Sardjito Sardjito
Departemen Perencanaan Wilayah Dan Kota, Fakultas Teknik Sipil Dan Perencanaan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)

Published : 24 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 24 Documents
Search

Penentuan Kawasan Agropolitan berdasarkan Komoditas Unggulan Tanaman Hortikultura di Kabupaten Malang Chikita Yusuf Widhaswara; Sardjito Sardjito
Jurnal Teknik ITS Vol 6, No 2 (2017)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (390.687 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v6i2.25000

Abstract

Kabupaten Malang merupakan salah satu Kabupaten di Jawa Timur memiliki potensi cukup besar di sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan dengan memberikan kontribusi terhadap PDRB. Subsektor pertanian, peternakan, dan jasa pertanian serta subsubsektor tanaman hortikultura memberikan kontribusi yang sangat besar terhadap sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan. Pada subsubsektor tanaman hortikultura, tanaman buah dan sayur mempunyai nilai produksi komoditas yang tinggi jika dibandingkan dengan tanaman biofarma dan tanaman hias. Oleh karena itu, tanaman buah dan sayur cukup potensial untuk dikembangkan di Kabupaten Malang. Namun demikian, berdasarkan kondisi eksisting di lapangan menunjukkan bahwa dalam input proses produksinya masih mengalami beberapa permasalahan masih berorientasi terhadap Kota Malang. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kawasan agropolitan berdasarkan komoditas unggulan tanaman hortikultura di Kabupaten Malang. Penelitian ini dilakukan melalui 3 (tiga) tahapan analisis. Pertama, menentukan komoditas unggulan tanaman hortikultura di Kabupaten Malang dengan Analisis LQ, DLQ, dan SS. Kedua, menentukan alternatif potensial kawasan agropolitan berdasarkan komoditas unggulan tanaman hortikultura di Kabupaten Malang dengan Analisis Skalogram Guttman. Ketiga, menentukan delineasi kawasan agropolitan berdasarkan komoditas unggulan tanaman hortikultura di Kabupaten Malang dengan Analisis Teknik Overlay (dengan menggunakan bantuan Aplikasi ArcGIS 10.1). Hasil penelitian menunjukkan bahwa komoditas unggulan tanaman hortikultura di Kabupaten Malang berupa jeruk siam, kentang, dan pisang. Kawasan yang sesuai sebagai kawasan agropolitan berada di Kecamatan Poncokusumo dengan kawasan pengembangan agropolitan berada di Desa Wonomulyo, Argosuko, dan Pajaran.
Analisa Tingkat Pelayanan Jalan Raya Kalirungkut dengan Adanya Kegiatan Pusat Perbelanjaan Transmart Rungkut, Kota Surabaya Alfian Haris Aryawan; Sardjito Sardjito
Jurnal Teknik ITS Vol 7, No 2 (2018)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373539.v7i2.34132

Abstract

Eratnya kaitan tata guna lahan dan transportasi memberikan berbagai dampak tersendiri baik dari segi sistem transportasi maupun sistem tata guna lahan. salah satunya adalah kegiatan perdagangan dan jasa terhadap jalan. Carefour merupakan salah satu supermarket yang pernah ada disisi jalan Raya Kalirungkut telah berubah menjadi Transmart Rungkut yang merupakan supermarket terintegrasi dengan kuliner serta rekreasi dan beberapa jenis penawaran perdagangan dan jasa yang jarang ditemukan pada supermarket pada umumnya. Pasca beroperasi (2017), Transmart Rungkut memberikan dampak berupa hambatan pergerakan terhadap kegiatan lalu lintas Jalan Raya Kalirungkut. Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui besar pengaruh kegiatan pusat perbelanjaan Transmart Rungkut terhadap kinerja Jalan Raya Kalirungkut Kota Surabaya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menghitung tingkat pelayanan Jalan Raya Kalirungkut Kota Surabaya. Alat analisis yang digunakan untuk mencapai sasaran ini adalah analisis Tingkat Pelayanan Jalan yang dimuat dalam MKJI (1997).
Arahan Pengembangan Kawasan Prigi Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek Melalui Konsep Minapolitan Hesty Ristiani Putri; Sardjito Sardjito
Jurnal Teknik ITS Vol 5, No 2 (2016)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (370.733 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v5i2.18418

Abstract

Kabupaten Trenggalek merupakan salah satu kabupaten yang memiliki Sektor Unggulan berupa Pertanian dengan menyumbang sekitar 37,82% dari sektor lainnya. Salah satu subsektor unggulan yang ada adalah Perikanan Tangkap yang berada di Kawasan Prigi yang berada di .Kawasan pesisir prigi berpotensi untuk pengembangan perikanan tangkapnya dan dikembangkan melalui konsep Minapolitan agar kawasan tersebut mampu berkembang secara maksimal sebagai poros perekonomian di Kabupaten Trenggalek dengan memaksimalkan potensi perikanan tangkap yang melimpah. Penelitian ini dilakukan melalui empat (4) tahapan analisis. Pertama, Identifikasi faktor pembentuk Minapolitan Kawasan Prigi,Kecamatan Watulimo, Kabupaten Trenggalek dengan teknik analisis Kepustakaan dan Analisis Delphi. Kedua, Menentukan Prioritas Variabel Yang Berpengaruh Dalam Pengembangan Kawasan Prigi Melalui Konsep Minapolitan, Kabupaten Trenggalek dengan (AHP). Ketiga,Menentukan Zona Kawasan  Minapolitan di Kawasan Prigi Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek dengan menggunakan Analisis Skalogram, Keempat, menggunakan alat analisis deskriptif, yaitu berupa elemen-elemen pembentuk Kawasan minapolitan Prigi, Kecamatan Watulimo, Kabupaten Trenggalek dengan mempertimbangkan potensi kawasan, masalah yang ada di Kawasan dan Arahan pengembangan yang sesuai. Hasil dari penelitian ini adalah berupa jenis arahan berupa peningkatan kegiatan maupun penambahan sarana prasarana pendukung kegiatan minapolitan. Pada Zona Inti, Zona Pengolahan dan Zona Penunjang dimana setiap zona tersebut memiliki arahan program maupun arahan penambahan sarana prasarana dalam mendukungpembentukan Kawasan minapolitan Prigi,Kecamatan Watulimo, Kabupaten Trenggalek. 
Penentuan Lokasi Terminal Angkutan Umum Tipe C di Kecamatan Bangil Kabupaten Pasuruan Rizqia Mintarsih; Sardjito Sardjito
Jurnal Teknik ITS Vol 8, No 1 (2019)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (373.195 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v8i1.41959

Abstract

Sebagai ibukota kabupaten, Bangil dilalui oleh beberapa rute trayek angkutan umum tanpa ada simpul yang jelas. Simpul yang sesuai dengan kebutuhan pemberhentian angkutan umum antar pusat kegiatan lokal adalah terminal angkutan umum tipe C yang sejalan dengan arahan RTRW Kabupaten Pasuruan 2009 – 2029. Penentuan lokasi dapat dilakukan dengan mengidentifikasi faktor penentu menggunakan alat Delphi dilanjutkan dengan pemetaan (GIS, weighted overlay). Hasil penelitian menunjukkan faktor-faktor yang mempengaruhi penentuan lokasi terminal angkutan umum tipe C di Kecamatan Bangil adalah jenis tanah, daerah rawan banjir, jaringan jalan, jaringan angkutan umum sumber penumpang potensial, permukiman penduduk, penggunaan lahan eksisting, rencana penggunaan lahan, jaringan listrik, dan jaringan air bersih. Setelah dilakukan pemetaan maka diperoleh dua titik alternatif lokasi yaitu yang berada di Desa Pogar dan Desa Kalirejo. Dengan mempertimbangkan faktor lain seperti ketersediaan lahan, keterpaduan antar moda dan lainnya, maka terpilih satu titik yang direkomendasikan sebagai lokasi terminal angkutan umum tipe C di Desa Pogar Kecamatan Bangil.
Pengaruh Bangkitan Pergerakan di Koridor Mulyosari terhadap Kinerja Jalannya Khairunnisa Qurratuain; Sardjito Sardjito
Jurnal Teknik ITS Vol 9, No 1 (2020)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373539.v9i1.51635

Abstract

Kebijakan arah pengembangan kawasan mulyosari adalah sebagai salah satu pusat lingkungan di Unit Pengembangan Kertajaya. Penetapan sebagai Pusat Lingkungan tersebut memberikan frekuensi terjadinya perubahan penggunaan lahan dari non-komersial (perumahan) menjadi komersial (perdagangan dan jasa) dan saat ini sedang mengalami proses ke arah tersebut terutama pada Koridor Jalan Mulyosari. Perubahan penggunaan lahan tersebut memunculkan banyaknya kegiatan-kegiatan perdagangan jasa seperti tempat print, café, warung makan, bengkel, dan salon. Jenis kegiatan tersebut dapat membangkitkan lalu lintas yang dapat mempengaruhi kinerja jalan Mulyosari dan mengakibatkan volume lalu lintas akan meningkat. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur pengaruh bangkitan pergerakan di Koridor Jalan Mulyosari terhadap kinerja jalannya. Untuk mencapai tujuan tersebut, dilakukan dua tahapan yaitu menganalisis tingkat pelayanan jalan koridor Jalan Mulyosari Surabaya dengan teknik analisis deskriptif kuantitatif dengan rumus I=V/C dan menganalisis pengaruh volume bangkitan pergerakan dari kegiatan penggunaan lahan di koridor Jalan Mulyosari Surabaya terhadap tingkat pelayanan jalan Mulyosari dengan teknik analisis deskriptif kuantitatif dengan menghitung I kendaraan melintas, I bangkitan, dan I ideal. Berdasarkan hasil analisis, pengaruh bangkitan pergerakan dari penggunaan lahan terhadap kinerja jalan di koridor Jalan Mulyosari, (ideal) sebagai berikut: Untuk Koridor Barat, segmen I : 11,65 %, seg:men II : 27,39 % dan segmen III : 5,02 %. Untuk Koridor Timur, segmen I : 12,61 %, segmen II : 10,09 % dan segmen III : 15,48 %.
Arahan Jenis Kegiatan Berdasarkan Tingkat Pelayanan Jalan di Koridor Jalan Trunojoyo, Kabupaten Pamekasan Sahriyal Okta Panca Sakti; Sardjito Sardjito; Ketut Dewi Martha Erli Handayeni
Jurnal Teknik ITS Vol 9, No 2 (2020)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373539.v9i2.55769

Abstract

Koridor Jalan Trunojoyo terletak di Kawasan Perkotaan Kabupaten Pamekasan dan merupakan salah satu koridor yang sedang mengalami perubahan guna lahan kearah kegiatan perdagangan dan jasa. Hal tersebut akan berpotensi menimbulkan dampak pada pertambahan jumlah lalu lintas pada Jalan Trunojoyo, dan dengan kapasitas jalan yang tetap, maka akan terjadi penurunan pelayanan jalan serta kinerja Jalan Trunojoyo. Penelitian ini bertujuan untuk merumuskan arahan jenis kegiatan berdasarkan tingkat pelayanan jalan di Koridor Jalan Trunojoyo, Kabupaten Pamekasan. Berdasarkan hasil pengaruh bangkitan lalu lintas kegiatan terhadap intensitas pelayanan jalan pada segmen 1 memiliki nilai sebesar 0,83 yang melebihi nilai intensitas pelayanan jalan ideal (0,8) dan dari hasil perhitungan simulasi justru melebihi nilai intensitas pelayanan jalan pada kondisi eksisting (0,83). Dari hasil tersebut, sangat sulit untuk lahan/bangunan kosong dan perumahan dapat dirubah dan dikembangkan menjadi kegiatan perdagangan dan jasa yang diizinkan. Sedangkan hasil pengaruh bangkitan lalu lintas kegiatan terhadap intensitas pelayanan jalan pada segmen 2 memiliki nilai sebesar 0,69 dan segmen 3 sebesar 0,53. Kedua segmen tersebut memiliki hasil perhitungan simulasi yang masih dibawah intensitas pelayanan jalan ideal (0,8), sehingga lahan/bangunan kosong dan perumahan pada kedua segmen tersebut masih dapat dirubah dan dikembangkan menjadi kegiatan perdagangan dan jasa yang diizinkan seperti pertokoan, pertokoan lokal, dan bisnis/jasa lainnya.
Penentuan Variabel Prioritas Pengembangan Industri Komoditas Unggulan Sub Sektor Tanaman Pangan di Tulungagung Muhammad Agus Dewantoro; Sardjito Sardjito
Jurnal Sains dan Seni ITS Vol 8, No 2 (2019)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (518.607 KB) | DOI: 10.12962/j23373520.v8i2.46739

Abstract

Kabupaten Tulungagung memiliki keunggulan ekonomi pada sektor pertanian. Pada sektor pertanian terdapat sub sektor tanaman pangan yang merupakan penyumbang terbesar dari sektor pertanian sebesar 1.376.773,06 juta rupiah atau sebesar 38% dari seluruh nilai pada sektor pertanian. Pada sub sektor tananman pangan terdapat komoditas unggulan yaitu komoditas jagung dan ubi kayu. Dengan kelimpahan jumlah produksi tanaman pangan tersebut pemerintah Kabupaten Tulungagung perlu mengoptimalkan dengan baik. Dalam hal upaya mengoptimalkan kelimpahan tersebut perlu adanya diversifikasi produk yang dapat menambah nilai jual (added value) produk terutama pada hasil produksi komoditas unggulan dalam sub sektor tanaman pangan melalui pengembangan agroindustri. Dalam pengembangan agroindustri terdapat variabel-variabel yang mempengaruhinya. Variabel yang mempengaruhi pengembangan industri komoditas unggulan didapatkan dari pendapat stakeholder yang mengerti akan pengembangan industri. Variabel tersebut memiliki tingkatan berbeda pada masing-masing industri komoditas unggulan. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan variabel prioritas pengembangan industri komoditas unggulan pada sub sektor tanaman pangan di Kabupaten Tulungagung. Untuk mencapai tujuan penelitian dilakukan analisis AHP (Analytical Hierarchy Process). Hasil dari penelitian ini menunjukkan terdapat 13 variabel prioritas dalam pengembangan industri pada masing-masing industri komoditas unggulan di Kabupaten Tulungagung.
Penentuan Jenis Komoditas Unggulan Sub Sektor Perikanan Budidaya di Kabupaten Lamongan Dini Rizki Rokhmawati; Sardjito Sardjito
Jurnal Sains dan Seni ITS Vol 8, No 2 (2019)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (305.295 KB) | DOI: 10.12962/j23373520.v8i2.47284

Abstract

Kabupaten Lamongan merupakan salah satu daerah yang memiliki potensi perikanan budidaya. Terlihat dari kontribusi nilai produk yang tinggi dan peningkatan produksi disetiap tahunnya, yaitu sebesar 2.1% dari tahun 2016 ke tahun 2017. Perikanan budidaya di Kabupaten Lamongan memiliki berbagai macam jenis komoditas dengan produksi yang beragam yang tentunya berdampak pada perekonomian di Kabupaten Lamongan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis komoditas unggulan sub-sektor perikanan budidaya di Kabupaten Lamongan. Alat analisis yang digunakan untuk mengetahui jenis komoditas unggulan adalah Location Quotient dan Shift Share. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat delapan jenis komoditas unggulan  yang tersebar ke beberapa kecamatan di Kabupaten Lamongan. Delapan jenis komoditas unggulan tersebut adalah ikan mas, bandeng, tawes, lele, kerapu, udang vanname, udang lainnya, dan nila.
Pengendalian Pemanfaatan Ruang Terhadap Kinerja Jalan di Koridor Jalan Raya Ki Ageng Gribig Kota Malang Oktatetavino Yusufi Putra; Sardjito Sardjito
Jurnal Transportasi: Sistem, Material, dan Infrastruktur Vol 2, No 2 (2019)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat - Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (226.241 KB) | DOI: 10.12962/j26226847.v2i2.5038

Abstract

Jalan Raya Ki Ageng Gribig merupakan salah satu kawasan dengan lalu lintas yang cukup tinggi karena digunakan sebagai salah satu tumpuan utama lalu lintas dan merupakan jalur dari jalan lingkar timur, serta akses utama menuju tol Malang-Pandaan. Maka dapat disimpulkan bahwa di wilayah penelitian memiliki nilai lokasi dan nilai lahan yang tinggi karena aksesibilitas yang juga tinggi. Hal tersebut memicu adanya perubahan pemanfaatan ruang menjadi kegiatan komersil yang memiliki angka bangkitan tinggi sehingga berpotensi menurunkan kinerja jalan tersebut. Tingginya bangkitan juga menimbulkan volume lalu lintas yang meningkat sehingga menyebabkan adanya kepadatan lalu lintas. Apabila kepadatan lalu lintas dan penurunan kinerja jalan di Jalan Raya Ki Ageng Gribig terjadi maka masalah kelancaran lalu lintas akan timbul dengan sendirinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengendalikan pemanfaatan ruang terhadap kinerja jalan di koridor Jalan Raya Ki Ageng Gribig Kota Malang. Dalam mencapai tujuan penelitian maka dilakukan empat tahapan, menganalisis tingkat pelayanan jalan, menganalisis bangkitan lalu lintas dari penggunaan lahan, menganalisis pengaruh bangkitan lalu lintas dari penggunaan lahan terhadap tingkat pelayanan jalan, serta menentukan arahan pengendalian pemanfaatan ruang terhadap kinerja jalan di koridor Jalan Raya Ki Ageng Gribig Kota Malang menggunakan simulasi dan komparasi Peraturan Zonasi. Berdasarkan hasil analisis, pengaruh bangkitan lalu lintas dari penggunaan lahan terhadap kinerja jalan pada segmen 1 memiliki intensitas pengaruh sebesar 0,91 smp/jam. Angka intensitas tersebut melebihi batas maksimal yaitu 0,9, sehingga pada segmen 1 dilakukan simulasi dengan merubah kegiatan yang tidak diizinkan dan tanah kosong menjadi kegiatan yang diizinkan dengan tujuan dapat menurunkan angka intensitasnya. Sedangkan pengaruh bangkitan lalu lintas dari penggunaan lahan terhadap kinerja jalan pada segmen 2 memiliki intensitas pengaruh sebesar 0,57 smp/jam (bagian kiri jalan/barat) dan 0,52 smp/jam (bagian kanan jalan/timur). Sehingga tanah kosong dan perumahan pada segmen 2 dapat dirubah dan dikembangkan menjadi kegiatan perdagangan dan jasa yang diizinkan.
PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM PROSES PENYUSUNAN RENCANA KOTA - Sardjito
Jurnal Penataan Ruang Vol 1, No 1 (2006): Jurnal Penataan Ruang 2006
Publisher : Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota, ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j2716179X.v1i1.2226

Abstract

Salah satu ketidakberdayaan implementasi rencana tata ruang kotaadalah kurang/tidak adanya partisipasi masyarakat. Masyarakat merasa tidak pernah dilibatkan dalam proses penyusunan rencana kota, sehingga masyarakat merasa tidak memilikinya. Menanggapi hal tersebut yang menjadi pertanyaan adalah sejauh manakah pelibatan masyarakat dalam proses penyusunan rencana kota.Untuk menjawab pertanyaan tersebut, perlu mengkaji proses prosedur penyusunan rencana kota yang berlaku di Indonesia. Prosedur penyusunan rencana kota berkembang, untuk itu perlu mengkaji perubahan proses prosedur penyusunan rencana kota yang pernah ada. Metode penelitian ini sifatnya studi literature dengan menggunakan metode komparatif. Dan beberapa model proses perencanaan yang pernah dikemukakan oleh para pemikir di negara-negara maju, kemudian dibandingkan dengan proses penyusunan rencana kota yang pernah diberlakukan di Indonesia selama ini.Hasil studi terhadap model-model proses penyusunan rencana di Indonesia menunjukkan bahwa model proses penyusunan rencana kota di Indonesia merupakan modifikasi antara model Roberts dan model Mc. Donald yang disusun berdasarkan hirarki rencana kota. Proses penyusunan rencana kota disarankan menggunakan model Branch.