Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

STUDI KESESUAIAN KUALITAS AIR UNTUK BUDIDAYA IKAN LELE DUMBO (Clarias gariepinus) DI KAMPUNG LAUK KABUPATEN BANDUNG Perdana Putra Kelana; Ujang Subhan; Ibnu Bangkit Biosina Suryadi; Rangga Bayu Kusuma Haris
Aurelia Journal Vol 2, No 2 (2021): April
Publisher : Politeknik Kelautan dan Perikanan Dumai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/aj.v2i2.9887

Abstract

Kampung lauk in Bandung district is one of the efforts to increase the production of catfish (Clarias gariepinus). The purpose of this study was to determine the suitability of water quality for catfish cultivation in Bandung district. The Method used in this study was a survey method with purposive sampling technique to determine the point of observation and water sampling. This study was carried out in 3 stations which were potential locations for the lauk village with 2 sampling points at each station. Parameters observed were temperature, dissolved oxygen, pH and ammonia in accordance with the parameters listed in SNI 01-6484.5: 2002 Catfish (Clarias gariepinus) Rearing Class. Based on observations, the average value of all parameters at all stations is in accordance with SNI 01-6484.5: 2002, except for pH at station 2. Based on this, stations 1 and 3 are suitable for catfish cultivation, station 2 is not suitable.
PENAMBAHAN MINYAK MENTAH DENGAN KONSENTRASI BERBEDA TERHADAP FISIOLOGI IKAN CLOWNFISH (Amphiprion percula) Kade Devilarashati; Rangga Bayu Kusuma Haris; Tyas Dita Pramesthy; Syaeful Anwar; Yuli Yulianti; Arumwati Arumwati
Jurnal Ilmu-ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan Vol 13, No 1 (2018): Jurnal Ilmu-ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan
Publisher : University of PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/jipbp.v13i1.2859

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk Untuk menganalisis penambahan minyak mentah dengan konsentrasi yang berbeda terhadap fisiologi meliputi tingkah laku, bentuk badan, kulit dan insang pada ikan Clownfish (Amphiprion percula). Kegiatan penelitian dilaksanakan bulan Desember 2017 - Januari 2018 di Laboratorium Basah Balai Besar Perikanan Budidaya Laut Lampung. Metode yang digunakan adalah eksperimental dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) 4 taraf perlakuan dan 3 taraf ulangan.Perlakuan penambahan minyak mentah adalah sebagai berikut, P0 (tanpa penambahan), P1 (konsentrasi 0,013 mg/l), P2 (konsentrasi 0,130 mg/l) dan P3 (konsentrasi 1,295 mg/l). Hasil penelitian diperoleh meliputi tingkah laku, bentuk badan, kulit dan insang pada ikan Clownfish (Amphiprion percula) menunjukan bahwa ikan Clownfish (Amphiprion percula) masing-masing perlakuan mengalami stress karena adanya kandungan senyawa hidrokarbon mengakibatkan tingkah laku ikan tidak menentu. Selain itu hal ini juga berpengaruh pada senyawa kimia pada minyak mentah dapat merusak bentuk badan dan insang karena adanya tumpuk minyak mentah pada lampiran filament yang menghalangi proses respirasi, pada kulit dalam penelitian ini dalam kondisi normal tidak ada luka.
Analisis Ekonomi dan Kriteria Code of Conduct for Responsible Fisheries alat tangkap bagan perahu di PPI Air Bangis Sumatera Barat Muhammad Nur Arkham; Windri Gunawan; Ratih Purnama Sari; Mathius Tiku; Rangga Bayu Kusuma Haris; Roma Yuli F Hutapea
Jurnal Ilmu-ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan Vol 16, No 2 (2021): Jurnal Ilmu-ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan
Publisher : University of PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/jipbp.v16i2.7117

Abstract

Nagari Air Bangis merupakan sebuah desa yang berada di Provinsi Sumatera Barat. Potensi sumberdaya perikanan yang ada di Air Bangis sangat besar dan banyak yang memiliki usaha perikanan tangkap. Salah satu usaha perikanan tangkap yang terus berkembang adalah alat tangkap bagan perahu. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai ekonomi dan menggambarkan dukungan pengembangan alat tangkap bagan perahu berdasarkan CCRF di Perairan Air Bangis, Provinsi Sumatera Barat. Metode pengumpulan data yaitu dengan survey dan observasi secara langsung, sedangkan untuk teknik pemilihan responden menggunakan metode purposive samplaing. Analisis data yang digunakan adalah analisis ekonomi dan kriteria alat tangkap ramah lingkungan berdasarkan code of conduct for responsible fisheries (CCRF). Hasil penelitian menyebutkan bahwa alat tangkap bagan perahu yang dioperasikan oleh nelayan di PPI Air Bangis secara ekonomi menguntungkan dan layak untuk dilanjutkan usahanya dilihat dari nilai R/C rasio sebesar 1,35 dengan keuntungan per tahun sebesar Rp. 442.500.000,00. Dilihat dari segi lingkungan juga menunjukkan bahwa alat tangkap bagan perahu termasuk dalam kategori sangat ramah lingkungan dari hasil penilaian kriteria dengan pendekatan CCRF menunjukkan bobot rata-rata sebesar 31,4.
KARAKTERISTIK PERIKANAN TANGKAP DI KOTA LANGSA, PROVINSI ACEH Muhammad Nur Arkham; Andan Hamdani; Achmad Fahrudin; Nana Anggraini; Yaser Krisnafi; Mathius Tiku; Perdana Putra Kelana; Rangga Bayu Kusuma Haris; Ari Gunawan
Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia Vol 27, No 3 (2021): (September) 2021
Publisher : Pusat Riset Perikanan, BRSDM KP.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/jppi.27.3.2021.%p

Abstract

Informasi terkait pemanfaatan sumber daya perikanan sangat diperlukan dalam menunjang pengambilan keputusan dan pengelolaan perikanan secara berkelanjutan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menggambarkan karakteristik pemanfaatan sumber daya perikanan tangkap di Kota Langsa. Penelitian ini dilakukan di Kota Langsa, Provinsi Aceh. Pengumpulan data melalui wawancara, observasi, dan pengarsipan data pendukung. Karakteristik perikanan tangkap yang ada di Kota Langsa didominasi oleh usaha nelayan skala kecil. Alat tangkap yang digunakan adalah mini purse seine, gillnet, trammel net dan pancing, yang dioperasikan dengan kapal berukuran <5 GT. Musim penangkapan sangat dipengaruhi oleh musim barat atau musim timur dan jenis alat penangkapan ikan yang dioperasikan. Persepsi nelayan kecil terkait dengan keberlanjutan aktivitas perikanan tangkap dari aspek sosial cukup baik, hal ini dikarenakan tradisi/budaya nelayan dan peran keluarga memberikan dampak yang positif terhadap usaha perikanan tangkap. Persepsi dari aspek ekonomi menyebutkan kurang mendukung keberlanjutan aktivitas perikanan tangkap diantaranya adalah indikator biaya melaut yang meningkat akan tetapi tidak ada perubahan selama 5 tahun terakhir terkait dengan pendapatan, hasil tangkapan dan keuntungan. Persepsi dalam aspek ekologi menyebutkan keadaan lingkungan perairan yang sudah tidak dapat menampung tingginya upaya penangkapan yang dilakukan oleh nelayan. Kejadian ini dapat dilihat dari indikator jumlah dan ukuran hasil tangkapan ikan yang semakin berkurang/kecil.Information related to the exploitation of fishery resources is needed to support decision-making and sustainable fisheries management. This study describes the utilization of capture fisheries resources in Langsa City. The location of this research is Langsa City, Aceh Province. Collecting data through personal interviews, observation, and archiving supporting data have been conducted. Small-scale fishing businesses dominate the characteristics of capture fisheries in Langsa City. The fishing gear used are mini purse seine, gillnet, trammel net and fishing line, operated using fishing vessels <5GT. The fishing season is strongly influenced by the west or east monsoons and the type of fishing gear operated. The perception of small fishermen related to the sustainability of capture fisheries activities from the social aspect is quite good. This is because the traditions/culture of fishermen and the role of the family have a positive impact on the capture fisheries business. Perceptions from the economic aspect stated that they did not support the sustainability of capture fisheries activities, including indicators of rising fishing costs but no change over the last 5 years related to income, catches, and profits. Perception in the ecological aspect states that the state of the aquatic environment can no longer accommodate the high fishing effort made by fishermen. This incident can be seen from the indicator of the number and size of fish catches decreasing/smaller.
Studi Performansi Mesin Pelontar Pakan Ikan terhadap Gaya Sentrifugal Perdana Putra Kelana; Rizqi Ilmal Yaqin; Rangga Bayu Kusuma Haris; Alfakhri Alfakhri; A Marsha Alviani
Jurnal Riset Teknologi Industri Vol.15 No.2 Desember 2021
Publisher : Balai Riset dan Standardisasi Industri Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26578/jrti.v15i2.6934

Abstract

The fish feed thrower machine can disperse the feed over a wide coverage area in a short time. Throw distance is an important parameter that must be considered in a fish feed thrower machine. Distribution of feed from the fish feed thrower machine is due to the centrifugal force. This study aims to analyze the rotational speed (RPM) of the fish feed thrower machine 360° against throw distance and centrifugal force of the feed grains. Maximum results obtained for throw distance, throw speed and centrifugal force occur at RPM 600. Farthest throw distances from the feed codes 781-1, 781 and 782 are 2.20 m, 1.89 m and 1.66 m. Maximum throw speeds of the feed codes 781-1, 781 and 782 are 14,667 m/s, 12,583 m/s and 11,083 m/s. Maximum centrifugal force of the feed codes 781-1, 781 and 782 are 0.504x10-3 N, 2.711x10-3 N and 5.796x10-3 N. This shows that the centrifugal force on the feed grains causes the rotational speed (RPM) to affect the distance and speed of the feed.
Nilai Ekonomi Ekosistem Lamun di Perairan Barat Kabupaten Rote Ndao, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Indonesia: Sebagai Penyedia Sumberdaya Ikan Septa Riadi; Muhammad Nur Arkham; Rangga Bayu Kusuma Haris; Mathius Tiku
Jurnal Ilmu-ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan Vol 17, No 1 (2022): Jurnal Ilmu-ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan
Publisher : University of PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/jipbp.v17i1.8341

Abstract

Ekosistem lamun memiliki keterkaitan dengan aktivitas ekonomi lokal, hal ini dapat diartikan bahwa kehidupan masyarakat pesisir memiliki ketergantungan terhadap keberadaan padang lamun. Ekosistem lamun menyediakan jasa penyediaan berupa sumberdaya ikan dan biotanya yang memiliki peran penting dalam ketahanan pangan dan kesejahteraan nelayan kecil, khususnya di Perairan Barat, Kabupaten Rote Ndao. Tujuan dari penelitian adalah menunjukkan nilai ekonomi yang diberikan oleh jasa ekosistem lamun dalam menyediakan sumberdaya ikan dengan pendekatan effect on production (EOP). Metode yang digunakan dalam penelitian adalah survey dengan teknik wawancara. Analisis data yang digunakan adalah deskriptif dan penilaian ekonomi melalui pendekatan pendugaan surplus konsumen (CS) sumberdaya. keberadaan ekosistem lamun di Perairan Barat Kabupaten Rote Ndao telah terbukti dapat memberikan jasa penyediaan berupa sumberdaya ikan dan biota lainnya yang berasosiasi dengan lamun yang dimanfaatkan oleh nelayan dan masyarakat sekitar. Manfaat tersebut dapat dilihat dari perhitungan ekonomi dengan pendekatan Effect on Production (EOP), hasil analisis menyebtukan estimasi nilai ekonomi dari consumen surplus (CS) terhadap ekosistem lamun sebesar Rp. 13.035.481,00/Orang/Tahun dan nilai ekonomi total ekosistem lamun sebesar Rp. 1.381.760.996,00/tahun.   
ANALISIS ORGANOLEPTIK IKAN HASIL TANGKAPAN PURSE SEINE DI KM. SERASI PUTRA Tyas Dita Pramesthy; Muhammad Nur Arkham; Ratu Sari Mardiah; Shiffa Febyarandika Shalichaty; Rangga Bayu Kusuma Haris; Windri Gunawan
Aurelia Journal Vol 4, No 2 (2022): Oktober
Publisher : Politeknik Kelautan dan Perikanan Dumai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/aj.v4i2.11594

Abstract

Purse seine merupakan alat tangkap yang memberikan kontribusi besar dalam produksi hasil perikanan tangkap di PPN Sibolga. Produksi hasil tangkapan purse seine dari tahun 2015-2019 sebanyak 119.587 ton, yang didominasi oleh ikan pelagis. Untuk mencegah atau mengurangi kebusukan terhadap ikan serta kemungkinan terjadinya penurunan kualitas hasil tangkapan yang mengakibatkan hilangnya harga jual ikan maka perlu memperhatikan cara penanganan hasil tangkapan yang baik ketika di atas kapal. Penelitian dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui kualitas ikan hasil tangkapan purse seine menggunakan uji organoleptik. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 01 Maret sampai dengan 30 Juni 2021 di kapal KM. Serasi putra yang mendaratkan hasil tangkapan di Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Sibolga. Metode organoleptik digunakan dengan lembar score sheet penilaian untuk menganalisa secara langsung kelayakan saat melakukan penanganan ikan hasil tangkapan di atas kapal sampai setelah didaratkan. Data primer dikumpulkan dengan cara pengamatan dan wawancara kepada awak kapal. Berdasarkan perhitungan mengenai ketidaklayakan dan kesesuaian kualitas hasil tangkapan kapal purse seine yaitu berupa kualitas mata ikan, insang dan daging diperoleh nilai rata-rata kesesuaian sebesar 59% (cukup baik).
Identifikasi Jenis Ikan Hasil Tangkapan Nelayan yang didaratkan di Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Kota Dumai Provinsi Riau Djunaidi Djunaidi; Perdana Putra Kelana; Tyas Dita Pramesthy; Muhammad Nur Arkham; Rangga Bayu Kusuma Haris; Sri Yenica Roza
ACROPORA: Jurnal Ilmu Kelautan dan Perikanan Papua Vol 5, No 2 (2022): ACROPORA: Jurnal Ilmu Kelautan dan Perikanan Papua
Publisher : Cenderawasih University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31957/acr.v5i2.2607

Abstract

The Dumai City Fish Landing Base (FLB) is functioned to land fish both from within and from outside the City of Dumai to meet local consumption and for export purposes, however the various types of fish caught have not been properly identified. This study aims to identify and identify the types of fish caught by fishermen who are landed at the Fish Landing Base in Dumai City. The method used in this research was a survey. The fish species obtained were identified morphologically based on similarities in characteristics with the Taxonomy and Fish Identification Key books. The results showed that there were 14 types of fish from 14 families. all identified fish are neither protected nor endangered animals.
INVENTORY OF MACROZOOBENHTOS, WATER QUALITY AND SUBSTRATE IN THE MANGROVE ECOSYSTEM, DUMAI CITY, RIAU PROVINCE Djunaidi Djunaidi; Tyas Dita Pramesthy; Perdana Putra Kelana; Muhammad Nur Arkham; Rangga Bayu Kusuma Haris
Aurelia Journal Vol 5, No 1 (2023): April
Publisher : Politeknik Kelautan dan Perikanan Dumai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/aj.v5i1.12203

Abstract

Macrozoobenthos has an important role in ecological functions in mangrove ecosystems which can be used as bioindicators in aquatic ecosystems. The purpose of this study was to inventory macrozoobenthos, water quality and substrate found at the study site. The method used in this study was the observation transect method of mangrove vegetation measuring 10 x 10 meters in which 5 sub-plots were made in the plot where each sub-plot measuring 1 x 1 meter. Macrozoobenthos samples were taken from the substrate, stems and roots of mangroves. Measurements of water quality parameters were taken in situ at each research station and the substrate was taken using a shovel and then observed for sediment particles in the Dumai Maritime and Fisheries Polytechnic laboratory. This study succeeded in infentarizing the macrozoobenthos of the Mollusc Phylum, class Gastropods with 6 families and 6 species (Nerita articulata, Chicoreus capucinus, Littorina scabra, Ellobium aurisjudae, Cerithidae quoyii and Pugilina cochlidium) and class Bivalvia, 1 family and 1 species (Polymesoda bengalensis). Water quality parameter values consist of an average temperature of 29.73 ˚C, a salinity of 26.33 ppt, dissolved oxygen (DO) 4.92 mg/l and a pH of 6.9. This water quality condition can still be tolerated by mangrove and macrozoobenthos plants. Substrate texture at stations 1 and 2 includes the clay loam category and station 3 the sandy loam category which has an influence on the abundance of macrozoobenthos.
Analysis of conditions and vulnerability of mangrove ecosystem degradation in Dumai City Riau Province Indonesia Tyas Dita Pramesthy; Perdana Putra Kelana; Djunaidi Djunaidi; Muhammad Nur Arkham; Rangga Bayu Kusuma Haris
Jurnal Perikanan dan Kelautan Vol 12, No 2 (2022)
Publisher : JURNAL PERIKANAN DAN KELAUTAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33512/jpk.v12i2.17595

Abstract

There is still minimum information on the condition of the mangrove ecosystem, such as canopy cover and vulnerability of the ecosystem. Therefore, it was necessary to analyze that by assessing the Important Value Index (INP), canopy cover and vulnerability to degradation. The primary data needed are the type, density, frequency and basal area of mangroves obtained by the Transect Line Plot (TLP) method. The canopy cover was obtained using the Hemispherical Photography method. The data analyzed using INP, pixel analysis with binary images and compared to standard criteria of mangrove damage and vulnerability to degradation of mangrove ecosystems. This study identified 5 types of mangroves, Avicennia alba, Rhizophora apiculata, Rhizophora mucronata, Xylocarpus granatum and Sonneratia alba. Xylocarpus granatum was the species with the highest INP at stations 1 and 2, while at station 3 it was Avicennia alba. Station 1 has the highest canopy cover with a value of 86%. The condition of the mangrove ecosystem in Dumai is generally in the good category with medium stands. In addition, the level of vulnerability to mangrove degradation in can be categorized as low vulnerability. Although this research was conducted with simple methods and equipment, the results can provide an overall illustration of the condition of the Dumai’s mangrove ecosystem, making it easier for interested parties to manage the ecosystem.