Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

Perancangan Indikator Arus Netral dan Arus Grounding pada Alternator 3 Phase (Studi Kasus Alternator PT. Smart Tbk) Deni Rachmat
JURNAL VOKASI TEKNOLOGI INDUSTRI (JVTI) Vol 2, No 2 (2020): Jurnal Vokasi, Teknologi, dan Industri (JVTI)
Publisher : Institut Teknologi Sains Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (772.032 KB) | DOI: 10.36870/jvti.v2i2.185

Abstract

Ketidakseimbangan beban listrik 3 phase dari pasokan alternator dapat menyebabkan timbulnya arus mengalir pada penghantar netral (Arus Netral) dan penghantar tanah (Arus Grounding). Arus yang mengalir pada penghantar netral menyebabkan rugi-rugi arus netral dan arus yang mengalir pada penghantar tanah menyebabkan rugi-rugi arus grounding. Penelitian ini adalah merancang suatu alat indikator arus pada penghantar netral sebagai upaya untuk mengetahui dan mengantisipasi adanya arus yang mengalir akibat ketidakseimbangan beban. Rancangan alat ini berlandaskan pada kajian teoritis ketidakseimbangan beban dan pengukuran menggunakan digital clamp meter sebagai data pendukung dan pembanding hasil rancangan alat. Rancangan telah dibuat berupa rangkaian Elektronik Mikrokontroler dengan Sensor ACS712 20A dan trafo arus 30/5A. Setelah dilakukan pengukuran menggunakan Mikrokontroler diperoleh bahwa terjadi ketidakseimbangan beban arus netral 26.85 A dengan losses sebesar 18.02 Watt. Nilai kerugian akibat arus netral Rp.46.813.516/tahun dan akibat arus grounding Rp.1.706.573/tahun. Error rata-rata pengukuran dengan alat Mikrokontroler terhadap Digital Clamp Meter sebesar 2.68%.
Modifikasi Pengaturan Steam Injection Valve Pada Digester Pabrik Kelapa Sawit Deni Rachmat; Afrizal Afrizal
JURNAL VOKASI TEKNOLOGI INDUSTRI (JVTI) Vol 1, No 1 (2019): Jurnal Vokasi, Teknologi, dan Industri (JVTI)
Publisher : Institut Teknologi Sains Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (205.403 KB) | DOI: 10.36870/jvti.v1i1.45

Abstract

Digester adalah alat pelumat berondolan buah sawit, prosesnya dibantu oleh uap panas melalui steam injection. Steam injection berfungsi sebagai pemanas berondolan agar mudah memisahkan nut sawit dengan fibre. Salah satu persoalan yang sering terjadi pada proses pelumatan ini adalah tidak tercapainya pemerataan, waktu pemanasan standar, tingginya kebutuhan steam, dan losses minyak pada fibre. Untuk itu diperlukan suatu metode pengaturan katup Steam Injection yaitu: metode injection 1 adalah memberikan uap pada digester melalui injector tingkat 1 saja, metode 2; memberikan uap melalui injector tingkat 1 dan tingkat 2, metode 3; memberikan uap melalui injector tingkat 1, tingkat 2, dan tingkat 3, metode injection ke empat, memberikan uap (steam) pada digester melalui injector tingkat 1 dengan bukaan valve sebasar 100% dan tingkat 2 dengan bukaan valve sebasar 50%. Dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa metode 4 yaitu tingkat 1 dengan bukaan valve 100% dan tingkat 2 dengan bukaan valve 50% lebih efektif dalam mencapai waktu pemanasan, losses pada fibre lebih terkontrol dan memenuhi standar, waktu rata-rata pemanasan 16,12 menit, kebutuhan steam 148.5 kg/ton TBS, temperature rata-rata yaitu 93.30C, dan losses to sample 2.56 % dari output screw press. Dengan diperolehnya metode yang tepat, dapat dijadikan sebagai acuan untuk pengaturan katup steam injection pada stasiun digester and press, agar dapat mengurangi losses pada proses produksi CPO.
Tingkat Korelasi Budaya Organisasi Dan Kinerja Karyawan (Studi Pabrik Kelapa Sawit PT. Smart.Tbk) Deni Rachmat; Asep Yunta Darma
JURNAL VOKASI TEKNOLOGI INDUSTRI (JVTI) Vol 2, No 1 (2020): Jurnal Vokasi, Teknologi, dan Industri (JVTI)
Publisher : Institut Teknologi Sains Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (626.247 KB) | DOI: 10.36870/jvti.v2i1.166

Abstract

Persoalan Sumber Daya Manusia yang dihadapi Pabrik Kelapa Sawit adalah tingkat kedisiplinan karyawan rendah, konflik antara karyawan dan turn over karyawan yang tinggi. Pesoalan-persoalan ini menjadi penghambat yang berpengaruh besar terhadap kinerja karyawan, akan tetapi persoalan ini dapat diatasi dengan meningkatkan implementasi budaya organisasi yang sudah ditetapkan oleh perusahaan. Dengan mengetahui tingkat implementasi budaya organisasi dan pengaruhnya terhadap kinerja karyawan, dapat dilakukan upaya sosialisasi, evaluasi implementasi budaya perusahaan secara berkala/rutin oleh pimpinan perusahaan sebagai agen perubahan. Pada penelitian ini budaya organisasi dan kinerja karyawan diamati melalui 7 (tujuh) aspek menjadi data olah. Pengambilan data dilakukan melalui data primer dan sekunder, observasi langsung, wawancara dan penyebaran kuesioner. Analisis dilakukan dengan menyusun distribusi frekuensi masingmasing aspek yang diamati. Distribusi frekuensi ini sebagai instrument untuk mengetahui aspek mana yang memberikan kontribusi tinggi dan rendah terhadap budaya organisasi dan kinerja karyawan, langkah selanjutnya dilakukan analisis regresi untuk mengetahuai hubungan budaya organisasi dan kinerja karyawan. Hasil analisis regresi diperoleh hubungan kinerja dengan budaya organisasi perusahaan yaitu: Kinerja (Y) = 55,623 + 0,058 Budaya (X). Bila budaya organisasi tidak dilaksanakan oleh individu karyawan yang belum mengetahui dan memahami budaya organisasi (X=0), maka diperkirakan kemampuan kinerja karyawan adalah 55,623 unit. Namun bila budaya organisasi sudah dilaksanakan oleh karyawan setara dengan 1 unit budaya organisasi, maka kinerja organisasi naik sebesar 55,623 + 0,058 = 55,681. Koefisien regresi b = 55,623 menunjukkan bahwa besaran penambahan tingkat kinerja perusahaan yang harus ditetapkan, apabila budaya organisasi tidak diterapkan pada suatu organisasi. Hasil uji statistik menunjukan budaya organisasi memberikan pengaruh yang kecil terhadap kinerja perusahaan, hal ini menunjukkan bahwa budaya organisasi yang ditetapkan oleh perusahaan belum sepenuhnya terinternalisasi pada setiap individu karyawan.
Power Losses Pada Ketidakseimbangan Beban Transformator 3 Phasa (Studi Kasus Transformator 3 Fasa PT Smart Tbk) Deni Rachmat
JURNAL VOKASI TEKNOLOGI INDUSTRI (JVTI) Vol 3, No 2 (2021): Jurnal Vokasi, Teknologi, dan Industri (JVTI)
Publisher : Institut Teknologi Sains Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (485.369 KB) | DOI: 10.36870/jvti.v3i2.246

Abstract

Ketidakseimbangan beban listrik 3φ, 50Hz, 380/220 V dari pasokan transformator dapat menyebabkan penurunan kinerja transformator, gangguan pada setiap penghantar fasa (R, S, T), dan timbulnya arus mengalir pada penghantar netral (Arus Netral) dan penghantar tanah (Arus Grounding). Arus yang mengalir pada penghantar netral dan grounding menyebabkan kerugian (losses) biaya arus netral dan arus grounding,sedangkan ketidakseimbangan beban pada setiap fasanya dapat menyebabkan kerugian biaya arus fasa dari transformator menuju beban. Penelitian ini adalah mengkaji seberapa besar kerugian akibat ketidakseimbangan beban pada jaringan listrik dari transformator ke beban. Metode yang digunakan untuk menentukan kerugian daya listrik (power losses) pada ketidakseimbangan beban adalah dengan mengukur dan menghitung arus beban yang tidak seimbang pada masing-masing fasa serta resistansi penghantar baik itu pada penghantar fasa (R, S,T) dan netral N, maupun grounding G. Perhitungan ini dilakukan sebagai upaya untuk mengetahui besar kerugian daya listrik akibat adanya arus yang mengalir akibat ketidakseimbangan beban. Diperoleh besar biaya kerugian losses akibat adanya arus netral dan arus grounding Rp 3.543.989,76 per tahun sedangkan losses pada masingmasing fasanya adalah 44.885.252,04 per tahun, sehingga total biaya kerugian listrik pada ketidakseimbangan beban adalah Rp 48.429.241,80 per tahun Kata kunci: Ketidakseimbangan beban, Transformator, Arus netral, Arus grounding, Arus fasa, Losses
Analisis Setting Temperature dan Bukaan Steam Valve Terhadap Kadar Air Kernel Pada Kernel Silo Dengan Metode Regresi Deni Rachmat
JURNAL VOKASI TEKNOLOGI INDUSTRI (JVTI) Vol 4, No 2 (2022): Jurnal Vokasi, Teknologi, dan Industri (JVTI)
Publisher : Institut Teknologi Sains Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1005.626 KB) | DOI: 10.36870/jvti.v4i2.267

Abstract

Kernel silo adalah tempat menyimpan kernel sawit, kadar air kernel harus dijaga pada batas 6% - 7% sesuai standard yang ditetapkan perusahaan. Kadar air kernel dibawah batas standar, kernel akan menyerap air lebih banyak dari lingkungan penyimpanan dan sebaliknya, kadar air kernel lebih tinggi dari batas yang ditentukan, udara disekitar akan lembab dan dapat menyebabkan meningkatnya asam lemak bebas pada kernel. Kadar air kernel mengalami fluktuatif berkisar antara 4% - 7.5%. Untuk menjaga agar kadar air kernel pada rentang standar maka dilakukan setting temperatur kernel silo dan pengaturan bukaan steam valve. Penelitian ini menganalisis setting temperatur dan bukaan steam valve yang tepat agar kadar air kernel pada silo berada pada nilai standar. Temperatur kernel silo di-setting pada berbagai nilai 600C-750C dan bukaan steam valve 3-4 putaran, selanjutnya dipilih skenario yang menghasilkan kadar air kernel yang berada pada rentang 6-7%. Metode penelitian adalah metode observasi dengan skenario setting temperatur dan bukaan steam valve pada kernel silo kemudian menggunakan analisis hubungan dan regresi untuk melihat pengaruh dan memprediksi nilai setting temperature serta bukaan steam valve yang tepat pada kernel silo. Pengambilan data sampel kernel silo berdasarkan pada variasi temperatur kernel silo dengan mengatur katup uap panas pada steam heater. Setiap sampel dilakukan analisis kadar air kernel sehingga diperoleh data nilai kadar air yang terdapat pada sampel kernel. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh 3 skenario, skenario pertama setting temperatur 62.50 C dengan bukaan steam valve 7.02 mm, skenario 2, setting temperature 650C dengan bukaan steam valve 7.02 mm, skenario 3 setting temperatur 600 bukaan valve 9.36 mm. Hasil kajian menunjukkan bahwa kontribusi pengaruh setting temperatur terhadap kadar air hanya 1.97%, 98.3 % disebabkan faktor lain dengan persamaan regresi Y = 5.59.e0.001958Xi. Bukaan steam valve terhadap kadar air hanya 67.5%, 32.5% faktor lain, dengan persamaan Y = 6.682 e-0.0543 Xi.
Kajian Pemanfaatan Gas Metan Hasil Pengolahan Palm Oil Mill (POME) Sebagai Energi Alternative Boiler Burner (Studi Kasus Pabrik Kelapa Sawit Sinarmas) Deni Rachmat; Novelita Wahyu Mondamina
JURNAL VOKASI TEKNOLOGI INDUSTRI (JVTI) Vol 5, No 1 (2023): Jurnal Vokasi, Teknologi, dan Industri (JVTI)
Publisher : Institut Teknologi Sains Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (789.387 KB) | DOI: 10.36870/jvti.v5i1.323

Abstract

Abstrak. Palm Oil Mill Effluent (POME) adalah limbah cair yang dihasilkan oleh Pabrik Kelapa Sawit. Limbah cair diolah pada instalasi pengolahan limbah cair (instalasi biogas) yang merubah POME menjadi gas metan. Gas metan dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar boiler dan bahan bakar gas engine untuk menghasilkan energi listrik. Gas metan sebagai bahan bakar alternatif ini dapat membantu mengurangi bahan bakar limbah padat yaitu cangkang sawit. Dengan adanya sumber energi alternatif ini diharapkan dapat mengurangi penghematan bahan bakar cangkang sawit, sehingga mampu mengurangi kebergantungan pada bahan bakar limbah padat (cangkang sawit) dan memberikan penghematan biaya pada saat menggunakan limbah padat. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif, mengkaji besarnya energi yang dihasilkan oleh suatu instalasi biogas, dengan diketahui seberapa besar potensi energi yang dihasilkan, seberapa besar energi yang digunakan untuk gas engine dan seberpa besar untuk boiler burn. Dengan diketahuinya besar potensi energi untuk boiler burn maka dapat diketahui seberapa besar penghematan jumlah cangkang sawit dan biaya yang dihemat akibat tidak menggunakan cangkang sawit, penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan dan pengendalian konsumsi energi yang dibutuhkan, baik itu untuk bahan bakar boiler, energi listrik maupun yang dibuang ke udara atau dibakar (flare). Hasil yang diperoleh pada penelitian ini adalah total potensi energi yang dihasilkan 158373,36 MJ/hari, potensi energi untuk gas engine 79808,35 MJ/hari, potensi energi untuk bahan bakar boiler dan flare 54178.89 MJ/hari. Jumlah cangkang yang dihemat 3192 kg per hari dan Biaya yang dihemat Rp 1596000,- per hari
Pengaruh Setting Temperature, Steam Valve dan Retention Time Heater Control Terhadap % Kadar Air Kernel di Kernel Silo Pabrik Kelapas Sawit Menggunakan Metode Analisis Jalur Rachmat, Deni; Putra, Aditya Pratama; Darma, Asep Yunta
JURNAL VOKASI TEKNOLOGI INDUSTRI (JVTI) Vol 6, No 1 (2024): Jurnal Vokasi, Teknologi, dan Industri (JVTI)
Publisher : Institut Teknologi Sains Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36870/jvti.v6i1.355

Abstract

Kernel sawit sebelum dikirim ke Pabrik Pengolahan Kernel di simpan terlebih dahulu dalam kernel silo, kadar air kernel harus dijaga pada batas 6% - 7% sesuai standard yang ditetapkan perusahaan. Kadar air kernel dibawah batas standar, kernel akan menyerap air lebih banyak dari lingkungan penyimpanan dan sebaliknya, kadar air kernel lebih tinggi dari batas yang ditentukan, udara disekitar akan lembab dan dapat menyebabkan meningkatnya asam lemak bebas pada kernel. Fluktuasi kadar air kernel ini dapat dipengaruhi oleh setting temperature dalam kernel silo, pengendalian steam valve dan lamanya waktu pemanasan kernel di dalam silo. Untuk menjaga agar kadar air kernel pada rentang standar maka dilakukan setting temperatur kernel silo dan pengaturan bukaan steam valve, pengaturan temperatur dan pengaturan waktu pemanasan kernel dalam silo. Penelitian ini menganalisis variabel-varibel yang paling berpengaruh dari ke tiga variabel tersebut terhadap kadar air kernel pada silo agar selalu berada pada nilai standar. Temperatur kernel silo di-setting pada berbagai nilai 600C-750C dan bukaan steam valve 3-4 putaran, dan lamanya waktu pemanasan 10-12 jam selanjutnya dipilih skenario yang menghasilkan kadar air kernel yang berada pada rentang 6-7%. Metode penelitian adalah metode observasi dengan skenario setting temperatur, bukaan steam valve dan lamanya waktu pemanasan pada kernel silo kemudian menggunakan analisis jalur untuk melihat pengaruh paling dominan dari ketiga variabel tersebut. Pengambilan data sampel kernel silo berdasarkan pada variasi temperatur kernel silo dengan mengatur katup uap panas pada steam heater dan lamanya waktu pemanasan.. Setiap sampel dilakukan analisis kadar air kernel sehingga diperoleh data nilai kadar air yang terdapat pada sampel kernel. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh 3 skenario, skenario pertama setting temperatur 62.50 C dengan Kadar air pada kernel sesuai dengan standar mutu yang ditetapkan diperoleh dengan mengatur setting temperature kernel silo dan bukaan steam valve dari BPV dan lamanya waktu pemanasan (retention time heater). Setting temperature pada temperature mengikuti skenario operasi yaitu setting temperature 62,5 0C, 650C dan 600C , bukaan steam valve pada operasi 3 putaran (7.02 mm), 4 putaran 9,36 mm), selanjutnya lamanya waktu pemanasan dilakukan dari 10 jam sampai dengan 12 jam. Hasil a nalisis jalur diperoleh hubungan individual (satu variabel independen) yang paling berpengaruh adalah bukaan steam valve terhadap % kadar air kernel dan bukaan steam valve terhadap setting temperatur selebihnya tidak signifikan. Sedangkan untuk dua variabel independen yang paling berpengaruh adalah setting temperature dan bukaan steam valve terhadap % kadar air kernel, serta bukaan steam valve dan retention time heater terhadap % kadar air kernel. Selanjutnya untuk tiga variabel independen (setting temperature, bukaan steam valve dan retention time heater) menunjukkan hubungan yang kuat terhadap variabel dependennya (% kadar air kernel). Persamaan regresi multivariable (3 variabel independen) menunjukkan korelasi 0,963 dan koefisien determinasi atau koefisien penentu 0,928 (92,8%), sekitar 7,2% faktor lainnya yang mempengaruhi % kadar air kernel yang belum dapat diteliti yaitu volume kernel. Selanjutnya persamaan regresinya adalah sebagai berikut: % Kadar air kernel = 14.860 - 0.094*setting temperature – 0.276*bukaan steam valve – 0.050*retention time heater.
Analisis Reliability, Maintainability dan Availability Komponen Induced Draft Fan Boiler Sebagai Bahan Usulan Penjadwalan Perawatan Pemeriksaan dan Penggantian Komponen (Studi Kasus PLTU PKS Pangkalan Panji PT. SMART Tbk) Rachmat, Deni
JURNAL VOKASI TEKNOLOGI INDUSTRI (JVTI) Vol 5, No 2 (2023): Jurnal Vokasi, Teknologi, dan Industri (JVTI)
Publisher : Institut Teknologi Sains Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36870/jvti.v5i2.337

Abstract

Induced draft fan (ID Fan) boiler merupakan salah satu komponen dari sistem pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) di Pabrik Kelapa Sawit (PKS) yang berfungsi sebagai penghisap udara (sirkulasi udara) pada ruang dapur tungku terdapat pada sistem boiler. Jika induced draft fan boiler mengalami kerusakan akan berdampak pada terhentinya pasokan steam dari boiler ada di PKS, oleh karena itu dipandang perlu untuk memperhatikan perawatan pada komponen-komponen utama boiler dengan mencari komponen paling kritis dari sistem boiler, setelah diperoleh komponen paling kritis maka dilakukan penjadwalan perawatan yang tepat pada komponen kritis tersebut. Penelitian ini menggunakan metoda kuantitatif Reliability, Maintinibility dan Availability. Metode ini adalah sebuah metode matematis yang digunakan sebagai penentuan waktu tindakan perawatan sebuah operasi sistem guna tercapainya suatu keandalan sistem. Penentuan komponen kritis (komponen yang memiliki frekuensi kerusakan tertinggi) dan penjadwalan perawatan telah dilakukan sebagai dasar penentuan keandalan, keterpeliharaan, dan ketersediaan komponen pada sistem boiler. Sampel penelitian ini merupakan data maintenance record selama dua tahun yaitu Maret 2021 sampai Maret 2023 dengan estimasi 9637.19 jam operasi. Berdasarkan hasil analisis, sistem yang kritis pada stasiun boiler adalah ID Fan Boiler yaitu komponen bearing, bearing fan, Oil Seal, Gas Ket dan v-belt. Sebelum tindakan perawatan semua komponen memiliki keandalan (realiability) sebesar 50% dan jika dilakukan pemeriksaan dan penggantian perawatan pada down time yang telah ditentukan meningkat di atas 50%. Keterpeliharaan (maintainability) komponen mengikuti down time penggantian perawatan yang ditetapkan, yaitu bearing berada pada nilai waktu 148 hari, bearing fan 101 hari, Oil Seal 27 hari, Gas Ket 255 hari dan V-belt (183 hari). Ketersediaan (avaliability) komponen bearing 99,03%, bearing fan 98,65%, Oil Seal 99,32%, Gas Ket 99,74% dan V-belt 99,75%
SISTEM AKUAPONIK CERDAS UNTUK KETAHANAN PANGAN MASYARAKAT MANDIRI DI DESA KARANGASIH Hanifadinna Hanifadinna; Okta Nindita Priambodo; Deni Rachmat; Alfian Novrizal
Konferensi Nasional Pengabdian Masyarakat (KOPEMAS) #5 2024 Konferensi Nasional Pengabdian Masyarakat (KOPEMAS) 2022
Publisher : Konferensi Nasional Pengabdian Masyarakat (KOPEMAS) #5 2024

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ketahanan dan keberlanjutan pangan masih menjadi masalah utama bagi Indonesia. Khususnya bagi masyarakat yang tinggal di sekitar perkotaan, urbanisasi yang demikian pesat, kelangkaan lahan, dan rendahnya tingkat produksi ikan dan sayur pada daerah perkotaan. Program Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) ini mencoba merancang dan mengembangkan sistem Akuaponik cerdas yang mengintegrasikan antara budidaya ikan dan sayuran. Sistem Akuaponik Cerdas ini dikelola dan dilakukan secara bersama oleh dosen dan mahasiswa prodi Teknologi Pengolahan Sawit (TPS) ITSB dalam rangka untuk menjawab pertanyaan, tantangan, hingga solusi mengenai ketahanan dan keberlanjutan pangan dengan penerapan Teknologi Internet of Things (IoT). Sistem akuaponik cerdas akan mengontrol kebutuhan ikan dan sayuran melalui aktuator pompa, lampu UV, dan mikrokontroler yang terhubung dengan smartphone. Arus listrik digunakan saat menyalakan lampu UV dan tenaga pompa diperoleh dari Solar Panel yang bisa diatur dengan menggunakan aplikasi berbasis Android. Implementasi yang terdapat pada kegiatan Program Pengabdian Kepada Masyarakat ini dilaksanakan dalam bentuk penyuluhan yaitu dimulai dari tentang Ketahanan Pangan, penjelasan teknis pembuatan hingga perancangan sistem Akuaponik, serta informasi dan kegiatan pelaksanaan penyemaian tanaman menggunakan sistem Akuaponik.
Analisis Pemasangan Kapasitor Bank Global Compensation Pada Panel Induk Power House Guna Perbaikan Faktor Daya di PLTU PKS Rachmat, Deni; Situmorang, Petrus Dwi Pratama
JURNAL VOKASI TEKNOLOGI INDUSTRI (JVTI) Vol 6, No 2 (2024): Jurnal Vokasi, Teknologi, dan Industri (JVTI)
Publisher : Institut Teknologi Sains Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36870/jvti.v6i2.365

Abstract

Kapasitor Bank Global Compesation adalah suatu komponen kapasitor yang tergabung menjadi satu unit yaitu bank kapasitor yang diletakan pada panel induk (global compesation). Fungsi utamanya adalah untuk meningkatkan faktor daya dalam sistem listrik dengan mengurangi komponen daya reaktif (cos Ï•) yang dihasilkan oleh beban induktif, selain itu juga berfungsi untuk mengurangi rugi daya, menstabilkan tegangan, meningkatkan kapasitas jaringan, efisiensi sistem dan memperpanjang umur peralatan. Beban Induktif dapat terjadi pada mesin-mesin listrik penunjang proses produksi kelapa sawit. Permasalahan yang dihadapi akibat penggunaan beban induktif tinggi, yang menyebabkan penurunan faktor daya sebesar 0.65, penyebab turunnya faktor daya ini karena penambahan kapasitas beban mesin/perlatan motor-motor listrik penggerak dan kurangnya jumlah unit kapasitor terpasang. Turunnya faktor daya 0.65 akan diperbaiki menjadi 0.95 dengan cara penambahan kapasitor bank dan step unit kapasitor terpasang. Metode penelitian meliputi penelitian literatur, observasi lapangan dan wawancara dengan pakar industri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada faktor daya 0,65 memiliki daya reaktif 1753,66 kVAR setelah diperbaiki faktor dayanya 0,96, daya reaktifnya menjadi 646,15 KVAR. Terdapat penurunan daya reaktif sebesar 1107,51 kVAR dan penurunan biaya sebesar Rp 15,060,758.99/hari. Selanjutnya besar kompensasi daya reaktif yang dibutuhkan untuk memperbaiki faktor daya pada PT. SUEK yaitu sebesar 1200 kVAR disusun dalam 12 step unit kapasitor, satu step dibutuhkan kapasitor sebesar 10 kVAR (1 x 10 kVAR), step ke dua dan ke tiga 25 kVAR (2 x 25 kVAR), step ke empat, ke lima, ke enam adalah 50 kVAR (3 x 50 KVAR), step ke tujuh, ke delapan adalah 100 kVAR (2 x 100 kVAR), dan step ke sembilan, sepuluh, sebelas, dua belas 100 KVAR (4 x (2 x 100 kVAR). Peningkatan dan penurunan faktor daya ini juga berpengaruh pada turbin maupun alternator. Jika alternator di set pada kondisi normal maka besar daya mekanik adalah 1500 kW, daya aktif 1350 kW dan arus beban alternator memiliki 2136,58 A. Jika alternator di set pada daya aktif listrik maksimum 1350 kW maka arus beban alternator 3155,56 A pada kondisi ini terjadi pembebanan lebih pada alternator (over load alternator), selanjutnya jika alternator di set pada arus nominal 2136,58 A dengan faktor daya yang tinggi maka daya mekanik turbin uap akan memliki nilai sebesar1578,95 kW, pada kondisi ini terjadi pembeban lebih pada mesin turbin uap (over load turbin). Dengan demikian pengaruh pemasangan kapasitor bank dapat meningkatkan faktor daya dan mengurangi daya reaktif (compensation reactif power) dan mengurangi pembebanan lebih (minimum over load) pada alternator maupun turbin uap. Penelitian ini memberikan rekomendasi untuk pemasangan kapasitor bank, dengan konfigurasi 12 step dan batasan pengaruh peningkatan dan penurunan faktor daya terhadap kerja alternator dan turbin uap