Claim Missing Document
Check
Articles

Found 33 Documents
Search

PERSEPSI MASYARAKAT KELURAHAN WELAI TIMUR DAN KELURAHAN WELAI BARAT TENTANG REHABILITASI DAN PENGELOLAAN HUTAN MANGROVE Pramesthy, Tyas Dita; Maro, Jahved Feriyanto
Jurnal Agroqua: Media Informasi Agronomi dan Budidaya Perairan Vol 17 No 1 (2019): Agroqua Journal
Publisher : University of Prof. Dr. Hazairin, SH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (543.878 KB) | DOI: 10.32663/ja.v17i1.648

Abstract

Hutan mangrove merupakan vegetasi pantai yang memiliki karakteristik yang unik. Peran hutan mangrove selain ditinjau dari fungsi ekologinya yang membangun, juga diketahui memiliki nilai ekonomis yang mendorong kegiatan eksploratif, sehingga mangrove rawan terhadap perusakan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui persepsi masyarakat terhadap rehabilitasi dan pengelolaan hutan mengrove di Kelurahan Welai Timur dan Kelurahan Welai Barat Kabupaten Alor. Penelitian ini menggunakan metode survei lapangan dengan eksploratif dan pengambilan data menggunakan kuesioner, di analisis menggunakan analisis jalur (Path Analysis) SmartPLS. Hasil penelitian melalui  Uji Path menggambarkan bahwa variabel yang memiliki nilai koefisien dan nilai T-hitung terbesar adalah aspirasi dan peran masyarakat terhadap rehabilitasi hutan mangrove dibandingkan dengan variabel kebijakan daerah terhadap aspirasi dan peran masyarakat, juga kebijakan daerah terhadap rehabilitasi hutan mangrove di Kelurahan Welai Timur dan Kelurahan Welai Barat.
RENCANA ZONASI KAWASAN KONSERVASI MANGROVE DI DESA SUNGAI DUALAP KECAMATAN KUALA BETARA KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT PROPINSI JAMBI Djunaidi, Djunaidi; Kusuma Haris, Rangga Bayu; Putra Kelana, Perdana; Dita Pramesthy, Tyas; Arumwati, Arumwati
Jurnal Ilmu-Ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan Vol 14, No 2 (2019): Jurnal Ilmu - Ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan
Publisher : Faculty of Fisheries

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Keberadaan hutan mangrove di Desa Sungai Dualap memiliki potensi yang cukup besar mempunyai luas lebih kurang 450 ha dengan ketinggian tegakan 3-20 meter telah memberikan kontribusi kesuburan perairan laut Kecamatan Kuala Betara Kabupaten Tanjung Jabung Barat. Keadaan ini telah menjadikan Desa Sungai Dualap sebagai salah satu sentra produksi perikanan (ikan, udang, kepiting bakau, kerang dan lain sebagainya) di Kabupaten Tanjung Jabung Barat. Penelitian ini bertujuan untuk menelaah potensi dan kondisi mangrove serta menyusun rencana zonasi kawasan konservasi mangrove di Desa Sungai Dualap Kecamatan Kuala Betara Kabupatan Tanjung Jabung Barat Propinsi Jambi. Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah melakukan kajian terhadap potensi dan kondisi mangrove yang ada di sepanjang wilayah pesisir Desa Sungai Dualap dan tersusunnya zonasi kawasan konservasi mangrove dalam mendukung konservasi dan rehabilitasi kawasan hutan mangrove di Desa Sungai Dualap. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Rencana zonasi kawasan konservasi mangrove di Desa Sungai Dualap adalah seluas 601.49 ha yang terdiri dari zona inti dengan luas 432.35 ha, zona penyangga dengan luas 81.27 ha dan zona pemanfaatan/ekonomi seluas 87.87 ha. Jenis vegetasi mangrove yang ditemukan baik mangrove sejati maupun mangrove ikutan. Mangrove sejati meliputi jenis api-api (Avicennia marina), pidada (Sonneratia alba), bakau minyak (Rhizophora apiculata), bakau merah (Rhizophora stylos) nipah (Nypa fruticans), jeruju (Achantus ilicifolius), kalimuntung (Carbera mingas) dan lain sebagainya. Sedangkan mangrove ikutan yang dapat ditemui di sepanjang kawasan pesisir Desa Sungai Dualap seperti : nibung (Anchupermatrgillaria), paku laut (Agrostichum aereum), tuba laut (Derris trifoliate), pandan (Pandanus tectorius) dan seduduk (Melastomacandidum). Kata Kunci: Ekosistem, Mangrove, Zonasi, Konservasi
ANALISIS FOTOPERIODE TERHADAP KECERAHAN WARNA, PERTUMBUHAN DAN KELANGSUNGAN HIDUP IKAN KOMET (Carassius auratus) Hafiz, Muhammad; Mutiara, Dian; Kusuma Haris, Rangga Bayu; Pramesthy, Tyas Dita; Mulyani, Rahma; Arumwati, Arumwati
Jurnal Ilmu-ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan Vol 15, No 1 (2020): Jurnal Ilmu-ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan
Publisher : University of PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/jipbp.v15i1.4287

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui lama penyinaran berpengaruh terhadap kecerahan warna, pertumbuhan panjang dan berat serta kelangsungan hidup ikan komet (Carassius auratus). Penelitian dilaksanakan di kampus C Fakultas Perikanan Universitas PGRI Palembang. Kegiatan penelitian dilakukan selama 30 hari. Ikan uji yang digunakan adalah Ikan komet ukuran 5 cm dengan menggunakan akuarium sebanyak 12 buah yang berukuran 40 x 30 x 20 cm. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) terdiri 4 taraf perlakuan dengan 3 kali ulangan yaitu perlakuan P0 dipelihara tanpa adanya perlakuan penyinaran, P1 lama penyinaran (LP) 6 jam/hari, P2 lama penyinaran (LP) 12 jam/hari, dan P3 lama penyinaran (LP) 18 jam/hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan dengan lama penyinaran selama 18 jam setiap harinya (P3) memberikan hasil terbaik terhadap parameter kecerahan warna badan ikan komet (Carassius auratus) sebesar 20,96 serta pertumbuhan berat rata-rata dan panjang ikan komet (Carassius auratus) yang terbaik terdapat pada perlakuan P3 dengan berat 0,66 gram dan panjang 0,4 cm. Untuk kelangsungan hidup ikan komet (Carassius auratus) nilai tertinggi tertinggi terdapat pada perlakuan P2 yaitu sebesar 93.33%.Kata kunci : Ikan Komet (Carassius auratus), Fotoperiode, Kecerahan warna
Deformitas Ligula Larva Tanypodinae sebagai Indikator Pencemaran Logam Berat di Danau Lido, Jawa Barat Tyas Dita Pramesthy; Yusli Wardiatno; Majariana Krisanti
Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia Vol. 19 No. 2 (2014): Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia
Publisher : Institut Pertanian Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (645.135 KB)

Abstract

As one group of Chironomidae Tanypodinae larvae can be used in biological assessment to detect the heavymetal pollution in aquatic environment, because they could show morphological changes due to the pollution. Thestudy was aimed to describe ligula deformities in Tanypodinae larvae in a heavy metal polluted lake. The study wasconducted in Mei to June 2014 at Lake Lido, West Java. The results showed that lead (Pb) concentration in LidoLake was quaite high, i.e. 0.08 0.19 mg/L. Ten of fifty-five collected Tanypodinae larve exhibited deformation in theirligulae. Index of severity of ligula deformation (ILSD) was 4.4 indicating the response of the Chironomidae larvae tolead pollution.
KOMPOSISI HASIL TANGKAPAN ALAT TANGKAP SONDONG YANG DIDARATKAN DI PANGKALAN PENDARATAN IKAN (PPI) KOTA DUMAI, RIAU Tyas Dita Pramesthy; Roma Yuli F Hutapea
Aurelia Journal Vol 2, No 1 (2020): Oktober
Publisher : Politeknik Kelautan dan Perikanan Dumai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/aj.v2i1.9878

Abstract

Kota Dumai merupakan wilayah pesisir yang terletak di Provinsi Riau yang memiliki peran besar dalam memajukan sektor perikanan laut. Masyarakat pesisir kota Dumai rata-rata memiliki pekerjaan sebagai nelayan. Alat tangkap sondong merupakan salah satu alat tangkap dominan yang digunakan oleh nelayan di kota Dumai. penelitian ini dilakukan untuk mengetahui komposisi hasil tangkapan sondong yang didaratkan di PPI Kota Dumai. Penelitian dilakukan pada Bulan Agustus 2020 bertempat di Pelabuhan Pendaratan Ikan (PPI) Kota Dumai. Pengambilan data dilakukan dengan cara melakukan survey lapang (observasi) dan wawancara. Berdasarkan hasil wawancara kepada nelayan, hasil tangkapan utama alat tangkap sondong adalah udang putih (Pennaeus sp.), sedangkan hasil tangkapan sampingan dari alat tangkap sondong adalah Ikan sebelah (Psettodes sp.), Rajungan (Scylla sp.), udang mantis (Squilla sp.), Ikan Lidah (Cynoglossus sp.), Ikan Gulamah (Otolithoides sp.), Ikan buntal (Tetraodon sp.), dan Belut laut (Macrotema sp.). Biota hasil tangkapan sondong yang didaratkan di PPI Kota Dumai antara lain: Udang Putih, Rajungan, dan Ikan hasil tangkapan sampingan seperti Ikan Lidah dan Ikan sebelah.
ANALISIS ALAT TANGKAP JARING INSANG (GILL NET) BERDASARKAN KODE ETIK TATALAKSANA PERIKANAN BERTANGGUNG JAWAB DI PERAIRAN KOTA DUMAI Tyas Dita Pramesthy; Ratu Sari Mardiah; Shiffa F Shalichaty; Muhammad Nur Arkham; Rangga Bayu Kusuma Haris; Perdana Putra Kelana; Djunaidi Djunaidi
Aurelia Journal Vol 1, No 2 (2020): April
Publisher : Politeknik Kelautan dan Perikanan Dumai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/aj.v1i2.8951

Abstract

. Pengembangan perikanan tangkap berbasis CCRF dapat dilakukan untuk memanfaatkan potensi perikanan tangkap secara optimal. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis alat tangkap jaring insang berdasarkan dokumen CCRF sebagai kelanjutan dalam memberikan kebijakan dalam penggunaan alat tangkap. Metode pengambilan data yaitu menggunakan kuesioner selanjutnya dianalisis menggunakan statistika deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan kekurangan dari penggunaan jaring insang yaitu terdapat pada mutu ikan yang tertangkap cenderung sedikit mengalami cacat fisik (bagian operkulum), serta masih tertangkapnya hasil tangkapan sampingan. Kesimpulan dari penelitian yaitu bahwa alat tangkap jaring insang direkomendasikan untuk digunakan oleh nelayan karena sesuai dengan kriteria alat tangkap ramah lingkungan yang memenuhi ketentuan dokumen CCRF.
STRUKTUR DAN UKURAN LAYAK TANGKAP UDANG PUTIH (Penaeus merguiensis) DENGAN ALAT TANGKAP SONDONG DI PERAIRAN DUMAI Roma Yuli F Hutapea; Tyas Dita Pramesthy; Sri Yenica Roza; Suci Asrina Ikhsan; Ratu Sari Mardiah; Ratih Purnama Sari; Shiffa Febyarandika Shalichaty
Aurelia Journal Vol 1, No 1 (2019): Oktober
Publisher : Politeknik Kelautan dan Perikanan Dumai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/aj.v1i1.8379

Abstract

Kota Dumai merupakan salah satu wilayah di Riau yang memiiki potensi udang, terutama udangputih. Alat tangkap yang biasa digunaka oleh nelayan untuk menangkap udang adalah sondong.Tingginyaaktivitas penangkapan nelayan sondong berdampak pada kelestarian sumber daya udang. Penelitian inibertujuan untuk menentukan struktur dan ukuran udang; menentukan hubungan panjang dan bobot udang;menentukan nisbah kelamin; serta menentukan ukuran layak tangkap udang. Penelitian ini menggunakanmetode purposive sampling. Rata-rata panjang udang jantan dan betina yang tertangkap yaitu 10,4-11,0 cm.Udang jantan yang paling banyak tertangkap berukuran 10 cm dan udang betina berukuran 12 cm. Polapertumbuhan udang jantan adalah allometrik negatif, sedangkan pola pertumbuhan udang betina adalahallometrik positif. Udang jantan yang tertangkap sebanyak 79%, sedangkan udang betina sebanyak 21%.
IDENTIFIKASI KOMODITAS UNGGULAN PERIKANAN DI KABUPATEN LOMBOK TIMUR Ratih Purnama Sari; Soraya Gigentika; Tyas Dita Pramesthy
Aurelia Journal Vol 1, No 2 (2020): April
Publisher : Politeknik Kelautan dan Perikanan Dumai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/aj.v1i2.8948

Abstract

Perairan di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) merupakan wilayah yang sangat potensial untuk pengembangan sektor perikanan tangkap karena perairan tersebut merupakan wilayah migrasi ikan. Potensi sumberdaya ikan yang tinggi di Kabupaten Lombok Timur seharusnya dapat dimanfaatkan secara optimal sehingga mendatangkan keuntungan bagi masyarakat nelayan disana. Strategi untuk mengoptimalkan pemanfaatan sumberdaya ikan yaitu dengan menentukan komoditas unggulannya. Metode analisis yang digunakan adalah location quotient (LQ) dan Indeks Spesialisasi (IS). Hasil yang diperoleh adalah ikan setuhuk hitam (Makaira indica), ikan tuna madidihang (Thunnus Albacares), ikan kenyar, ikan tetengkek (Megalaspis cordyla), ikan talang-talang (Scomberoides tala), dan ikan japuh (Dussumeiria spp) merupakan komoditas unggulan dan paling banyak dihasilkan di Kabupaten Lombok Timur, serta mampu menyumbang produksi perikanan di Provinsi NTB. Sedangkan komoditas spesial tidak dimiliki oleh kabupaten ini, namun masih terdapat komoditas yang potensial untuk dikembangkan, yaitu Ikan tuna madidihang (Thunnus Albacares), ikan cakalang (Katsuwonus pelamis), ikan setuhuk hitam (Makaira indica), ikan ekor kuning (Caesio erythrogaster), dan ikan tongkol (Euthynnus affinis).
Production of Catches Based on Purse Seine Vessel Size at PT Hasil Laut Sejati (HLS), Batam City Ratu Sari Mardiah; Muhammad Rikardo Febri Nanda; Sri Yenica Roza; Tyas Dita Pramesthy; Muhammad Nur Arkham
Berkala Perikanan Terubuk Vol 49, No 3 (2021): November 2021
Publisher : Fakultas Perikanan dan Kelautan, Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31258/terubuk.49.3.1316-1325

Abstract

Para nelayan kota Batam banyak yang menggunakan alat tangkap Purse seine sebagai alat penangkap ikan yang lebih efektif untuk menangkap ikan-ikan pelagis di sekitar permukaan air wilayah Batam. Salah satu perusahaan perikanan skala industri yang beroperasi di Kota Batam adalah PT. Hasil Laut Sejati. Faktor yang mempengaruhi keuntungan perusahaan adalah produksi hasil  tangkapan pada kapal purse seine setiap tahunnya. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi ukuran kapal yang dimiliki PT HLS Batam dan menganalisis produksi hasil tangkapan berdasarkan ukuran kapal purse seine. Penelitian dilakukan pada Bulan Maret 2021 pada PT Hasil Laut Sejati di Kota Batam, Kepulauan Riau. Metode pengambilan data yang digunakan adalah observasi dan wawancara dengan analisis data deskriptif. Kapal yang dimiliki PT HLS Batam sejumlah 11 kapal dan diklasifikasi menjadi 2 kelompok, yaitu kelompok kapal <100 GT sejumlah 7 kapal dan >100 GT sejumlah 4 kapal. Produksi hasil tangkapan berdasarkan ukuran kapal purse seine tahun 2016 sebesar 2.474,44 ton, tahun 2017 sebesar 2.699,45 ton. Produksi hasil tangkapan pada tahun 2018 sebesar 3.121,74 ton dan tahun 2019 sebesar 3.721,21 ton. Produksi hasil tangkapan tertinggi terjadi pada tahun 2019. Produksi hasil tangkapan pada tahun 2020 sebesar 2.650 ton dan menurun signifikan sebesar 1.071,21 ton. Produksi kapal hasil tangkapan purse seine ˃100 GT dan <100 GT mengalami perkembangan yang pesat pada tahun 2019. Sedangkan nilai produksi hasil tangkapan kapal purse seine ˃100 GT yang terendah terjadi pada tahun 2016 dan produksi HT kapal <100 GT terjadi pada tahun 2017.    
PENAMBAHAN MINYAK MENTAH DENGAN KONSENTRASI BERBEDA TERHADAP FISIOLOGI IKAN CLOWNFISH (Amphiprion percula) Kade Devilarashati; Rangga Bayu Kusuma Haris; Tyas Dita Pramesthy; Syaeful Anwar; Yuli Yulianti; Arumwati Arumwati
Jurnal Ilmu-ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan Vol 13, No 1 (2018): Jurnal Ilmu-ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan
Publisher : University of PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/jipbp.v13i1.2859

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk Untuk menganalisis penambahan minyak mentah dengan konsentrasi yang berbeda terhadap fisiologi meliputi tingkah laku, bentuk badan, kulit dan insang pada ikan Clownfish (Amphiprion percula). Kegiatan penelitian dilaksanakan bulan Desember 2017 - Januari 2018 di Laboratorium Basah Balai Besar Perikanan Budidaya Laut Lampung. Metode yang digunakan adalah eksperimental dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) 4 taraf perlakuan dan 3 taraf ulangan.Perlakuan penambahan minyak mentah adalah sebagai berikut, P0 (tanpa penambahan), P1 (konsentrasi 0,013 mg/l), P2 (konsentrasi 0,130 mg/l) dan P3 (konsentrasi 1,295 mg/l). Hasil penelitian diperoleh meliputi tingkah laku, bentuk badan, kulit dan insang pada ikan Clownfish (Amphiprion percula) menunjukan bahwa ikan Clownfish (Amphiprion percula) masing-masing perlakuan mengalami stress karena adanya kandungan senyawa hidrokarbon mengakibatkan tingkah laku ikan tidak menentu. Selain itu hal ini juga berpengaruh pada senyawa kimia pada minyak mentah dapat merusak bentuk badan dan insang karena adanya tumpuk minyak mentah pada lampiran filament yang menghalangi proses respirasi, pada kulit dalam penelitian ini dalam kondisi normal tidak ada luka.