Nengah Sudjana
Unknown Affiliation

Published : 31 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 31 Documents
Search

Prediksi Kebangkrutan Menggunakan Analisis Model Z-Score (Studi Pada Subsektor Textile Mill Products Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2013) Muhammad Zaim Thohari; Nengah Sudjana; . Zahroh Z. A.
Jurnal Administrasi Bisnis Vol 28, No 1 (2015): NOVEMBER
Publisher : Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (331.312 KB)

Abstract

This research has the objective as the first step to knowing the company’s bankruptcy signal. Before we knowing it  is certainly a company will meet bad financial health condition, so the chosen method is to use the model analysis of Altman Z-Score because uses data obtained from the financial reports and processed as a measure of the financial health of the company. Research done on the subsector Textile Mill Products were listed on the Indonesia Stock Exchange for periods 2009-2013 with purposive sampling technique and uses retrieved eight of the eleven companies listed. This research uses descriptive quantitative research and use the documentation to collecting data. This research to made to fruition with details that the six companies are predicted to go bankrupt with unhealthy financial conditions, one company predicted on a grey area or bankrupt-prone which allows this company into bankruptcy or could  not bankruptcy due to the fluctuating financial conditions create ever encountered the unhealthy financial conditions, financial conditions are prone, and to have once been a healthy financial were conditioned while one company predicted not bankrupt with  very healthy financial condition. This research will support  high-level accuracy by using the Z-Score model analysby Altman. Keywords: Company, Bankruptcy, Z-Score Model ABSTRAK Penelitian ini bertujuan sebagai langkah awal dalam mengetahui sinyal kebangkrutan perusahaan secara dini. Sebelum mengetahui risiko kebangkrutan tentunya perusahaan akan mengalami kondisi kesehatan keuangan yang kurang baik, sehingga metode yang dipilih adalah dengan menggunakan analisis model Altman Z-Score karena menggunakan data yang didapat dari laporan keuangan dan diolah sebagai ukuran kesehatan keuangan perusahaan. Penelitian dilakukan pada subsektor Textile Mill Products yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2009-2013 dengan pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling dan diperoleh delapan dari sebelas perusahaan yang terdaftar. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif dan menggunakan dokumentasi pada metode pengumpulan datanya. Penelitian ini membuahkan hasil dengan rincian bahwa enam perusahaan diprediksikan bangkrut dengan kondisi keuangan yang tidak sehat, satu perusahaan diprediksikan pada grey areaatau rawan bangkrut yang memungkinkan perusahaan ini bisa mengalami kebangkrutan bahkan tidak mengalami kebangkrutandikarenakan dengan kondisi keuangan yang fluktuatif membuat pernah mengalami kondisi keuangan yang tidak sehat, berada pada kondisi keuangan yang rawan, dan pernah berada dikondisi keuangan yang sehat, sedangkan satu perusahaan lagi diprediksikan tidak bangkrut dengan kondisi keuangan yang sangat sehat. Sehingga proses penelitian ini mendukung akan tingkat keakuratan yang tinggi dengan menggunakan analisis model Z-Score milik Altman. Kata kunci: Perusahaan, Kebangkrutan, Model Z-Score
ANALISIS PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN METODE BALANCED SCORECARD UNTUK MENILAI TINGKAT KESEHATAN BUMN (Studi pada PT. PLN (Persero) Area Pelayanan dan Jaringan Malang Periode 2013-2015) Yessy Kartika Damanik; Nengah Sudjana; M.G Wi Endang NP
Jurnal Administrasi Bisnis Vol 35, No 2 (2016): JUNI
Publisher : Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (322.411 KB)

Abstract

Balanced Scorecard is a strategic management system that can be used to measure the performance of companies. Measurement of performance using the Balanced Scorecard method provides a more thorough measurement results because the performance was measured using four perspectives, namely financial perspective, customer perspective, internal business processes, and learning and growth perspective.Performance measurement is carried out of a company can demonstrate how the implementation of operational and business health of the company. Health assessment on a company's business is mainly state-owned enterprises have been determined by the government as stipulated in Ministerial Decree No. 100 of 2002. This type of research is descriptive quantitative research methods.The analysis showed that the measurement of performance at PT PLN (Persero) APJ Malang in 2013-2015 has been good, though overall not stable. It can be concluded that the business of PT PLN (Persero) APJ Malang healthy with AA category by Ministerial Decree No. 100 of 2002. Keyword: Balanced Scorecard, Performance Measurement, Health Assessment, State-Owned Enterprise ABSTRAK Balanced Scorecard adalah sebuah sistem manajemen strategis yang dapat digunakan untuk mengukur kinerja perusahaan. Pengukuran kinerja dengan menggunakan metode Balanced Scorecard memberikan hasil pengukuran yang lebih menyeluruh karena kinerja diukur memakai empat perspektif, yaitu perspektif keuangan, perspektif pelanggan, perspektif proses bisnis internal, dan perspektif pembelajaran dan pertumbuhan.Pengukuran kinerja yang dilakukan suatu perusahaan dapat menunjukkan bagaimana pelaksanaan operasional dan kesehatan usaha perusahaan. Penilaian kesehatan usaha pada perusahaan terutama perusahaan BUMN telah ditentukan oleh pemerintah yang tertuang dalam Keputusan Menteri BUMN Nomor 100 tahun 2002 yang mengatur tentang Penilaian Tingkat Kesehatan BUMN. Jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan metode penelitian deskriptif. Hasil analisis menunjukkan bahwa pengukuran kinerja pada PT.PLN (Persero) APJ Malang tahun 2013-2015 sudah baik meskipun belum stabil.Sehingga dapat disimpulkan bahwa usaha PT.PLN (Persero) APJ Malang sehat dengan kategori AA berdasarkan Keputusan Menteri Nomor 100 tahun 2002. Kata kunci: Balanced Scorecard, Penilaian Kinerja, Penilaian Kesehatan, BUMN
PENGGUNAAN ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN ( Studi pada PT. Semen Indonesia ( Persero), Tbk periode 2012-2014) Maya Lustiyana; Nengah Sudjana; Achmad Husaini
Jurnal Administrasi Bisnis Vol 37, No 1 (2016): AGUSTUS
Publisher : Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (491.58 KB)

Abstract

This research was aimed to understand financial performance of PT. Semen Indonesia (Limited), Tbk , when the measurent was emphasized on liquidity, solvability, activity , and profitability. Result of analysis against financial ratios was also considered. Research type was descriptive. Data analysis technique started with data collection, and it was followed by the calculation of financial ratios and cash flow with the existing standarts. Result of research indicated that of 12 ratios considered, there were 5 ratios reaching industrial standard , and the other 7 rations were not achieving the standard of company industry Keywords : The use of Financial Ratio Analysis to Assess the Financial Performance of Companies ABSTRAK Penelitian ini bertujuan Untuk mengetahui kinerja keuangan PT. Semen Indonesia ( Persero), Tbk, dilihat dari tingkat likuiditas, solvabilitas, aktivitas, profitabilitas berdasarkan dari hasil perhitungan menggunakan analisis rasio keuangan. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif . Teknik analisis data yang digunakan adalah setelah data selesai dikumpulkan, data tersebut akan dianalisis dengan menghitung rasio keuangan  serta rasio laporan arus kas dan melakukan penafsiran atas hasil perhitungan tersebut didasarkan atas standar yang ada. Hasil penelitian ini adalah dari 12 rasio ,5 diantaranya sudah baik mencapai  standar industri dan 7 diantaranya masih belum mencapai standar industri perusahaan. Kata Kunci : Penggunaan Analisis Rasio Keuangan Untuk Menilai Kinerja Keuangan Perusahaan
FAKTOR FUNDAMENTAL PERUSAHAAN YANG BERPENGARUH TERHADAP HARGA SAHAM (Studi pada Perusahaan Food and Beverages di Bursa Efek Indonesia periode 2009-2011) Riche Sita Tanjung; . Suhadak; Nengah Sudjana
Jurnal Administrasi Bisnis Vol 2, No 1 (2013): MEI
Publisher : Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (332.973 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh dari variabel Debt to Equity Ratio (DER), Return on Aseets (ROA), Price Earning Ratio (PER) dan Earning per Share (EPS) terhadap harga saham serta  menganalisis variabel-variabel tersebut untuk mengetahui variabel mana yang berpengaruh paling signifikan terhadap harga saham. Lokasi penelitian  di Pojok Bursa Efek Indonesia di Fakultas Ekonomi Universitas Brawijaya Malang. Populasi yang diambil adalah seluruh perusahaan Food and Beverages yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada Tahun 2009-2011 dengan total sampel berjumlah 20 perusahaan. Teknik analisis data digunakan untuk menguji hipotesis dengan menggunakan teknik analisis regresi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel DER (X1), ROA (X2), PER (X3), dan EPS (X4) berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Variabel bebas yang berpengaruh paling signifikan terhadap variabel terikat  adalah ROA (X2)   Kata Kunci : Debt to Equity Ratio, Return on Assets, Price Earning Ratio, Earning Per Share, harga saham  
ANALISIS PERBANDINGAN TINGKAT KESEHATAN BANK BERDASARKAN PENDEKATAN RISK PROFILE, EARNINGS DAN CAPITAL TERHADAP BANK MILIK PEMERINTAH DAN BANK MILIK SWASTA NASIONAL DEVISA (Studi Pada Bank Umum Milik Negara Dan Bank Umum Milik Swasta Nasional Devisa Yan Vivi Mauliyana; Nengah Sudjana
Jurnal Administrasi Bisnis Vol 36, No 1 (2016): JULI
Publisher : Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (588.826 KB)

Abstract

Bank Indonesia issued regulation on the rating of commercial banks based on PBI No. 13/1/PBI/2011 using RGEC methods that include these components: Risk profile, Good Corporate Governance (GCG), Earnings and Capital. This research aims to determine the condition of commercial banks are in very healthy condition, healthy condition or quite healthy condition, and comparing the level of health in the state-owned commercial bank with the national private-owned bank foreign exchange. The researcher measured the ratio of the bank using three assessment factors: Risk profile using NPL and LDR ratio, Earnings using ROA and NIM ratio and Capital using CAR ratio. The research was conducted on the four State-Owned Commercial Banks and four National Private-Owned Commercial Bank Foreign Exchange as sample. This study shows that the total overall score ratio (NPL, LDR, ROA, NIM, CAR) in the year 2012-2014 to the National Private-Owned Commercial Bank Foreign Exchange higher than the State-Owned Commercial Banks. For total score of NPL, LDR and CAR, both commercial banks have obtained the same number of scores. The assessment shows the performance of Commercial Bank Owned Foreign Exchange National Private better in gain and generating net interest income. Keywords: bank rating, a method RGEC ABSTRAK Bank Indonesia menerbitkan peraturan tentang penilaian tingkat kesehatan bank umum berdasarkan PBI No. 13/1/PBI/2011 menggunakan metode RGEC mencakup komponen-komponen: Risk profile (Profil risiko), Good Corporate Governance (GCG), Earnings (Rentabilitas) dan Capital (Modal). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi bank umum berada dalam kondisi sangat sehat, sehat atau cukup sehat, serta membandingkan tingkat kesehatan pada Bank Umum Milik Negara dengan Bank Umum Milik Swasta Nasional Devisa. Peneliti mengukur perbandingan tingkat kesehatan bank menggunakan tiga faktor penilaian yaitu Risk profile menggunakan rasio NPL dan LDR, Earnings menggunakan rasio ROA dan NIM dan Capital menggunakan rasio CAR. Penelitian ini dilakukan pada empat Bank Umum Milik Negara dan empat Bank Umum Milik Swasta Nasional Devisa yang menjadi sampel penelitian. Penelitian ini menunjukkan total skor keseluruhan rasio (NPL, LDR, ROA, NIM, CAR) pada tahun 2012-2014 terhadap Bank Umum Milik Swasta Nasional Devisa lebih tinggi dibandingkan Bank Umum Milik Negara. Bank Umum Milik Swasta Nasional Devisa unggul dalam perolehan jumlah skor ROA dan NIM. Kedua bank umum memperoleh jumlah skor NPL, LDR dan CAR yang sama. Penilaian menunjukkan kinerja Bank Umum Milik Swasta Nasional Devisa lebih baik dalam memperoleh keuntungan dan menghasilkan pendapatan bunga bersih. Kata Kunci: penilaian tingkat kesehatan bank, metode RGEC
PENERAPAN AKUNTANSI LINGKUNGAN UNTUK MENGOPTIMALKAN TANGGUNG JAWAB INDUSTRI GULA Susiana Sari; Nengah Sudjana; Devi Farah Azizah
Jurnal Administrasi Bisnis Vol 2, No 1 (2013): MEI
Publisher : Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (376.56 KB)

Abstract

Environmental accounting is used to identify hidden costs and improve industrial performance in the field of environmental management. The identification of costs is done by assessing the activities and benefits of environmental management from cost standpoint. The existence of environmental accounting is also used as a management and information tool to stakeholders regarding environmental performance in optimizing social responsibility. The research was conducted at Pabrik Gula Lestari in Ngrombot Nganjuk. This study aims to identify and explain the environmental accounting and environmental activities in order optimizing social responsibility at Pabrik Gula Lestari. Type of research is descriptive research by qualitative approach. The data sources used are interviews with key informants, observation and documentation. Based on the analysis indicates that the Pabrik Gula Lestari has implemented environmental accounting but the reforestation cost was budgeted at cost of donations. The analysis also revealed that Installation Management Wastewater Treatment Plant (WWTP) and bowler machines need additional maintenance costs to minimize the pollution so it does not interfere with public health. If Pabrik Gula Lestari wants to improve the quality of the environment for social responsibility, Pabrik Gula Lestari should optimize equipment maintenance and provide for public health programs. Keyword : Cost Accounting, Accounting Environmental, Corporate Social Responsibility
PENGARUH STRUKTUR MODAL TERHADAP PROFITABILITAS (Studi Pada Perusahaan Food And Beverage Yang Listing Di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2014) Hajjah Fakrina Zulfa; Nengah Sudjana; . Topowijono
Jurnal Administrasi Bisnis Vol 35, No 1 (2016): JUNI
Publisher : Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (391.777 KB)

Abstract

The higher level of profitability show positive thing and demonstrate the company in a state of profit. Capital structure have an effect towards profitability, the better capital structure show management involvement in a policy of funding so that company allow foreign investors to own company by way of invest. Research purpose is to know the effect of capital structure which represent by DR/Debt Ratio and DER/Debt to Equity Ratio towards profitability represent by ROA/Return on Assets and ROE/Return on Equity simultaneously and partially on food and beverages companies listing in Indonesia Stock Exchange periods of 2012-2014. Study population there were 17 companies by purposive sampling technique acquired 11 companies as samples. Research object is food and beverages companies listing in Indonesia Stock Exchange periods of 2012-2014. The study conclude, capital structure (DR/Debt Ratio and DER/Debt to Equity Ratio) have simultaneous and significant effect towards profitability (ROA/Return on Assets and ROE/Return on Equity). Also DR/Debt Ratio and DER/Debt to Equity Ratio have partial and significant effect towards profitability which represent by ROA/Return on Assets and ROE/Return on Equity. Based on this research, the seffect of capital structure and profitability towards profitability can be important information for stockholder. Keywords: capital structure, profitability ABSTRAK : Semakin tinggi profitabilitas suatu perusahaan menunjukkan hal yang positif dan menandakan perusahaan dalam keadaan laba. Struktur modal mempunyai pengaruh terhadap profitabilitas, semakin membaiknya struktur modal memberikan keterlibatan pada kinerja manajemen dalam kebijakan pendanaan, karena perusahaan mengijinkan investor asing untuk memiliki perusahaan tersebut dengan cara menanamkan modalnya.Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh struktur modal yang diwakili oleh DR/Debt Ratio dan DER/Debt toi Equity Ratio terhadap  profitabilitasi yang diwakili oleh ROA/Returni on Assets dan ROE/Return on Equity secara simultan  dan parsial pada perusahaan food and beverage yang listing di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2014. Populasi penelitian terdapat 17 perusahaan, dengan teknik purposive sampling diperoleh 11 perusahaan sebagai sampel penelitian. Pengambilan data dilakukan di Galeri Bursa Efek Indonesia. Obyek penelitiannya adalah perusahaan food and beverage yang listing di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2014. Teknik analisis yang digunakan adalah regresi linier berganda. Hasil penelitian menyimpulkan struktur modal melalui DR/Debti Ratio and DER/Debti to Equity Ratio secara simultan berpengaruhi signifikani terhadap profitabilitasi ROA/Return oni Assets and ROE/Returni on Equity. DR/Debt Ratio and DER/Debt to Equity Ratio secara parsiali berpengaruh signifikani terhadapi ROA/Return oni Assets and ROE/Returni on Equity. Berdasarkan penelitian ini, diharapkan pengaruh struktur modal terhadap profitabilitas dapat menjadi informasi penting bagi investor. Kata Kunci: struktur modal, profitabilitas
PENGARUH MANAJEMEN LABA SEBELUM INITIAL PUBLIC OFFERNGS TERHADAP KINERJA KEUANGAN (Studi pada Perusahaan yang Melakukan Initial Public Offerings di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2013) Ivan Sandro Yuda P.; Moch. Dzulkirom AR; Nengah Sudjana
Jurnal Administrasi Bisnis Vol 32, No 1 (2016): MARET
Publisher : Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (501.007 KB)

Abstract

The aim of this research was to determined the effect of earnings management before IPO on financial’s performance after IPO. This research was measured by Modified Model Jones while financial’s performance was measured by three proxies profitability ratios, Return on Investment, Return on Equity, and Net Profit Margin. The sample of this research was 40 companies that conducted IPO in Indonesia Stock Exchange for the period 2009-2013. The regression analysis showed that; first, earnings management before IPO had a negative impact and significantly on Return on Investment after IPO; second, earnings management before IPO did not had an impact on Return on Equity after IPO; third, earnings management before IPO did not had an impact on Net Profit Margin after I PO. The result indicated that earnings management before IPO did not become prime factor that would influence financial’s performance after IPO. Keywords: Earning Management, IPO, ROI, ROE, NPM ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh manajemen laba sebelum Initial Public Offerings (IPO) terhadap kinerja keuangan perusahaan setelah IPO. Penelitian ini mengukur manajemen laba dengan menggunakan Modified Model Jones sedangkan kinerja keuangan perusahaan diukur dengan tiga proksi rasio profitabilas yaitu Return on Invesment, Return on Equity, serta Net Profit Margin. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 40 perusahaan yang melakukan IPO di Bursa Efek Indonesia selama periode 2009-2013. Analisis regresi yang telah dilakukan memperoleh hasil bahwa; pertama manajemen laba yang dilakukan sebelum IPO berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Return on Invesment setelah IPO; kedua manajemen laba sebelum IPO tidak berpengaruh terhadap Return on Equity setelah IPO; ketiga manajemen laba sebelum IPO tidak berpengaruh terhadap Net Profit Margin setelah IPO. Temuan ini mengindikasikan bahwa manajemen laba yang dilakukan sebelum IPO tidak menjadi faktor utama yang akan mempengaruhi kinerja keuangan perusahaan setelah proses IPO selesai dilaksanakan. Kata Kunci: Manajemen Laba, IPO, ROI, ROE, NPM
PENERAPAN MODEL EOQ (Economic Order Quantity) DALAM RANGKA MEMINIMUMKAN BIAYA PERSEDIAAN BAHAN BAKU (Studi Pada UD. Sumber Rejo Kandangan-Kediri) Candra Yuliana; . Topowijono; Nengah Sudjana
Jurnal Administrasi Bisnis Vol 36, No 1 (2016): JULI
Publisher : Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (225.624 KB)

Abstract

Raw materials inventory  is important production factors in production process. Procurement of raw materials supplies will give rise to cost. Companies need to determine amount of the purchase of raw material supplies optimal/EOQ, determine safety stock, reorder point, and maximum inventory for a smooth production process. This research located at UD. Sumber Rejo Kandangan Kediri because company did not specify the maximum amount of purchases of raw materials and raw materials delivery times are uncertain so the amount of supply of raw materials exceeding the needs of raw materials used for the production process, resulting in raw material inventory costs are high. Calculation results obtained indicates if companies continue to use the existing policy, then total cost of inventory in 2015 is Rp 46.538.827,00 with 48 times frequency of purchase of raw materials, while total cost of inventory by EOQ method is Rp 32.687.501,00 with 20 times frequency of purchase of raw materials. There is a difference between two calculations is Rp 13.851.326,00 which indicates if company implemented EOQ method, then by 2015 company will save the cost of raw material inventory. Safety stock in 2015 amounted to 92.249,487 kg, ROP of 184.858,974 kg, and maximum inventories at 825.008,016 kg. Key word : Company, inventory, raw of materials, purchase, cost, EOQ ABSTRAK Persediaan bahan baku adalah faktor produksi yang penting dalam proses produksi. Kesalahan penetapan startegi dalam persediaan bahan baku akan mempengaruhi keuntungan. Perusahaan perlu menentukan jumlah pembelian persediaan bahan baku optimal/EOQ, menentukan persediaan pengaman (safety stock), titik pemesanan kembali (reorder point), dan jumlah optimal inventory untuk kelancaran proses produksi. Penelitian berlokasi pada UD. Sumber Rejo Kandangan Kediri sebab perusahaan belum menentukan jumlah optimal pembelian bahan baku dan waktu pengiriman bahan baku yang tidak menentu sehingga jumlah persediaan bahan baku melebihi kebutuhan bahan baku yang digunakan untuk proses produksi dan mengakibatkan biaya persediaan bahan baku yang tinggi. Hasil perhitungan yang didapat menunjukkan jika perusahaan tetap menggunakan kebijakan yang ada, maka total biaya persediaan pada tahun 2015 adalah Rp. 46.538.827,00 dengan 48 kali frekuensi pembelian bahan baku, sedangkan total biaya persediaan pada tahun 2015 dengan metode EOQ adalah Rp. 32.687.501,00 dengan 20 kali frekuensi pembelian bahan baku. Terdapat selisih antara kedua perhitungan yaitu sebesar Rp. 13.851.326,00 yang menunjukkan bahwa jika perusahaan menerapkan metode EOQ, maka pada tahun 2015 perusahaan akan menghemat pengeluaran biaya persediaan bahan baku. Safety stock pada tahun 2015 sebesar 92.249,487 kg dengan titik pemesanan kembali/reorder point (ROP) sebesar 184.858,974 kg, dan jumlah maximum invetory sebesar 825.008,016 Kg. Kata Kunci : Perusahaan, persediaan, bahan baku, pembelian, biaya, EOQ
ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN DENGAN PENDEKATAN BALANCED SCORECARD PADA PDAM KOTA MALANG (Studi Kasus pada Perusahaan Daerah Air Minum Kota Malang Periode 2012 - 2014 Defani Putri Frinka; Nengah Sudjana; . Dwiatmanto
Jurnal Administrasi Bisnis Vol 36, No 1 (2016): JULI
Publisher : Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (589.515 KB)

Abstract

Competition in today's business environment is very tight and every company vying with each other to be able to maintain its position from being eliminated from the competition. Elements that can’t be separated from the success of an organization is performance. Good performance will indicates the success level of the company. Balanced Scorecard is a performance measurement method that was introduced by Robert Kaplan and David Norton. This type of research is descriptive research with quantitative approach. Performance appraisal of PDAM Kota Malang in 2012 – 2014 showing the overall results were pretty good. Results of learning and growth showed good results. Internal business perspective showed good results and continued to increase from year to year. Improvements to the quality and quantity of services that maximized the internal business perspective gives a good impact on the customer’s perspective. But the financial perspective showing a whole decreased performance from year to year. Seen from the results of the four perspectives, financial perspective is the one that having most decreased result, especially for aspects of operational costs that continue to rise. It can be concluded that operational costs incurred by the company are used to support performance improvement in the other three perspectives. Keywords: Performance, Balanced Scorecard ABSTRAK Persaingan di lingkungan bisnis saat ini sangat ketat dan setiap perusahaan saling berlomba untuk dapat mempertahankan posisinya agar tidak tersisih dari kompetisi. Unsur yang tidak dapat dipisahkan dari keberhasilan sebuah organisasi adalah kinerja. Kinerja perusahaan yang baik akan mengindikaskan keberhasilan bagi perusahaan tersebut. Balanced scorecard adalah metode pengukuran kinerja yang diperkenalkan oleh Robert Kaplan dan David Norton. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Hasil penilaian kinerja PDAM Kota Malang tahun 2012 – 2014 menunjukkan hasil keseluruhan yang cukup baik. Hasil dari perspektif pembelajaran dan pertumbuhan menunjukkan hasil yang baik. Perspektif bisnis internal menunjukkan hasil yang baik dan terus mengalami peningkatan dari dari tahun ke tahun. Perbaikan kualitas dan kuantitas pelayanan yang dimaksimalkan pada perspektif bisnis internal memberi dampak yang baik pada perspektif pelanggan. Sedangkan perspektif keuangan secara keseluruhan mengalami penurunan bobot kinerja dari tahun ke tahun. Jika dilihat dari hasil empat perspektif, yang paling mengalami penurunan adalah perspektif keuangan, khususnya untuk aspek biaya operasional yang terus meningkat. Hal ini dapat disimpulkan bahwa besarnya biaya operasional yang dikeluarkan perusahaan digunakan untuk mendukung peningkatan kinerja pada ketiga perspektif yang lain. Kata kunci: Kinerja, Balanced Scorecard