Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search
Journal : Jurnal Teknik ITS

Studi Penerapan Kebijakan Subsidi Bunga pada Galangan Kapal untuk Pembangunan Kapal Ikan 30 GT Miftakhul Riza Risqi Fauzi; Sri Rejeki Wahyu Pribadi
Jurnal Teknik ITS Vol 5, No 1 (2016)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (282.128 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v5i1.15873

Abstract

Permasalahan galangan kapal dalam melakukan pembangunan kapal ikan adalah tidak mencukupinya modal kerja dan agunan sehingga galangan kapal tidak dapat melakukan pinjaman modal ke bank. Untuk itu diperlukan solusi berupa penerapan kebijakan subsidi bunga pada galangan kapal untuk pembanguan kapal ikan 30 GT. Tujuan dari tugas akhir ini adalah untuk melakukan studi penerapan kebijakan subsidi bunga pada galangan kapal untuk pembangunan kapal ikan. Pertama, kondisi pembiayaan pembangunan kapal saat ini diidentifikasi. Kedua, skema kebijakan subsidi bunga diformulasikan. Ketiga, strategi penerapan kebijakan subsidi bunga disusun. Perhitungan dan simulasi subsidi bunga dilakukan menggunakan metode proyeksi alur kas. Hasil dari simulasi menunjukkan bahwa: Pembiayaan skema I menunjukkan bahwa galangan kapal mampu membayar dengan suku bunga 14 %, sehingga galangan kapal belum membutuhkan subsidi bunga tetapi membutuhkan bantuan penjaminan. Pembiayaan skema II menunjukkan bahwa galangan kapal hanya mampu membayar dengan suku bunga 6,4%, sehingga galangan kapal membutuhkan subsidi bunga 7,6% dan bantuan penjaminan. Pembiayaan skema III menunjukkan bahwa galangan kapal hanya mampu membayar dengan suku bunga 9,13%, sehingga galangan kapal membutuhkan subsidi bunga 4,87% dan bantuan penjaminan. Pembiayaan skema VI menunjukkan bahwa galangan kapal hanya mampu membayar dengan suku bunga 13,03%, sehingga galangan kapal membutuhkan subsidi bunga 0,97% dan bantuan penjaminan. Hasil dari penyusunan strategi penerapan menunjukkan bahwa: Sebelum penerapan, perlu adanya mediasi dari pemerintah kepada galangan kapal dan bank. Galangan kapal perlu mempersiapkan syarat kebijakan subsidi bunga. Bank perlu menyiapkan skema kebijakan subsidi bunga. Ketika penerapan, pemerintah perlu membuat mekanisme kredit pada kebijakan subsidi bunga yang melibatkan galangan kapal, Bank Pelaksana, Perusahaan Penjamin, owner, dan SIKP. Setelah penerapan, bank perlu membimbing galangan kapal dalam mengatur laba yang didapatkan.
Studi Implementasi Model House of Risk (HOR) Untuk Mitigasi Risiko Keterlambatan Material Dan Komponen Impor Pada Pembangunan Kapal Baru Zulia Dewi Cahyani; Sri Rejeki Wahyu Pribadi; Imam Baihaqi
Jurnal Teknik ITS Vol 5, No 2 (2016)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (715.212 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v5i2.16526

Abstract

Galangan kapal dituntut dapat menyelesaikan pembangunan kapal sesuai dengan kontrak yang disepakati. Ketepatan penyelesaian pembangunan kapal erat hubungannya dengan ketepatan pengadaan material dan komponen. Galangan kapal dituntut untuk melakukan perhitungan dan pertimbangan yang baik dalam pengambilan keputusan setiap risiko, sehingga diperlukan manajemen risiko. Pada penelitian ini, digunakan model HOR untuk mengidentifikasi variabel risiko (risk event dan risk agent) dan mitigasi risiko. HOR digunakan pada proses bisnis umum pengadaan dan proses bisnis pengadaan setiap material dan komponen impor kategori high risk. HOR dibagi menjadi 2 fase: fase pertama yaitu identifikasi risiko untuk menghasilkan prioritas risk agent. Sedangkan fase kedua adalah penyusunan tindakan pencegahan untuk menghasilkan preventive action yang efektif. Proses bisnis pengadaan dibagi menjadi 5 proses bisnis yaitu perencanaan, pembelian, pengiriman, penerimaan dan pengembalian. Identifikasi risiko dilakukan dengan melakukan penyebaran kuesioner penilaian occurrence dan severity dari variabel risiko. Pada proses bisnis umum pengadaan, risk event kategori high risk adalah krisis kepercayaan vendor terhadap kemampuan membayar perusahaan, keterlambatan dan ketidaklengkapan dokumen impor, tertahannya material di pelabuhan dan kekurangan SDM yang memenuhi kompetensi yang dibutuhkan. Dari HOR fase 1, dihasilkan risk agent yaitu buruknya track record galangan dalam proses pembayaran. Sedangkan pada proses bisnis pengadaan setiap material dan komponen impor ada 6 komponen kategori high risk yaitu deck machinery, navigation and communication, harbour diesel generator, main diesel engine, shafting and z-peller dan main diesel engine. Salah satu risk event yaitu lamanya negosiasi pembelian. Dari HOR fase 1, dihasilkan prioritas risk agent yaitu evaluasi teknis yang berlarut. Sehingga dari HOR fase 2, dihasilkan tindakan preventif untuk proses bisnis umum pengadaan adalah training peningkatan manajerial dan kemampuan masing-masing kompetensi. Sedangkan untuk proses bisnis pengadaan setiap komponen adalah mempercepat pengurusan dokumen impor komponen.
Studi Peningkatan Kemampuan Galangan Kapal di Jawa Timur untuk Mendukung Program Pengadaan Kapal Penangkap Ikan Nasional oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan Maynar Muhammad Alfath; Sri Rejeki Wahyu Pribadi; Soejitno Soejitno
Jurnal Teknik ITS Vol 5, No 2 (2016)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (126.36 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v5i2.20895

Abstract

Kementerian Kelautan dan Perikanan mencanangkan program pengadaan 3280 kapal penangkap ikan dengan bahan dasar fiberglass di tahun 2016. Keseluruhan kapal akan dibangun menggunakan material fiberglass. Hal ini  tidak sebanding dengan jumlah galangan kapal fiber di Indonesia yang lebih didominasi oleh galangan kapal kayu, terlebih Jawa Timur. Tujuan Tugas Akhir ini adalah untuk mengevaluasi kondisi eksisting galangan kapal kayu di Jawa Timur, serta melakukan analisis teknis dan ekonomis kebutuhan pengembangan galangan kapal kayu agar mampu berperan dalam pembangunan kapal penangkap ikan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan. Didalam pengerjaan Tugas Akhir ini, dilakukan survey ke galangan kapal kayu dan fiber di Jawa Timur. Studi literatur dilakukan mengenai kapal penangkap ikan, proses pembangunan kapal fiber, dan analisis kelayakan investasi. Dari kriteria peserta lelang pengadaan kapal penangkap ikan, dibuat strategi pengembangan berupa persiapan sumberdaya manusia galangan, peralatan galangan, serta komposisi workshop galangan. Dilakukan juga perhitungan ekonomis mengenai analisis kelayakan investasi pengembangan galangan. Hasil yang didapatkan adalah galangan kapal kayu belum memiliki SDM minimal lulusan D3 Teknik Perkapalan sebagai syarat kelayakan galangan mengikuti lelang pembangunan kapal. Komposisi manajemen galangan berupa direktur utama (owner), kepala produksi (minimal D3 Teknik Perkapalan), tenaga produksi, tenaga kelistrikan (minimal SMK Listrik), administrasi dan keuangan, serta bagian pemasaran. Pengembangan kompetensi tenaga produksi membutuhkan 35 materi pelatihan pembangunan kapal fiber selama 160 jam. Peralatan produksi kapal fiber yang dibutuhkan adalah kebutuhan peralatan dari metode produksi hand lay-up. Luas workshop kapal fiber yang dibutuhkan adalah 1350 m2. Pengembangan galangan kapal kayu membutuhkan investasi sebesar Rp. 1.131.213.000,-. Perhitungan kelayakan investasi metode NPV dengan suku bunga 13,39% menghasilkan pengembalian investasi di tahun ke 6 setelah pengembangan galangan dilakukan. Dan hasil perhitungan dari IRR menunjukkan besaran bunga yang masih layak untuk dilakukan investasi mencapai 18,08%, lebih besar dari suku bunga. 
Perancangan Sistem Informasi Berbasis Komputer untuk Manajemen Perawatan Fasilitas Industri Manufaktur Kapal Ulil Albab Fida Husain; Sri Rejeki Wahyu Pribadi; Mohammad Sholikhan Arif
Jurnal Teknik ITS Vol 5, No 2 (2016)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (241.12 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v5i2.20995

Abstract

Beberapa galangan setingkat denganPT. Dok dan Perkapalan Surabaya masih menggunakans istem manual dalam melakukan kegiatan manajeman perawatan peralatan / mesin. Hal ini menyebabkan keterlambatan tindakan perawatan mesin dikarenakan kurangnya informasi dan tidak adanya system peringatan yang mendukung manajemen perawatan. Itu semua menyebabkan keterlambatan perawatan yang berakibat pada menurunya umur mesin. Oleh karena itu perlu adanya suatu pelatihan ketrampilan mengenai tindakan-tindakan awal perawatan peralatan / mesin kepada operator mesin produksi menggunakan metode Total Productive Maintenance (TPM). Tujuan dari tugas akhir ini adalah untuk merancang system informasi manajemen perawatan fasilitas industry manufaktur kapal. Model system ini dapat memberikan informasi perawatan peralatan / mesin dan system peringatan jadwal perawatan. Pertama dilakukan analisa kondisi existing mengenai system informasi perawatan. Kedua dilakukan penentuan parameter-parameter dan pengumpulan data-data informasi perawatan. Ketiga merancang system informasi manajemen perawatan menggunakan program visual basic. Pembuatan model system ini menggunakan system perancangan database dengan parameter metode TPM. Berdasarkan hasil perancangan system dan uji validasi serta verifikasi program yang dirancang, didapatkan terjadi perubahan efektifitas dalam hal alur penyampaian informasi perawatan, system penyimpanan informasi perawatan, dan kemudahan akses dalam mendapatkan informasi perawatan. Sistem yang dirancang dapat memperbaiki sistem manual yang diterapkan. Sistem informasi manajemen perawatan peralatan / mesin dapat memenuhi semua kebutuhan yang dibutuhkan oleh supervisor, karyawan dan operator mesinproduksi.
Perancangan Aplikasi Komputer Berbasis Android untuk Menunjang Pekerjaan Owner Surveyor dalam Mengawasi Pembangunan Kapal Baru Berbahan FRP Redy Ardian; Sri Rejeki Wahyu Pribadi; Mohammad Sholikhan Arif
Jurnal Teknik ITS Vol 6, No 2 (2017)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (906.69 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v6i2.26418

Abstract

Tujuan utama dari studi ini adalah merancang aplikasi komputer berbasis android untuk menunjang owner surveyor dalam mengawasi pembangunan kapal baru berbahan FRP. Pertama, observasi dilakukan terhadap aktivitas pengawasan beberapa pembangunan kapal baru FRP. Kedua, aplikasi komputer berbasis android untuk sistem pengawasan dirancang setelah pembuatan sebuah mock up. Ketiga, aplikasi diuji-cobakan dan diverifikasi untuk mengetahui kelebihan dan kelemahan aplikasi. Perancangan aplikasi dilakukan dengan membuat mock-up, mendesain interface, membuat database dan pengkodingan dari sistem aplikasi. Konten-konten dan fitur-fitur dari aplikasi ini dirancang untuk mendukung kinerja dari owner surveyor di dalam proses pengawasan. Fitur-fitur telah dilengkapi sesuai dengan tahapan-tahapan proses pembangunan kapal FRP mulai dari procurement, laminasi, sea trial hingga progress pembangunan kapal. Hasil dari pengujian tersebut cukup memuaskan menurut beberapa responden yang memiliki pengalaman di dalam mengawasi pembangunan kapal baru berbahan FRP.
Analisa Teknis dan Ekonomis Pengembangan Fasilitas Bengkel Reparasi untuk Mendukung Peningkatan Kapasitas Floating Dock Ghazilio Dzakwanramadhanus; Sri Rejeki Wahyu Pribadi
Jurnal Teknik ITS Vol 10, No 2 (2021)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373539.v10i2.80345

Abstract

Dana PMN yang diterima oleh PT. Dok & Perkapalan Kodja Bahari mencapai nilai 900 miliar rupiah dengan 230 miliar rupiah digunakan pada PT. Dok & Perkapalan Kodja Bahari Galangan Unit Satu untuk mendatangkan floating dock baru yaitu floating dock Kalpataru berukuran 9.000 TLC untuk menggantikan beberapa floating dock yang sebelumnya tidak dapat beroperasi. Tujuan penelitian ini adalah mengembangkan fasilitas bengkel reparasi kapal yang akan digunakan untuk mendukung peningkatan kapasitas floating dock menjadi 9.000 TLC. Pertama, dilakukan observasi dan pendataan terhadap fasilitas-fasilitas yang dimiliki oleh bengkel yang digunakan dalam proses reparasi kapal. Kedua, dilakukan analisa terhadap kondisi eksisting berdasarkan data yang telah didapatkan. Ketiga, dilakukan analisa terhadap pengembangan fasilitas bengkel yang akan dilakukan sesuai dengan repair list yang telah didapatkan. Keempat, dilakukan analisa terhadap kelayakan investasi dari pengembangan fasilitas bengkel tersebut. Hasil penelitian ini adalah diperlukan biaya sekitar 13.8 miliar rupiah untuk pengembangan fasilitas bengkel reparasi kapal sebanyak 53 unit mesin untuk mendukung peningkatan kapasitas floating dock Kalpataru 9.000 TLC dengan perkiraan payback period pada tahun ke-3 bulan ke-3 dengan nilai benefit & cost ratio sebesar 1.32 yang dimana nilai tersebut lebih besar dari 1 sehingga investasi untuk pengembangan fasilitas bengkel reparasi kapal layak untuk dilakukan.