Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

STUDI EFEKTIFITAS RENDAM KAKI AIR HANGAT DENGAN AROMATERAPI LAVENDER DAN TERAPI AUDIO MUROTTAL TERHADAP PENINGKATAN KUALITAS TIDUR LANSIA DI RUMAH BAHAGIA BINTAN linda widiastuti
Jurnal Keperawatan Dirgahayu (JKD) Vol 1 No 2 (2019): October
Publisher : Unit Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, STIKES Dirgahayu Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52841/jkd.v1i2.66

Abstract

Rendam kaki air hangat dengan aromaterapi lavender dan audio murottal salah satu alternative yang dapat memberi efek menurunkan stress, cemas, merilekskan tubuh dan fikiran serta mengurangi gangguan kualitas tidur. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis perbedaan efektifitas rendaman kaki air hangat dengan aromaterapi lavender dan terapi audio murottal terhadap peningkatan kualitas tidur lansia di Rumah Bahagia Bintan Tahun 2016. Metode penelitian yang digunakan eksperimen semu (quasi eksperimen), penelitian ini menggunakan rancangan pre and posttest whitout control group. Sampel penelitian ini sebanyak 40 responden. Hasil penelitian didapatkan karakteristik responden mayoritas berusia 60-74 tahun sebanyak 72,5% responden dan terdistribusi pada kelompok rendam kaki air hangat aromaterapi lavender sebanyak 85% responden, sedangkan berdasarkan jenis kelamin mayoritas berjenis kelamin perempuan sebanyak 82,5% yang terdistribusi pada kelompok audio murottal sebanyak 85% responden, hasil penelitian rendam kaki air hangat dengan aromaterapi lavender didapatkan hasil uji statistik Wilcoxon Ρ value 0,000 (<0,05) dengan demikian Ho ditolak, hasil penelitian audio murottal didapatkan hasil uji Wilcoxon Ρ value 0,004 (<0,05) dengan demikian Ho ditolak, hasil analisis menggunakan uji mann whitney menunjukan ρ value 0,024 (<0,05) yang artinya ada perbedaan peningkatan antara kelompok rendam kaki air hangat dengan aromaterapi lavender dan kelompok terapi audio murottal terhadap kualitas tidur lansia. Kesimpulannya bahwa kelompok rendam kaki air hangat lebih berpengaruh terhadap peningkatan kualitas tidur lansia. Diharapkan kepada petugas kesehatan untuk dapat menerapkan hasil penelitian ini untuk membantu meningkatkan kualitas tidur pada lansia.
Deteksi Dini Peripheral Arterial Disease pada Penderita Diabetes Mellitus Tipe 2 Linda Widiastuti; Liza Wati; Yusnaini Siagian; Soni Hendra Sitindaon
Media Karya Kesehatan Vol 5, No 1 (2022): Media Karya Kesehatan
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/mkk.v5i1.35384

Abstract

Diabetes Melitus (DM) merupakan kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin, atau keduanya. Jumlah penderita DM di Tanjungpinang tahun 2019 mengalami peningkatan 31,8% dari tahun sebelumnya. Peripheral arterial disease (PAD) merupakan salah satu komplikasi pada penderita DM tipe 2 akan terjadinya ulkus diabetikum dan dapat menyebabkan gangren dan amputasi pada ektermitas bawah. Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk mengetahui faktor risiko PAD melalui anamnesis, pemeriksaan tekanan darah, kadar gula darah,  pemeriksaan kaki dengan menggunakan vascular dopler dan monofilament. Anamnesis  dan pemeriksaan  kesehatan  dilakukan  pada  34  orang  peserta  dalam  satu  waktu  menggunakan screening sensitivitas kaki. Hasil pemeriksaan kesehatan berusia 45-49 tahun, berjenis kelamin perempuan, tekanan darah hipertensi grade 1, dan memiliki kadar glukosa darah hiperglikemia. Mayoritas peserta memiliki faktor risiko tinggi mengalami PAD berdasarkan hasil deteksi dini menggunakan vascular dopler dan monofilament. PAD dapat dicegah melalui deteksi dini dan pengelolaan faktor risiko secara tepat. Dibutuhkan intervensi  lanjut berupa edukasi tentang gaya hidup sehat dan pencegahan PAD seperti melakukan diabetic foot spa sebagai tindakan mandiri peserta akan menurunkan tingkat ketergantungan dalam perawatan diri guna mempertahankan kesehatannya. Kata kunci : Diabetes melitus, foot spa diabetic, Peripheral Arterial Disease.
Efektifitas Senam Kaki Terhadap Tingkat Peripheral Arterial Disease Pada Klien DM Tipe 2 di RSAL dr. Midiyato S Tanjungpinang Linda Widiastuti; Liza Wati
Jurnal Ilmiah Keperawatan STIKES Hang Tuah Surabaya Vol 15, No 2 (2020): October
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Hang Tuah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (560.915 KB) | DOI: 10.30643/jiksht.v15i2.116

Abstract

Type 2 Diabetes Mellitus (DM) prevalence grows 40% from 2014-2015 in Tanjung Pinang.Type 2 DM is a metabolism disorders that can cause any chronic complications, such as Peripheral Arterial Disease (PAD) byexamination of the results ankle brachial index (ABI) ≤ 0,90 .This research aimed an effectiveness of leg exercises to PAD on type 2 DM client.The research method was quasi experimental quantitative with pre-test and post-test study involves 66 respondents divided into 2 groups: one intervention groups and one control group each of 33 respondents. The Results, the majority of respondents aged 60-74 years (55%), women (80%), suffering from diabetes more than 10 years (50%), a history of hypertension (56%). After four weeks of intervention, the test results significant relationship of age (p=0,000) and suffering from diabetes (p=0,028) on the rate PAD. Significant difference in the rate of PAD before and after the intervention on theone groups: leg exercises(p = 0.000).The ordinal logistic regression test results point out that leg exercises has the strongest effect on the rate PAD (p = 0.033). The conclusion of this research is leg exercises an effectiveness to PAD on type 2 DM client. The recommends research further needs as sociated with other risk factors that affect PAD such as cholesterol levels, serum creatinine and HbA1c. ABI procedures inspection andthe use of leg exercisesas an independent nursing intervention in the nursing treatment of type 2 DM patients.Keywords: Leg Exercises, Peripheral Arterial Disease, Type 2 Diabetes
Pemeriksaan Kesehatan dan Pemberian Pendidikan Kesehatan tentang Penyakit Akibat Penyelaman pada Kelompok Nelayan di Wilayah Kawal Kecamatan Gunung Kijang Kepulauan Riau Yusnaini Siagian; Liza Wati; Linda Widiastuti; Utari Yunie Atrie; Soni Hendra Sitindaon; Nofia Dwi Sartika; Nur Adila
Jurnal Abdi Masyarakat Indonesia Vol 3 No 1 (2023): JAMSI - Januari 2023
Publisher : CV Firmos

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54082/jamsi.569

Abstract

Nelayan dalam melakukan kegiatan melaut seringkali menghadapi marabahaya dan resiko tinggi yang mengancam keselamatan. Risiko kesehatan selalu mengikuti setiap gerak nelayan dalam upaya memenuhi kebutuhan hidupnya terutama nelayan penyelam tradisional. Nelayan tradisional rentan mengalami masalah kesehatan seperti keluhan nyeri dada, sesak napas, nyeri kepala, nyeri telinga hingga mengalami ketulian. Hal ini disebabkan karena menyelam dalam waktu yang lama dengan peralatan yang tidak sesuai standar. Jika hal tersebut terus dilakukan maka akan berdampak pada masalah kesehatan yang lebih serius bahkan kematian. Permasalahan yang dihadapi mitra adalah banyak penyelam belum mengetahui cara menyelam yang benar dan aman seperti nelayan menyelam dengan tahan napas saja dan ada yang hanya menggunakan alat bantu selam kompresor udara. Tujuan kegiatan ini adalah melaksanakan Program Kampung Nelayan Sehat di Kelurahan Kawal. Metode pelaksanaan kegiatan ini meliputi pemeriksaan kesehatan, pemberian pendidikan kesehatan terkait resiko masalah kesehatan nelayan penyelam tradisional dan teknik pemanasan sebelum menyelam. Hasil kegiatan menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan nelayan penyelam tradisional terkait risiko masalah kesehatan nelayan penyelam tradisional. Selain itu nelayan juga mampu melakukan gerakan pemanasan sebelum menyelam. Nelayan antusias mengikuti program ini karena dapat membuka wawasan dan menimbulkan kesadaran bagi nelayan terkait risiko masalah kesehatan yang dapat terjadi akibat pekerjaannya.
Pendidikan Kesehatan dan Pelatihan Dasar Keselamatan Penyelaman Masyarakat Pesisir sebagai Upaya Pencegahan Barotrauma Telinga Utari Yunie Atrie; Linda Widiastuti; Liza Wati; Yusnaini Siagian; Soni Hendra Sitindaon
Jurnal Peduli Masyarakat Vol 5 No 1 (2023): Jurnal Peduli Masyarakat: Maret 2023
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jpm.v5i1.1540

Abstract

Mayoritas para nelayan yang ada di wilayah pesisir Indonesia merupakan jenis penyelam tradisional, yaitu nelayan yang melakukan penyelaman secara turun-temurun tanpa berbekal ilmu pengetahuan kesehatan dan keselamatan penyelaman yang memadai (safety diving). Berbagai resiko penyakit penyelaman dapat dialami oleh nelayan penyelam tradisional, salah satunya barotrauma telinga. Barotrauma merupakan salah satu kegawatdaruratan penyelaman yang sering diabaikan oleh nelayan tradisional. Tujuan dari PKM ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat pesisir khususnya nelayan tradisional di Desa Malang Rapat mengenai keselamatan penyelaman. Metode pendidikan kesehatan dilakukan secara ceramah, diskusi dan pelatihan prosedur penyelaman yang tepat. Kegiatan PKM dilaksanakan pada tanggal 2 Juli 2022 dengan target responden adalah nelayan penyelam tradisional yang berjumlah 74 orang di Desa Malang Rapat Kabupaten Bintan Kepulauan Riau. Hasil PKM menunjukkan bahwa rata-rata nilai pre-test responden adalah 42,78 (SD 12.083), sedangkan rata-rata nilai post-test responden setelah mendapatkan pendidikan kesehatan dan pelatihan dasar keselamatan penyelaman adalah 83,22 (SD 13.407). Berdasarkan uji paired t test menunjukan bahwa p-value adalah 0,00. Hal ini menunjukkan bahwa terjadi peningkatan pengetahuan partisipan setelah mengikuti pendidikan kesehatan dan pelatihan dasar keselamatan penyelaman masyarakat pesisir di Desa Malang Rapat Kabupaten Bintan. Pendidikan kesehatan dan pelatihan terkait keselamatan terbukti efektif dalam meningkatkan aspek kognitif dan keterampilan nelayan penyelam tradisional. Melalui upaya ini diharapkan dapat memberikan upaya preventif terhadap masalah-masalah kesehatan yang dapat dialami oleh penyelam, merubah perilaku dan meningkatkan keterampilan para penyelam dalam melakukan penyelaman yang aman dan sehat sehingga terhindar dari berbagai masalah kesehatan akibat penyelaman.
Edukasi Keamanan Penyelaman dan Deteksi Dini Kesehatan Nelayan Pesisir Kawal Pantai Linda Widiastuti; Wiwiek Liestyaningrum; Utari Yunie Atrie; Liza Wati; Yusnaini Siagian
Jurnal Peduli Masyarakat Vol 5 No 1 (2023): Jurnal Peduli Masyarakat: Maret 2023
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jpm.v5i1.1543

Abstract

Provinsi Kepri yang memiliki laut seluas 24.121.530,0 ha (95,79%). Sebagian besar mata pencaharian masyarakat kepulauan riau yang ada di pesisir adalah nelayan tradisional. Aktifitas yang dilakukan yaitu menyelam. Kegiatan menyelam yang dilakukan penyelam tradisional untuk mencari ikan maupun biota laut dengan memanah maupun menyelam dengan mengunakan alat kompresor seringkali tidak memperhatikan aspek keselamatan, sehingga risiko cedera penyelaman meningkat. Nelayan penyelam tradisional kebanyakan belum mengikuti pendidikan dan pelatihan tentang teknik penyelaman secara formal. Cedera penyelaman dapat ringan sampai dengan kematian, sehingga edukasi tentang pencegahan dan pengenalan gangguan penyakit yang dapat terjadi akibat penyelaman perlu dilakukan. Kegiatan pengabdian ini dilakukan dalam dua kegiatan yang bersamaan: edukasi mengenai keamanan penyelaman dan deteksi dini kesehatan dengan cara pengobatan gratis. Hasil didapatkan 40 orang nelayan 77,5% dengan latar belakang pendidikan SD, 87,5% masa kerja nelayan tradisional 5-10 tahun, 70% lama menyelam didalam laut ≥ 5 jam, sebanyak 5 penyelam tradisional dengan keluhan dekompresi gejala yang dirasakan kebas pada kaki bagian bawah dan penurunan pendengaran serta nyeri kepala. Hasil pemeriksaan kesehatan didapatkan nelayan tradisional mengalami hipertensi 27 orang (67,5%), diabetes melitus 6 orang (15%) memiliki kadar glukosa darah hiperglikemia, rematik 7 orang (17,5%) asam urat tinggi. Mayoritas peserta memiliki faktor risiko penyakit dekompresi akibat penyelaman tradisional dan penyakit tidak menular (PTM).
Hubungan Kualitas Pelayanan Keperawatan dengan Tingkat Kepuasan Pasien Linda Widiastuti; Puji Agung Wibowo; Nurhidayati
Jurnal Keperawatan Vol 1 No 1 (2011): Jurnal Keperawatan
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Hang Tuah Tanjungpinang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pelayanan keperawatan sebagai salah satu jenis pelayanan di rumah sakit yang memerlukan aspek penilaian dan perhatian khusus dikarenakan hal tersebut berkaitan dengan penanganan dalam membantu memecahkan permasalahan-permasalahan pelayanan kesehatan. Ada 5 dimensi karakteristik yang digunakan oleh klien/ pasien dalam evaluasi pelayanan termasuk pelayanan keperawatan yaitu.konsisten menjaga kepercayaan, kenyamanan, rasa kasih sayang dan kejelasan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara kualiatas pelayanan keperawatan dengan tingkat kepuasan pada pasien. Metode yang digunakan adalah deskripsi dengan pendekatan cross sectional. Analisa yang digunakan adalah analisa univariat dan bivariat dan metode analisa construktif computer memberikan hasil pada pasien dengan ungkapan kepuasan (72,7%) dan tidak puas 27,3%) rata-rata pasien yang menunjukkan ungkapan pelayanan baik dihitung (65,5%) dan pelayanan kurang baik (34,5%) dari hasil tabulasi yang telah didapat bahwa p<0,05 arti Ho menolak, dari hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang berarti antara kepuasan pelayanan perawatan pasien di ruang Anggrek, rumah sakit Provinsi Kepulauan Riau.
Perbedaan Tingkat Kepuasan Klien dan Tingkat Kepatuhan Perawat dalam Pendokumentasian antara Model Praktek Keperawatan Profesional (MPKP) dengan Non MPKP Endang Abdullah; Linda Widiastuti; Asmeriyanty
Jurnal Keperawatan Vol 1 No 2 (2011): Jurnal Keperawatan
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Hang Tuah Tanjungpinang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tuntutan masyarakat akan kualitas pelayanan kesehatan meningkat, untuk mendukung itu dituntut adanya penataan sistem pemberian pelayanan keperawatan yaitu MPKP dengan modifikasi keperawatan primer. Perawat dituntut untuk memberikan pelayanan dan asuhan keperawatan yang berkualitas secara profesional. Hal ini dilihat dari dokumentasi keperawatan yang berdasarkan standar asuhan keperawatan. Di RSUD Kota Tanjungpinang, implementasi MPKP dan Non MPKP sudah terlaksana lebih dari 6 bulan dan masih ada keluhan klien terhadap pelayanan keperawatan. Penelitian ini menggunakan desain Cross Sectional Study. Hasil penelitian diketahui tingkat kepuasan klien yang dirawat di irna MPKP, dengan kategori baik (82,5%) dan di irna Non MPKP, kategori baik (65%). Ada perbedaan yang signifikan antara kepuasan klien di irna MPKP dan Irna Non MPKP dengan uji Mann-Whitney didapat nilai p = 0,013. Untuk meningkatkan kepuasan klien di Irna Non MPKP, disarankan menggunakan MPKP dengan modifikasi keperawatan primer dan di Irna MPKP agar dilakukan penambahan alat-alat kesehatan penunjang pelayanan keperawatan. Untuk kepatuhan perawat dalam pendokumentasian perlu adanya format ceklist dan memotivasi perawat tentang pentingnya dokumentasi keperawatan sebagai wujud profesionalisme perawat dalam bekerja dan adanya dukungan managemen demi keberhasilan pelaksanaan dokumentasi.
Studi Komparasi Keefektifan Daun Mahkota Dewa dengan Bunga rosella terhadap Tekanan Darah Lansia Penderita hipertensi Linda Widiastuti; Rian Yuliana
Jurnal Keperawatan Vol 4 No 2 (2014): Jurnal Keperawatan
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Hang Tuah Tanjungpinang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Lanjut usia adalah sebutan bagi mereka yang telah memasuki usia 60 tahun ke atas. Tekanan darah tinggi, juga dikenal sebagai hipertensi yang merupakan peningkatan tekanan di arteri.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dari dewa mahkota dengan Rosella. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen kuasi dengan rancangan pre test dan post tanpa kontrol dengan teknik purposive sampling. Mahkota dewa dengan rosella salah satu obat alternative yang dapat membantu menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen kuasi dengan rancangan pre test dan post tanpa kontrol dengan teknik purposive sampling. Data dianalisis dengan menggunakan uji statistik Wilcoxon. Hasil analisis menunjukkan efek terapi dari mahkota dewa dan bunga rosella, yang memperoleh nilai nilai P = 0,078 yang berarti Ho gagal ditolak artinya ada pengaruh mahkota dewa dan bunga rosella pada pasien dengan hipertensi. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa mahkota dewa dan bunga rosella efektif untuk menurunkan hipertensi pada lansia.
Pengaruh Batuk Efektif Terhadap Pengeluaran Sputum pada Pasien Tuberkulosis Linda Widiastuti; Yusnaini Siagian
Jurnal Keperawatan Vol 5 No 1 (2015): Jurnal Keperawatan
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Hang Tuah Tanjungpinang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tuberkulosis adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Pemeriksaan sputum sangat penting karena dengan ditemukan kuman BTA. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh batuk efektif terhadap pengeluaran sputum pada pasien TB di Puskesmas Kampung Bugis Kota Tanjungpinang. Penelitian ini merupakan pra eksperimen dengan jenis one-group pre-post test design. Populasi sejumlah 26 responden mencakup Semua pasien TB di Puskesmas Kampung Bugis. Sampel sejumlah 24 responden diambil menggunakan Accidental sampling. Variabel independen adalah batuk efektif dan Variabel dependen pengeluaran sputum. Analisa data dengan uji chi kuadrat dengan tingkat signifikan p ≤ 0,05. Hasil penelitian didapatkan sebagian besar responden tidak dapat mengeluarkan sputum sebelum dilatih batuk efektif sebesar 13 responden (54,2%) dan hampir seluruh responden dapat mengeluarkan sputum sesudah dilatih batuk efektif sebesar 19 responden (79,2%) dan hasil uji statistik chi kuadrat 0,021 berarti < 0,05 maka Ha diterima. Berarti ada pengaruh batuk efektif terhadap pengeluaran sputum pada pasien TB di Puskesmas Kampung BugisKota Tanjungpinang.