p-Index From 2020 - 2025
1.756
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Jurnal Teknik ITS
Hesty Anita Kurniawati
Departemen Teknik Perkapalan Fakultas Teknologi Kelautan Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Published : 38 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 38 Documents
Search

Desain Kapal Ro-Ro (Roll on-Roll off) sebagai Sarana Penyeberangan Rute Pelabuhan Benoa - Nusa Penida Bali Nyoman Artha Wibawa; Hesty Anita Kurniawati
Jurnal Teknik ITS Vol 6, No 2 (2017)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373539.v6i2.23680

Abstract

Berdasarkan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2011 tentang Master Plan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) yang digagas oleh Presiden Indonesia Ke-6, di mana pada Perpres tersebut MP3EI bertujuan untuk mengembangkan segala potensi-potensi yang ada pada masing-masing daerah di Indonesia. Bali - Nusa Tenggara menjadi daerah yang menjadi peran utama sebagai pintu gerbang pariwisata dan pendukung pangan Nasional. Hal tersebut juga memiliki tujuan yang sama dengan program Presiden Indonesia saat ini yaitu pemerataan dan  pembangunan tiap daerah di Indonesia serta menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia. Presiden Indonesia saat ini menggagaskan sebuah program yang diberi nama dengan program “Tol Laut” untuk mememeratakan pertumbuhan ekonomi dan pembangunan Indonesia bagian barat dengan Indonesia bagian timur. Untuk mengaplikasikan program-program tersebut maka dibutuhkan sarana transportasi yang effisien berupa kapal Ro-Ro (Roll on-Roll off) sebagai sarana penyeberangan antar pulau yang bisa mengangkut penumpang, dan kendaraan. Kapal Ro-Ro ini akan berangkat dari Pelabuhan Benoa menuju Pelabuhan Nusa Penida Bali dengan kecepatan 10 knots.
Desain Trash Skimmer Amphibi-Boat di Sungai Ciliwung Jakarta Nurin Farras Adiba; Hesty Anita Kurniawati
Jurnal Teknik ITS Vol 5, No 2 (2016)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (574.478 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v5i2.16571

Abstract

Abstrak—Jakarta sebagai Ibu Kota Indonesia memiliki masalah yang cukup serius yaitu banjir setiap tahun yang disebabkan timbunan sampah khususnya di sungai-sungai. Penelitian ini mempunyai tujuan untuk melakukan analisis secara teknis mengenai desain kapal amfibi dengan jenis lambung katamaran yang digunakan untuk mengangkut sampah dengan conveyor di bagian haluan dan buritan kapal. Pemilihan kapal katamaran dikarenakan katamaran memliki geladak yang luas sehingga dapat mengangkut muatan lebih banyak. Selain itu kapal katamaran dapat digunakan di perairan yang cukup dangkal sehingga cocok untuk kondisi Sungai Ciliwung. Proses desain kapal dilakukan dengan menggunakan satu kapal sebagai kapal acuan dalam menentukan ukuran utama dengan data jumlah sampah yang ada di Sungai Ciliwung digunakan sebagai acuan dalam penentuan payload. Perhitungan teknis lainnya menggunakan rules untuk kapal katamaran dengan L<50 m. Hasil perhitungan teknis diperoleh ukuran utama sebesar Lpp = 10.6 m, B = 4 m, T = 1 m, H = 2 m, B1 = 1.2 m, CB = 0.579, dan Vs = 4 knots. Selanjutnya dari ukuran utama yang diperoleh dibuat Gambar Rencana Garis dan Gambar Rencana Umum. Terdapat roda yang terpasang pada sisi luar lambung kapal sehingga kapal amfibi dapat dioperasikan di sungai dan daratan. Pengoperasian di daratan sebatas untuk proses berpindahnya kapal amfibi ke sungai lain. Selain di Sungai Ciliwung, kapal ini dapat dioperasikan di Sungai Sunter dan Sungai Banjir Kanal Timur.
Desain Kapal Layanan Publik Di Kepulauan Kangean, Kabupaten Sumenep Ahmad Rif&#039;an Nugraha Putra; Hesty Anita Kurniawati
Jurnal Teknik ITS Vol 5, No 2 (2016)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (804.535 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v5i2.16675

Abstract

Kemajuan di bidang pembangunan infrastruktur, pendidikan, kesehatan adalah tolok ukur kemajuan satu bangsa. Di Negara Indonesia yang wilayahnya luas dan terdiri dari pulau-pulau cenderung terjadi ketidakseimbangan pembangunan. Terutama di pulau-pulau kecil yang pembangunannya dirasa kurang. Dari sini perlu adanya pemikiran atau strategi khusus untuk memajukan pembangunannya terutama dibidang pelayanan publik.Ide kami adalah sebuah perancangan kapal layanan publik yang diharapkan mampu memajukan pelayanan publik di pulau-pulau kecil. Pelayanan publik yang ada dalam kapal ini adalah pengurusan Surat Izin Mengemudi (SIM), pembayaran pajak kendaraan atau Satuan Administrasi Manunggal Satu Atap (Samsat) dan puskesmas. Kepulauan Kangean yang secara geografis berada di timur pulau Madura, khususnya berada di wilayah kabupaten Sumenep. Sebagai wilayah kecamatan kepulauan, Kecamatan Arjasa dan Kecamatan Kangayan keduanya memiliki fasilitas pelayanan publik yang cukup terbatas. Tujuan dari Tugas Akhir ini adalah untuk mendapatkan desain konseptual kapal layanan publik untuk daerah kepulauan Kangean, Madura. Proses desain kapal dimulai dari survei lapangan untuk mendapatkan luasan ruangan pelayanan, pengunjung layanan, dan jenis pelayanan. Dari data tersebut didapat desain awal. Ukuran yang didapat harus memenuhi batasan seperti freeboard, stabilitas, tonnage, dan memiliki harga yang minimum. Ukuran utama kapal  yang di dapatkan adalah, Lpp = 35.275 m, Bm = 8 m, H = 3.12 m, T = 2 m, dengan biaya pembangunan sebesar Rp. 11.704.435.604. Dari data kapal tersebu kemudian dibuat Lines Plan, General Arrangement, Safety Plan dan 3D kapal.
Analisis Teknis dan Ekonomis Konversi Landing Craft Tank (LCT) Menjadi Kapal Motor Penyeberangan (KMP) Tipe Ro-ro untuk Rute Ketapang (Kabupaten Banyuwangi) – Gilimanuk (Kabupaten Jembrana) Febriani Rohmadhana; Hesty Anita Kurniawati
Jurnal Teknik ITS Vol 5, No 2 (2016)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (687.458 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v5i2.16841

Abstract

Landing Craft Tank (LCT) tidak diperbolehkan beroperasi sebagai angkutan penyeberangan sesuai Surat Keputusan Dirjen Perhubungan Darat No. SK 885/AP.005/DRJD/2015 yang dikeluarkan pada tanggal 15 Maret 2015. Tugas Akhir bermaksud untuk melakukan analisis secara teknis dan ekonomis mengenai konversi kapal LCT Putri Sritanjung yang beroperasi sebagai angkutan penyeberangan di Pelabuhan Ketapang menjadi Kapal Motor Penyeberangan (KMP) tiper Ro-ro. Pada analisis teknis dilakukan modifikasi kapal sesuai Peraturan Menteri Perhubungan No.80 tentang standar minimum angkutan penyeberangan dan No.39 tentang standar pelayanan penumpang angkutan penyeberangan, pemenuhan kriteria kekuatan konstruksi kapal, freeboard, tonase, dan stabilitas kapal. Modifikasi yang dilakukan terdiri dari penambahan ruang akomodasi penumpang dan stern ramp door. Setelah dikonversi kapal mengangkut  96 penumpang, 12 truk, dan 8 mobil. Tegangan konstruksi kapal maksimal sebesar 1.248,957    kg/cm2 lebih kecil dari tegangan ijin BKI. Tinggi freeboard minimum adalah 0,557 meter dengan sarat maksimum 2.193 meter, besarnya tonase kapal adalah 551 GT, dan kondisi stabilitas kapal memenuhi kriteria Intact Stability (IS) Code Reg. III/3.1. Sedangkan pada analisis ekonomis dilakukan perhitungan besarnya biaya konversi kapal. Besarnya biaya konversi LCT menjadi KMP tipe Ro-ro adalah sebesar 2.000.640.524 rupiah.
Desain Dredger Berbasis Jalur Sungai Pada Program “Tol Sungai Cikarang Bekasi Laut (CBL) – Tanjung Priok” Muhammad Rizal Arsyad Jaelani; Hesty Anita Kurniawati
Jurnal Teknik ITS Vol 5, No 2 (2016)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (988.281 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v5i2.16877

Abstract

Presiden Joko Widodo mengadakan pertemuan bersama Direktur Utama PT. Pelindo II (Persero) dan Menteri Kementrian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terkait dengan rencana pembangunan program Tol Sungai di jalur Sungai Cikarang Bekasi Laut (CBL). Program Tol Sungai yang dimaksud adalah mengembangkan jalur angkutan kontainer berbasis jalur sungai sepanjang 25 mil laut dari (kawasan industri) Cikarang, Jawa Barat menuju ke Pelabuhan Tanjung Priok melalui sungai CBL via Marunda, Jakarta Utara. Program ini bertujuan untuk mengoptimalkan fungsi sungai atau kanal untuk jalur distribusi barang guna menekan biaya transportasi logistik yang selama ini melalui jalur darat. Menanggapi rencana pemerintah dalam program pembangunan Tol sungai Cikarang menuju Pelabuhan Tanjung Priok, maka perlu dilakukan kegiatan pengerukan awal dan kegiatan pemeliharaan secara berkala pada sungai guna menjaga kedalaman sungai CBL. Oleh karena itu, dibutuhkan sebuah kapal keruk yang diharapkan dapat menjadi solusi untuk melakukan pekerjaan pengerukan pada sungai CBL. Jenis kapal keruk yang dipilih adalah jenis Trailing Suction Hopper Dredger (TSHD), mengingat jenis kapal keruk ini memiliki karakteristik yang cocok dengan kriteria dan kondisi sungai CBL. Untuk mendapatkan ukuran utama TSHD yang optimum, digunakan metode optimization design approach dengan bantuan fitur solver pada program Microsoft Excel dengan menjadikan biaya pembangunan paling minimum sebagai fungsi objektif, serta adanya batasan-batasan dari persyaratan teknis dan regulasi yang ada. Dari proses optimisasi, didapatkan hasil ukuran utama optimum TSHD adalah L=50,811 m, B=12,447 m, H=4,779 m, TFW=3,142 m, dan TSW=3,065 m dengan estimasi biaya pembangunan sebesar $1.213.905,69 atau setara dengan Rp16.600.160.326.
DESAIN SELF-PROPELLED CAR BARGE UNTUK DISTRIBUSI MOBIL BARU RUTE CIKARANG BEKASI LAUT (CBL) – TANJUNG PERAK Bintang Jiwa Jiwa; Hesty Anita Kurniawati
Jurnal Teknik ITS Vol 5, No 2 (2016)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (922.154 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v5i2.17369

Abstract

Berbagai upaya telah dilakukan Pemerintah untuk dapat mengurangi kemacetan jalur Pantura. Mulai dari pemberian jalur alternatif, pelebaran jalan, hingga pembuatan jalan tol baru. Segala upaya tersebut tidak sebanding dengan jumlah kendaraan yang terus meningkat melewati jalur Pantura, khususnya kendaraan-kendaraan barang seperti truk dan kontainer. Hal ini tidak terlepas dari geliat perekonomian yang terus tumbuh. Kawasan industri otomotif di sekitar Cikarang dan Bekasi salah satu contohnya. Jumlah produksi mobil domestik dan permintaan yang terus meningkat ini membutuhkan sarana yang baik dan cepat dalam mendistribusikan mobil baru ke berbagai daerah. Dalam beberapa tahun ini, Jawa Timur merupakan provinsi dengan tingkat permintaan mobil yang cukup tinggi di Indonesia. Oleh karena itu, salah satu solusi yang ditawarkan untuk dapat mengurangi kemacetan di jalur darat adalah berupa pengalihan transportasi darat ke sungai atau laut. Berdasarkan solusi tersebut, maka dibutuhkan alat transportasi pengangkut barang, dalam hal ini mobil, yang dapat melewati sungai dan laut. Self-propelled car barge diharapkan mampu menjadi inovasi yang cukup baik dalam mendistribusikan barang melalui rute Sungai Cikarang Bekasi Laut (CBL) menuju ke Pelabuhan Tanjung Perak. Untuk mendapatkan ukuran utama yang optimum digunakan metode optimation design approach dengan bantuan fitur solver pada program Microsoft Excel dengan menjadikan biaya pembangunan paling minimum sebagai fungsi objektif, serta adanya batasan-batasan dari persyaratan teknis dan regulasi yang ada. Dari proses optimisasi, didapatkan ukuran utama optimum Self-Propelled Car Barge adalah L=53.10 m, B=15.17 m, TFW=3.09 m, TSW=3.02 m, dan H=4.66 m, dengan estimasi biaya pembangunan sebesar $1.435.270,56 atau setara Rp.19.281.424.757,10.
Desain Multi-purpose Support Ship sebagai Sarana Pengamanan, Pemetaan, dan Pusat Komando untuk Meningkatkan Keamanan Perairan Indonesia Dewangga Aradea Widjatmiko; Hesty Anita Kurniawati
Jurnal Teknik ITS Vol 6, No 1 (2017)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (458.04 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v6i1.22837

Abstract

Akibat maraknya pelanggaran-pelanggaran seperti illegal fishing, perompakan, penyelundupan, dan pelanggaran wilayah perbatasan laut Sulawesi, Indonesia. maka dibutuhkan kapal yang memiliki beragam kemampuan yaitu sebagai kapal kombatan (anti kapal permukaan, anti kapal selam, dan anti serangan udara), kapal markas (command ship), kapal hidro-oseonagrafi (kapal survey dan riset), kapal bantu angkut personel dan kendaraan tempur (support ships), dan kapal pengawas lingkungan (environmental protection). Jenis kapal yang dibuat adalah Multi-purpose Support Ship (MSS), dikarenakan kegunaan yang dapat diubah sesuai dengan kebutuhannya. Sehingga diharapkan dapat meningkatkan keamanan laut Indonesia. Dari proses desain ini didapat ukuran Multi-purpose Support Ship yaitu; Lpp = 110.0 m, B =14 m, H = 6.5 m, T= 4,5 m.
Desain Kapal Motor Penyeberangan dengan Sistem Penggerak Hibrida untuk Rute Ujung Surabaya-Kamal Bangkalan Dwi Agustin; Hesty Anita Kurniawati
Jurnal Teknik ITS Vol 6, No 2 (2017)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (783.644 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v6i2.23359

Abstract

The condition of crossing from Ujung to Kamal make loss to PT. ASDP that they plan to close this route. One of the many factors is high operational cost. Besides that, Surabaya is one of the cities in Indonesia with high emission gas. This final project gives solutions to reduce emission gas and reduce the use fossil fuel with hybrid-propulsion concept. The type of hybrid used in this final project are diesel engine, hydrogen fuel cell, and solar panel cell. Payloads of this passenger ship is the amount of passenger crossing from Ujung-Kamal of PT. ASDP. From that data, an initial design is made to determine deck area payload (passenger deck and vehicle deck) so that the main dimension of the vessel is obtained from the decks layout. In continuance, ratio of main dimensions are calculate. There should be a technical calculation concerning on weight, trim, freeboard, and stability. The main dimension calculated are Lpp =42 m; B = 6.9 m; H = 3 m; T = 2 m. The minimum freeboard height is 150 mm, tonnage capacity is 295 GT, and the stability condition of the Passenger Ship has passed the criteria of Intact Stability (IS) Code Reg. III/3.1). The ship building cost is Rp 13,173,344,991.91 with the BEP on the 68th month, so the ship is feasible to be built.
Desain CNG Carrier dari Gresik ke Lombok untuk Mendukung Program Pembangkit Listrik 35000 MW Made Dwi Ary Arjana Tusan; Hesty Anita Kurniawati
Jurnal Teknik ITS Vol 6, No 2 (2017)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (742.546 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v6i2.23635

Abstract

PLTGU Lombok Peaker merupakan pembangkit listrik tenaga gas dan uap yang menggunakan Compresed Natural Gas (CNG) sebagai bahan bakar. Di daerah Lombok tidak ada pasokan CNG untuk mendukung kebutuhan PLTGU tersebut, namun dengan adanya pembangunan CNG Plant di Gresik akan membantu dalam pasokan gas ke Lombok. Tugas Akhir ini bermaksud memberikan solusi untuk menciptakan sarana distribusi gas alam seperti CNG sebagai bahan bakar pembangkit listrik khususnya di Lombok. Payload dari CNG carrier ini merupakan kebutuhan CNG yang digunakan sebagai bahan bakar PLTGU Lombok Peaker beserta tabung dan kontainernya. Ukuran utama kapal ditentukan berdasarkan penempatan tabung dan kontainer pada kapal. Setelah itu dilakukan perhitungan teknis berupa perhitungan berat, freeboard, trim dan stabilitas. Ukuran utama yang didapatkan adalah Lpp = 81.8 m; B = 14.7 m; H = 8m; T = 5m. Tinggi freeboard minimum sebesar 1074 mm, besarnya tonase kotor kapal adalah 2250 GT, dan kondisi stabilitas CNG carrier memenuhi kriteria Intact Stability (IS) Code Reg. III/3.1. Biaya pembangunan sebesar Rp51,298,798,739 dan biaya operasional sebesar Rp 26,888,561,985.
Desain Dual Fuel LNG Carrier untuk Suplai Bahan Bakar LNG di Alur Pelayaran Barat Surabaya (APBS) Gede Bayu Bandis Pratama; Hesty Anita Kurniawati
Jurnal Teknik ITS Vol 6, No 2 (2017)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (684.116 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v6i2.23639

Abstract

Kebutuhan masyarakat dunia akan sumber energi terus meningkat dari tahun ke tahun, baik bahan bakar minyak maupun gas. Saat ini bahan bakar minyak sudah banyak digantikan dengan bahan bakar gas seperti LNG dan LPG. LNG memenuhi sebagian besar persyaratan emission control area (ECA). Oleh karena itu, banyak pemilik kapal mulai berpidah dari mesin diesel ke mesin dual fuel, maka dari itu dalam penelitian ini mengusulkan Desain Dual Fuel LNG Carrier untuk suplai bahan bakar LNG di alur pelayaran barat Surabaya, dengan adanya Kapal LNG Carrier ini dapat mempercepat dan meningkatkan fleksibilitas kapal untuk proses pengisian bahan bakar. Payload dari Dual Fuel LNG Carrier ini didapatkan berdasarkan data kunjungan kapal di Pelabuhan Tanjung Perak yang dihitung kebutuhan bahan bakar LNG untuk setiap harinya. Kemudian ditentuakan ukuran tanki LNG yang sesuai untuk mencari ukuran utama kapal, sehingga didapatkan ukuran utama kapal dari layout tangki LNG type C 1500 15m3"> . Setelah itu dilakukan perhitungan teknis berupa perhitungan berat, trim, freeboard, dan stabilitas. Ukuran utama yang didapatkan adalah Lpp =52 m; B = 14,8 m; H = 6,2 m; T = 3,5 m. Tinggi freeboard minimum sebesar 613,08 mm, besarnya tonnase kapal adalah 1539,376 GT, dan kondisi stabilitas Dual Fuel LNG Carrier memenuhi kriteria Intact Stability (IS) Code Reg. III/3.1. Analisis ekonomis yang dilakukan adalah memperhitungkan biaya pembangunan (investasi), biaya operasional, serta estimasi Breakeven Point (BEP). Biaya pembangunan Dual Fuel LNG Carrier ini sebesar Rp. 37.837.629.171 dan estimasi BEP pada bulan ke-53 dengan estimasi pengambilan keuntungan bersih sebesar Rp 726.737.621,15. Penggunaan bahan bakar dual fuel (LNG dan MDO) jauh lebih hemat dibandingkan dengan menggunakan bahan bakar konvensoinal yaitu MDO.