) sebagai obat bius dan untuk menentukan dosis optimum dari minyak cengkeh pada tingkat kelangsungan hidup ikan bandeng (Chanos chanos) pada tahap post larva media basah untuk transportasi 7 jam. Penelitian dilakukan pada bulan Juni 2016. Non faktorial rancangan acak lengkap digunakan dengan 7 perlakuan dan tiga ulangan. Perlakuan yang diuji adalah dosis minyak cengkeh, 0 ppm, 5 ppm, 10 ppm, 15 ppm, 20 ppm, 25 ppm dan 30 ppm. Kepadatan ikan adalah 300 post larva per 1 liter air. Uji ANOVA menunjukkan bahwa minyak cengkeh memberikan dampak yang signifikan pada tingkat kelangsungan hidup ikan (P 0,05). Tingkat kelangsungan hidup tertinggi ikan diperoleh pada kontrol setelah transportasi 6 jam mencapai 67,33% dan namun tingkat kelangsungan hidup ditolak untuk 0,67% setelah 7 jam, nilai ini lebih rendah dari 25 ppm. anestesi tidak diperlukan apabila transportasi kurang dari 6 jam. anaetesia itu dibutuhkan ketika transportasi lebih tinggi dari 6 jam,  hasil terbaik pada penelitian ini ditemukan pada dosis 25 ppm.
Hubungan Panjang Berat dan Faktor Kondisi Ikan Betutu (Oxyeleotris marmorata) di Sungai Ulim Kabupaten Pidie Jaya, Provinsi Aceh, Indonesia Muhammad Nasir; Zainal A. Muchlisin; Abdullah A. Muhammadar
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kelautan Perikanan Unsyiah Vol 1, No 3 (2016): November 2016
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (561.912 KB)

Abstract

The objective of the present study was to evaluate the length weight relationship of the marble goby (Oxyeleotris marmorata) in Ulim River, Pidie Jaya District, Aceh Province, Indonesia. The sampling was conducted at three sampling locations during February to May 2016. The Linear Allometric Model (LAM) and Relative weight condition factors were performed in this study. The study b value ranged between 2.70 to 2.74 indicate a negative allometric growth pattern. The relative weight condition factor was tended to 100. It means that the Ulim Rivers is still in good condition.Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan panjang berat dan factor kondisi ikan betutu (Oxyeleotris marmorata) di Sungai Ulim Kabupaten Pidie Jaya. Penelitian ini menggunakan metode survey eksploratif pada tiga lokasi sampling selama Februari 2016 sampai Mei 2016 sebanyak 12 kali sampling. Model yang digunakan adalah Linear Allometric dan Faktor kondisi berat relative. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rerata nilai  b berkisar 2,70 sampai 2.74 memunjukkan pola pertumbuhan allometric negative dan factor kondisi berat relatif mendekai 100, bermakna kondisi perairan masih dalam kondisi yang seimbang.
HUBUNGAN PANJANG - BERAT DAN MORFOMETRIK IKAN JULUNGJULUNG (Zenarchopterus dispar) DARI PERAIRAN PANTAI UTARA ACEH Rahmad Fadhil; Zainal A. Muchlisin; Widya Sari
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kelautan Perikanan Unsyiah Vol 1, No 1 (2016): April 2016
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (688.567 KB)

Abstract

The objectives of the present study were to evaluate the growth pattern and morphological variation of halfbeak (Zenarchopterus dispar) in Northern Coast of Aceh. This research was conducted from August 2014 to November 2015. The sampling was conducted from October to December 2014 in three sampling locations i.e. Kuala Peukan Baro Kabupaten Pidie, Kuala Gampong Keudee Kabupaten Pidie Jaya, and Kuala Mamplam Kota Lhokseumawe. The fish sample were analyzed at Laboratorium of Faculty of Marine and Fisheries Syiah Kuala University. The traditional morphometric was used in this study. The result showed that there were 110 fish were sampled from three sampling locations; 37 fish, 36 fish and 37 fish from Pidie, Pidie Jaya and Lhokseumawe respectively. The coeficient b value of Julung-Julung fish population in Pidie and Lhokseumawe showed allometric negative growth pattern (b3). In other hand, the b value of the population in Pidie Jaya was showed allometric positive growth pattern (b3). One-way ANOVA test revealed that distinction among three locations did not showed a significant different on observed morphometric characteristic (P0,05). Univariate analysis implied that fish from all three locations had adequately high similarity of morphological characteristics (66,67%). Although the multivariate analysis showed that group of Zenarchopterus dispar fish in Pidie and Lhokseumawe have higher similarity than in Pidie Jaya, but there were no morphological characteristic difference among three sampling locations.  Keywords: Julung-julung (Zenarchopterus dispar), length-weight relationships, traditional morphometric, northern coastal of Aceh   Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan panjang-berat dan variasi morfometrik ikan julung-julung Zenarchopterus dispar yang tertangkap di perairan pantai utara Aceh. Penelitian ini dilaksanakan pada Agustus 2014 hingga November 2015. Pengambilan sampel dilakukan pada bulan Oktober sampai Desember 2014 dan meliputi tiga lokasi pengambilan sampel, yaitu Kuala Peukan Baro Kabupaten Pidie, Kuala Gampong Keudee Kabupaten Pidie Jaya, dan Kuala Mamplam Kota Lhokseumawe. Sampel yang tertangkap dianalisis di Laboratorium Terpadu, Fakultas Kelautan dan Perikanan, Universitas Syiah Kuala. Metode yang digunakan adalah tradisional morfometrik. Jumlah ikan yang tertangkap sebanyak 110 ekor, yaitu 37 ekor tertangkap di Pidie, 36 ekor tertangkap Pidie Jaya, dan 37 ekor yang tertangkap di Lhokseumawe. Populasi ikan julung-julung Zenarchopterus dispar di Pidie dan Lhokseumawe menunjukkan pola pertumbuhan alometrik negatif (b3). Sedangkan sebaliknya untuk daerah Pidie Jaya yang menunjukkan pola pertumbuhan alometrik positif (b3). Hasil uji one-way ANOVA menunjukkan bahwa perbedaan lokasi tangkapan tidak menunjukkan perbedaan yang nyata terhadap karakter morfometrik ikan julung-julung (P0,05). Berdasarkan analisis univariat ikan julung-julung yang tertangkap di perairan Pidie, Pidie Jaya, dan Lhokseumawe memiliki kesamaan karakterkarakter morfologi yang cukup tinggi, yaitu sebesar 66,67%. Hasil analisis multivariat menunjukkan meskipun kelompok ikan julung-julung di Pidie dan Lhokseumawe memiliki kemiripan yang lebih tinggi berbanding dengan di Pidie Jaya, tetapi secara umum ikan yang tertangkap di ketiga lokasi tersebut memiliki karakter morfologi yang tidak berbeda.  Kata kunci: Julung-julung (Zenarchopterus dispar), hubungan panjang-berat, tradisional morfometrik, perairan utara Aceh  
Pengaruh Kombinasi Enzim Papain dan Enzim Bromelin Terhadap Pemanfaatan Pakan dan Pertumbuhan Ikan Nilem Ostheocillus vittatus Eliza P.A. Nasution; Zainal A. Muchlisin; Cut Yulvizar
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kelautan Perikanan Unsyiah Vol 2, No 3 (2017): Agustus 2017
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (23.194 KB)

Abstract

This aims of this research were to determine the optimum combination of papain and bromelin enzymes in feed to increase the growth performance of nilem fish (Osteochillus vitattus). The research was conducted in three places, namely the Laboratory of Faculty Agriculture Syiah Kuala University, Brackish Water Aquaculture Center, Aceh Besar, and Laboratory of Faculty Marine and Fisheries Syiah Kuala University in December 2016 until February 2017. The research consisted of 6 treatments and 4 replications. The tested treatments were the differences of the combination of papain and bromelin enzymes in the feed i.e, 100% papain + 0% bromelin, 75% papain + 25% bromelin, 50% papain + 50% bromelin, 25% papain + 75% Bromelin, and 0% Papain + 100% bromelin.  Fish was fed three times for at feeding level of 5% biomass for 70 days. The result showed that the absolute growth was 4,26 g to 6,65 g, specific growth rate was 0.05%/ day – 0.75%/ day, daily growth rate was 8.51-10.88 g/day, survival rate was 90% -100%, feed conversion ratio was 4.60-5.32, and feed efficiency was 18.94% - 24.70%. The highest values all parameters were found at 75% papain + 25% bromelin treatment. The ANOVA test showed that of the combination of papain and bromelin enzymes in feeding had the significant effect on weight gain, specific growth rate, daily growth rate, feed conversion ratio, and feed efficiency of nilem fish. The best combinations of papain and bromelin enzymes in this study were 75% papain + 25% bromelin.       Penelitian ini bertujuan untuk menentukan konsentrasi optimum kombinasi enzim papain dan enzim bromelin dalam pakan untuk meningkatkan pertumbuhan ikan nilem (Osteochillus vitattus) . penelitian ini dilakukan di tiga tempat yaitu, Laboratorium Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala, Balai Budidaya Air payau, Aceh Besar, dan Laboratorium Fakultas Kelautan dan Perikanan Universitas Syiah Kuala pada bulan Desember 2016 sampai Februari 2017. Penelitian ini terdiri dari 6 taraf perlakuan dan 4 ulangan. Perlakuan yang diuji adalah perbedaan konsentrasi kombinasi enzim papain dan enzim bromelin dalam pakan yaitu, pakan tanpa uji, 100% papain + 0% Bromelin, 75% papain + 25% bromelin, 50% papain+ 50% bromelin, 25% papain + 75% bromelin, , dan 0% Papain + 100% bromelin. . Ikan diberi pakan tiga kali sehari sebanyak 5% dari biomassa selama 70 hari penelitian. Hasil penelitian diperoleh pertambuhan bobot berkisar 4,26 g-6,56g, laju pertumbuhan spesifik 0,05% per hari- 0,75% per hari, laju pertumbuhan harian 8,51 g per hari-10,88g per hari, tingkat kelangsungan hidup 90%-100%, rasio konversi pakan 4,60-5,32, dan efesiensi pakan 18,94%-24,70%. Nilai tertinggi pada setiap parameter yang diuji terdapat pada perlakuan 75% papain + 25% bromelin. Hasil uji ANOVA menunjukkan bahwa penambahan kombinasi enzim papain dan enzim bromelin dalam pakan berpengaruh nyata terhadap pertambuhan bobot mutlak, laju pertumbuhan spesifik, laju pertumbuhan harian, ratio konversi pakan, nilai efisiensi pakan, dan koefisiensi keragaman ikan nilem akan tetapi tidak berpengaruh nyata terhadap nilai kelangsungan hidup. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan kombinasi enzim papain dan enzim bromelin dalam pakan meningkatkan pertumbuhan ikan nilem (Osteochillus vitattus). Konsentrasi kombinasi enzim papain dan enzim bromelin terbaik pada penelitian ini adalah 75% papain + 25% bromelin
Pengaruh Padat Penebaran Terhadap Kelangsungan Hidup Dan Pertumbuhan Benih Ikan Seurukan (Osteochilus Vittatus) Ari Azhari; Zainal A. Muchlisin; Irma Dewiyanti
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kelautan Perikanan Unsyiah Vol 2, No 1 (2017): Februari 2017
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (553.761 KB)

Abstract

ABSTRACT            The objective of the present study was to determine the optimal stocking density of  fishserukan (Osteochilus vittatus)to improve survival and growth performance. The study was conducted in Unit pembenihan Rakyat (UPR) Menasah Krueng Village, District Beutong, Nagan Raya. The completely randomized design was used in this study consisting of 6 treatments with 5 replicates. The fish fed two times a day on 08.00 AM  and  04:00 PM at feeding level of  5% of body weight of fish. The commercial feed contains 39%-41 % crude protein used in this study. The ANOVA test  showed that the stocking density gave a significant affect on the growth performance, specific growth rate and daily growth rate (P0,05), but did not give a significant effect on the survival (P 0.05).The Duncans test showed  that the highest growth rate, specific growth rate and daily growth rate were found at stocking density of 5 fish / m2,this value was significant different compared to other treatments. It is concluded that the optimal density at seurukan fish was 5 fish/m2. Keyword :Stocking density, growth, survival,seurukan fish(Osteochilus vittatus). ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui padat penebaran yang optimal pada benih ikan seurukan (Osteochilus vittatus) untuk meningkatkan kelangsungan hidup dan pertumbuhannya.Penelitian ini dilaksanakan di kolam Usaha Pembenihan Rakyat (UPR) Desa Menasah Krueng, Kecamatan Beutong, Kabupaten Nagan Raya.Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri atas 6 perlakuan dengan 5 kali ulangan. Pemberian pakan dilakukan sebanyak 2 kali sehari pada waktu pagi (pukul 08.00 WIB) dan sore hari (pukul 16.00 WIB) sebanyak 5% dari bobot tubuh ikan. Pakan yang digunakan pada penelitian ini yaitu pakan komersil  F1000 dengan kandungan protein 39% - 41%. Hasil uji ANOVA menunjukkan bahwa nilai padat penebaran yang berbeda antara perlakuan berpengaruhnyata terhadap pertumbuhan bobot, pertumbuhan spesifik (SGR) dan pertumbuhan harian (LPH), tetapi tidak berpengaruh nyata terhadap kelangsungan hidup (P0,05). Hasil uji lanjut DUNCAN menunjukkan bahwa nilai  pertumbuhan bobot, pertumbuhan spesifik (SGR) dan pertumbuhan harian (LPH) terbaik terdapat pada perlakuan padat penebaran 5 ekor/m2, nilai pada perlakuan ini berbeda nyata dengan perlakuan lainnya. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa padat penebaran 5 ekor/m2  merupakan padat penebaran yang optimal terhadap benih ikan serukan (Osteochilus vittatus).Kata Kunci :Padat penebaran, pertumbuhan, kelangsungan hidup, ikan seurukan (Osteochilus vittatus).
VARIASI MORFOMETRIK IKAN TONGKOL ABU-ABU (Thunnus tonggol) DI PERAIRAN LAUT ACEH Nurda Alamsyah; Teuku H. Iqbal; Adrian Damora; Agung S. Batubara; Zainal A. Muchlisin
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kelautan Perikanan Unsyiah Vol 5, No 1 (2020): Februari 2020
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK     Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui variasi morfometrik pada populasi ikan tongkol abu-abu (thunnus tonggol) diperairan laut Aceh. Penelitian ini dilaksakan pada bulan September 2019. Pengambilan sampel ikan tongkol abu-abu dilakukan dilima lokasi, yaitu Langsa (TPI Kuala Langsa), Aceh Barat (TPI Lhok Bubon), Aceh Barat Daya (TPI Ujong Serangga), AcehTimur (PPN IDI Rayeuk) dan Banda Aceh (TPI Lampulo). Sebanyak 65 ekor ikan tongkol abu-abu diambil pada   masing-masing   lokasi. Pengukuran sampel morfometrik mengunakan metode truss morfometrik dan analisa data menggunakan ujimultivariate discriminant analysis. Hasil menunjukan adanya variasi morfometrik pada ikan tongkol abu-abu diperairan lautaceh. Fungsi pertama variasi karakter morfologi ikan  tongkol  abu-abu  yang  terdapat  di  lima  lokasi  perairan  laut  Aceh lebih dominan yaitu panjang sirip dorsal satu dan panjang sirip ventral dibandingkan dengan 3 fungsi yang lain. Morfometrikpada populasi ikan tongkol abu-abu di perairan laut Aceh mengelompok menjadi empat populasi, dimana ikan tongkol abu-abudari perairan Langsa sangat mirip dengan ikan dari perairan Aceh Timur, dan keduanya cenderung lebih mirip dengan ikan dariBanda Aceh. Sedangkan Aceh Barat Daya dan Aceh Barat terpisah membentuk kelompok tersendiri. Dari penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa secara geografis, lokasi penangkapan Aceh Barat Dayadan Aceh Barat membentuk suatu populasi tersendiri, dimana daerahnya berada pada bagian Barat Selatan Propinsi Aceh, sementara Langsa dan Aceh Timur memilikikarakteristik tersendiri pula yang mewakili  bagian  Timur Utara  Proponsi  Aceh, sedangkan  Banda  Aceh  berada ditengah-tengah Propinsi Aceh yang memiliki karakter morpometrik tersendiri.Kata kunci: Morfometrik, Tongkol abu-abu, Thunnus tonggol, Laut Aceh ABSTRACT     This study aims to determine the morphometric variations of longtail tuna (Thunnus tonggol) population in the Aceh sea waters. This research was conducted in September2019.  Sampling was conducted out in five locations,  namely; Langsa (TPI Kuala Langsa), Aceh Barat (TPI Lhok Bubon), Aceh Barat Daya (TPI Ujong Serangga), Aceh Timur (PPN IDI Rayeuk) and Banda Aceh (TPI Lampulo). A total of 65 samples were taken from its location. The morphometric sample was measured using a morphometric truss method, then data were analyzed with multivariate discriminant analysis. The results showed a morphometric variation in longtail tuna in Aceh sea waters. Based on morphometric variation the population of longtail tuna in the Aceh sea waters was grouped into four populations, where the longtail tuna from Langsa waters was very similar to fish from Aceh Timur waters, and both were somewhat similar to fish from Banda Aceh. While the population at Aceh Barat Daya and Aceh Barat were grouped separately. From this research, it can be concluded that geographically, Aceh Barat Daya and Aceh Barat formed its population, where these areas are close to the  South  West of  Aceh  Province,  while  Langsa and  Aceh  Timur represent the North East of Aceh Province had their characteristics of fish morphometric and Banda Aceh as in the center of those four population had the different characteristic of fish morphometric from those remaining populations.Keywords: Morphometrics, Longtail tuna, Thunnus Tonggol, Aceh Sea
Pertumbuhan, Kelangsungan Hidup dan Pemanfaatan Pakan Ikan Gabus (Channa Striata) Pada Pemberian Pakan Dengan Konsentrasi Enzim Papain Yang Berbeda Rinaldy Maulidin; Zainal A. Muchlisin; Abdullah A. Muhammadar
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kelautan Perikanan Unsyiah Vol 1, No 3 (2016): November 2016
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (525.928 KB)

Abstract

The objective of the present study was to determine the optimum dosage of papain enzyme for snakehead fish (Channa striata). The study was done at the laboratory of veterinary medicine, Faculty of Veterinary Medicine, Syiah Kuala University from January to March 2016. The complete random design method was utilized in this study and seven levels of papain dosages were tested in this study namely; 0.0%/kg, 0.5%/kg, 1.0%/kg, 1.5%/kg, 2.0%/kg, 2.5%/kg, dan 3.0%/kg of feed.  The experimental fish were fed on an experimental diet two times a day on 8 AM and 5 PM at feeding level at 5% body weight for 70 days. The results showed that the absolute growth rate of the weight gain ranged between 1.50 g and 3.24 g, daily growth rate between 0.02 g per day to 0.04 g per day, the specific growth rate ranged from 1.75% per day to 2.42% per day, survival rate reached 100%, feed conversion ratio ranged from 1.93 to 2.39, feed efficiency ranged between 41.96% and 51.67%, protein retention ranged between 15.14% and 30.72% and protein digestion ranged from 47.51% to 84.62%. The Anova test showed that enzyme papain gave the significant effect on the absolute weight gain, daily growth rate, specific growth rate, feed conversion ratio, feed efficiency, protein retention, and protein digestion (P0.05), but did not give the significant effect on survival rate (P0.05). Therefore, it is concluded that the optimum lead level of papain in the diet of snakehead fish is 3.0 %/kg of feed.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dosis enzim papain yang optimal dalam pakan buatan, terhadap tingkat pemanfaatan protein dalam pakan dan laju pertumbuhan ikan gabus (Channa striata). Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Akuatik Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Syiah Kuala pada bulan Januari sampai Maret 2016. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Faktor yang diuji perbedaan dosis enzim papain; 0,0%/kg, 0,5%/kg, 1,0%/kg, 1,5%/kg, 2,0%/kg, 2,5%/kg, dan 3,0%/kg. Pakan diberikan 2 kali sehari 5% dari bobot tubuh (08.00 dan 17.00 WIB) selama 70 hari. Hasil uji ANOVA menunjukkan bahwa enzim papain berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan bobot mutlak, laju pertumbuhan harian, laju pertumbuhan spesifik, rasio konversi pakan, efisiensi pakan, retensi protein dan ketercernaan protein (P0,05), tetapi tidak berpengaruh nyata terhadap tingkat kelangsungan hidup benih ikan gabus (P0,05). Hasil penelitian diperoleh nilai pertumbuhan bobot mutlak berkisar antara 1,50 g – 3,24 g, laju pertumbuhan harian berkisar antara 0,02 g perhari – 0,04 g perhari, laju pertumbuhan spesifik berkisar antara 1,75 % perhari – 2,42 % perhari, tingkat kelangsungan hidup 100%, rasio konversi pakan berkisar antara 1,93 – 2,39, efisiensi pakan berkisar antara 41,96 % - 51,67 %, retensi protein berkisar antara 15,14 % - 30,72 % dan ketercernaan protein berkisar antara 47,51 % - 84,62 %. Oleh karena itu dapat disimpulkan dosis enzim papain yang terbaik untuk ikan gabus adalah 3,0%/kg pakan.