Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

ARCHITECTURE AS IDENTIFICATION OF PLACE : THE CASE OF JOGLO KAMPUNG KETANDAN SURABAYA Andy Mappajaya; Nur Endah Nuffida; Murni Rachmawati
Journal of Architecture&ENVIRONMENT Vol 18, No 2 (2019)
Publisher : Department of Architecture, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (627.762 KB) | DOI: 10.12962/j2355262x.v18i2.a5862

Abstract

To make a site become a place  is the existential function of architecture. The definition of architecture as identification of place (Unwin, 2003), comes with a purpose that architecture is also process to discover the essence, the meaning conceivably present in the given environment. In the case of Kampung Ketandan Surabaya, the architecture is produced by community by preserving and revitalizing the character of kampung, with regards of its history, its activities and its buildings. Balai Pertemuan Warga in the form of Pendhopo, is one from many other community centers in the kampung. This paper investigates in what way architecture generates symbolic places. Descriptive criticism is used as method to investigate the phenomenon by considering architecture as a way of art and find the interrelationship between the elements in it. To grasp the context of Kampung Ketandan, case study method is chosen because of its ability to explore and endowed the holistic, yet meaningful aspects of a presence phenomenon happened in real-life. The results of the study revealed that that place is holistic phenomenon, determine as an ‘environmental character’ and architecture is a symbol to identify it.
Akademi Sepakbola Usia Dini Dengan Pendekatan Arsitektur Perilaku Junus Marthin Albertho Kbarek; Nur Endah Nuffida
Jurnal Teknik ITS Vol 6, No 2 (2017)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (207.81 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v6i2.26060

Abstract

Permasalahan Sepakbola di Indonesia sudah cukup mengkhawatirkan, Regenerasi pemain sepakbola Indonesia sulit terjadi akibat pemain muda yang kurang mempunyai skill, bakat dan teknik yang mumpuni, sehingga terjadi stagnansi. Fasilitas pendidikan sepakbola yang ada di Indonesia sangat minim, sehingga sepakbola Indonesia sulit untuk bersaing dan berprestasi. Tujuan dari proyek ini adalah untuk meningkatkan skill, teknik dan teori sepakbola pemain Indonesia, dari usia dini. Karena sangat fundamental terhadap perkembangan pemain sepakbola Indonesia. Institusi pendidikan yang fokus pada perkembangan anak usia dini usia 5 – 12 Tahun. Yang merupakan gabungan antara sepakbola dan sekolah formal sehingga pendidikan anak tidak tertinggal.
Pendekatan Tema Jelajah dalam Konsep dan Rancangan Perpustakaan sebagai Ruang Publik Rahma Sakinah; Murni Rachmawati; Nur Endah Nuffida
Jurnal Sains dan Seni ITS Vol 3, No 2 (2014)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (5800.051 KB) | DOI: 10.12962/j23373520.v3i2.6800

Abstract

Tema merupakan salah satu pendekatan perancangan yang umum dilakukan. Tema merupakan panduan, pedoman, dan arahan yang dapat menuntun perancang untuk membuat konsep yang dapat memecahkan permasalah dalam suatu obyek rancangan. Tema untuk obyek rancang perpustakaan dipilih dengan mempertimbangkan permasalahan utama obyek, yaitu belum mampunya perpustakaan menjadi ruang publik dan pusat aktivitas masyarakat. Hal ini disebabkan oleh kesan perpustakaan di mata masyarakat yang cenderung kaku dan tidak ramah. Tema “Jelajah” memiliki karakteristik yang berkebalikan dengan kaku. Pendekatan tema pada obyek rancang dilakukan secara metafora dengan mengaplikasikan karakteristik-karakteristik “Jelajah” pada berbagai macam aspek rancang. Dengan pendekatan tema “Jelajah” tersebut dihasilkan rancangan perpustakaan yang menarik dan jauh dari kesan kaku dan tidak ramah
Pendekatan Tema Koneksi pada Rancangan Taman Baca Kota Yogyakarta Adiar Ersti Mardisiwi; Murni Rachmawati; Nur Endah Nuffida
Jurnal Sains dan Seni ITS Vol 3, No 2 (2014)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (5212.442 KB) | DOI: 10.12962/j23373520.v3i2.6804

Abstract

Kota Yogyakarta merupakan satu-satunya kota di Indonesia yang mencanangkan Taman Bacaan Masyarakat (TBM) atau “Perpustakaan Masyarakat” berbasis Rukun Warga (RW). Sejak tahun 2007, kini 237 TBM telah berdiri diantara 615 RW. Kebijakan ini tentunya bertujuan untuk meningkatkan literasi masyarakat. Namun, desain perpustakaan dewasa ini cenderung menjenuhkan. Perpustakaan Kota Yogyakarta yang sudah ada pun belum mencerminkan budaya Yogyakarta. Kapasitas Perpustakaan Kota Yogyakarta juga masih terlalu kecil untuk disebut perpustakaan kota. Oleh karena itu dibutuhkan sebuah taman baca yang dapat meningkatkan minat baca masyarakat Yogyakarta, mencerminkan budaya lokal, serta dapat menjadi ruang publik yang menyenangkan. Tema ‘koneksi’ diaplikasikan pada rancangan Taman Baca Kota Yogyakarta dengan metode studi kasus, survei lapangan, serta pembagian acak kuesioner preferensi pengujung Perpustakaan Kota Yogyakarta. Lokasi terpilih ialah di bantaran Kali Code karena atmosfernya yang tenang dan memenuhi kriteria untuk didirikan taman baca. Rancangan ini diharapkan dapat mengakomodasi berbagai fungsi perpustakaan umum sehingga dapat berperan sebagai ruang publik untuk menggali informasi melalui media apapun, tanpa batas waktu dan batas apapun
Penerapan Tema Atraktif dalam Rancangan Taman Wisata Brawijaya Malang Pridany Widya Ad’ha; Murni Rachmawati; Nur Endah Nuffida
Jurnal Sains dan Seni ITS Vol 3, No 2 (2014)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (490.69 KB) | DOI: 10.12962/j23373520.v3i2.6827

Abstract

Dalam merancang arsitektur seorang arsitek dapat menggunakan tema sebagai alat untuk mencapai kondisi yang diinginkan. Tema dalam arsitektur adalah ide yang harus dieksplor dan memasukkannya ke dalam desain untuk menciptakan karakteristik atau makna pada bangunan tersebut. Selanjutnya, eksplorasi tema tersebut dapat diterapkan ke dalam konsep perancangan. Konsep perancangan akan menentukan berbagai elemen rancangan seperti bentuk, ruang luar, material, dan sebagainya. Objek rancang adalah taman wisata dengan wahana permainan 4 dimensi sebagai hiburan utamanya. Tema atraktif diangkat karena mampu mewakili esensi objek sebagai bangunan wisata. Pendekatan metafora digunakan untuk menerapkan tema atraktif ke dalam objek rancang. Karakteristik atraktif yang digunakan adalah kontras, dinamis, dan mengejutkan. Hasil rancangan berupa penerapan karakteristik atraktif ke dalam bentuk massa, fasad, sirkulasi antar massa, komposisi massa, serta penerapan atraksi dalam rancangan.
Penerapan Konsep Exchanging Experience untuk Menghapus Pelabelan terhadap Difabel Henni Henni; Nur Endah Nuffida
Jurnal Sains dan Seni ITS Vol 5, No 2 (2016)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (641.66 KB) | DOI: 10.12962/j23373520.v5i2.18691

Abstract

Lebih dari satu milyar manusia di dunia hidup dengan keterbatasan fisik atau mental yang menghambatnya untuk beraktivitas, atau yang disebut dengan difabel. Difabel di Indonesia belum memiliki kesempatan untuk mengembangkan diri, terbukti dengan rendahnya tingkat pendidikan, kemampuan ekonomi, dan partisipasi sosial difabel. Salah satu faktor penyebabnya adalah stigma yang berkembang di masyarakat yang cenderung meremehkan difabel. Respon secara arsitektural untuk menghapus pelabelan pada difabel adalah dengan menghadirkan arsitektur berkonsep pertukaran pengalaman (exchanging experience), khususnya pengalaman indra, antara difabel dan non-difabel. Permasalahan desain yang muncul adalah bagaimana penerapan konsep tersebut dalam arsitektur, baik pada program ruang, interior, fasad, hingga ruang luar. Untuk menghadirkan konsep tersebut digunakan metode Rationalist Approaches yang membutuhkan pengetahuan di bidang lain sebagai dasar, dalam hal ini terkait indra dan psikologi pengguna. Dengan metode tersebut, arsitektur yang hadir mengundang penggunanya lebih peka dalam mengeksplorasi indra. Elemen-elemen arsitektur seperti dinding, lantai, hingga ramp memberikan pengalaman pada indra manusia melalui pemilihan dan pengaplikasian material dengan karakteristik tertentu.  
Aspek Alam sebagai Bagian Therapeutic Architecture pada Rumah Sakit Ketergantungan Obat Afra Mustika; Nur Endah Nuffida
Jurnal Sains dan Seni ITS Vol 6, No 1 (2017)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (427.403 KB) | DOI: 10.12962/j23373520.v6i1.22586

Abstract

Arsitektur adalah produk dari manusia untuk manusia. Sejak jaman dulu kala, meskipun bentuknya masih sederhana (naungan, lindungan, tumpukan batu), manusia tidak dapat dipisahkan darinya. Sedikit banyak arsitektur atau lingkungan binaan berdampak bagi user bangunan dan lingkungan sekitarnya, seperti kutipan dari Winston Churchill “We shape our building, thereafter they shape us”. Secara umum, arsitektur sebagai media behaviour modifier diharapkan membawa dampak positif untuk proses kesehatan jiwa bila diterapkan pada bangunan atau lingkungan binaan. Konsep therapeutic architecture dapat diterapkan pada healthcare building ataupun lingkungan binaan yang terdapat aktivitas pengobatan di dalamnya, seperti rumah sakit ataupun pusat rehabilitasi. Dalam konsepnya, aspek-aspek arsitektur dimanipulasi sedemikian rupa untuk mempercepat proses penyembuhan.
Pelestarian Identitas Arsitektural Lokal melalui Redesain Terminal Bandar Udara Dela Erawati; Nur Endah Nuffida
Jurnal Sains dan Seni ITS Vol 6, No 1 (2017)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (335.088 KB) | DOI: 10.12962/j23373520.v6i1.22609

Abstract

Identitas lokal merupakan sebuah wujud kekayaan dari kearifan lokal. Masing-masing daerah memiliki kearifan lokal yang bermaksud untuk mempertahankan keseimbangan pada daerah tersebut. Sehingga sudah sepatutnya hal tersebut dilestarikan. Mewujudkan sebuah bentukan yang ikonik pada ruang publik berdasarkan ciri atau identitas khusus suatu daerah merupakan salah satu cara mengabadikan identitas lokal tersebut, terutama saat bentukan hadir sebagai gerbang kota yang menyambut datangnya orang dari luar daerah. Bangunan tersebut menyambut dan menjadi wajah pertama kota tempatnya berada. Disini kegiatan redesain memiliki tujuan secara khusus untuk memperkenalkan kembali identitas arsitektural khas Papua yang kian hilang melalui sebuah transformasi bentuk serta penyesuaian terhadap tipologi bangunan yang ada.
Penanganan Anak Korban Kekerasan dengan Menggunakan Metode Ecobehavior Gagas Dio Agil Liyanto; Nur Endah Nuffida
Jurnal Sains dan Seni ITS Vol 6, No 1 (2017)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (660.379 KB) | DOI: 10.12962/j23373520.v6i1.22639

Abstract

Anak yang mengalami kekerasan akan mengalami dampak dengan gejala berbagai macam dan berbeda-beda tergantung kejadian yang dialami korban. Namun pada umumnya akan memiliki dampak seperti mudah marah, tempramental, stres yang dilampiaskan ke tindakan kasar, trauma, merasa cemas yang berkelanjutan, depresi, pendiam, sensitif, cenderung menarik diri kehidupan sosial, bahkan yang paling parah adanya kecenderungan untuk melakukan bunuh diri karena tidak sanggup menananggung peristiwa yang dialaminya. Perlu adanya penanganan fasilitas yang dapat mendukung proses terapi dan memperbaiki perilaku anak. Dan juga dapat mempersiapkan anak untuk kembali ke lingkungan sosial mereka seperti semula. Objek rancang yang mewadahi respon tersebut adalah Fasilitas Rehabilitasi Anak Korban Kekerasan yang menggunakan metode ecobehavior sebagai penananganannya. Dengan menerapkan metode desain Rationalist Approaches, serta pendekatan Behavior Setting dan Architecture for Children, metode ecobehavior tersebut dapat dihadirkan kedalam fasilitas yang memiliki elemen-elemen arsitektur menyesuaikan kebutuhan dari pengguna.
Bentuk Analogi Seni Pertunjukan dalam Arsitektur Lakmi Dewayani; Nur Endah Nuffida
Jurnal Sains dan Seni ITS Vol 6, No 2 (2017)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (354.114 KB) | DOI: 10.12962/j23373520.v6i2.25533

Abstract

Indonesia memiliki keragaman budaya. Keragaman budaya tersebut sudah dikenal hingga mancanegara. Keragaman yang ada di Indonesia terdiri atas bahasa, perilaku, cara berpakaian, makanan, kesenian, dan lain-lain. Kesenian adalah bagian dari kebudayaan, dimana merupakan sarana untuk mengekspresikan rasa jiwa manusia yang memiliki unsur keindahan dan keelokan, dimana proses penciptaannya dapat melengkapi sisi batin bagi manusia (emosional). Kesenian terdiri atas seni tari, seni musik, seni rupa, seni kontemporer, serta seni peran. Pada proyek pernacangan ini, metafora yang penulis gunakan ada combined metaphor, dimana pada bentuk, konsep dalam serta plaza dapat mengadaptasi dari unsur pertunjukan. Dengan proses pendekatan movement, modern, dan image pada metode metafora, sehingga keluaran objek arsitektural mengarah kepada bentukan baik secara visual maupun tidak Dengan menjadikan arsitektur sebagai bentuk dari bahasa maka akan dapat memberikan kemudahan bagi metafora untuk berkomunikasi langsung dengan arsitektur salah satu contoh memetaforakan bentuk-bentuk arsitektur seperti konsep, analisa dan sebagainya