Claim Missing Document
Check
Articles

Found 37 Documents
Search

KOREKSI KEKENDURAN TRAMMEL NET Ratu Sari Mardiah; Gondo Puspito; Mustaruddin Mustaruddin
Jurnal Teknologi Perikanan dan Kelautan Vol 7 No 1 (2016): MEI 2016
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3587.142 KB) | DOI: 10.24319/jtpk.7.1-10

Abstract

Kemampuan trammel net menangkap organisme demersal terpusat pada bagian bawahnya. Ini disebabkan oleh kekenduran jaring hanya terdapat pada bagian tersebut. Desain trammel net dalam penelitian ini memiliki 3 kekenduran pada posisi ketinggian yang berbeda. Tujuannya adalah untuk menentukan apakah penambahan kekenduran akan merubah komposisi jenis hasil tangkapan dan membuktikan bahwa penambahan kekenduran dapat meningkatkan jumlah hasil tangkapan. Penelitian menggunakan 3 trammel net kontrol (TK) yang memiliki 1 kekenduran dan 3 trammel net perlakuan (TP) dengan 3 kekenduran. Kedua konstruksi trammel net disusun berselang-seling dan dioperasikan secara bersamaan sebanyak 35 setting. Hasilnya menunjukkan bahwa penambahan kekenduran tidak mempengaruhi komposisi jenis hasil tangkapan. Masing-masing trammel net menghasilkan jenis tangkapan yang sama, yaitu 4 jenis udang, 10 jenis ikan demersal, 2 jenis kepiting dan 1 jenis ikan non demersal. Trammel net TP menangkap 581 individu (20,10 kg), atau lebih tinggi dibandingkan dengan trammel net TK 277 individu (7,38 kg).
STUDI PENGOPERASIAN PURSE SEINE DI KM. SUMBER ABADI Roma Yuli Hutapea; Ifan Nur Alwi; Ratu Sari Mardiah; Ratih Purnama Sari; Suci Asrina Ikhsan
Aurelia Journal Vol 3, No 1 (2021): Oktober
Publisher : Politeknik Kelautan dan Perikanan Dumai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/aj.v3i1.10452

Abstract

Perairan Selat Malaka yang subur memiliki bermacam-macam sumber daya ikan laut diantaranya jenis-jenis udang, ikan demersal dan ikan pelagis. Sumber daya ikan di WPP 571 yang kaya akan ikan pelagis, membuat alat tangkap purse seine cocok untuk dioperasikan sekitar perairan WPP 571. Purse seine merupakan salah satu jenis alat tangkap aktif yang bersifat multi spesies, karena hasil tangkapannya lebih dari satu jenis ikan. Tujuan penelitian ini penulis ingin memahami alat bantu penangkapan purse seine dan alat navigasi di KM. Sumber Abadi dan pengoperasian di KM. Sumber Abadi. Hasil dari data yang didapat dilapangan diketahui daerah penangkapan ikan KM. Sumber Abadi di WPP 571 Selat Malaka. Pengoperasian alat tangkap purse seine secara bertahap, yaitu penurunan alat tangkap (setting) penarikan tali kerut penarikan badan jaring (hauling) penaikan hasil tangkapan (brailing), waktu yang diperlukan untuk satu kali pengoperasian adalah 2 sampai 3 jam. Alat bantu penangkapan purse seine yang ada di atas kapal KM. Sumber Abadi adalah Lampu robot, Gardan, Power block, GPS (Global Position System), Echsouder dan Radio SSB.
ANALISIS ALAT TANGKAP JARING INSANG (GILL NET) BERDASARKAN KODE ETIK TATALAKSANA PERIKANAN BERTANGGUNG JAWAB DI PERAIRAN KOTA DUMAI Tyas Dita Pramesthy; Ratu Sari Mardiah; Shiffa F Shalichaty; Muhammad Nur Arkham; Rangga Bayu Kusuma Haris; Perdana Putra Kelana; Djunaidi Djunaidi
Aurelia Journal Vol 1, No 2 (2020): April
Publisher : Politeknik Kelautan dan Perikanan Dumai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/aj.v1i2.8951

Abstract

. Pengembangan perikanan tangkap berbasis CCRF dapat dilakukan untuk memanfaatkan potensi perikanan tangkap secara optimal. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis alat tangkap jaring insang berdasarkan dokumen CCRF sebagai kelanjutan dalam memberikan kebijakan dalam penggunaan alat tangkap. Metode pengambilan data yaitu menggunakan kuesioner selanjutnya dianalisis menggunakan statistika deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan kekurangan dari penggunaan jaring insang yaitu terdapat pada mutu ikan yang tertangkap cenderung sedikit mengalami cacat fisik (bagian operkulum), serta masih tertangkapnya hasil tangkapan sampingan. Kesimpulan dari penelitian yaitu bahwa alat tangkap jaring insang direkomendasikan untuk digunakan oleh nelayan karena sesuai dengan kriteria alat tangkap ramah lingkungan yang memenuhi ketentuan dokumen CCRF.
STRUKTUR DAN UKURAN LAYAK TANGKAP UDANG PUTIH (Penaeus merguiensis) DENGAN ALAT TANGKAP SONDONG DI PERAIRAN DUMAI Roma Yuli F Hutapea; Tyas Dita Pramesthy; Sri Yenica Roza; Suci Asrina Ikhsan; Ratu Sari Mardiah; Ratih Purnama Sari; Shiffa Febyarandika Shalichaty
Aurelia Journal Vol 1, No 1 (2019): Oktober
Publisher : Politeknik Kelautan dan Perikanan Dumai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/aj.v1i1.8379

Abstract

Kota Dumai merupakan salah satu wilayah di Riau yang memiiki potensi udang, terutama udangputih. Alat tangkap yang biasa digunaka oleh nelayan untuk menangkap udang adalah sondong.Tingginyaaktivitas penangkapan nelayan sondong berdampak pada kelestarian sumber daya udang. Penelitian inibertujuan untuk menentukan struktur dan ukuran udang; menentukan hubungan panjang dan bobot udang;menentukan nisbah kelamin; serta menentukan ukuran layak tangkap udang. Penelitian ini menggunakanmetode purposive sampling. Rata-rata panjang udang jantan dan betina yang tertangkap yaitu 10,4-11,0 cm.Udang jantan yang paling banyak tertangkap berukuran 10 cm dan udang betina berukuran 12 cm. Polapertumbuhan udang jantan adalah allometrik negatif, sedangkan pola pertumbuhan udang betina adalahallometrik positif. Udang jantan yang tertangkap sebanyak 79%, sedangkan udang betina sebanyak 21%.
Production of Catches Based on Purse Seine Vessel Size at PT Hasil Laut Sejati (HLS), Batam City Ratu Sari Mardiah; Muhammad Rikardo Febri Nanda; Sri Yenica Roza; Tyas Dita Pramesthy; Muhammad Nur Arkham
Berkala Perikanan Terubuk Vol 49, No 3 (2021): November 2021
Publisher : Fakultas Perikanan dan Kelautan, Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31258/terubuk.49.3.1316-1325

Abstract

Para nelayan kota Batam banyak yang menggunakan alat tangkap Purse seine sebagai alat penangkap ikan yang lebih efektif untuk menangkap ikan-ikan pelagis di sekitar permukaan air wilayah Batam. Salah satu perusahaan perikanan skala industri yang beroperasi di Kota Batam adalah PT. Hasil Laut Sejati. Faktor yang mempengaruhi keuntungan perusahaan adalah produksi hasil  tangkapan pada kapal purse seine setiap tahunnya. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi ukuran kapal yang dimiliki PT HLS Batam dan menganalisis produksi hasil tangkapan berdasarkan ukuran kapal purse seine. Penelitian dilakukan pada Bulan Maret 2021 pada PT Hasil Laut Sejati di Kota Batam, Kepulauan Riau. Metode pengambilan data yang digunakan adalah observasi dan wawancara dengan analisis data deskriptif. Kapal yang dimiliki PT HLS Batam sejumlah 11 kapal dan diklasifikasi menjadi 2 kelompok, yaitu kelompok kapal <100 GT sejumlah 7 kapal dan >100 GT sejumlah 4 kapal. Produksi hasil tangkapan berdasarkan ukuran kapal purse seine tahun 2016 sebesar 2.474,44 ton, tahun 2017 sebesar 2.699,45 ton. Produksi hasil tangkapan pada tahun 2018 sebesar 3.121,74 ton dan tahun 2019 sebesar 3.721,21 ton. Produksi hasil tangkapan tertinggi terjadi pada tahun 2019. Produksi hasil tangkapan pada tahun 2020 sebesar 2.650 ton dan menurun signifikan sebesar 1.071,21 ton. Produksi kapal hasil tangkapan purse seine ˃100 GT dan <100 GT mengalami perkembangan yang pesat pada tahun 2019. Sedangkan nilai produksi hasil tangkapan kapal purse seine ˃100 GT yang terendah terjadi pada tahun 2016 dan produksi HT kapal <100 GT terjadi pada tahun 2017.    
Analysis of Code of Conduct Responsibilities Fisheries (CCRF) on Fishing Gear in Dumai Tyas Dita Pramesthy; Ratu Sari Mardiah
Jurnal Perikanan dan Kelautan Vol 9, No 2 (2019)
Publisher : JURNAL PERIKANAN DAN KELAUTAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33512/jpk.v9i2.6684

Abstract

The development of capture fisheries based on the Code of Conduct for Responsible Fisheries (CCRF) use to optimally the potential of capture fisheries. Fishing gears that use in Dumai City are gill net, push net, and drifting longline. The research was conducted to analyze the fishing gear that used by fishermen in Dumai City based on the CCRF document as a continuation in providing policies of fishing gear. The method of data collection is use a questionnaire and statistic of description is used to data analysis. The results showed the drawbacks of the use of gill nets that are found in the quality of fish caught tend to be slightly physically defective (part of the operculum), and can make the to other species die because the net traps and makes fish spun. Sondong can not be recommended as a good fishing gear based on the CCRF, because the mesh size used is small so the selectivity of sondong is low, and the technique of sondong operation can damage the habitat. Drifting longline is a fishing gear that is selective and environmentally friendly, although viewed from the types of fish that caught, longline has the potential to catch the fish that protected by law based on the main catch is stingrays. However, stingrays that caught by fishermen in dumai are not the fish that protected by law. The conclusion of the study is gill net and drifting longline are recommended fishing gear to fishermen in Dumai city, because it is appropriate with the provisions of the CCRF document
KESESUAIAN UKURAN KONSTRUKSI PURSE SEINE SIBOLGA BERDASARKAN KEBIJAKAN PEMERINTAH Ratu Sari Mardiah; Ratih Purnama Sari; Sri Yenica Roza; Tyas Dita Pramesthy; Erwin Erlangga Siantur
COJ (Coastal and Ocean Journal) Vol. 4 No. 1 (2020): COJ (Coastal and Ocean Journal)
Publisher : Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan IPB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1667.641 KB) | DOI: 10.29244/COJ.4.1.15-26

Abstract

Distribusi ikan-ikan dari Sibolga ditangkap menggunakan purse seine. Alat tangkap ini sangat popular dikalangan nelayan Sibolga. Konstruksi utama yang terbuat dari jaring dengan mesh size kecil < 1 incisangat menguntungkan nelayan. Tujuan laporan ini untuk mengetahui jenis purseine yang beroperasi diPPN Sibolga dan menganalisis kesesuaian konstruksi purse seine berdasarkan kebijakan pemerintah.Metode yang digunakan adalah wawancara dan observasi. Pengumpulan data dilakukan dengan carapengukuran terhadap 5 sampel purse seine. Hasil nya adalah jenis purse seine yang beroperasi di PPNSibolga terdiri atas 2 jenis, yaitu purse seine tongkol dan purse seine rapat. Panjang konstruksi purseseine yang digunakan adalah 500 m dengan mesh size 20-30 mm, sedangkan berdasarkan KEPMEN KP No71 Tahun 2016 panjang jaring 300–600 m harus memiliki mesh size ≥ 1 inci. Ukuran mesh size yangdigunakan nelayan PPN Sibolga lebih kecil dan belum sesuai dengan peraturan. Konstruksi lainnyadinyatakan sudah sesuai dengan referensi yang dicantumkan.Kata kunci: konstruksi, purse seine, Sibolga dan ukuran mata jarring
STUDI PENGOPERASIAN DAN KONSTRUKSI PURSE SEINE DI KM MARWAH LAMPULO ACEH UTARA Roma Yuli F Hutapea; Ratu Sari Mardiah; M. Nur Arkham; Ratih Purnama Sari; Wewen Nassa Syaputra
COJ (Coastal and Ocean Journal) Vol. 4 No. 1 (2020): COJ (Coastal and Ocean Journal)
Publisher : Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan IPB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1421.262 KB) | DOI: 10.29244/COJ.4.1.47-56

Abstract

Aceh merupakan provinsi yang terletak di ujung barat Indonesia. Wilayah perairan Aceh merupakanperairan yang sangat strategis. Alat tangkap yang dominan digunakan oleh nelayan di Aceh adalah pukatcincin. Alasan banyak nelayan menggunakan alat tangkap pukat cincin di Aceh karena wilayah perairanAceh memiliki potensi ikan pelagis yang banyak, dimana target dari pukat cincin ialah ikan pelagis. Tujuanpenelitian ini adalah mengetahui dan memahami konstruksi pukat cincin di KM Marwah Lampulo AcehUtara; serta mengetahui dan memahami pengoperasian alat tangkap pukat cincin di Lampulo, Aceh Utara.Tipe pukat cincin yang digunakan KM Marwah adalah trapesium. Konstruksi pukat cincin dengan jaringberbahan PE (Polyethylene) dengan ukuran mata jaring 1-3 inci. Tali ris atas dengan panjang 600 m danberdiameter 10 mm, sedangkan tali ris bawah berdiameter 12 mm, dengan ukuran panjang 600 m. Selvedgedigunakan untuk pelindung jaring agar tidak mudah robek. Tali kerut berbahan PE (Polyethylene) denganpanjang 650 meter. Tali pemberat berbahan dasar PE (polyethylene). Tali cincin dengan diameter 10 mmdan berbahan dasar PE (polyethylene). Pelampung berbahan dasar PVC sebanyak 6000 buah, dan pemberatberbahan timah, sebanyak kurang lebih 4800 buah. Pengoperasian pukat cincin terdiri atas setting yaituproses persiapan dan penurunan alat tangkap pukat cincin ke perairan, setelah hasil tangkapan terkumpuldan jaring telah membentuk mangkok, kemudian dilanjutkan dengan hauling, yaitu kegiatan penaikan alattangkap ke atas kapal.Kata kunci: Aceh, konstruksi, pengoperasian, pukat cincin
KOMPOSISI HASIL TANGKAPAN DAN PENANGANAN HASIL TANGKAPAN UTAMA TRAWL PERMUKAAN DI DESA SEI BEROMBANG, KABUPATEN LABUHAN BATU, PROVINSI SUMATERA UTARA Tyas Dita Pramesthy; Ratu Sari Mardiah; Rizky Wahyuda
COJ (Coastal and Ocean Journal) Vol. 4 No. 2 (2020): COJ (Coastal and Ocean Journal)
Publisher : Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan IPB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1125.344 KB) | DOI: 10.29244/COJ.4.2.69-75

Abstract

Most of the people on Sei Brombang Village work as fishermen. The dominant fishing gears used by fishermen in Sei Brombang village are surface trawl. The main catch is anchovy which is usually carried out directly by the handling process on the vessel by the fishermen. This study aims to determine the catch composition of surface trawl and to determine the handling techniques of the main catch from surface trawl. The main catch of surface trawling is anchovy (Stolephorus sp.) 75% of the total catch. Bycatch of surface trawl are 11% squid (Loligo sp.), 8% snapper (Lutjanus sp.), and 6% Parang-Parang fish (Chirocentrus sp.). Handling techniques of the main catch (anchovy) in a vessel with the stages: collecting the catch, sorting, washing, boiling, draining, and drying.
Analisis Hubungan Body Girth Ikan Tongkol (Euthynnus affinis) dan Mesh Size Purse Seine Di Perairan Sibolga Ratu Sari Mardiah; Kalvin Paiki; Shiffa Febyarandika Shalichaty
ACROPORA: Jurnal Ilmu Kelautan dan Perikanan Papua Vol 4, No 2 (2021)
Publisher : Cenderawasih University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (449.165 KB) | DOI: 10.31957/acr.v4i2.1927

Abstract

The main construction of the purse seine is wings, body and bag. The mesh size of each part is different. The wings have a mesh size of 10.16 cm, body 7.62 cm and bag 2.54 cm. Mesh size greatly affects the size of catch. Fish morphometric which is strongly influenced by mesh size is fish body girth. A mesh size larger than the body girth will allow fish to escape from the net and a smaller mesh size will trap fish by gilled, snagged or wedged. The purpose of the study was to distribute the frequency of the length and body girth of mackerel, analyze the relationship between length, body girth and mesh size of the purse seine. The research method used is experimental fishing for 2 trips. Analysis of the data used is linear regression, the formula for the width of the purse seine mesh opening and determination of body girth coefficient based on mesh size. The results showed that the minimum value of mackerel length was 35 cm and the maximum value was 57 cm. The highest length frequency distribution was at the size of 41-43 cm. The minimum value of fish body girth is 23 cm and the maximum value is 44 cm. The highest value in the body girth frequency distribution of fish was 29-31 cm. The relationship between length and body girth has a value of y=0.72x–1.91. The correlation value of body girth and mesh size is 0.82 and has an average body girth coefficient of 0.084 in the bag, 0.251 body and 0.335 wings. The fish body girth coefficient value is smaller than the standard. This means that mackerel caught tend to be wedged in the wings, gilled in the body and snagged in the bag.Key Words: Body Girth; Mackerel; Mesh Size; Purse Seine