Husaini -
Unknown Affiliation

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PENGARUH KEPRIBADIAN, KOMITMEN KERJA DAN KEMATANGAN EMOSIONAL TERHADAP MOTIVASI KERJA DAN DAMPAKNYA TERHADAP KINERJA PERAWAT DI BADAN LAYANAN UMUM DAERAH (BLUD) RUMAH SAKIT JIWA ACEH Husaini -; Said Musnadi; Amri -
Jurnal Magister Manajemen Vol 1, No 1 (2017): September 2017
Publisher : FEB - Unsyiah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (319.09 KB)

Abstract

Abstract:The purpose of this study was to determine the effect of: (1) the personality to motivate nurses (2) commitment to work on work motivation of nurses (3) emotional maturity on work motivation nurses (4) personality to the performance of nurses, (5) commitment to work towards the performance of nurses (6) emotional maturity on the performance of nurses (7) motivation affect the performance of nurses and (8) the indirect influence of personality, commitment, emotional maturity affect the performance of nurses Aceh Mental Hospital through work motivation. This is done on location research BLUD Aceh Mental Hospital. As for the object of this study is the influence of personality, commitment and emotional maturity affect motivation for nurses, personality, commitment and emotional maturity either simultaneously or partially affect the performance of nurses, work motivation affect the performance of nurses and personality, commitment and emotional maturity affect the performance of nurses through work motivation. This indicates indirectly that the three variables can also affect the performance improvement nurse.Keywords    Personality, Work Commitment, Emotional Maturity, Work Motivation and Performance NursesAbstrak:Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh: (1) kepribadian terhadap motivasi kerja perawat (2) komitmen kerja terhadap motivasi kerja perawat (3) kematangan emosional terhadap motivasi kerja perawat (4) kepribadian terhadap kinerja perawat, (5) komitmen kerja terhadap kinerja perawat (6) kematangan emosional terhadap kinerja perawat (7) motivasi kerja berpengaruh terhadap kinerja perawat dan (8) pengaruh tidak langsung kepribadian, komitmen kerja, kematangan emosional berpengaruh terhadap kinerja perawat Rumah Sakit Jiwa Aceh melalui motivasi kerja. Lokasi peneIitian ini dilakukan pada BLUD Rumah Sakit Jiwa Aceh. Adapun yang menjadi objek penelitian ini adalah pengaruh kepribadian, komitmen kerja dan kematangan emosional berpengaruh terhadap motivasi kerja perawat, kepribadian, komitmen kerja dan kematangan emosional berpengaruh terhadap kinerja perawat, motivasi kerja berpengaruh terhadap kinerja perawat dan kepribadian, komitmen kerja dan kematangan emosional berpengaruh terhadap kinerja perawat melalui motivasi kerja. Hal ini mengindikasikan bahwa secara tidak langsung ketiga variabel tersebut juga dapat berpengaruh terhadap peningkatan kinerja perawat. Kata kunci :      Kepribadian, Komitmen Kerja, Kematangan Emosional,Motivasi Kerja dan Kinerja Perawat
PERKEMBANGAN KOMUNITAS JAWA DI KECAMATAN BIES KABUPATEN ACEH TENGAH (1931-2015) Ihwanto -; Husaini -; Anwar Yoesoef
JIM: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Sejarah Vol 2, No 2 (2017): April, Kajian Isu Kebudayaan dan Etnisitas
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRACTAppointed as the title is "The development of the Java community in the district of Central Aceh district Bies (1931-2015)", the purpose of this study were (1) to describe the Java community in the district of Central Aceh district Bies (1931 to 2015) in terms of demography and (2) to describe the development of the Java community in the district of Central Aceh district Bies (1931 to 2015) in terms of the interaction process. Writing this thesis uses a quantitative approach and methods of historical research, which consists of five working procedures, namely, the choice of theme, heuristics, Verification, Interpretation) and Historiography. Data collection is done by interview and documentation study. From the results of the study showed that: (1) the arrival of the Javanese community in District Bies began century 20th century precisely when programmed by the Dutch ethical politics. Java community continues to experience growth since 1931-2015. Based on the data found in 1998 the population of Java in the district Bies has reached 25 families or 100 people. That number continues to rise even in 2003 there were 50 families or 200 persons in the District Javanese Bies, in 2008 the number of households has reached 68 families or 272 people, in the year 2009 to 2012 the population of Javanese in District Bies back up to 94 families or 376 soul and even that amount to 2015 has reached 125 families or 500 people, and (2) the development of the Javanese in terms of interaction with the local population since 1931-2015 seen in many areas of life such as the field of marriage, livelihood, religion, language, gotong -royong, education, and infrastructure life (equipment, art and food).Keywords: Development, Community, Javanese  ABSTRAKSesuai dengan judul yang diangkat yaitu “Perkembangan Komunitas Jawa di Kecamatan Bies Kabupaten Aceh Tengah (1931-2015)”, maka tujuan penelitian ini adalah (1) untuk mendeskripsikan komunitas Jawa di kecamatan Bies kabupaten Aceh Tengah (1931-2015) ditinjau dari aspek demografi dan (2) untuk mendeskripsikan perkembangan komunitas Jawa di kecamatan Bies kabupaten Aceh Tengah (1931-2015) ditinjau dari proses interaksi. Penulisan skripsi ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan metode penelitian sejarah, yang terdiri dari lima prosedur kerja yaitu, pemilihan tema, heuristik, Verifikasi, Interpretasi) dan Historiografi. Pengumpulan data dilakukan cara wawancara dan studi dokumentasi. Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa: (1) kedatangan komunitas Jawa di Kecamatan Bies dimulai abad abad ke-20 tepatnya saat diprogramkan politik etis oleh oleh Belanda. Komunitas Jawa terus mengalami perkembangan sejak 1931-2015. Berdasarkan data yang ditemukan tahun 1998 jumlah penduduk Jawa di Kecamatan Bies sudah mencapai 25 KK atau 100 jiwa. Jumlah itu terus naik bahkan di tahun 2003 terdapat 50 KK atau 200 jiwa etnis Jawa di Kecamatan Bies, di tahun 2008 jumlah KK sudah mencapai 68 KK atau 272 jiwa, ditahun 2009-2012 jumlah penduduk etnis Jawa di Kecamatan Bies kembali naik hingga 94 KK atau 376 jiwa dan bahkan jumlah itu sampai 2015 sudah mencapai 125 KK atau 500 jiwa, dan (2) perkembangan etnis Jawa di segi interaksi dengan penduduk setempat sejak 1931-2015 terlihat dalam berbagai bidang kehidupan seperti bidang perkawinan, mata pencaharian, agama, bahasa, gotong-royong, pendidikan, dan sarana prasarana kehidupan (peralatan, kesenian dan makanan).Kata Kunci: Perkembangan, Komunitas, Etnis Jawa
PERKEMBANGAN PUSAT DOKUMENTASI DAN INFORMASI ACEH (PDIA) 1977 – 2014 M Adril Septian; Husaini -; Nuasiah .
JIM: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Sejarah Vol 2, No 2 (2017): April, Kajian Isu Kebudayaan dan Etnisitas
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRACTThe purpose of this research is to know, (1) the background of founding Pusat Dokumentasi dan Informasi Aceh (1977-2014). (2) To knowing about the expansion of Pusat Dokumentasi dan Informasi Aceh since 1977-2014. (3) To knowing about the obstacles that experienced by Pusat Dokumentasi dan Informasi Aceh since 1977-2014. This paper uses qualitatif approach with methods of historical research. Data collection technique is done by observation, documentation and interview. The results showed that, Pusat Dokumentasi dan Informasi Aceh is a cooperation institution between Aceh Government and Syiah Kuala University that founded in 1977 and inaugurated for public in 1978. Pusat Dokumentasi dan Informasi Aceh did not have progress in terms of collection, visitor, and facility. Pusat Dokumentasi dan Informasi Aceh had so many obstacles as : lack of funds from government, earth quake dan tsunami that happened in Aceh, and over the function of the buildng from PDIA to Rumah Sakit Gigi dan Mulut Unsyah.Keywords : Expansion, Documentation Center, Information, Aceh. ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui, (1) latar belakang berdirinya Pusat Dokumentasi dan Informasi Aceh (1977-2014). (2) Untuk mengetahui perkembangan Pusat Dokumentasi dan Informasi Aceh sejak 1977-2014. (3) Untuk mengetahui kendala-kendala yang dihadapi dalam perkembangan Pusat Dokumentasi dan Informasi Aceh dari tahun 1977-2014. Penulisan ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode penelitian sejarah. Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, dokumentasi dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, Pusat Dokumentasi dan Informasi Aceh merupakan lembaga kerja sama antara Pemerintah Aceh dengan Universitah Syiah Kuala yang didirikan pada tahun 1977 dan diresmikan untuk umum pada tahun 1978. Pusat Dokumentasi dan Informasi Aceh tidak mengalami perkembangan dari segi koleksi, pengunjung, dan fasilitas. Pusat Dokumentasi dan Informasi Aceh mengalami banyak kendala seperti: kurangnya dana dari pemerintah, terjadinya gempa dan tsunami di Aceh, dan pengalihan gedung PDIA menjadi Rumah Sakit Gigi dan Mulut Unsyiah.Kata Kunci :Perkembangan, Pusat Dokumentasi, Informasi, Aceh.
DINAMIKA KOTA PELAJAR MAHASISWA (KOPELMA) DARUSSALAM (1959-2015) Geubrina Rezki F; Husaini -; Teuku Abdullah
JIM: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Sejarah Vol 2, No 2 (2017): April, Kajian Isu Kebudayaan dan Etnisitas
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABTRASCT The research raises the issue of how the dynamic city of Students (Kopelma) Darussalam (1959-2015). This study aims to describe the process of birth and development of Kopelma Darussalam to his contributions in advancing education in Aceh, as a campus Jantong Hatee Rakyat Aceh. The data collection is done in three ways, namely observation, interviews, and documentation. The informants in this study, includes Geuchik Gampong Rukoh, Geuchik Gampong Limpok, Geuchik Gampong Kopelma Darussalam, Geuchik Gampong Barabung, Geuchik Gampong Tanjung Selamat and several other village luminaries. The method used in this study is a critical historical method and qualitative approach. Data collection techniques (heuristics) used is by collecting primary and secondary sources, while data analysis techniques using source criticism (verification) and writing technique using systematic historiography. The results of data analysis showed that Kopelma Darussalam since the start inaugurated 2 September 1959 continues to grow and thrive until delivery 3 state higher education institutions are proud of the people of Aceh: Syiah Kuala University, Universitas Islam Negeri Ar-Raniry, and Teungku Chik Pantee Kulu. Development of infrastructure and quality of education also continues to increase, it shows the progress Kopelma Darussalam and its contribution to the people of Aceh as a center of education in Aceh. In addition, several other universities continue to emerge, it aims to create generations of Acehnese who have competitiveness with other regions. Keywords: Dynamics, Kopelma Darussalam. ABSTRAK Penelitian ini mengangkat masalah tentang bagaimana dinamika Kota Pelajar Mahasiswa (Kopelma) Darussalam (1959-2015). Penelitian ini bertujuan untuk memaparkan proses lahir dan berkembangnya Kopelma Darussalam hingga kontribusinya dalam memajukan pendidikan di Aceh, sebagai kampus Jantong Hatee Rakyat Aceh. Pengumpulan data dilakukan dengan tiga cara, yakni observasi, wawancara, dan dokumentasi. Adapun informan dalam penelitian ini, meliputi Geuchik Gampong Rukoh, Geuchik Gampong Limpok, Geuchik Gampong Kopelma Darussalam, Geuchik Gampong Barabung, Geuchik Gampong Tanjung Selamat serta beberapa tokoh-tokoh gampong lainnya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode sejarah kritis dan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data (heuristik) yang digunakan ialah dengan cara mengumpulkan sumber primer dan sekunder, sementara teknik analisa data menggunakan kritik sumber (verifikasi) dan teknik penulisan menggunakan sistematika historiografi. Hasil analisis data menunjukkan bahwa Kopelma Darussalam sejak mulai diresmikan 2 September 1959 terus berkembang dan maju pesat hingga melahirkan 3 lembaga pendidikan tinggi negeri yang dibanggakan oleh masyarakat Aceh yaitu Universitas Syiah Kuala, Universitas Islam Negeri Ar-Raniry, dan Teungku Chik Pantee Kulu. Pembangunan infrastuktur dan mutu pendidikan juga terus ditingkatkan, hal ini menunjukkan kemajuan Kopelma Darussalam dan kontribusinya terhadap masyarakat Aceh sebagai pusat pendidikan diAceh. Di samping itu, beberapa universitas lainnya terus bermunculan, hal tersebut bertujuan agar menciptakan generasi-generasi Aceh yang mempunyai daya saing dengan daerah-daerah lainnya.Kata Kunci: Dinamika, Kopelma Darussalam.
PEMUKIMAN MILITER PENINGGALAN BELANDA DI BANDA ACEH (Kajian Komparasi Perkembangan Pemukiman Militer di Neusu Jaya dan Kuta Alam, 1900-2015) Maisal Gusri Daulay; Husaini -; Teuku Abdullah
JIM: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Sejarah Vol 2, No 2 (2017): April, Kajian Isu Kebudayaan dan Etnisitas
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABTRASCT This study raised the question of how the beginning of the establishment of military settlements in Neusu Jaya and Kuta Alam, how the transition function of the Dutch military buildings in Neusu Kuta Alam Jaya and from year to year and How Neusu state military settlements in Kuta Alam Jaya and at the present time. The purpose of this study was to describe all aspects related to the development of military settlements in Neusu Jaya and Kuta Alam. The data collection is done in three ways, namely interviews with informants. Informants in this study include members and clerks Iskandar Muda Military Command I, along with community Keuchik Gampong Neusu Jaya and Kuta Alam, Military Housing Residents, Retired Military and Staff Institute for Preservation of Cultural Property (BPCB). Documentation on the library archives and documents originating from the Military District Command I IM, and direct observation to the study site. The method used is critical historical method with qualitative approach. The results of data analysis showed that the beginning of the establishment of military settlements in Neusu Kuta Alam Jaya and is a relic of the Dutch Colonial. The Netherlands chose Neusu Jaya area and Kuta Alam as its military base because the area is very strategic and profitable for the Dutch colonial administration. Transition function of military buildings in Neusu Kuta Alam Jaya and appropriate authority of the government in power. During the Dutch colonial buildings are owned by the Dutch. At the time of the building occupied by the Japanese and the Japanese military occupied military post independence. At the current state of military settlements in Neusu Kuta Alam Jaya and can be said to be groomed and neat because it is directly under the control of the Military District Command I IM. In terms of preservation of cultural heritage sites the government has always tried to care for and preserve cultural heritage buildings in the military settlements, through cooperation programs and Army BPCB I IM. For the people that are around military settlements, the place is an attraction in itself in the city of Banda Aceh.  ABSTRAK Penelitian ini mengangkat masalah tentang bagaimana awal mula berdirinya pemukiman militer di Neusu Jaya dan Kuta Alam, bagaimana peralihan fungsi bangunan militer Belanda di Neusu Jaya dan Kuta Alam dari tahun ke tahun dan Bagaimana keadaan pemukiman militer di Neusu Jaya dan Kuta Alam pada saat ini. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjelaskan segala aspek yang berhubungan dengan perkembangan pemukiman militer di Neusu Jaya dan Kuta Alam. Pengumpulan data dilakukan dengan tiga cara, yakni wawancara dengan informan. Informan dalam penelitian ini meliputi anggota dan Pegawai Kodam I Iskandar Muda, Keuchik beserta masyarakat Gampong Neusu Jaya dan Kuta Alam, Penghuni Pemukiman Militer, Pensiunan TNI, dan Pegawai Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB). Dokumentasi pada arsip perpustakaan dan dokumen-dokumen yang berasal dari Kodam I IM, dan observasi langsung ke lokasi penelitian tersebut. Metode yang digunakan adalah metode sejarah kritis dengan pendekatan kualitatif. Hasil analisis data menunjukan bahwa awal mula berdirinya pemukiman militer di Neusu Jaya dan Kuta Alam adalah peninggalan Kolonial Belanda. Belanda memilih daerah Neusu Jaya dan Kuta Alam sebagai basis militernya dikarenakan daerah tersebut sangat strategis dan menguntungkan bagi administrasi pemerintah kolonial Belanda. Peralihan fungsi bangunan militer di Neusu Jaya dan Kuta Alam sesuai otoritas pemerintah yang berkuasa. Pada masa kolonial Belanda bangunan tersebut milik Belanda. Pada masa Jepang bangunan tersebut ditempati Jepang dan pasca kemerdekaan ditempati militer TNI. Pada saat ini keadaan pemukiman militer di Neusu Jaya dan Kuta Alam bisa dikatakan terurus dan rapi karena berada langsung di bawah kendali Kodam I IM. Dalam hal pelestarian situs cagar budaya pemerintah selalu berusaha merawat dan melestarikan bangunan cagar budaya di pemukiman militer tersebut, melalui program kerjasama BPCB dan KodamI IM. Bagi masyarakat yang ada di sekitar pemukiman militer, tempat tersebut merupakan sebuah daya tarik sendiri yang ada di kota Banda Aceh.Kata kunci: Komparasi, Kuta Alam, Neusu Jaya, Pemukiman Militer.