Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Treatment Optimization of Electrocoagulation (EC) in Purifying Palm Oil Mill Effluents (POMEs) Rusdianasari, R.; Taqwa, Ahmad; Jaksen, Jaksen; Syakdani, Adi
Journal of Engineering and Technological Sciences Vol 49, No 5 (2017)
Publisher : ITB Journal Publisher, LPPM ITB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (552.374 KB) | DOI: 10.5614/j.eng.technol.sci.2017.49.5.4

Abstract

Palm oil mill effluents (POMEs) can contaminate soil, groundwater, and also the water environment. The increasing production of crude palm oil in Indonesia produces an enormous amount of POME waste. Therefore, a method is needed that can be used to purify POMEs. In this paper, an electrocoagulation (EC) method for purification of wastewater and a design to optimize this method are presented. An optimization experiment was performed by varying voltage and process time. The applied voltages were 6, 9, and 12 V and the process time was varied between 30 and 150 minutes. The measured parameters were: COD, BOD5, pH, TSS, lipids, and NH3-N. The result shows that optimum conditions were achieved at a voltage of 12 V and a process time of 150 minutes with COD at 8000 mg/L, BOD5­ at 12000 mg/L, pH at 7.46, TSS at 324 mg/L, lipids at 17.8 mg/L, and NH3-N at 0.65 mg/L. The results are in accordance with environmental quality standards for pure water. This study proves that the proposed EC method is effective in purifying POMEs from pollutants.
APLIKASI KATALIS NaOH PADA PROSES TRANS ESTERIFIKASI KOPRA MENJADI BIODIESEL A, Husaini; M.A, Jaksen
KINETIKA Vol 2, No 2 (2011): KINETIKA 01072011
Publisher : Teknik Kimia Politeknik Negeri Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (6.124 KB)

Abstract

Proses konversi minyak kopra (kelapa) menjadi biodiesel dilakukan dalam bejana tertutup dengan menggunakan metanol dan bantuan katalis berupa NaOH pada tahap esterifikasi dan H2SO4 pada tahap transestrifikasi. Faktor yang mempengaruhi konversi minyak kopra menjadi biodiesel adalah jumlah penambahan metanol dan katalis basa yang digunakan. Secara kuantitatif semakin besar jumlah metanol yang digunakan, (15%, 20%,dan 25%) maka semakin tinggi volume biodieselnya. Hal ini terlihat pada penggunaan metanol   25 % menghasilkan volume terbanyak yaitu 82, 87 dan 84 ml.Penggunaan NaOH optimum yaitu 0,75%, dilihat dari menghasilkan volume biodiesel terbanyak, yaitu 87, 84 dan 80 ml.
Pengaruh suhu dan waktu sangrai terhadap hasil bubuk bramseko pada alat penyangrai biji-bijian fluidisasi Andi Fitra Safitri; Rusdianasari Rusdianasari; Jaksen M. Amin
Jurnal Teknik Kimia Vol 25 No 2 (2019): Jurnal Teknik Kimia
Publisher : Chemical Engineering Department, Faculty of Engineering, Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36706/jtk.v25i2.30

Abstract

Kopi merupakan salah satu jenis minuman yang paling digemari oleh hampir seluruh masyarakat dunia. Minuman serupa kopi ternyata dapat dibuat dari biji rambutan. Biji rambutan yang digunakan sebagai obat diabetes diolah dengan cara disangrai dan dihaluskan kemudian diseduh agar bisa dikonsumsi. Pengolahan tersebut sama dengan cara pengolahan biji kopi menjadi bubuk kopi. Proses penyangraian biji rambutan dilakukan dengan alat penyangrai biji-bijian tipe fluidisasi. Alat penyangrai tipe fluidisasi yang dirancang terdiri dari tangki sangrai yang berbentuk limas segiempat, 2 buah heater, 1 buah blower dan control panel. Biji rambutan dimasukkan ke dalam tangki sangrai kemudian dikontakkan dengan udara panas yang dihembuskan oleh blower. Kecepatan fluidisasi minimum untuk 200 gram biji rambutan adalah 5 m/s. Penyangraian biji rambutan secara optimum terjadi pada suhu sangrai 180oC dengan waktu sangrai 10 menit. Bubuk biji rambutan serupa kopi (bramseko) dianalisa nilai kadar air dan kadar abu yang hasilnya adalah 0,20% dan 2,34%, hasil ini memenuhi standar mutu bubuk kopi SNI 01-3542-2004. Untuk mengetahui nutrisi bubuk “bramseko”, dilakukan analisa protein dan kadar proteinnya adalah 2,79%. Dari hasil analisa ekonomi yang dilakukan, pengolahan “bramseko” akan mencapai BEP jika telah menyangrai biji rambutan sebanyak 17 kg/bulan dengan keuntungan sebesar Rp.4.969.688/bulan dan waktu pengembalian modal adalah 2 bulan.
RANCANG BANGUN ALAT PENGUKUR KADAR GAS METANA(CH4) PADA LAHAN GAMBUT MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER BERBASIS IoT” A.BAHRI JONI; SLAMET WIDODO; JAKSEN M.AMIN; ONA ANISA
JURNAL INFORMANIKA Vol 5, No 2 (2019): JURNAL INFORMANIKA VOL.5.NO.2,JULI-DESEMBER 2019
Publisher : POLITEKNIK ANIKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52233/informanika.v5i2.100

Abstract

Fenomena lahan gambut Indonesia memiliki nilai penting bagi dunia,karena menyimpan setidaknya 57 miliar ton karbon, membuat kawasan ini sebagai salah satu kawasan utama penyimpan karbon dunia. Peran penting karbon Indonesia, salah satunya adalah mencegah emisi lebih lanjut agar suhu bumi tidak naik hingga 2 derajat celcius. Untuk mencegah kenaikan suhu ini, manusia di bumi tidak bisa melepas emisi lebih dari 600 milliar ton karbon dioksida anatara saat ini hingga 2050 mendatang. Rancang bangun alat ini bertujuan untuk yang mampu mengetahui tingkat palutan gas metana (CH4) yang dihasilkan uji pada lahan gambut. Alat ini menggunakan sensor MQ4 untuk mendeteksi gas metana dengan menampilkan hasil pengukuran pada LCD (Liquid Crystal Display) dan informasi sms gateway. Indikator setiap hasil pengukuran gas metana akan ditampilkan pada informasi LCD (Liquid Crystal Display) dan dikirim melalui notifikasi dan pesan melalui short message (SMS) yang terhubung pada pengendali alat Arduino pada inputan pembacaan sensor MQ4 gas methan dengan informasi jumlah ppm palutan gas secara otomatis dikirimkan dengan menggunakan modem wifi Arduino mikrokontroller yang terpasang pada rangkaian elektronik sebagai kendali kerja alat dan dihubungkan dengan cloud IoT (Internet of Things). Hasil Pengukuran gas metana dari 5 sampel yang di uji sebesar ppm,ppm, ppm, ppm dan ppm. Dengan rata-rata hasil pengukuran palutan gas methan adalah ppm Kata kunci : Gas metana (CH4), Arduino Uno, Sensor, Internet of Things
Treatment Optimization of Electrocoagulation (EC) in Purifying Palm Oil Mill Effluents (POMEs) R. Rusdianasari; Ahmad Taqwa; Jaksen Jaksen; Adi Syakdani
Journal of Engineering and Technological Sciences Vol. 49 No. 5 (2017)
Publisher : Institute for Research and Community Services, Institut Teknologi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5614/j.eng.technol.sci.2017.49.5.4

Abstract

Palm oil mill effluents (POMEs) can contaminate soil, groundwater, and also the water environment. The increasing production of crude palm oil in Indonesia produces an enormous amount of POME waste. Therefore, a method is needed that can be used to purify POMEs. In this paper, an electrocoagulation (EC) method for purification of wastewater and a design to optimize this method are presented. An optimization experiment was performed by varying voltage and process time. The applied voltages were 6, 9, and 12 V and the process time was varied between 30 and 150 minutes. The measured parameters were: COD, BOD5, pH, TSS, lipids, and NH3-N. The result shows that optimum conditions were achieved at a voltage of 12 V and a process time of 150 minutes with COD at 8000 mg/L, BOD5­ at 12000 mg/L, pH at 7.46, TSS at 324 mg/L, lipids at 17.8 mg/L, and NH3-N at 0.65 mg/L. The results are in accordance with environmental quality standards for pure water. This study proves that the proposed EC method is effective in purifying POMEs from pollutants.
Proses Pengolahan Air pada Alat Filtrasi dengan Variasi Laju Alir, Perbandingan Volume antara Pasir dan Karbon Aktif di PLTG Borang Dadang S Manaf; Erwana Dewi; Jaksen Jaksen
Jurnal Pendidikan dan Teknologi Indonesia Vol 1 No 8 (2021): JPTI - Agustus 2021
Publisher : CV Infinite Corporation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52436/1.jpti.81

Abstract

PT PLN (Persero) PLTG Borang merupakan salah satu industri yang mendapatkan air bersih dengan melakukan pengolahan pada unit WTP. Unit WTP di PLTG Borang mengalami permasalahan di beberapa alat seperti misalnya pada alat Filtrasi. Permasalahan yang ditemui untuk dijadikan studi kasus yaitu alat Filtrasi terutama pada laju alir dan ketebalan kolom belum optimal sehingga tidak menghasilkan air bersih yang sesuai standar. Studi kasus ini dilakukan pada bulan Maret hingga Juli 2021. Data-data yang dijadikan sumber yaitu data sekunder berupa data kondisi operasi dan hasil uji kualitas mutu air setelah pengolahan pada alat filter. Cara yang dilakukan yaitu membuat dua kolom dengan ketinggian berbeda yaitu 1000 mm dan 1200mm dengan perbandingan isian berupa pasir dan karbon aktif. Dari ketinggian dua kolom tersebut masing-masing di variasikan menjadi tiga perbandingan yaitu 2:1, 1:1 dan 1:2 antara pasir dan karbon aktif. Sedangkan parameter uji kualitas yang diperlukan yaitu nilai pH, turbiditas atau kekeruhan, jumlah padatan terlarut, total padatan tersuspensi, nilai kadar DO, serta COD dan BOD.. Dari penelitian yang dilakukan di dapatakan laju alir optimal yaitu 1 L/menit dengan ketinggian isian kolom 1200 mm pada perbandingan 1:2 antara pasir dan karbon aktif.  
PENGGUNAAN KATALIS NiMo/?-Al2O3 PADA PROSES HYDROTREATING MINYAK JELANTAH MENJADI GREEN DIESEL Zurohaina Zurohaina; Irawan Rusnadi; Jaksen M. Amin; Ahmad Zikri; Rizkia Sabatini; Lindawati Lindawati
Jurnal Pendidikan dan Teknologi Indonesia Vol 1 No 12 (2021): JPTI - Desember 2021
Publisher : CV Infinite Corporation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52436/1.jpti.112

Abstract

Penggunaan energi terbarukan harus menjadi perhatian utama masyarakat dan pemerintah Indonesia, tidak hanya sebagai upaya untuk mengurangi penggunaan energi fosil, tetapi juga untuk menciptakan energi bersih yang ramah lingkungan. Green diesel merupakan energi terbarukan untuk menggantikan solar. Salah satu bahan yang dapat diubah menjadi green diesel adalah minyak goreng. Green diesel diproduksi dengan menggunakan proses hydrotreating pada tekanan hidrogen 3 bar. 2000 ml minyak goreng direaksikan dengan gas hidrogen (H2) menggunakan katalis untuk mempercepat reaksi. Variabel non statis yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis dan jumlah katalis dan suhu. Setelah mendapatkan kondisi optimum untuk variasi jumlah katalis, penelitian dilanjutkan untuk mengetahui kondisi temperatur operasi terbaik dengan variasi temperatur 370 oC, 390 oC, 410 oC, 430 oC, 450 oC. Variasi katalis NiMo/ g-Al2O dengan 0%, 1%, 2%, 3%, dan 4%. Penggunaan katalis NiMo/?-Al2O3 sebesar 3% pada suhu 430 oC per 2000 ml sampel merupakan kondisi optimum dalam penelitian ini dan menghasilkan persentase rendemen sebesar 33,89%. Sifat fisik green diesel yang diperoleh dari penelitian ini meliputi densitas (764,41– 787,29kg/m3), viskositas kinematik (2,55–2,72mm2/s), kadar air (4003,48 -6094,38 ppm) , dan titik nyala (48,6 – 57,5 oC).
MODIFIKASI KATALIS NiMo/?-Al2O3 DENGAN PENAMBAHAN PROMOTOR K DAN P UNTUK MENGONVERSI CRUDE PALM OIL MENJADI GREEN DIESEL Dinah Wika Maharani; Jaksen Jaksen; Muhammad Yerizam; Ahmad Zikri
Jurnal Pendidikan dan Teknologi Indonesia Vol 1 No 12 (2021): JPTI - Desember 2021
Publisher : CV Infinite Corporation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52436/1.jpti.131

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh katalis dengan metode impregnasi kering, mendapatkan persen yield tertinggi dari proses hydrotreating dan produk yang memiliki karakteristik seperti bahan bakar diesel dari minyak bumi. Variabel tidak tetap yang digunakan pada penelitian ini berupa jumlah katalis, pada waktu reaksi 5 jam. Katalis NiMo/ ?-Al2O3 dibantu promotor P dan K berfungsi dalam mengurangi pembentukan coke dan meningkatkan penguraian molybdenum di dalam katalis. Parameter yang akan diamati adalah densitas, viskositas, kadar air, titik nyala, persen yield, nilai kalor, dan cetane number. Pemakaian katalis sebesar 40g dalam 2000 ml sampel merupakan kondisi optimum pada penelitian ini dan menghasilkan persentase yield sebesar 34,46%. Sifat fisik green diesel yang diperoleh dari penelitian ini, antara lain densitas (773,94 –778,26 kg/m3), viskositas (2,41 – 2,58 mm2/s), dan titik nyala (55,1 – 56,9 ?).