Claim Missing Document
Check
Articles

Found 24 Documents
Search

STUDI KINETIKA KRISTALISASI Soni Sukendar, ; Triwikantoro,
Matematika dan Sains Vol 16, No 1 (2009)
Publisher : Matematika dan Sains

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The crystallization kinetic of metallic glass Zr69.5Cu12Ni11Al7.5 was studied by using differential scanning calorimetry (DSC). The activation energy for such the crystallization of the amorphous phase was about (268 ± 5.7) kJ mole-1 calculated from Arrhenius plot. The crystallization process correspond to the normal Arrhenius plot with a constant linear slope. These results show that the mechanism and activation energy for the crystallization of Zr69.5Cu12Ni11Al7.5 alloy are not temperature-dependent. The order of crystallization (Avrami exponent) was calculated by using the Johnson–Mehl–Avrami (JMA) plot. The average value of the Avrami exponent was about (2,58 ± 0.29) at the range from 663K to 683 K. 69.5Cu12Ni11Al7.5 was studied by using differential scanning calorimetry (DSC). The activation energy for such the crystallization of the amorphous phase was about (268 ± 5.7) kJ mole-1 calculated from Arrhenius plot. The crystallization process correspond to the normal Arrhenius plot with a constant linear slope. These results show that the mechanism and activation energy for the crystallization of Zr69.5Cu12Ni11Al7.5 alloy are not temperature-dependent. The order of crystallization (Avrami exponent) was calculated by using the Johnson–Mehl–Avrami (JMA) plot. The average value of the Avrami exponent was about (2,58 ± 0.29) at the range from 663K to 683 K.
Penggunaan Komposit Layer TiO2 / SnO2 sebagai Fotoanoda pada Dye Sensitized Solar Cell Fajar, M N; Hidayat, R; Triwikantoro, T; Endarko, Endarko
Jurnal Fisika dan Aplikasinya Vol 15, No 1 (2019)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, LPPM-ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (413.84 KB) | DOI: 10.12962/j24604682.v15i1.4487

Abstract

Fotoanoda adalah salah satu komponen dye-sensitized solar cell (DSSC) yang disintesis dari bahan semikonduktor oksida logam dengan ukuran nanopartikel yang didepositkan ke kaca konduktif transparan. Bahan semikonduktor yang digunakan harus memenuhi beberapa kriteria seperti permukaan yang luas dan tingkat porositas yang tinggi sehingga dapat menyerap dye dengan baik. Salah satu modifikasi yang sering dilakukan pada DSSCs untuk meningkatkan kinerjanya adalah dengan mengaplikasikan TiO2/ SnO2 pada fotoanoda DSSC. Dalam penelitian ini, kinerja DSSC yang disintesis dengan komposit TiO2/ SnO2 dengan struktur lapisan tunggal dan ganda akan dibandingkan dengan kinerja DSSC yang disintesis dari fotoanoda dengan struktur lapisan tunggal TiO2 atau SnO2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa efisiensi DSSC dapat dicapai untuk kedua lapisan tunggal TiO2 dan SnO2 adalah pada 2,12 dan 2,06%.
ANALISIS PERAN LIMBAH CAIR TAHU DALAM PRODUKSI BIOGAS Utami, Amaliyah Rohsari Indah; Triwikantoro, Triwikantoro; Muntini, Melania Suweni
Prosiding Seminar Biologi Vol 10, No 2 (2013): Seminar Nasional X Pendidikan Biologi
Publisher : Prodi Pendidikan Biologi FKIP UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (376.235 KB)

Abstract

Biogas merupakan salah satu sumber energi alternatif yang dapat menggantikan peran bahan bakar minyak bumi dan gas alam. Salah satu komponen biogas adalah gas metana. Salah satu upaya untuk meningkatkan produksi gas metana dilakukan dengan menambahkan bahan aditif berupa limbah cair tahu ke dalam bahan baku penghasil biogas yaitu  kotoran sapi. Penambahan limbah cair tahu ke dalam kotoran sapi tersebut berdasarkan perbandingan massa dengan variasi (80:20), (70:30), dan (60:40). Selanjutnya bahan campuran tersebut diblending dengan air berdasarkan  perbandingan massa 1:2 sebelum dimasukkan ke dalam reaktor skala laboratorium.  Hasil karakterisasi limbah cair tahu menggunakan alat Spectrofotometry dan Kjeldahl menunjukkan kandungan protein, glukosa, dan karbohidrat sebesar 0,45%, 2,31% dan 2,08%. Pengamatan terhadap produksi biogas dilakukan dengan melihat perubahan tekanan gas  setiap hari serta melihat hasil uji kromatrogafi gas metana masing-masing sampel. Produksi biogas tertinggi yang diperoleh dari campuran bahan tersebut adalah sampel ((70:30):2) pada hari ke- 12 yaitu 1,004 atmosfer dengan jumlah mol gas yang terbentuk sebesar 0,1946 mol. Serta kandungan gas metana yang terukur adalah sebesar 6056,12 ppm.    Kata kunci : biogas, metana, limbah cair tahu.
UJI XRD DAN XRF PADA BAHAN MENERAL (BATUAN DAN PASIR) SEBAGAI SUMBER MATERIAL CERDAS (CACO3 DAN SIO2) Munasir, M; Triwikantoro, T; Zainuri, M; Darminto, D
Jurnal Penelitian Fisika dan Aplikasinya (JPFA) Vol 2, No 1 (2012)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jpfa.v2n1.p20-29

Abstract

Indonesia adalah negara dengan potensi alam yang melimpah, khususnya bahan tambang (mineral), diantaranya material-material dengan kandungan oksida yang mempunyai prospek aplikasi sebagai material cerdas (misalnya SiO2, CaCO3, Al2O3,TiO2, dsb). Tujuan dari penelitian ini adalah mencari atau mengidentifikasi kandungan unsur oksida didalam bahan alam jenis batuan atau pasir kuarsa dengan kemurnian tinggi (> 50%), khususnya sebagai sumber oksida SiO2 (silica) dan CaCO3 (calsite). Selanjutnya bahan-bahan tersebut akan diproses dengan milling proses serbuk (ukuran mikron) untuk, peningkatan kemurnian tinggi dan pengecilan ukuran pada orde nanometer. Identifikasi awal adalah melakukan uji difraksi Sinar-X (XRD) dan analisisnya (kualitatif) serta uji flouresensi sinar-X (XRF). Telah dilakukan uji XRD dan XRF pada sampel batuan yang diambil dari daerah Tulungagung, onik dari pulau Bawean-Gresik, dan pasir dari Tuban dan Sumenep. Hasil difraksi sinar X (XRD) bahan alam (batuan dan pasir) yang diambil sebagai sampel yang diambil dari beberapa daerah tersebut, diperoleh bahwa Batu_1(onik) dan Batu_2(putih) menunjukan bahwa sampel tersebut mempunyai fase dominan struktur kristal Calsite (CaCO3), dan untuk pasir dari Tuban dan Sumenep mempunyai fase dominan quartz (SiO2), demikian. Dan hasil XRF menunjukan kandungan CaCO3 pada sampel batuan (onik) cukup tinggi (98,23%), dan untuk sampel pasir (Tuban dan Sumenep) menunjukan kandungan oksida quartz (SiO2) dengan kemurnian yang tinggi (65,9 -76,8 %), dengan impuritas terbanyak CaO dan Fe2O3 (20-28%).
THE EFFECT OF PH AND CALCINATION TEMPERATURE ON THE ZrO2 PHASE FORMATION FROM NATURAL ZIRCON SAND OF KERENG PANGI Abdullah, Mohammad; Triwikantoro, Triwikantoro; Umamah, Chairatul; Andi, Herman Jufri
Jurnal Neutrino Vol 13, No 2 (2021): APRIL
Publisher : Department of Physics, Maulana Malik Ibrahim State Islamic University of Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18860/neu.v13i2.10507

Abstract

In this research ZrO2 has been synthesized from Kereng Pangi zircon sand in Central Kalimantan through alkali fusion-coprecipitation method. Firstly, zircon sand (ZrSiO4) was purified to reduce impurities by magnetic separation, cleaned using an ultrasonic cleaner, soaked/leached with HCl 2 M for 12 hours and leached with HCl at 60 ºC for 3 hours. Secondly, alkali fusion was done with KOH as an alkali. This product was then washed by water and dried before leached with HCl 30% at 90 ºC for 30 minutes to precipitate and seperate Silica from Zircon. ZrO2 filtrate (ZrOCl2) precipitated with NH4OH at pH 4, pH 7, and pH 10 forms Zr(OH)4 gel. Zr(OH)4 gel was dried and characterized by DTA-TGA, which was then followed by calcination based on DTA TGA results at temperature ranges of 550 ºC - 700 ºC to produce ZrO2. XRD results show that single tetragonal phase of ZrO2 is formed in all variations of pH precipitation and calcination temperature. An analysis using MAUD software show that crystal size reduces as the increase in precipitation of pH. The crystal size results are 110 nm, 66 nm and 48 nm at pH 4, pH 7 dan pH 10 at 700 ºC, respectively. Moreover, XRF results show that ZrO2 with purity is at around 95.8 % at pH 4 and 96.3 % at pH 7 and pH 10.
Pengaruh Variasi Temperatur Kalsinasi pada Struktur Silika Chaironi Latif; Triwikantoro Triwikantoro; Munasir Munasir
Jurnal Sains dan Seni ITS Vol 3, No 1 (2014)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (327.205 KB) | DOI: 10.12962/j23373520.v3i1.5563

Abstract

Dalam penelitian ini telah dibuat mikrosilika dan silika amorf yang dikalsinasi dengan variasi temperatur 800oC, 1000oC dan 1200oC. Bahan dasar yang digunakan adalah pasir silika berfasa quartz dari pantai Bancar, Tuban, Jawa Timur yang dimurnikan dengan menggunakan HCl. Tahapan yang dilakukan adalah sintesis, kalsinasi, dan kopresipitasi mikrosilika, serta kalsinasi silika amorf. Karakterisasi SiO2 menggunakan X-Ray Diffractometer (XRD). Fasa quartz terbentuk dari kalsinasi mikrosilika pada temperatur 800oC dan 1000oC, sedangkan fasa quartz dan cristobalite rendah terbentuk pada temperatur 1200oC. Silika amorf terbentuk dari kopresipitasi mikrosilika terkalsinasi, hal ini menyatakan bahwa proses kalsinasi mikrosilika tidak mempengaruhi fasa yang dihasilkan ketika mikrosilika terkalsinasi  dikopresipitasi. Fasa  tridymite dan critobalite terbentuk dari kalsinasi silika amorf pada temperatur 1000oC dan 1200oC, sedangkan pada temperatur 800oC terbentuk silika amorf dengan lebar puncak yang lebih kecil dibandingkan dengan silika amorf yang tidak dikalsinasi.
Pemurnian Produk Biogas dengan Metode Absorbsi Menggunakan Larutan Ca(OH)2 Naqiibatin Nadliriyah; Triwikantoro Triwikantoro
Jurnal Sains dan Seni ITS Vol 3, No 2 (2014)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3408.653 KB) | DOI: 10.12962/j23373520.v3i2.6881

Abstract

Telah dilakukan penelitian untuk memurnikan biogas dengan metode absorbsi. Penelitian dilakukan dengan membuat biogas berbahan dasar kotoran sapi. Kemudian gas yang dihasilkan dialirkan menuju kolom vertikal yang berisi larutan Ca(OH)2. Pemurnian biogas dilakukan dengan menggunakan variasi konsentrasi absorben yaitu larutan Ca(OH)2 0,1M,1,5M dan 2,5M. Kualitas biogas tersaring dikarakterisasi dengan kromatografi gas, sedangkan endapan penyaring diuji menggunakan metode difraktometer Sinar-X (XRD). Analisis data XRD dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak Match!2, X’pert High Score Plus (HSP) dan Rietica. Hasil uji kromatografi gas dengan detektor ionisasi nyala menunjukkan gas  setelah difilter menggunakan larutan Ca(OH)2 0,5M, 1,5M, dan 2,5M adalah 100% area, sedangkan sebelum dimurnikan terdapat gas metana sebesar 82,46% area. Dari hasil XRD endapan hasil penyaringan CaCO3 (kalsit), CO2 bereaksi dengan Ca(OH)2 membentuk fase kalsit. Semakin besar konsentrasi absorben, kalsit yang terbentuk semakin banyak.
Sintesis dan Karakterisasi Komposit PANi – SiO2 dengan Pengisi Gel SiO2 dari Pasir Bancar Tuban Regina Gaby Lastiana Dyana; Triwikantoro Triwikantoro
Jurnal Sains dan Seni ITS Vol 6, No 1 (2017)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (630.905 KB) | DOI: 10.12962/j23373520.v6i1.22700

Abstract

Sintesis dan karakterisasi komposit PANi-SiO2 dengan pengisi gel SiO2 telah dilakukan dengan menggunakan metode polimerisasi in-situ. Gel SiO2 disintesis dari silika hasil pemurnian pasir Bancar Tuban menggunakan metode kopresipitasi dengan variasi sebanyak 5gr, 10gr dan 15 gr. Selanjutnya PANi – Gel SiO2 disintesis dengan 2 jenis metode yaitu metode stirrer dan ultrasonik. Pada penelitian ini komposit PANi -  gel SiO2 dikarakterisasi menggunakan X-ray Diffratometer (XRD), Fourier Transform Infrared (FTIR) dan SEM-EDX. Hasil karakterisasi menunjukkan bahwa fasa terbentuk selama sintesis PANi – gel SiO2 adalah semikristalin (amorf + kristal). Dalam pengamatan secara mikrostruktur, penambahan gel SiO2 dalam proses sintesis komposit PANi -  SiO2 mempengaruhi sifat dan struktur kehomogenan dari komposit PANi -  SiO2 menjadi lebih homogen. Kehomogenan struktur komposit PANi -  SiO2 ditandai dengan jarak antar partikelnya yang sempit dan persebaran unsur Si yang merata dalam komposit PANi -  SiO2 ketika variasi kandungan Si pada gel SiO2 semakin banyak. Sedangkan berdasarkan metode yang digunakan untuk mensintesis komposit PANi -  SiO2 didapatkan hasil bahwa komposit PANi -  SiO2 metode stirrer memiliki struktur yang lebih homogen daaripada komposit PANi -  SiO2 metode ultrasonik.
FABRIKASI HIDROGEL MAGNETIK BERBASIS NANO PARTIKEL Fe3O4 Sunaryono Sunaryono; Munaji Munaji; Ratna Ediati; Triwikantoro Triwikantoro; Darminto Darminto
Jurnal Sains Materi Indonesia EDISI KHUSUS: OKTOBER 2007
Publisher : Center for Science & Technology of Advanced Materials - National Nuclear Energy Agency

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (73.863 KB) | DOI: 10.17146/jusami.2007.0.0.5136

Abstract

FABRIKASI HIDROGEL MAGNETIK BERBASIS NANO PARTIKEL Fe3O4. Telah berhasil difabrikasi hidrogel magnetik dengan menggunakan nano partikel berukuran < 100 nm yang diperoleh dari bahan dasar pasir besi. Untuk membentuk gel digunakan polyvinyl alcohol (PVA) yang dicampur air sebagai media pengikat silang. Respons magnetik dari hidrogel dapat bervariasi bergantung pada kandungan Fe3O4 yang ditambahkan dengan kadar 2,5% massa hingga 15% massa dari massa total gel. Ferogel dapat menyimpang dan mulur karena adanya pengaruh medan magnet. Simpangan dan pemuluran ferogel sebanding dengan besarnya konsentrasi Fe3O4 di dalam pengaruh medan magnet. Sementara itu, wujud fisik gel dibuat dengan kekentalan bervariasi.
IMPROVING ANATASE TO RUTILE TRANSITION TEMPERATURE BY MILLING Suminar Pratapa; Triwikantoro Triwikantoro; Hariyati Purwaningsih
Jurnal Sains Materi Indonesia Vol 7, No 3: JUNI 2006
Publisher : Center for Science & Technology of Advanced Materials - National Nuclear Energy Agency

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (582.644 KB) | DOI: 10.17146/jsmi.2006.7.3.4831

Abstract

IMPROVING ANATASE TO RUTILE TRANSITION TEMPERATURE BY MILLING. An intensive investigation using X-ray diffractometry has been conducted to study the optimum mechanical and thermal conditions for the transition of anatase-to-rutile from a titanium dioxide (TiO2) powder. Milling was applied by employing a conventional ball milling instrument and a quasi-high-energy pulveriser and varying the milling period. Heat treatment was performed by calcination at 850, 900, 950, 975, 1000, 1050 and 1100 °C for 1 hour, being the predicted optimum temperature to obtain fully rutile powder was 975°C. Each powder was milled and then calcined prior to the X-ray diffraction investigation. X-ray diffraction data were analysed using (1) standard identification and peak characterisation, (2) the Rietveld method to give the weight fractions, lattice constants and crystallite size and strain estimates, and (3 )Mozaix, an own-developed software to provide strain, crystallite size and size distribution of phases. Results showed that milling speed and milling up to 24 hours does not significantly change the phases’ composition, but enhances the transition temperature. Conventional milling gives better results than pulverising. Conventional milling at 100 rpm for 3 hours reduces the transition temperature from 1100°C to 1000°C. Longer milling, however, does not improve the transition temperature. The optimum process is discussed and SEM micrographs are used to support the argument.